Anda di halaman 1dari 13

Edu Geography (2019)

Edu Geography

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo

Pengaruh Penggunaan Media Booklet Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada


Siswa Sekolah Menengah Atas Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Pejagoan Tahun 2019.

Turyadi, Drs. Moch. Arifien., M.Si

Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Sari


Sejarah Artikel: Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui pengaruh
Diterima…... penggunaan booklet terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran
geografi pada siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Pejagoan, dan 2) Untuk
Disetujui…...
mengetahui aktivitas siswa terhadap penggunaan booklet pada
Dipublikasikan......
pembelajaran geografi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pejagoan.
Kata Kunci : Media, Booklet, Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode
Hasil Belajar. eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa IPS
kelas XI SMA Negeri 1 Pejagoan Tahun Ajaran 2019/2020 yang
terdiri dari 5 kelas dan berjumlah 145 siswa dengan total sampel
sebanyak 57 siswa dari kelas XI IPS 3 sebagai kelas eksperimen dan
XI IPS 4 sebagai kelas kontrol. Teknik sampling menggunakan
purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel
bebas yaitu berupa media booklet dan variabel terikat berupa hasil
belajar siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
menggunakan observasi, tes, angket, dan dokumentasi. Analisis data
yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas, uji-t, dan
statistik deskriptif persentase. Hasil penelitian setelah di analisis
menggunakan uji-t pada dua kelompok kelas yang berbeda dengan
menggunakan SPSS 25 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,00 yang
lebih kecil dari 0,05 (Sig < 0,05) yang berarti hipotesis alternatif (Ha)
diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan media booklet
terhadap hasil belajar geografi siswa kelas XI pada sub konsep materi
persebaran flora dan fauna di Indonesia. Hasil belajar aspek afektif
dan psikomotorik siswa pada kelas eksperimen juga lebih tinggi
daripada kelas kontrol. Nilai aspek afektif untuk kelas eksperimen
sebesar 91,667 dan kelas kontrol sebesar 67,308. Untuk aspek
psikomotorik kelas eksperimen sebesar 79,79 sedangkan untuk kelas
kontrol 72,22.
Abstract
The purpose of this research is to : 1) To determine the effect of the
use of booklets on student learning outcomes in teaching geography
in class XI student at SMA Negeri 1 Pejagoan, This type of research
is quantitative with the experimental method. The population in this
study were all students of class XI IPS School SMA Negeri 1 Pejagoan

Alamat korespondensi:
Gedung C1 Lantai 2 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: geografiunnes@gmail.com
Turyadi, Mochamad Arifien / Edu Geography (2019)

school year of 2019/2020 consisting of 5 classes and totaled 145


students with a total sample of 57 students of class XI IPS 3 as an
experimental class and as a class XI IPS 4 as a control class. The
sampling technique used purposive sampling. The variables in this
study included the independent variable in the form of booklets media
and the dependent variable in the form of student learning outcomes.
Data collection techniques used were observation, test, questionnaire,
and documentation. Analysis of the data used is normality test,
homogeneity test, t-test and descriptive statistics percentages.The
results of the study after the analysis using t-test on two groups of
different classes using SPSS 25 obtained significance value of 0.00
which is less than 0.05 (Sig <0.05), which means the alternative
hypothesis (Ha) is accepted and hypotheses zero (Ho) is rejected. This
indicates that a significant difference in the use of media booklet on
learning outcomes geography class XI student at sub concept of
matter spread of flora and fauna in Indonesia. Results affective and
psychomotor aspects of learning of students in the experimental class
also higher than the control class. Values for the affective aspect of
91.667 experimental class and control class is 67.308. For the
experimental class psychomotor aspects of 79.79 while for the control
class 72.22.

© 2019 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi:
Gedung C1 Lantai 2 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: geografiunnes@gmail.com
Turyadi, Mochamad Arifien / Edu Geography (2019)

PENDAHULUAN kualitas pembelajaran dan juga hasil belajar


siswa yang jauh dibawah standar yang akan
Perkembangan teknologi informasi dan
berdampak pada buruknya kualitas mutu
komunikasi di era globalisasi ini sangatlah
pendidikan yang dihasilkan.
pesat, sebagai suatu produk hasil pemikiran
manusia perkembangan teknologi Untuk meminimalisasi terjadinya
informasi dan komunikasi telah banyak kegagalan dalam penyampaian informasi
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, melalui kominikasi dalam proses
salah satu contohnya adalah perkembangan pembelajaran, guru melalui pemanfaatan
dalam dunia pendidikan. Seorang guru di teknologi informasi dan komunikasi dapat
era globalisasi ini dituntut untuk mampu mengembangkan suatu alat bantu dalam
berfikir inovatif, kreatif, dan terampil bentuk media pembelajaran yang dinilai
dalam memanfaatkan perkembangan ilmu tepat sesuai dengan kebutuhan peserta
pengetahuan, teknologi informasi, dan didik. Banyak pilihan bagi seorang guru
komunikasi. Dengan dimilikinya untuk dapat memilih dan mengembangkan
kemampuan dalam hal pemanfaatan ilmu alat bantu pembelajaran dalam bentuk
pengetahuan, teknologi informasi, dan media yang efektif dan efisien sehingga
komunikasi oleh seorang pendidik, maka pembelajaran lebih menarik dan inovatif
diharapkan seorang pendidik dapat yang dapat membangkitkan motivasi
meningkatkan mutu pendidikan yang peserta didik.
dilakukan melalui proses pembelajaran Pada dasarnya fungsi dari media
yang berkualitas. pembelajaran yang utama adalah untuk
Dalam proses pembelajaran tidak lepas dari menyampaikan sebuah pesan, dalam hal ini
komunikasi antara seorang guru sebagai pesan yang disampaikan diharapkan dapat
fasilitator dan peserta didik sebagai aktor memberikan feedback yang positif yang
yang membutuhkan informasi. Dalam menunjukan bahwa pesan dapat dipahami
melaksanakan perananya sebagai dengan baik oleh peserta didik. Geografi
fasilitator, seorang guru dituntut untuk merupakan salah satu mata pelajaran yang
mampu melakukan komunikasi dengan sering dikeluhkan oleh siswa dikarenakan
baik dengan peserta didik. Hal tersebut materi yang harus dipelajari sangat banyak
menjadi salah satu faktor penentu seberapa dan siswa sudah beranggapan lebih dulu
jauh keberhasilan peserta didik dalam bahwa materi geografi identik dengan
belajar. Dalam kenyataanya banyak faktor hafalan. Karakterisitik dari materi yang
yang menjadi penghambat dalam proses diajarkan pada mata pelajaran geografi
komunikasi sehingga tidak berjalan sesuai merupakan fakta yang kongkrit, konsep,
tujuan yang akan dicapai. Ketika informasi prinsip, dan proses dari gejala-gejala hidup,
yang disampaikan guru tidak dapat serta seluk beluk yang mempengaruhi
dipahami oleh siswa dengan baik, maka kehidupan termasuk interaksi dengan
dapat dikatakan komunikasi yang dibangun lingkungannya. Agar siswa lebih mudah
oleh seorang guru telah mengalami memahami materi geografi di kelas, maka
kegagalan. Hal ini akan berpengaruh pada diperlukan guru yang kreatif, guru yang
dapat memilih media, metode, serta
Turyadi, Mochamad Arifien / Edu Geography (2019)

pendekatan yang tepat dengan kondisi walaupun materinya disajikan dengan


siswanya, sehingga proses ringkas tetapi di dalamnya tidak disertai
pembelajarannya merupakan proses dengan banyak gambar yang berwarna dan
pembelajaran yang berkualitas, efisien, dan tampilan modul tersebut kurang menarik
mempunyai daya tarik yang membuat bagi siswa, sehingga menyebabkan
proses pembelajaran tersebut menjadi kebosanan.
menyenangkan. Materi persebaran flora Penggunaan media yang kurang bervariasi
dan fauna di Indonesia dan dunia menyebabkan siswa kurang termotivasi
merupakan salah satu materi yang terdapat dalam proses pembelajaran, siswa merasa
dalam proses pembelajaran geografi SMA bosan dan lebih memilih membuat forum
kelas XI. Materi ini dibagi menjadi sendiri mengobrol dengan teman-temannya
beberapa sub konsep, antara lain bahkan terkadang terdapat beberapa siswa
karakteristik bioma, faktor – faktor yang menggunakan handphone saat proses
persebaran flora dan fauna, pembelajaran tanpa memperhatikan
pengklasifikasian flora dan fauna dunia dan penjelasan dari guru. Kesulitan siswa dalam
pengklasifikasian flora dan fauna di memahami materi persebaran flora dan
Indonesia. fauna di Indonesia dan Dunia dan
Berdasarkan hasil observasi dan penggunaan media pembelajaran yang
wawancara dengan guru geografi kelas XI kurang bervariasi berdampak pada hasil
yang sekaligus juga mengampu kelas X belajar siswa pada materi tersebut masih
SMA Negeri 1 Pejagoan Kabupaten berada di bawah Kriteria Ketuntasan
Kebumen, diperoleh informasi bahwa pada Minimal (KKM) dimana berdasarkan
materi persebaran flora dan fauna di wawancara yang dilakukan KKM yang
Indonesia dan dunia khusunya sub konsep digunakan yaitu 79.
persebaran flora dan fauna di Indonesia Dilihat berdasarkan hasil belajar siswa pada
cukup sulit untuk dipahami oleh siswa. tahun ajaran 2018/2019 pada seluruh kelas
Kesulitan tersebut dikarenakan pada sub XI IPS yang terdiri dari 5 (lima) kelas pada
konsep persebaran flora dan fauna di materi persebaran flora dan fauna di
Indonesia pembahasannya cukup luas Indonesia dan dunia dilihat berdasarkan
mulai dari faktor - faktor, hasil nilai ulangan yang diperoleh dari guru
klasifikasi/pembagian, ciri - ciri sampai geografi dari total jumlah siswa kelas XI
jenis dan sebaran flora dan faunanya IPS sebanyak 153 siswa, 97 siswa atau
menyebabkan siswa sulit dalam sebanyak 63,40% masih dibawah KKM dan
mengklasifikasikannya. Guru juga sebanyak 56 siswa atau sebesar 36,60%
mengungkapkan bahwa media yang sudah diatas KKM. Dengan rincian tiap –
digunakan dalam proses pembelajaran tiap kelas adalah sebagai berikut, Kelas XI
berupa buku teks dan modul geografi. Buku IPS 1 dari total jumlah siswa sebanyak 31
teks geografi cukup tebal, dan banyaknya siswa, sebanyak 13 siswa atau sebesar
materi yang disajikan daripada gambar 41,93% masih dibawah KKM sedangkan
menyebabkan siswa malas untuk sebanyak 18 atau 58,07% siswa lainnya
membacanya. Sedangkan, pada modul sudah berada diatas KKM, Kelas XI IPS 2
Turyadi, Mochamad Arifien / Edu Geography (2019)

dari total jumlah siswa sebanyak 29 siswa, informasi penting yang dirancang secara
sebanyak 20 siswa atau sebesar 68,97% unik, jelas, dan mudah dimengerti,
masih dibawah KKM sedangkan sebanyak sehingga booklet ini menjadi media
9 atau 31,03% siswa lainnya sudah berada pendamping untuk pembelajaran dan
diatas KKM, Kelas XI IPS 3 dari total diharapkan bisa meningkatkan hasil
jumlah siswa sebanyak 32 siswa, sebanyak pembelajaran peserta didik.
20 siswa atau sebesar 62,50% masih Adanya booklet sebagai media
dibawah KKM sedangkan sebanyak 12 atau pembelajaran diharapkan dapat membantu
37,50% siswa lainnya sudah berada diatas siswa memahami sub konsep persebaran
KKM, Kelas XI IPS 4 dari total jumlah flora dan fauna di Indonesia melalui media
siswa sebanyak 32 siswa, sebanyak 21 yang menarik, dilengkapi dengan gambar,
siswa atau sebesar 65,62% masih dibawah dan penyajian materi yang lebih ringkas
KKM sedangkan sebanyak 11 atau 34,38% serta jelas.
siswa lainnya sudah berada diatas KKM, METODE PENELITIAN
Kelas XI IPS 5 dari total jumlah siswa
Jenis penelitian yang digunakan adalah
sebanyak 29 siswa, sebanyak 23 siswa atau
jenis penelitian eksperimen. Metode yang
sebesar 79,31% masih dibawah KKM
digunakan dalam penelitian ini adalah
sedangkan sebanyak 6 atau 20,69% siswa
Quasi Eksperimental Design (eksperimen
lainnya sudah berada diatas KKM. Dari
semu). desain penelitian yang digunakan
data tersebut dapat disimpulkan bahwa
dalam penelitian ini adalah Nonequivalent
siswa masih kurang memahami terhadap
Control Group Design. Penelitian ini
materi yang disampaikan oleh guru.
dilakukan di SMA Negeri 1 Pejagoan
Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan Kebumen yang beralamat di Jl. Raya Sokka
media pembelajaran yang menarik, dengan No. KM 4, Menteyek, Kebulusan,
materi yang ringkas dan jelas sehingga Pejagoan, Kabupaten Kebumen, Jawa
dapat memudahkan siswa untuk memahami Tengah, penelitian ini dilakukan pada
sub konsep materi persebaran flora dan semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.
fauna di Indonesia. Salah satu media
Populasi dalam penelitian ini adalah
pembelajaran yang menarik yaitu media
seluruh peserta didik kelas XI IPS di SMA
pembelajaran booklet. Pemilihan media
Negeri 1 Pejagoan tahun ajaran 2019/2020
pembelajaran merupakan salah satu hal
yang berjumlah 145 siswa. Teknik
yang penting dalam proses pembelajaran
pengambilan sampel yang digunakan
agar tujuan pembelajaran yang diharapkan
adalah teknik purposive sampling.
tercapai. Media pembelajaran booklet
Pertimbangan dalam penentuan sampel
bersifat informatif, desainnya yang menarik
dalam penelitian ini yaitu berdasarkan
dapat menimbulkan rasa ingin tahu,
jadwal pelajaran geografi antar
sehingga peserta didik bisa memahami
dengan mudah apa yang disampaikan kelas sampel yang relatif berdekatan serta
dalam proses pembelajaran. Booklet saran dari guru pengampu mata pelajaran
sebagai media pembelajaran yang efektif geografi kelas XI IPS di SMA Negeri 1
dan efisien yang berisikan informasi- Pejagoan. Berdasarkan pertimbangan
Turyadi, Mochamad Arifien / Edu Geography (2019)

tersebut maka diambil sampel yaitu kelas aksesibilitas, SMA Negeri 1 Pejagoan
XI IPS 3 dan XI IPS 4 yang masing-masing sangat mudah dijangkau karena terletak
berjumlah 31 dan 26 siswa, sehingga total dekat dengan pusat kota Kebumen dengan
sampel berjumlah 57 siswa. kondisi jalan yang baik serta ketersediaan
Variabel dalam penelitian ini yaitu (1) angkutan umum yang cukup memadai.
Media Booklet sebagai variabel bebas dan, Dibangun diatas tanah seluas 10.485 m2.
(2) Prestasi belajar yakni berupa nilai tes SMA Negeri 1 Pejagoan sudah ter-
formatif pada pokok bahasan persebaran akreditasi A dan sudah menggunakan
flora dan fauna di Indonesia sebagai kurikulum 2013 dengan waktu belajar
variabel terikat. Teknik pengumpulan data siswa adalah sehari penuh selama 5 (lima)
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hari dalam seminggu (senin – jumat).
observasi, dokumentasi, tes, dan angket. Jumlah kelas yang terdapat di SMA Negeri
Data yang sudah diperoleh kemudian 1 Pejagoan untuk kelas X berjumlah 9
dianalisis dengan statistik deskriptif (Sembilan) kelas, untuk kelas XI berjumlah
persentase dan analisis independent sample 10 (sepuluh) kelas, dan untuk kelas XII
t-test. Instrumen tes dan angket yang akan berjumlah 10 (sepuluh) kelas. Sehingga
digunakan dalam penelitian yang meliputi jumlah keseluruhan kelas di SMA Negeri 1
instrumen tes pilihan ganda, angket Pejagoan ada 29 kelas. Dengan rincian
tanggapan siswa terhadap media booklet. jurusan IPA 5 kelas dan jurusan IPS 5 kelas.
Uji coba instrument dilakukan pada siswa Dengan jumlah siswa keseluruhan 897
kelas XII IPS 3 SMA N 1 Gombong yang siswa. Tenaga pengajar untuk mata
berjumlah 30 siswa, selanjutnya hasil uji pelajaran geografi yang ada di SMA Negeri
coba dianalisis menggunakan uji validitas, 1 Pejagoan ada sebanyak 3 orang guru.
dan uji reabilitas serta tambahan analisis uji Salah satunya adalah Ibu Surati., S.Pd.
daya pembeda soal dan uji taraf kesukaran Sedangkan SMA Negeri 1 Pejagoan
soal untuk intrumen tes. Poin – poin dalam dipimpin oleh seorang kepala sekolah yaitu
instrumen yang telah dianalisis dan Bapak Sunarto S.Pd., M.Pd.
dinyatakan valid, reliabel, dan daya Analisis Data Hasil Penelitian
pembeda soal serta taraf kesukaran soal Analisis data hasil penelitian dilakukan
yang baik selanjutnya akan digunakan dengan metode analisis statistik deskriptif
dalam penelitian pada kelas eksperimen persentase dan independent sample t-test
dan kelas kontrol. yang bertujuan untuk memperjelas
HASIL DAN PEMBAHASAN gambaran terhadap variabel – variabel
Kondisi Umum Lokasi Penelitian penelitian.
SMA Negeri 1 Pejagoan terletak di Jalan Pembelajaran dibagi menjadi dua kelas
Raya Soka Barat Km.04 Pejagoan, yaitu kelas ekperimen dan kelas kontrol,
Kebumen, Kebulusan, Kecamatan kelas XI IPS 3 sebagai kelas eksperimen
Pejagoan, Kabupaten Kebumen Provinsi menggunakan media booklet sebagai
Jawa Tengah. Sekolah ini dibangun di atas sumber belajar selama pembelajaran
tanah seluas 10.485 m2. Dilihat dari segi sedangkan kelas XI IPS 4 sebagai kelas
Turyadi, Mochamad Arifien / Edu Geography (2019)

kontrol menggunakan buku paket selama menggunakan buku paket dan modul
pembelajaran berlangsung. Materi pada sebagai sebagi sumber belajar. Proses
pembelajaran ini adalah persebaran flora pembelajaran dilaksanakan hampir sama
dan fauna di Indonesia. Proses dengan kelas eksperimen. Pada pertemuan
pembelajaran pada kelas eksperimen pertama guru menjelaskan materi
maupun kelas kontrol menggunakan pembelajaran selama 15 menit. Kemudian
pendekatan saintifik dan metode guru membagikan lembar kerja siswa
pembelajaran dengan menggunakan diskusi tentang materi persebaran flora dan fauna di
yang terdiri dari 5 sampai 6 siswa. Indonesia. Tugas tersebut dilakukan secara
Kelas X IPS 3 sebagai kelas eksperimen berkelompok dengan masing-masing
menggunakan media booklet sebagi sumber kelompok terdiri dari 5 - 6 siswa.
belajar. Pada pertemuan pertama guru Pada tahap awal pembelajaran, guru
menjelaskan materi pembelajaran selama membimbing siswa untuk membuat batas –
15 menit. Kemudian guru membagikan batas garis khayal yang membagi
lembar kerja siswa tentang materi persebaran jenis flora dan fauna di
persebaran flora dan fauna di Indonesia. Indonesia. Selanjutnya kegiatan yang
Tugas tersebut dilakukan secara dilakukan oleh siswa adalah memeberi
berkelompok dengan masing-masing nama garis tersebut disertai contoh dan ciri
kelompok terdiri dari 5 - 6 siswa. flora dan fauna yang ada di wilayah
Pada tahap awal pembelajaran, guru tersebut.
membimbing siswa untuk membuat batas – Pada pertemuan kedua, siswa dipersilahkan
batas garis khayal yang membagi untuk mempresentasikan laporan hasil
persebaran jenis flora dan fauna di kerja kelompoknya. Setelah siswa
Indonesia. Selanjutnya kegiatan yang melakukan presentasi siswa dipersilahkan
dilakukan oleh siswa adalah memeberi untuk menanyakan persoalan yang masih
nama garis tersebut disertai contoh dan ciri belum jelas, kemudian guru memberikan
flora dan fauna yang ada di wilayah umpan balik dan penguatan materi dalam
tersebut. bentuk lisan mengenai hasil kerja diskusi
Pada pertemuan kedua, siswa dipersilahkan kelompok siswa tersebut. Dan yang terakhir
untuk mempresentasikan laporan hasil siswa diminta untuk menyimpulkan tentang
kerja kelompoknya. Setelah siswa materi yang telah dipelajari.
melakukan presentasi siswa dipersilahkan Pada masing – masing kelas tersebut guru
untuk menanyakan persoalan yang masih melakukan observasi mengenai aktivitas
belum jelas, kemudian guru memberikan siswa selama mengikuti proses
umpan balik dan penguatan materi dalam pembelajaran. Selanjutnya pada akhir
bentuk lisan mengenai hasil kerja diskusi pembelajaran pada pertemuan terakhir guru
kelompok siswa tersebut. Dan yang terakhir melaksanakan posttest baik pada kelas
siswa diminta untuk menyimpulkan tentang eksperimen dan kelas kontrol.
materi yang telah dipelajari. Analisis data pada tahap awal digunakan
Untuk kelas XI IPS 4 sebagai kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal peserta
Turyadi, Mochamad Arifien / Edu Geography (2019)

didik pada kelas eksperimen dan kelas Tabel 2 Hasil Uji t data nilai Pre-Test
kontrol sebelum mendapatkan perlakuan. Data Statistik Pre - Test
Analisis datanya meliputi uji normalitas, uji Eksperimen Kontrol

homogenitas, dan uji t (uji perbedaan rata- Sampel (N) 29 26


rata) yang datanya bersumber dari nilai Sig/p-value 0,643
pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen. α 0,05

Tabel 1 Nilai Pre-Test Keterangan 0,643 > 0,05

Rata- Kesimpulan Tidak terdapat pengaruh signifikan


Kelas N Minimal Maksimal
Rata
Eksperimen 29 44 84 64,69 Sumber : Analisis Data Penelitian 2019
Kontrol 26 40 84 63,23
Pada data pretest diperoleh nilai
Sumber: Analisis Data Penelitian 2019 signifikansi sebesar 0,643 yang berarti
Pada data pretest kelas ekperimen setelah lebih besar dari 0,05, sehingga Ho diterima
dilakukan uji normalitas diperoleh nilai Sig dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat
sebesar 0,052. Dapat dilihat bahwa disimpulkan bahwa tidak terdapat
perolehan nilai Sig data pretest pada kelas perbedaan yang signifikan antara
eksperimen lebih besar dari 0,05 (Sig > pengetahuan awal siswa pada kelas
0,05), sehingga Ho diterima. Dengan eksperimen dengan kelas kontrol.
demikian, dapat disimpulkan bahwa data Analisis data tahap akhir ini untuk
pretest pada kelas eksperimen berdistribusi mengetahui kemampuan peserta didik
normal. Sedangkan, pada kelas kontrol setelah mendapatkan perlakuan. Analisis
setelah dilakukan uji normalitas diperoleh ini menggunakan nilai posttest kelas
nilai Sig sebesar 0,065. Dapat dilihat bahwa kontrol dan eksperimen. Kelas kontrol
perolehan nilai Sig data pretest pada kelas mendapatkan perlakuan menggunakan
kontrol lebih besar dari 0,05 (Sig > 0,05), buku paket dan modul senagai sumber
sehingga Ho diterima. Dengan demikian, belajar, sedangkan kelas eksperimen
dapat disimpulkan bahwa data pretest pada menggunakan media booklet sebagai
kelas kontrol berdistribusi normal. sumber belajar. Analisis datanya meliputi
Hasil uji homogenitas pada data pretest uji normalitas, uji homogenitas, uji t, dan
kelas kontrol dan eksperimen diperoleh uji peningkatan hasil belajar.
nilai Sig sebesar 0,360. Hal tersebut Tabel 3 Nilai Post-Test
menunjukkan bahwa nilai Sig lebih besar Rata-
Kelas N Minimal Maksimal
dari 0,05 (Sig > 0,05) sehingga Ho diterima Rata
Eksperimen 29 76 100 89,52
yang berarti data pretest pada kelas Kontrol 26 56 92 70,77
ekperimen dan kontrol memiliki varians Sumber : Analisis Data Penelitian 2019
yang homogen.
Pada data posttest kelas ekperimen setelah
dilakukan uji normalitas diperoleh nilai Sig
sebesar 0,062. Dapat dilihat bahwa
perolehan nilai Sig data posttest pada kelas
eksperimen lebih besar dari 0,05 (Sig >
0,05), sehingga Ho diterima. Dengan
Turyadi, Mochamad Arifien / Edu Geography (2019)

demikian, dapat disimpulkan bahwa data Tabel 5 Hasil Uji N Gain


posttest pada kelas eksperimen Deskripsi
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
berdistribusi normal. Sedangkan, pada Rendah 0 0% 17 65,38%

Kategori
kelas kontrol setelah dilakukan uji Sedang 12 41,37% 6 23,08%
Tinggi 17 58,63% 3 11,54%
normalitas diperoleh nilai Sig sebesar N 29 100% 26 100%

0,149. Dapat dilihat bahwa perolehan nilai Rata-rata 0,7004 0,0598

Kategori Tinggi Rendah


Sig data posttest pada kelas kontrol lebih
besar dari 0,05 (Sig > 0,05), sehingga Ho Sumber : Analisis Data Penelitian 2019
diterima. Dengan demikian, dapat Rata – rata nilai N-gain pada kelas
disimpulkan bahwa data posttest pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
kontrol berdistribusi normal. dengan rata-rata nilai N-gain pada kelas
Hasil Uji Homogenitas posttest Kelas kontrol. Pada kelas eksperimen sebanyak
Kontrol dan Kelas Eksperimen pada data 12 siswa (41,37%) dengan kategori N-gain
posttest diperoleh nilai Sig sebesar 0,119. sedang, dan 17 (58,63%) siswa dengan
Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai Sig kategori N-gain tinggi. Sedangkan pada
lebih besar dari 0,05 (Sig > 0,05) sehingga kelas kontrol sebanyak 17 (65,38%) siswa
Ho diterima yang berarti data posttest pada dengan kategori N-gain rendah, 6 (23,08%)
kelas ekperimen dan kontrol memiliki dengan kategori N-gain sedang, dan 3
varians yang homogen. (11,54%) siswa dengan N-gain tinggi.
Tabel 4 Hasil Uji t data nilai Post-Test Perolehan nilai N-gain dengan kategori
Data Statistik Post - Test tinggi pada kelas eksperimen lebih banyak
Eksperimen Kontrol dibandingkan dengan kelas kontrol. Dari
Sampel (N) 29 26 data tersebut dapat disimpulkan bahwa
Sig/p-value 0,00 peningkatan pemahaman atau penguasaan
α 0,05 konsep siswa pada kelas eksperimen lebih
Keterangan 0,00 < 0,05 tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Kesimpulan Terdapat pengaruh yang signifikan Sedangkan jika dilihat pada rata – rata
keseluruhan hasil N-gain antara siswa kelas
Sumber : Analisis Data Penelitian 2019
eksperimen dan siswa kelas kontrol, siswa
Pada data posttest diperoleh nilai kelas kontrol memiliki rata – rata N-gain
signifikansi sebesar 0,00 yang berarti sebesar 0,7004 yang termasuk ke dalam
kurang dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan kategori tinggi sedangkan kelas kontrol
Ha diterima. Dengan demikian dapat memiliki rata – rata 0,0598 yang termasuk
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang ke dalam kategori rendah.
signifikan dari penggunaan media booklet
Ketuntasan Hasil Belajar Klasikal
terhadap hasil belajar geografi siswa kelas
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
XI SMA Negeri 1 Pejagoan Kebumen pada
dijadikan patokan nilai terendah dalam
materi pokok persebaran flora dan fauna di
penilaian peserta didik. Jika peserta didik
Indonesia.
memiliki hasil belajar ≥KKM maka peserta
didik tersebut dianggap tuntas atau
Turyadi, Mochamad Arifien / Edu Geography (2019)

menguasai kompetensi yang dipelajari. Hasil Belajar Afektif


Restiadi (2013) menyatakan bahwa hasil Hasil belajar afektif siswa didapatkan dari
belajar dianggap tuntas secara klasikal hasil observasi yang dilaksanakan di kelas
apabila ≥75% siswa di suatu kelas memiliki eksperimen dan kelas kontrol. Observasi
nilai hasil belajar mencapai KKM ≥79 dilakukan oleh dua observer. Hasil
(tuntas). observasi ini berupa data ordinal dengan
Tabel 6 Hasil Belajar Klasikal tingkatan 1 hingga 4 yang masing-masing
Kelas Hasil Belajar Jumla % menggambarkan perilaku afektif siswa
Siswa h Ketuntasa dalam proses pembelajaran. Hasil belajar
Tunta Tidak Siswa n Belajar
afektif pada kelas eksperimen dan kelas
s Tunta Hadir
kontrol meliputi 7 aspek penilaian dengan
s
Eksperime 28 1 29 96,55 %
15 indikator yang diamati.
n Penilaian afektif di kelas eksperimen
Kontrol 5 21 26 19,23 % dilakukan pada pembelajaran geografi
Sumber : Analisis Data Penelitian 2019 menggunakan media booklet materi
Pada kelas eksperimen terdapat 28 siswa persebaran flora dan fauna di Indonesia.
tuntas dan 1 siswa tidak tuntas dengan Sedangkan penilaian di kelas kontrol
jumlah siswa sebanyak 31 siswa (tidak dilakukan saat pembelajaran geografi
hadir 2 siswa). Ketuntasan klasikal kelas menggunakan modul/buku paket dengan
eksperimen yaitu sebesar 96,55% yang materi yang sama.
artinya pembelajaran geografi di kelas Tabel 7 Hasil Belajar Afektif Siswa
eksperimen mencapai ketuntasan secara Kelas Rata- Nilai Kategori
rata
klasikal. Sedangkan di kelas kontrol jumlah Eksperimen 3,667 91,667 Sangat Baik
siswa yang tuntas sebanyak 5 siswa dan Kontrol 2,692 67,308 Baik

jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 21 Sumber : Analisis Data Penelitian 2019
siswa dengan jumlah keseluruhan 26 orang. Dapat diketahui bahwa hasil belajar afektif
Berdasarkan analisis perhitungan, kelas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
kontrol memiliki ketuntasan belajar memiliki rata-rata yang berbeda. Kelas
klasikal sebesar 19,23%. Karena ketuntasan eksperimen memiliki rata-rata belajar
siswa di kelas kontrol <75% maka kelas afektif sebesar 3,667 dengan nilai 91,667.
kontrol tidak tuntas secara klasikal. Hasil belajar afektif di kelas eksperimen
Pencapaian hasil belajar secara klasikal di masuk ke dalam kategori sangat baik.
kelas eksperimen dan kelas kontrol Sedangkan hasil belajar afektif siswa pada
memiliki perbedaan yang signifikan. kelas kontrol masuk ke dalam kategori baik
Kesimpulan yang didapatkan adalah dengan rata-rata hasil belajar afektif
pembelajaran geografi di kelas eksperimen sebesar 2,692 dan dengan nilai 67,308.
menggunakan media booklet sebagai Hasil Belajar Psikomotorik
sumber belajarnya berpengaruh terhadap Pada pembelajaran baik menggunakan
hasil belajar siswa. booklet materi persebaran flora dan fauna di
Indonesia pada kelas eksperiman maupun
Turyadi, Mochamad Arifien / Edu Geography (2019)

pembelajaran dengan tidak menggunakan terdiri atas 25 pertanyaan dari 5 aspek


booklet pada kelas kontrol dilakukan indikator. Angket dibagikan kepada 29
penilaian aspek psikomotorik untuk siswa kelas eksperimen. Angket ini terdiri
mengukur sejauh kemampuan dari 4 skala penskoran dengan angka
psikomotorik saat pembelajaran tertinggi pada skala 4 dan terendah 1. Hasil
berlangsung. Penilaian hasil belajar angket tanggapan peserta didik terhadap
psikomotorik diperoleh melalui observasi pemanfaatan media booklet disajikan pada
yang dilakukan saat pembelajaran geografi tabel berikut :
berlangsung. Hasil observasi ini berupa Tabel 9 Tanggapan Siswa Kelas
data ordinal dengan tingkatan 1 hingga 4 Eksperimen Tentang Media Booklet
yang masing – masing menggambarkan Aspek Yang di Nilai Rata – Rata (Dalam %)

kemampuan psikomotorik siswa dalam Isi 85,17%

proses pembelajaran. Hasil belajar Kebahasaan 82,90%


Penyajian 82,47%
psikomotorik pada kelas eksperimen dan
Proses Pembelajaran 82,59%
kelas kontrol meliputi penilaian pada 4
Tampilan Menyeluruh 84,20%
aspek penilaian dengan 9 indikator yang
Jumlah 417,33%
diamati. Rata – Rata 83,47%
Tabel 8 Hasil Belajar Psikomotorik Kriteria Sangat Menarik
Kelas Rata- Nilai Kategori
rata Sumber : Analisis Data Penelitian 2019
Eksperimen 3,19 79,79 Baik
Dalam angket tersebut terdapat lima aspek
Kontrol 2,89 72,22 Baik
indikator yaitu aspek indikator isi,
Sumber : Analisis Data Penelitian 2019
kebahasaan, penyajian, proses
Dapat diketahui bahwa kelas eksperimen
pembelajaran, dan tampilan menyeluruh
memiliki pencapaian lebih tinggi di
yang diuraikan menjadi 25 butir indikator
banding kelas kontrol. Hasil belajar
pertanyaan dan diberikan kepada kelas XI
psikomotorik kelas eksperimen memiliki
IPS 3. Berdasarakan hasil angket terhadap
rata-rata 3,19 dengan nilai rata-rata 79,79.
kelas XI IPS 3 persentase rerata pada setiap
Hasil belajar kelas eksperimen masuk ke
aspek indikator yang tertinggi adalah Isi
dalam kategori baik. Sedangkan untuk
sebesar 85,17 %, kedua yaitu aspek
kelas kontrol memiliki kategori yang sama
tampilan menyeluruh sebesar 84,20 %,
dengan kelas eksperimen yaitu baik, namun
aspek kebahasaan 82,90 %, aspek proses
memiliki perbedaan nilai yang lebih rendah
pembelajaran 82,59 %, dan yang terakhir
dengan kelas eksperimen dengan rata-rata
yaitu aspek penyajian sebesar 82,47 %.
hasil belajar psikomotorik siswa yaitu 2,89
Sehingga persentase rerata hasil angket
dengan nilai rata-rata 72,22.
tanggapan peserta didik terhadap media
Tanggapan Siswa Tentang Media booklet untuk seluruh aspek indikator
Booklet adalah 83,47 %. Dapat disimpulkan bahwa
Data tanggapan peserta didik diperoleh kriteria media booklet menurut tanggapan
setelah dilaksanakan posttest dengan peserta didik adalah media yang sangat
menggunakan metode angket, angket menarik.
Turyadi, Mochamad Arifien / Edu Geography (2019)

menunjukkan bahwa dari 5 aspek


indikator yang terdiri dari 25 pertanyaan
SIMPULAN DAN SARAN secara rata – rata berada pada angka
83,47 % dan berada pada kategori sangat
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
menarik.
dilakukan, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut: Berdasarkan kesimpulan yang
diperoleh, saran yang diajukan dalam
1. Hasil belajar geografi menggunakan
penelitian ini adalah, 1) Guru dapat
media booklet sebagai sumber belajar
menggunakan media booklet sebagai salah
pada materi sub konsep persebaran flora
satu media alternatif dalam proses
dan fauna di Indonesia pada kelas XI IPS
pembelajaran di sekolah, guna
3 di SMA Negeri 1 Pejagoan Kabupaten
meningkatkan hasil belajar siswa. 2)
Kebumen memiliki rata-rata posttest
Diharapkan adanya pengembangan media
89,52 dengan nilai rata – rata pretest
booklet dengan konsep yang berbeda dan
sebesar 64,69. Sedangkan, hasil belajar
mata pelajaran yang berbeda.
geografi menggunakan modul dan buku
paket pada materi sub konsep persebaran DAFTAR PUSTAKA
flora dan fauna di Indonesia pada kelas A.H Sanaky, H. 2013. Media Pembelajaran
XI IPS 4 di SMA Negeri 1 Pejagoan
Interaktif-Inovatif.
Kabupaten Kebumen memiliki rata-rata
posttest 70,77 dengan nilai pretest Yogyakarta: Kaukaban
sebesar 63,23. Berdasarkan hasil
tersebut rata – rata nilai posttest pada Dipantara.
kelas eksperimen lebih tinggi
Arief S. Sadiman. dkk. 1996. Media
dibandingkan dengan kelas kontrol.
2. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan Pendidikan: Pengertian,
menggunakan uji-t yang dilakukan
dengan program SPSS 25, diperoleh Pengembangan, dan.
nilai signifikansi sebesar 0,00 yang lebih Pemanfaatannya. Jakarta:
kecil dari 0,05 (0,00 < 0,05), maka H0
ditolak, dan Ha diterima, yang berarti PT.Raya Grafindo Persada
bahwa penggunaan media booklet dalam
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar – Dasar
proses pembelajaran memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap hasil belajar Evaluasi Pendidikan (Edisi
siswa.
3. Berdasarkan hasil angket tanggapan Revisi). Jakarta: PT Bumi
peserta didik terhadap penggunaan
Aksara.
media booklet dalam pembelajaran
geografi materi persebaran flora dan
fauna di Indonesia yang dilakukan pada
kelas XI IPS 3 sebagai kelas eksperimen,
Turyadi, Mochamad Arifien / Edu Geography (2019)

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur GeoEco, Vol. 2, No. 2, 2016.

Penelitian Suatu Pendekatan https://jurnal.uns.ac.id/GeoEc

Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. o/article/view/8930.

Hapsari, C. M. (2013). Efektivitas

Komunikasi Media Booklet

―Anak Alami‖ Sebagai Media

Penyampaian Pesan Gentle

Birthing Service. Jurnal E-

Komunikasi Vol I. No. 3. Hlm

264-275.

Lestari, Mugi. (2018). Efektivitas Model

Problem Based Learning Mata

Pelajaran Geografi Materi

Pokok Ketahanan Pangan,

Energi, dan Industri di Kelas

XI SMA Negeri 3 Pekalongan.

Jurnal Geografi, 39-40.

https://journal.unnes.ac.id

Pralisaputri, Kurnia Ratnadewi., Heribertus

Soegiyanto, dan Chatarina

Muryani. Pengembangan

Media Booklet Berbasis SETS

pada Materi Pokok Mitigasi

dan Adaptasi Bencana Alam

untuk Kelas X SMA. Jurnal

Anda mungkin juga menyukai