Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah keadaan sehat,
baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan yang optimal bagi setiap individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya
keperawatan komunitas (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan
batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun
dkk, 2006).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar
keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
mengatasi berbagai masalah keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari
(Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan
dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan tidak melupakan upaya-
upaya pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit
maupun dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit (Wahit Iqbal dkk, 2011).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Keperawatan Kesehatan Komunitas
2. Apa saja Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas
3. Siapa saja Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas
4. Apa dan bagaimana Program Pembinaan Kesehatan Komunitas

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Keperawatan Kesehatan Komunitas
2. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas
3. Untuk mengetahui Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas
4. Untuk mengetahui Program Pembinaan Kesehatan Komunitas
BAB II
PEMBAHASAN

A. Keperawatan Kesehatan Komunitas


Keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari tiga kata yaitu keperawatan,
kesehatan dan komunitas, dimana setiap kata memiliki arti yang cukup luas. Azrul Azwar
(2000) mendefinisikan ketiga kata tersebut sebagai berikut:
1. Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari penyimpangan atau tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yang dapat mempengaruhi perubahan, penyimpangan atau
tidak berfungsinya secara optimal setiap unit yang terdapat dalam system hayati tubuh
manusia, baik secara individu, keluarga, ataupun masyarakat dan ekosistem.
2. Kesehatan adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan manusia mulai dari
tingkat individu sampai tingkat ekosistem serta perbaikan fungsi setiap unit dalam
system hayati tubuh manusia mulai dari tingkat sub sampai dengan tingkat system
tubuh.
3. Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling berhubungan lebih sering
dibandingkan dengan manusia lain yang berada diluarnya serta saling ketergantungan
untuk memenuhi keperluan barang dan jasa yang penting untuk menunjang kehidupan
sehari-hari.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan professional
yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi, dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 1985; Logan and Dawkin, 1987).
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan dukungan
peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara
menyeluruh dan terpadu yang di tujukan kepada individu, kelurga, kelompok serta
masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing proses) untuk
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam
upaya kesehatan (Mubarak, 2006).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang
bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui
langkah-langkah seperti pengkajian, diagnose, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
keperawatan (Wahyudi, 2010).
Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/kelompok dan
masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Oleh karenanya
pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan membantu
masyarakat dalam mendorong semangat untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan
menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat kesehatan yang optimal
(Elisabeth, 2007).
Peran serta masyarakat diperlukan dalam hal perorangan. Komunitas sebagai
subyek dan obyek diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam
menjaga kesehatannya. Sebagian akhir tujuan pelayanan kesehatan utama diharapkan
masyarakat mampu secara mandiri menjaga dan meningkatkan status kesehatan
masyarakat (Mubarak, 2005).

B. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas


a. Upaya Promotif
Untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan
jalan:
1) Penyuluhan kesehatan masyarakat
2) Peningkatan gizi
3) Pemeliharaan kesehatan perorangan
4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga secara teratur
5) Rekreasi
6) Pendidikan seks
b. Upaya Preventif
Untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
1) Imunisasi masal terhadap bayi dan balita
2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas, maupun
kunjungan rumah
3) Pemberian vitamin A, yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah
4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas, dan menyusui
c. Upaya Kuratif
Untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok yang menderita
penyakit ataupun masalah kesehatan melalui:
1) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut keperawatan dari puskesmas dan rumah
sakit
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah ibu bersalin dan nifas
4) Perawatan tali pusat bayi baru lahir
d. Upaya Rehabilitatif
Upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang di rawat di rumah maupun terhadap
kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama.
1) Pelatihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah
tulang, kelainan bawaan
2) Pelatihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, seperti TBC,
pelatihan nafas dan batuk, penderita stroke melalui fisioterapi
e. Upaya Resosialitatif
Upaya untuk mengembalikan individu, keluarga, dan kelompok khusus ke dalam
pergaulan masyarakat.

C. Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas


1. Individu
Sasaran prioritas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, lansia,
penderita penyakit menular (TBC, kusta, malaria, demam berdarah, diare dan ISPA
atau pneumoni) serta penderita penyakit degenerative seperti diabetes mellitus dan
stroke.
2. Keluarga
Keluarga yang menjadi sasaran prioritas adalah keluarga yang termasuk rentan
terhadap masalah kesehatan (vulnerable group) atau resiko tinggi (high risk group)
dengan prioritas sebagai berikut:
 Keluarga miskin yang belum pernah kontak dengan sarana pelayanan kesehatan
(puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat.
 Keluarga miskin yang sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan serta
mempunyai masalah kesehatan yang ada hubungannya dengan tumbuh
kembang balita, kesehatan produksi, dan penyakit menular.
 Keluarga yang tidak termasuk miskin, tidak mempunyai masalah kesehatan
prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan.
3. Kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan terhadap
timbulnya masalah kesehatan, baik yang terkait dalam suatu institusi maupun tidak.
Contoh kelompok masyarakat khusus yang terikat dalam suatu institusi misalnya warga
sekolah, pesantren, panti asuhan, panti werda, rutan dan lapas. Sedangkan contoh
kelompok masyarakat khusus yang tidak terikat dalam institusi khusus misalnya
posyandu, kelompok balita, ibu hamil, lansia, penderita penyakit tertentu dan pekerja
penyakit informal.
4. Masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan terhadap timbulnya masalah
kesehatan, seperti:
 Masyarakat di suatu wilayah yang:
- Jumlah bayi meninggal lebih tinggi dari wilayah lain
- Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dari wilayah lain
- Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari wilayah lain
 Masyarakat di daerah endemis penyakit menular
 Masyarakat di lokasi atau barak pengungsian akibat bencana alam atau akibat
lainnya
 Masyarakat di tempat yang kondisi geografisnya sulit (daerah terpencil)
 Masyarakat di daerah pemukiman baru yang sulit di jangkau transportasi,
misalnya di daerah transmigrasi.

D. Program Pembinaan Kesehatan Komunitas


Ilmu kesehatan masyarakat menurut professor Winslow dari Universitas Yale
(Leavel and Clark, 1958) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup,
meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisien.
Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948) kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni
memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha
pengorganisasian masyarakat.

1. Konsep Puskesmas
a. Defenisi
Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan
kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Dapkes 1991).
Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis (UPT) dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.
b. Visi dan Misi Puskesmas
 Visi
Pembangunan kesehatan yang di selenggarakan oleh puskesmas adalah
tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat.
 Misi
- Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya.
- Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
- Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang di selenggaraka.
- Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.

c. Upaya Puskesmas
 Upaya kesehatan masyarakat (UKM)
Upaya berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai
daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta wajib
di selenggarakan puskesmas di wilayah Indonesia. Komponennya yaitu:
- Upaya promosi kesehatan
- Upaya kesehatan lingkungan
- Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
- Upaya perbaikan gizi masyarakat
- Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
- Upaya pengobatan
 Upaya kesehatan perorangan (UKP)
Upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang di temukan
di masyarakat serta yang di sesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
Komponennya yaitu:
- Upaya kesehatan sekolah
- Upaya kesehatan olahraga
- Upaya perawatan kesehatan masyarakat
- Upaya kesehatan kerja
- Upaya kesehatan gigi dan mulut
- Upaya kesehatan jiwa
- Upaya kesehatan mata
- Upaya kesehatan usia lanjut
- Upaya pembinaan pengobatan tradisional
d. Program Pokok Puskesmas
Program pokok puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang wajib di
laksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Ada 6 program pokok
pelayanan kesehatan di puskesmas yaitu:
1. Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk pelayanan
kesehatan untuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada seseorang
pasien dilakukan oleh seorang dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan
yang di peroleh selama anamnesis dan pemeriksaan.
2. Promosi kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang di
arahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal melalui
kegiatan penyuluhan (individu, kelompok maupun masyarakat).
3. Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di
puskesmas yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada PUS
(Pasangan Usia Subur) untuk per KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas
serta pelayanan bayi dan balita.
4. Pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular yaitu
program pelayanan kesehatan puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan
penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, kusta, dll).
5. Kesehatan lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di
puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui
upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk
pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran serta
masyarakat.
6. Perbaikan gizi masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan,
perbaikan gizi masyarakat di puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan
gizi, penanggulangan kurang energy protein, anemia gizi besi, gangguan akibat
kekurangan yodium, (GAKY), kurang vitamin A, keadaan zat gizi lebih,
peningkatan suvailans gizi, dan pemberdayaan usaha perbaikan gizi
keluarga/masyarakat.
Program Pengembangan Pelayanan Kesehatan Puskesmas adalah beberapa
upaya kesehatan pengembangan yang di tetapkan Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota sesuai dengan permasalahan. Program Pengembangan Pelayanan
Kesehatan Puskesmas adalah:
1. Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah pembinaan kesehatan masyarakat
yang dilakukan petugas puskesmas di sekolah-sekolah (SD, SMP, SMA)
diwilayah kerja puskesmas.
2. Kesehatan olahraga adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan ilmu
pengetahuan fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat, anak
atlet maupun masyarakat umum. Misalnya pembinaan dan pemeriksaan
kesegaran jasmani anak sekolah dan kelompok masyarakat yang dilakukan
puskesmas diluar gedung.
3. Perawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS) adalah program
pelayanan penanganan kasus tertentu dari kunjungan puskesmas akan
ditindak lanjuti atau atau dikunjungi ketempat tinggalnya untuk dilakukan
asuhan keperawatan individu dan asuhan keperawatan keluarganya.
Misalnya kasus kurang gizi penderita ISPA/pneumonia.
4. Kesehatan kerja adalah program pelayanan kesehatan kerja puskesmas yang
ditujukan untuk masyarakat pekerja informasi maupun formal diwilayah
kerja puskesmas dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit
serta kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja.
Misalnya pemeriksaan secara berkala ditempat kerja oleh petugas
puskesmas.
5. Kesehatan gigi dan mulut adalah program pelayanan kesehatan gigi dan
mulut yang dilakukan puskesmas kepada masyarakat baik didalam maupun
diluar gedung (mengatasi kelainan dan penyakit rongga mulut dan gizi yang
merupakan salah satu penyakit yang terbanyak dijumpai di puskesma).
6. Kesehatan jiwa adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang dilakukan
oleh tenaga puskesmas dengan di dukung oleh peran serta masyarakat
dalam rangka mencapai masyarakat yang optimal melalui kegiatan
pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa, pertolongan pertama gangguan jiwa
dan konseling jiwa. Misalnya ada konseling jiwa di puskesmas.
7. Kesehatan mata adalah program pelayanan kesehatan mata terutama
pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif)
dibidang mata dan pencegahan kebutuhan oleh tenaga puskesmas dan
didukung oleh peran aktif serta masyarakat. Misalnya upaya
penanggulangan gangguan refraksi pada anak sekolah.
8. Kesehatan usia lanjut adalah program pelayanan kesehatan usia lanjut atau
upaya kesehatan khusus yang dilakukan oleh tenaga puskesmas dengan
dukungan serta aktif masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat usia lanjut. Misalnya pemeriksaan kesehatan untuk
mendeteksi seperti: diabetes mellitus, hipertensi, dan osteoporosis pada
kelompok masyarakat usia lanjut.
9. Pembinaan pengobatan tradisional adalah program pembinaan terhadap
pelayanan pengobatan tradisional, pengobatan tradisional dan cara
pengobatan tradisional. Yang dimaksud dengan pengobatan tradisional
adalah pengobatan yang dilakukan secara turun-temurun, baik yang
menggunakan herbal (jamu), alat (tusuk jarum, juru sunat), maupun
keterampilan (pijat patah tulang).

e. Satuan Penunjang Puskesmas


 Puskesmas Pembantu
Yaitu unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan
membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam
ruang lingkup wilayah yang kecil.
 Puskesmas Keliling
Yaitu unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan
bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga
yang berasal dari puskesmas. Dengan fungsi dan tugas yaitu memberi
pelayanan kesehatan daerah terpencil, transport rujukan pasien, penyuluhan
kesehatan dengan audiovisual.
 Bidan Desa
Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan di tempatkan seorang
bidan yang bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab kepada
kepala puskesmas. Wilayah kerjanya dengan jumlah penduduk 3.000 orang.
Adapun tugas utama bidan desa yaitu:
- Membina PSM
- Memberikan pelayanan
- Menerima rujukan dari masyarakat
2. Fungsi Puskesmas
Ada 3 fungsi utama yang di emban puskesmas dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan dasar (PKD) kepada seluruh target sasaran masyarakat di wilayah kerjanya,
yakni sebagai berikut:
a. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
- Berupaya menggerakkan lintas sector dan dunia usaha di wilayah kerjanya
agar menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
- Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan
setiap program pembangunan di wilayah kerjanya.
b. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat.
- Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
pembiayaan
- Ikut menetapkan penyelenggaraan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan
- Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
- Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan
dalam rangka menolong dirinya sendiri
- Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
c. Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Meyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer) secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan (continue) yang mencakup:
- Pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif
dengan pendekatan kelompok.
- Pelayanan medic dasar yang bersifat kuratif dan rehabilitatif dengan
pendekatan individu dan keluarga.
Ketiga fungsi utama puskesmas tersebut dan dengan memperhatikan tujuan
akhirnya maka setiap pelaksanaan program kegiatan pelayanan kesehatan selalu
dilaksanakan dengan memperhatikan landasan strategisnya yaitu:
1. Perikemanusiaan
2. Pemberdayaan dan kemandirian
3. Adil dan merata
4. Mengutamakan manfaat

Anda mungkin juga menyukai