Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PENELITIAN

STUDI FENOMENA GEOGRAFI 2


Kehidupan dan Penghidupan Masyarakat Jawa di Karimunjawa (Analisis Tingkat
Pendidikan dan Pola Interaksi antar etnik )

Dosen Pembimbing:
1. Sriyanto, S.Pd. M.Pd
2. Andi Irwan Benardi, S.Pd. M.Pd
3. Wahid Akhsin budi Nur Sidiq, S.Pd. M.Sc
4. Satya Budi Nugraha, S.T. M.T. M.Sc

Disusun Oleh :
Prodi : Pendidikan Geografi 2015
Kelompok : Delapan (Sosial)
Anggota Kelompok :

1. Ikhda Mukaromah (3201415043)


2. Nova Widiyaningsih (3201415044)
3. Erina Putrianti Perdana (3201415047)
4. Sri Utami (3201415049)
5. Normandia Nur Cahyono (3201415052)
6. Retno Salaras Mahati (3201415061)
7. Etika Candra Kirana (3201415070)
8. Moh Mirza Arief Hilmawan (3201415072)
9. Muhammad Hasim Ariyadi (3201415074)
10. Turyadi (3201415075)

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
HALAMAN PENGESAHAN

Pengesahan proposal penelitian Studi Fenomena Geografi 2 mahasiswa Program


Studi Pendidikan Geografi (S1) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang di
Karimunjawa pada tanggal 4-8 Oktober 2017 dengan tema Kehidupan dan
Penghidupan Masyarakat Jawa di Karimunjawa (Analisis Tingkat Pendidikan dan
Pola Interaksi antar etnik) ini disahkan pada:
Hari : ........................................................................................
Tanggal : ........................................................................................

Semarang, September 2017

Mengesahkan,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Sriyanto, S.Pd. M.Pd Andi Irwan Benardi, S.Pd. M.Pd


NIP. 197707222005011001 NIP. 198701082015041001

Dosen Pembimbing III Dosen Pembimbing IV

Wahid Akhsin Budi N S, S.Pd. M.Sc Satya Budi Nugraha, S.T. M.T. M.Sc
NIP. 198709132015041001 NIP. 198712092015041001

Ketua Jurusan Geografi

Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto M.Si


NIP:196210191988031002
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini sebagai
pengajuan penelitian geografi Sosial di Karimunjawa yang dilakukan oleh Jurusan
Pendidikan Geografi Angkatan 2015 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang dalam rangka Studi Fenomena Geografi 2.

Dalam proposal ini masih banyak kekurangan, baik dalam sistematika


penyusunan maupun penggunaan kata-kata. Penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan
laporan penelitian ini maaupun laporan berikutnya.
Semoga proposal ini bisa bermanfaat khususnya bagi kelompok penulis, dan
umumnya bagi para pembaca.

Semarang, 25 September 2017

Penulis.
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................


KATA PENGANTAR ....................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................
1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................
1.4 Luaran yang Diharapkan .............................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ruang Lingkup Geografi Sosial ..................................................
2.1.1 Pengertian Geografi Sosial .................................................
2.1.2 Konsep Geografi Geografi Sosial ......................................
2.2 Deskripsi Masyarakat Sosial Karimunjawa ................................
2.2.1 Persebaran Suku Jawa di Karimunjawa .............................
2.2.2 Pola Interaksi Sosial Masyarakat antar Suku
di karimunjawa...................................................................
2.2.3 Kehidupan dan Penghidupan Masyarakat Jawa
di Karimunjawa ..................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................
3.2 Waktu Penelitian .........................................................................
3.3 Lokasi Penelitian .........................................................................
3.4 Instrumen Penelitian ....................................................................
3.5 Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
3.6 Sumber Data ................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Studi Fenomena Geografi 2 merupkan lanjutan dari Studi Fenomena
Geografi 1 yang mengkaji sebagian daerah Jawa tengah dan Jogyakarta. Studi
Penelitian dalam Geografi merupakan perwujudan nyata dari teori-teori yang
didapat dalam perkuliahan termasuk ilmu tentang geografi sosial. Dalam Geografi
sosial mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena sosial di masyarakat,
aktivitas sosial yang terjadi sebab interaksi sosial, serta pengaruh dan dampak
yang ditimbulkan dari interaksi sosial. Kajian Geografi sosial tidak hanya dilihat
dari lingkungan sosial tetapi juga dari faktor alam yang memberikan pengaruh
bagi kelangsungan hidup manusia.
Obyek Penelitian Studi Fenomena Geografi 2 adalah Pulau Karimunjawa.
Karimunjawa merupakan wilayah kepulauan di utara Pulau Jawa yang
penduduknya sangat beragam, terdiri atas berbagai suku bangsa seperti suku Jawa,
Bugis-makasar, Madura, Buton, bajo dan Mandar.
Mayoritas penduduk Karimunjawa berasal dari Jawa sehingga budaya Jawa
mendominasi kebudayaan lokal, namun walau demikian kebudayaan lain nampak
nyata pada kehidupan sehari-hari misalnya saja terlihat pada bentuk rumah
penduduk Bugis di Pulau Kemujan. Oleh karena, itu tidak slah jika obyek pulau
karimun jawa sebagai obyek penelitian Geografi sosial karena merupakan pulau
kecil yang memiliki multikulturalisme yang kental. Meskipun didominasi suku
jawa tetapi sebagian besar penduduknya adalah pendatang yang mencari
penghidupan dan kemudian menetap di Krimunjawa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan deskripsi singkat diatas, rumusan masalah yang
dapat ditulis yaitu:
1. Bagaimana persebaran masyarakat suku jawa di Karimunjawa?
2. Bagaimana pola interaksi masyarakat antar suku di Karimunjawa?
3. Bagaimana kehidupan dan penghidupan masyarakat suku jawa di
Karimunjawa?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang dapat dicapai dalam penelitian
ini antara lain :
1. Untuk mengetahui gambaran suku jawa dan persebarannya di Karimunjawa.
2. Untuk mengkaji pola interaksi masyarakat antar suku di Karimunjawa.
3. Untuk mengetahui bagaimana kehidupan dan penghidupan masyarakat suku
jawa di Karimunjawa
1.4 Luaran yang Diharapkan
1. Proposal penelitian mengenai gambaran dan analisis dari hasil penelitian
keadaan sosial masyarakat suku Jawa setiap objek.
2. Ilmu yang bermanfaat dalam perkuliahan Studi Fenomena Geografi
selanjutnya.
3. Artikel ilmiah bertema geografi sosial yang dimuat dijurnal.
4. Poster dan video pembelajaran keadaan sosial masyarakat suku Jawa di
Karimunjawa.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ruang Lingkup Geografi Sosial


2.1.1 Pengertian Geografi Sosial
Geografi sosial merupakan kajian dalam geografi manusia yang
menjelaskanmengenai interaksi antara manusi dengan lingkungan sosialnya yaitu
manusia lainyamaupun kelompok manusia yang ada disekitarnya. Maksudnya
setiap manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik itu kebutuhan primer
maupun kebutuhan sekunderselalu membutuhan manusia lainya,atau
memanfaatkan alam sekitarrnya.Geografi mempelajari gejaala-gejala yang ada
dipermukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang besifat sosial yang
menyangkut mahluk hidup besertapermasalahannya melalui pendekatan
keruangan, lingkungan, dan regional dankepentingan program, proses, dan
keberhasilan pembangunan.
Geografi sering kali nampak dilibatkan dalam sebuah proses
mempertanyakan keberadaan dan persoalan utamanya. Batasan-batasan tersebut
didefinisikan secara sembarang dan disiplin ilmu yang ada mempunyai perhatian
yang sama dengan subyek yang lainnya geologi, sejarah, ekonomi, antropologi,
sosiologi, perencanaan, botani, politik, demografi dan lain sebagainya. Oleh
karena itu geografi tidak dapat dengan mudah ditempatkan dalam cakupan baik itu
ilmu bumi atau pun ilmu-ilmu sosial atau untuk persoalan itu dikelompokkan
dalam ilmu-ilmu geometri.
Beberapa Definisi Geografi Sosial:
1. Watson (1957). Suatu identifikasi daerah (region) yang berdasarkan himpunan
gejala sosial hubungannya dengan lingkungan secara keseluruhan
2. Phal (1965). Studi tentang pola dan proses sosial penduduk dalam ruang
tertentu.
3. Buttimer (1968). Studi pola keruangan dan hubungan fungsional kelompok
masyarakat dalam konteks lingkungan sosial mereka, struktur internal n
eksternal dari kegiatan penduduk beserta berbagai jalur komunikasinya.
4. Eyless (1974). Geografi sosial sebagai analisis pola dan proses sosial yang
timbul dari persebaran dan keterjangkauan sumber daya yang langka. Eyles
berorientasi pada masalah, atau dengan kata lain, geografi sosial harus
menangani hasil keruangan sosial (sosio spatial) dari kelangkaan dan
persebaran tak wajar daripada sumber daya yang dapat dimanfaatkan (barang,
pelayanan dan fasilitas di masyarakat)
Tema dalam Geografi Sosial :
1. Berkaitan dengan ruang. Dalam hal ini, kita ingin tahu pentingnya kelompok-
kelompok masyarakat yang berbeda pada suatu ruang (wilayah) dan juga
aktivitas yang dilakukan dalam lingkungan mereka.
2. Fungsi ahli ilmu sosial adalah meneliti keteraturan (orde) dalam studi mereka,
misalnya untuk menciptakan pola. Langkah utama penelitian yaitu memilih
dan mengangkat informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui
munculnya suatu pola.
3. Fungsi penjelasan geografi sosial yaitu mencoba menjelaskan pola yang telah
begitu mapan, misalnya dengan mengkaji proses yang terjadi yang
menghasilkan pola tertentu.
4. Pendekatan berorientasi pada masalah sangat diperlukan. Masalah sosial dan
konsentrasi wilayah urbanisasi marginal, misalnya harus diidentifikasi.
Perspektif ini menuntut bahwa usaha-usaha untuk memperbaiki masalah harus
dusahakan. Implikasi pendekatan ini yaitu, bahwa kita harus memperhatikan
perencanaan sosial. Karena dalam masyarakat yang kompleks kesejahteraan
bersama dan kesejahteraan anggota yang terlemah dapat diperbaiki dan
ditingkatkan hanya dengan tindakan masyarakat yang bersangkutan.

2.1.2 Konsep Geografi Sosial

Ada tiga konsep geografi sosial, yaitu Ruang, Proses dan Pola.

1. Ruang
Ruang adalah Seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfer,
tempat hidup bagi mahluk hidup baik manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan
maupun organisme lainnya. Unsur-unsurnya adalah jarak/panjang, lebar dan
tinggi.
Ruang dalam Geografi Sosial memiliki dimensi :
a) sebagai tempat atau wadah dari benda-benda atau perilaku
b) tempat yang dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan
c) sesuatu yang dapat diatur dan dimanfaatkan oleh dan untuk manusia.
Secara geografis, ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan
lapisan biosfer, tempat hidup bagi mahluk hidup baik manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan maupun organism lainnya. Menurut Prestone James, ruang
bumi dibagi secara tak terbatas kedalam bagian-bagian dalam berbagai ukuran,
misalnya daerah, wilayah/region.
Dalam geografi sosial, ruang mempunyai makna yang mendalam, yaitu:
Sebagai tempat atau wadah dari benda-benda atau perilaku. Sebagai tempat
yang dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan usaha.
Sesuatu yang dapat diatur dan dimanfaatkan oleh dan untuk manusia
2. Proses
Proses merupakan Tindakan manusia dalam beradaptasi dan memanfaatkan
lingkungan, kaitannya dengan relasi, interelasi dan interaksi. Proses bisa
secara makro maupun mikro. Proses sosial yang bersifat mikro yaitu
menekankan pada kegiatan individu dan kelompok masyarakat, contohnya
kepindahan rumah seseorang dari satu tempat ke tempat lain. Sedangkan
proses makro yaitu proses yang menekankan pada masyarakat secara umum,
contohnya terjadinya migrasi, transmigrasi, urbanisasi, gelombang pengungsi,
dan sebagainya.
3. Pola
Pola merupakan Proses yang terjadi berulang-ulang, dalam hal ini adalah pola
kehidupan dan penghidupan atau pola spasial yang berbeda antara satu tempat
dengan tempat lainnya yang mencerminkan berbedaan sifat daerah dan
penduduknya sehingga akan terwujud bentang sosial yang berbeda. Bentang
sosial adalah sekelompok penduduk atau beberapa kelompok penduduk yang
hidup dalam suatu wilayah atau tempat tertentu dan mempunyai gagasan yang
sama terhadap lingkungannya.
Unsur-unsur Geografi Sosial :
1. Manusia, yaitu sekelompok manusia yang bergantung satu sama lain dan yang
telah memperkembangkan pola organisasi yang memungkinkan mereka hidup
bersama dan dapat mempertahankan diri sebagai kelompokyang terdiri dari
masyarakat dan komunitas.
2. Lingkungan alam, terdiri dari topografi, tanah, tumbuhan, keadaan geologis,
dan fenomena alam lainnya.
3. Relasi, Interelasi, dan Interaksi antara manusia dan Alam

2.2 Deskripsi Sosial Masyarakat Jawa di Karimunjawa


2.2.1 Persebaran Suku Jawa di Karimunjawa
Secara Geografis Kepulauan Karimun Jawa terletak antara 5' 40" - 5' 57" LS
dan 110' 4" - 110' 40" BT, berada di perairan Laut Jawa yang jaraknya 45 mil
laut dari kota Jepara, termasuk ke dalam wilayah administratif Kecamatan
Karimunjawa, Kabupaten Dati II Jepara. Kepulauan Karimun Jawa memiliki luas
107.225 ha, yang terdiri dari lautan seluas 100.105 ha, dan daratan seluas 7.120 ha
yang tersebar di 27 pulau. Dari 27 pulau tersebut, 5 diantaranya telah berpenghuni
yaitu P. Karimunjawa, P. Kemujan, P. Parang, P. Nyamuk dan P.Genting.
Persebaran suku di Pulau Krimunjawa terdiri dari berbagai suku bangsa. Di
Pulau Karimunjawa sendiri persebaran Masyarakat Jawa berada di Desa
Karimunjawa, Kemojan, Nyamuk dan Parang. Mereka merupakan penduduk
pendatang dari berbagai wilayah di Indonesia termasuk penduduk Jawa timur,
Jawa tengah dan Jawa Barat yang bermigrasi dan akhirnya menetap di
Karimunjawa. Pindahan dari berbagai wilayah tersebut didominasi berasal dari
suku jawa.
2.2.2 Pola Interaksi Sosial Masyarakat antar Suku di Karimunjawa
Berdasarkan Penelitian Sukari (2005) Penduduk yang menempati Pulau
Karimunjawa terdiri dari 6 suku bangsa yaitu Jawa, Bugis-Makasar, Madura,
Buton, Mandar dan Bajau. Dari suku bangsa tersebut yang paling banyak suku
bangsa Jawa dan Bugis-Makasar. Kedua suku bangsa ini mempunyai latar
belakang sosial budaya dan ekonomi yang berbeda.
Interaksi yang terjadi di antara suku bangsa Bugis-Makasar dengan suku
bangsa Jawa bentuknya kerjasama yang positif, baik sosial, budaya maupun
ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari gotong-royong, hubungan ketetanggaan saling
membantu kegiatan bersifat keagamaan, dalam pekerjaan di bidang kenelayanan
dan saling menghormati adat kebiasaan. Interaksi yang bersifat negatif, apalagi
sampai timbul pertentangan atau konflik, tidak terjadi. Di masyarakat Jawa-Bugis
sudah terjadi pembauran yaitu perkawinan antar suku bangsa Bugis-Makasar
dengan Jawa. Mereka sama-sama pendatang yang mempunyai rasa persaudaraan
dan saling menghargai, rasa kebersamaan sehingga tampak terjadi integrasi sosial.
Multikultur masyarakat Karimunjawa membuat penyelesaian klonflik
ditempuh dengan banyak cara, sesuai dengan kultur yang dibawa masing-masing
suku. Penyelesaian konflik mesih menggunakan sistem adat. Pada masyarakat
Karimunjawa yang berasal dari suku Bugis, mandar, dan suku Jawa menggunakan
cara kerukunan dan bersikap musyawarah dalam pola interaksinya. Lain halnya
dengan suku Madura yang lebih mengutamakan peran sesepuh di keluarga besar
daripada harus melibatkan orang-orang yang berasal dari luar keluarga besar dan
bersifat keras. Namun sistem adat kebersamaan dan kerukunan sudah disepakati
masyarakat Karimunjawa.

2.3 Kehidupan dan penghidupan Masyarakat Jawa di Karimunjawa


2.3.1 Komposisi Penduduk
Berdasarkan data dari kantor Camat Karimunjawa tahun 2008 jumlah penduduk
Karimunjawa adalah 8.868 jiwa, yang terdiri dari:
a. Jawa adalah mayoritas di Karimunjawa yaitu berdomisili di Pulau
karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Nyamuk dan Pulau
Genting.
b. Madura berada du Dukuh Legon Cikmas Desa Karimunjawa dan membaur di
pulau-pulau lain.
c. Bugis tersentral di Dukuh Telaga Desa Kemujan Walaupun membaur juga di
Pulau2 lainya.
d. Bajo mebuat komunitas sendiri di Ujung selatan Pulau Karimunjawa lengkap
dengan rumah lautnya yang nyentrik dan merupakan daya tarik wisata
tersendiri adapun suku2 lainya yang ada di karimunjawa membaur dg suku
lain namun dalam kehidupan keseharian tidak ada yang membedakan diantara
mereka, semua dijalani dg enjoy tanpa ada ketakutan dan kekhawatiran.

2.3.2 Agama

Di Pulau Karimunjawa sangat terkenal akan toleransi antar umat beragama dan
tepo seliro yang sangat dijunjung tinggi demi kedamaian serta persatuan dan kesatuan
warga. Tak khayal jika ada penduduk yang beragama non Muslin ataupun wisatawan
yang datang ke Karimunjawa baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara
akan disambut dengan senang hati dan tepo seliro sehingga baik penduduk ataupun
pendatang / wisatawan akan merasa sangat nyaman dan tenteram jika berada di pulau
Karimunjawa.

Hal ini sangat memberikan kesan yang sangat baik terutama tentang dunia
pariwisata Karimunjawa. Siapapun yang datang ke Karimunjawa dijamin tidak akan
merasa terintimidasi dan terasingkan walaupun mereka memiliki perbedaan
keyakinan. Di Karimunjawa terdapat sebuah Masjid besar yang berada di pusat Desa
Karimunjawa. Selain itu di pusat Desa Karimunjawa juga terdapat Gereja untuk
beribadah penduduk yang Nasrani. Hal ini menunjukkan fakta bahwa perbedaan
keyakinan baik penduduk atau wisatawan tidak akan menjadi suatu masalah. Yang
penting saling menghormati, toleransi, tepo seliro dan menghargai satu sama lain.
Dari sektor keamanan juga sudah bisa dipastikan bahwa Pulau Karimunjawa termasuk
tempat wisata yang aman. Sebagian besar penduduk Karimunjawa memiliki religius
yang sangat kuat. Mereka tidak akan melakukan tindakan yang dapat merugikan
orang lain. Sehingga angka kajahatan dan kriminalitas hampir dikatakan tidak ada.
Salah satu bukti bahwa pulau Karimunjawa sangat aman adalah jika anda berkunjung
ke Karimunjawa, anda akan banyak menjumpai sebagian besar pemilik kendaraan
bermotor meninggalkan kunci kendaraannya yang masih menempel di kendaraannya.

2.3.3 Mata Pencaharian


Beberapa Mata Pencaharian Penduduk Karimunjawa antara lain:
1. Masyarakat Nelayan
Di Pulau Karimunjawa banyak masyarakat yang memiliki mata pencaharian
sebagai nelayan lokal. Baik itu nelayan yang berskala kecil maupun nelayan yang
berskala menengah. Hal itu ditinjau dari kehidupan masyarakat pesisir dimana
menempati pemukiman yang terletak berada persis di pinggir pantai atau laut.
a. Nelayan Tangkap
Ada beberapa nelayan lokal di Karimunjawa yang memiliki mata pencaharian
sebagai nelayan tangkap. Di sini maksud dari nelayan tangkap adalah nelayan
yang mendapatkan hasil buruan dari menangkap di laut, baik di laut pinggiran
ataupun laut yang agak dalam. Kebanyakan nelayan tangkap akan memburu
hasil tangkapannya baik dengan cara memancing, menombak atau menjaring.
Memang jaman dahulu ada sebagian nelayan yang menggunakan cara yang tidak
wajar dan melanggar peraturan Undang Undang dengan cara menggunakan
pukat harimau, bom ikan dan apotas. Tapi hal tersebut sudah hampir dikatakan
tidak ada karena pihak Balai Taman Nasional (BTN) Karimunjawa bekerja
dengan sangat baik untuk memberikan sosialisasi bahwa cara penangkapan
seperti itu dapat merusak lingkungan dan dapat merugikan diri sendiri. Sekarang
semua nelayan lokal Karimunjawa sudah bisa dipastikan sangat mengharga
alam. Mereka menangkap hasil laut hanya menggunakan alat yang ramah
terhadap lingkungan. Kalaupun ada nelayan yang bersifat merusak alam pasti itu
nelayan yang bukan berasal dari Karimunjawa

b. Nelayan Budidaya
a) Budidaya ikan kerapu dan lobster Karimunjawa
Sebagian nelayan di Karimunjawa memiliki cara tersendiri untuk
mendapatkan penghasilan dari laut yaitu dengan cara budidaya. Ada
beberapa budidaya yang sedang dikembangkan oleh nelayan Karimunjawa
seperti Budidaya Ikan Kerapu, Budidaya Lobster, Budidaya Rumput Laut.
Hasil dari budidaya tersebut nantinya akan ditampung oleh pengepul lokal
dan kemudian akan didistribusikan ke kota. Hasil dari budidaya laut
Karimunjawa termasuk sangat bagus sekali. Contohnya budidaya Ikan
Kerapu yang dikelola oleh warga Karimunjawa sudah bisa menembus
kualitas export sampai ke negara-negara Eropa. Jenis ikan kerapu yang jadi
andalan penduduk Karimunjawa adalah Budidaya Ikan Kerapu Lodi dan
Ikan Kerapu Tikus. Selain itu budidaya Lobster di Karimunjawa juga
menembus kualitas export. Hal tersebut sangat bermanfaat sekali untuk
kehidupan masyarakat lokal Karimunjawa
b) Budidaya rumput laut Karimunjawa
Tak hanya ikan kerapu dan dan lobster, Budidaya Rumput Laut
Karimunjawa juga sangat bagus sekali. Banyak sekali perairan-perairan
dangkal di Karimunjawa yang dimanfaatkan oleh nelayan setempat untuk
dijadikan lokasi budidaya rumput laut. Hasil dari budidaya rumput laut di
Karimunjawa juga sudah menembus kualitas export ke luar negeri. Ada yang
unik mengenai rumput laut di Karimunjawa. Ada beberapa warga
karimunjawa yang mengolah rumput laut menjadi agar-agar, kemudian
dicampur dengan santan. Hasil olahan tersebut sangat mirip sekali dengan
daging buah Kelapa Kopyor walaupun dari segi rasa sangat berbeda jauh
dengan kelapa kopyor yang asli. Hasil olahan rumput laut yang berupa agar-
agar tadi diolah lagi menjadi es agar-agar yang sangat segar sekali. Tetapi es
agar-agar tersebut diberi nama dengan sebutan Es Kopyor. Walaupun dari
segi rasa sangat berbeda dengan es kopyor asli, tetapi dari segi tekstur agar-
agarnya menyerupai tekstur daging buah kelapa kopyor. Es Kopyor tersebut
dijual di beberapa lokasi keramaian tempat berkumpul para wisatawan
Karimunjawa seperti alun-alun Karimunjawa yang terkenal sebagai lokasi
pusat kuliner dan souvenir khas Karimunjawa yang ramai dikunjungi saat
malam tiba.
2. Masyarakat Sektor Pariwisata
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini Pulau Karimunjawa bisa
menyedot perhatian dunia akan keindahan alam baik dari darat ataupun laut.
Hal tersebut menjadikan Karimunjawa sebagai salah satu destinasi pariwisata
yang banyak dikunjungi oleh wisatawan baik wisatawan lokal maupun
wisatawan mancanegara.
a) Travel Agent Karimunjawa
Dengan adanya potensi pariwisata yang menjanjikan untuk dijadikan
ladang bisnis, maka banyak sekali penduduk Karimunjawa yang beralih
profesi sebagai penyedia jasa pariwisata. Ada yang membuat travel agent
yang menyediakan Paket Wisata Karimunjawa seperti Kurnia
Karimunjawa Tour yang sudah sangat profesional menangani wisatawan
baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Dengan adanya
travel angent Karimunjawa bisa membuat Wisata Karimunjawa semakin
berkembang pesat.
b) Lokal Guide Karimunjawa
Banyak para warga lokal Karimunjawa yang menyediakan jasa layanan
guide lokal yang akan memandu liburan para wisatawan terutama untuk
mengexplore keindahan laut Karimunjawa. Lokal Guide Karimunjawa
mempunyai paguyuban dibawah naungan organisasi Himpunan
Pramuwisata Karimunjawa (HPI Karimunjawa).
c) Usaha Penginapan Karimunjawa
Sebagian besar penduduk Karimunjawa menyulap rumah tinggal mereka
untuk dijadikan sebuah penginapan untuk singgah para wisatawan yang
berkunjung ke Karimunjawa. Tak hanya itu, banyak juga penginapan-
penginapan baru yang bermunculan untuk bisa menampung jumlah
wisatawan Karimunjawa yang semakin hari semakin bertambah banyak
karena nama Karimunjawa yang sudah bisa menyedot perhatian dunia.
Beberapa jenis penginapan bermunculan seperti Homestay Fan (kipas
angin), Homestay AC, Hotel AC, Resort, Cottage, Bungalow, dengan
berbagai macam tipe dan konsepnya sendiri-sendiri. Untuk panginapan
mana yang paling bagus di sini sangat susah untuk membedakannya karena
setiap penginapan memiliki keunikan dan kelebihannya masing-masing.
d) Usaha Rumah Makan Dan Catering
Jaman sekarang untuk menemukan tempat makan baik berupa warung
makan, restoran atau cafe sudah sangat banyak dan mudah untuk ditemui.
Masyarakat sekitar berfikir bahwa setiap wisatawan pasti membutuhkan
yang namanya konsumsi. Maka dari itu beberapa warga Karimunjawa
membuat tempat makan berupa warung makan, restoran atau cafe yang
menyediakan berbagai menu makanan baik makanan lkal maupun makanan
khusus untuk wisatawan mancanegara. Sebagian dari tempat makan
tersebut juga menyediakan jasa catering yang bisa dipesan untuk
menyediakan rombongan yang berlibur ke Karimunjawa. Biasanya
beberapa travel agent sudah bekerjasama dengan beberapa pihak catering
untuk menyediakan makanan untuk wisatawan mereka.
e) Usaha Kapal Wisata
Warga Karimunjawa yang dahulunya bekerja menjadi nelayan tangkap
untuk mencari ikan di laut baik itu menggunakan jaring, panah, atau jaring
sekarang sebagian sudah mulai menyewakan kapalnya untuk dijadikan
kapal wisata untuk tour laut mengelilingi pulau Karimunjawa dan aktivitas
snorkeling.
f) Usaha Tempat Wisata
Sekarang mulai banyak lokasi-lokasi wisata baru bermunculan di
Karimunjawa. Yang jadi icon Karimunjawa yaitu Penangkaran Ikan Hiu
yang berada di Pulau Menjangan Besar juga sebenarnya dikelola oleh
pihak swasta. Selain itu warga juga mengexplore lokasi-lokasi yang
sekiranya bisa disulap untuk dijadikan lokasi wisata baru yang bisa
menyedot wisatawan untuk datang berkunjung seperti Bukit Love
Karimunjawa, Bukit Joko Tuwo Karimunjawa, Bukit Annora
Karimunjawa, Pantai Ujung Gelam.
g) Jasa Transportasi
Sebagian masyarakat Karimunjawa memilih untuk usaha jasa transportasi.
Mereka menyediakan transportasi baik rental kendaraan seperti mobil dan
sepeda motor. Ada juga yang bekerja sebagai driver untuk menjemput
wisatawan yang sedang datang kemudian diantar menuju ke penginapan
ataupun sebaliknya. Para driver tersebut juga menyediakan jasa transportasi
untuk Tour Darat mengelilingi tempat-tempat wisata Karimunjawa.
h) Sewa Peralatan Wisata
Snorkeling Tools adalah peralatan wajib bagi wisatawan Karimunjawa
ketika melakukan aktifitas snorkeling dalam kegiatan tour laut. Sebagian
masyarakan menyediakan jasa penyewaana alat-alat snorkeling seperti
pelampung, snorkel, masker dan fin. Peralatan untuk scuba diving juga
sudah banyakpersewaannya. Tapi biasanya wisatawan yang liburan ke
Karimunjawa menggunakan jasa Travel Agent Karimunjawa yang sudah
menyiapkan segalanya. Jadi wisatawan tidak usah bingung untuk mengatur
liburannya terutama untuk mencari persewaan alat-alat untuk kegiatan tour
laut. Demikian penjelasan tentang Keistimewaan Penduduk Lokal
Karimunjawa. Dengan adanya informasi ini anda bisa mengetahui tentang
keadaan sebenar-benarnya tentang bagaimana penduduk lokal
Karimunjawa. Semoga informasi ini bisa bermanfaat buat semuanya.
3. Mata Pencaharian Masyarakat Petani
Bagi masyarakat kepulauan Karimunjawa usaha pertanian pada umumnya
adalah ladang/tegalan. Umumnya sawah di kepulauan Karimunjawa sangat
tergantung pada musim hujan. Berdasarkan Balai Taman Nasional (2004:9)
tanaman pertanian yang dikembangkan penduduk meliputi tanaman
perdagangan rakyat seperti Cengkeh, Kelapa Kopi dan Randu, dan tanaman
pangan seperti jagung, Ketela Pohon, Ubi Jalar, Kacang Tanah, Kedelai dan
Kacang Wijen. Di samping jenis tanaman tersebut di atas, para penduduk telah
mengembangkan pula jenis tanaman hortikultura yaitu mangga, pisang,
nangka, sukun, nanas, jeruk, kedondong, jambu air dan jambu monyet.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang datanya adalah data kualitatif
sehingga analisisnya juga analisis kualitatif (deskriptif). Dalam penelitian ini juga
menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian yang mengumpulkan data
untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian mengenai status
terakhir dari subyek penelitian.
Penelitian ini menggambarkan bagaimana kondisi geografi fisik berupa
geologi dan geomorfologi yang ada di beberapa objek kajian Studi Fenomena
Geografi 2, dimana untuk mengetahui keadaannya, diperlukan data dan informasi
dari informan yang ada di lokasi penelitian nantinya dengan metode observasi dan
wawancara.
3.2 Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian pengambilan data ini direncanakan akan dilaksanakan selama
4 hari, yaitu dari Tanggal 4 Oktober 2017 sampai dengan 8 Oktober 2017.
3.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan diadakan di wilayah Karimun Jawa Provinsi Jawa Tengah.
Objek tujuannya antara lain adalah :
A. Home Stay Suku Jawa di Karimunjawa
B. Home Stay Suku Bugis di Karimunjawa
C. Pelabuhan di Pulau Karimunjawa
D. Alun-alun di Karimunjawa
3.4 Instrumen Penelitian
(Terlampir)
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
diantaranya yaitu:
1. Metode Interview
Metode interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab serta bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara dengan si penjawab (narasumber). Dalam melakukan
wawancara/interview penulis menyusun daftar pertanyaan terlebih dahulu
yang akan ditanyakan pada narasumber. Metode interview ini digunakan
menganalisis:
a. Pola interaksi sosial masyarakat antar suku di Karimunjawa
Pola interaksi yang terjadi diantara suku jawa, bugis, dan suku lain
dikarimunjawa dapat dianalisis dari proses interview, dan dokumentasi
objek lapangan di Karimunjawa.
b. Kehidupan dan penghidupan Masyarakat Jawa
Kehidupan masyarakat jawa di Karimunjawa dapat diamati dari hasil
pengisian angket dan interview meliputi data mata kependudukan,
kesehatan, kearifan lokal dan sabagainya.
2. Metode Observasi
Dalam pelaksanaan observasi, peneliti memiliki pedoman observasi. Yaitu
mengumpulkan data yang sesuai instrumen penelitian dengan mengadakan
pengamatan secara langsung atau disebut pengamatan terlibat. Sehingga
peneliti mengumpulkan data penelitian secara langsung dari pengamatan
terhadap objek penelitian atau kepada beberapa informan di lapangan. Metode
observasi digunakan untuk manganalisis:
a. Pola Persebaran Masyarakat Jawa di Karimunjawa.
Pola persebaran masyarakat Jawa dapat dilihat dari hasil observasi disetiap
wilayah dikarimunjawa baik komposisi antar desa di Karimunjawa.
b. Pola interaksi sosial masyarakat antar suku di Karimunjawa
Pola interaksi yang terjadi diantara suku jawa, bugis, dan suku lain
dikarimunjawa dapat dianalisis dari observasi langsung di lapangan terkait
kondisi sosial, pola interaksi antar suku dan kebudayaan yang dijalankan
masyarakat di Karimunjawa.
3.6 Sumber Data
1. Data Primer
Sumber data primer yang dari penelitian ini adalah melalui survei dan
penelitian langsung, dengan cara wawancara dan survei langsung penduduk
suku jawa di pulau Karimunjawa.
2. Data Sekunder
Sumber data tertulis dalam penelitian ini adalah buku-buku, jurnal,
majalah, sumber internet yang berkenaan dengan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA

Banowati, Eva. 2013. Geografi sosial. Yogyakarta: Penerbit Ombak

Bintarto. 1978. Penuntun Geografi Sosial. Yogyakarta: UP spring

Aluvista. 2013. Konsep-konsep Dasar Geografi Sosial. (online)


https://aluvista.wordpress.com/2013/02/17/konsep-konsep-dasar-geografi-sosial/
(dikases tanggal 08 September 2017)

Widyawati, Anis. 2015. Akar Konflik Dalam Masyarakat Multikultural di


Karimunjawa. Jurnal Pendidikan (online). Vol.4.No.3
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=452926&val=5869&title=AKAR
%20KONFLIK%20DALAM%20MASYARAKAT%20MULTIKULTURAL%20DI%
20KARIMUNJAWA (diakses tanggal 10 September 2017)

Anda mungkin juga menyukai