Anda di halaman 1dari 10

1

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI


DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :
1. Fadhli Muhammad
2. Winda Nurlaila
3. Nadhia Annita Rahman
4. Nova Widiya
5. Muhammad Tahsinul Khafid
6. Ulir Rizky
7. Rofiq Irfan
8. Prapilia Lusiastuti
9. Turyadi
Pengertian Korupsi 2
1. Korup
Busuk, suka menerima uang suap/sogok,
memakai kekuasaan untuk kepentingan
sendiri dan sebagainya;
Korupsi adalah sesuatu yang busuk, jahat dan merusak,

PENDIDIKAN GEOGRAFI
berdasarkan kenyataan tersebut perbuatan korupsi
2. Korupsi menyangkut: sesuatu yang bersifat amoral, sifat dan
keadaan yang busuk, menyangkut jabatan instansi atau
Perbuatan busuk seperti penggelapan aparatur pemerintah, penyelewengan kekuasaan dalam
uang, penerimaan uang sogok, dan jabatan karena pemberian, menyangkut faktor ekonomi
sebagainya; dan dan politik dan penempatan keluarga atau golongan ke
dalam kedinasan di bawah kekuasaan jabatan.

3. Koruptor

Orang yang melakukan korupsi.


Tujuan Mata Kuliah Anti Korupsi 3

Pembangunan karakter anti-korupsi (anti-corruption


character building) pada diri individu mahasiswa.

Membentuk kepribadian anti-korupsi pada diri pribadi


mahasiswa serta membangun semangat dan
kompetensinya sebagai agent of change bagi kehidupan
bermasyarakat dan bernegara yang bersih dan bebas dari
ancaman korupsi.
Sejarah Korupsi di Indonesia 4
1 Pra Kemerdekaan 2 Pasca Kemerdekaan

MASA PEMERINTAHAN KERAJAAN Orde Lama


Pejabat pemerintah diharuskan mengisi formulir yang disediakan
Perebutan kekusaan di Kerajaan Singosari - istilah sekarang : daftar kekayaan pejabat negara. Dalam

PENDIDIKAN GEOGRAFI
(sampai tujuh keturunan saling membalas perkembangannya kemudian ternya-ta kewajiban pengisian
dendam berebut kekusaan: Anusopati- formulir tersebut mendapat reaksi keras dari para pejabat.
Tohjoyo-Ranggawuni-Mahesa Wongateleng Mereka berdalih agar formulir itu tidak diserahkan kepada Paran
dan seterusnya), tetapi langsung kepada Presiden.

Orde Baru
MASA KOLONIAL BELANDA
Perusahaan-perusahaan negara seperti Bulog, Pertamina,
Departemen Kehutanan banyak disorot masya-rakat karena
Dalam aspek ekonomi, raja dan lingkaran dianggap sebagai sarang korupsi. Marak-nya gelombang protes
kaum bangsawan mendominasi sumber- dan unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa, akhirnya ditanggapi
sumber ekonomi di masyarakat. Rakyat Soeharto.
umumnya dibiarkan miskin, tertindas,
tunduk dan harus menuruti apa kata,
kemauan atau kehendak penguasa. Orde Reformasi
Pada Era Reformasi hampir seluruh elemen penyelenggara
negara sudah terjangkit Virus Korupsi yang sangat ganas.
Pendekatan yang Digunakan 5
Sejauh gerakan melawan korupsi dijalankan di berbagai belahan dunia, bisa
diidentifikasi 4 (empat) pendekatan yang paling banyak diadopsi oleh berbagai
kalangan (Wijayanto, 2010) yaitu:

1. Pendekatan Pengacara 2. Pendekatan Bisnis 3. Pendekatan Pasar atau Ekonomi 4. Pendekatan Budaya

Dalam pendekatan ini Dalam pendekatan ini yang Dalam pendekatan ini yang Dalam pendekatan ini yang
yang dilakukan adalah dilakukan adalah mencegah dilakukan adalah menciptakan dilakukan adalah
memberantas dan terjadinya korupsi melalui kompetisi antar agen (sesama membangun dan memperkuat
mencegah korupsi pemberian insentif bagi pegawai pemerintah misalnya) sikap anti-korupsi individu
melalui penegakan karyawan melalui kompetisi dan sesama klien sehingga melalui pendidikan dalam
hukum, dengan aturan- dalam kinerja. Dengan semua berlomba menunjukkan berbagai cara dan bentuk.
aturan hukum yang kompetisi yang sehat dan kinerja yang baik (tidak korup) Pendekatan ini cenderung
berpotensi menutup insentif yang optimal maka supaya dipilih pelayanannya. membutuhkan waktu yang
celah-celah tindak diharapkan orang tidak perlu lama untuk melihat
koruptif serta aparat melakukan korupsi untuk keberhasilannya, biaya tidak
hukum yang lebih mendapatkan keuntungan. besar (low costly), namun
bertanggungjawab. hasilnya akan berdampak
Pendekatan ini biasanya jangka panjang (long lasting).
berdampak cepat (quick
impact) berupa
pembongkaran kasus
dan penangkapan para
koruptor, namun
memerlukan biaya besar
(high costly).
Korupsi dan Anti-Korupsi dalam Berbagai Perspektif
Keilmuan 6

Perspektif Perspektif Perspektif Perspektif


1. 2. 3. 4.
Hukum Politik Sosiologi Agama
Memandang bahwa korupsi Memandang bahwa korupsi Memandang bahwa korupsi Memandang bahwa korupsi
merupakan kejahatan cenderung terjadi di ranah adalah sebuah masalah terjadi sebagai dampak dari

PENDIDIKAN GEOGRAFI
(crime), koruptor adalah politik, khususnya korupsi sosial, masalah institusional lemahnya nilai-nilai agama
penjahat dan oleh besar (grand corruption) dan masalah struktural. dalam diri individu, dan
karenanya yang harus dilakukan oleh para politisi Korupsi terjadi di semua oleh karenanya upaya yang
dilakukan oleh pemerintah yang menyalahgunakan sektor dan dilakukan oleh harus dilakukan adalah
adalah menindak para kekuasaan mereka dalam sebagian besar lapisan memperkokoh internalisasi
koruptor dengan jerat-jerat birokrasi. Perspektif ini masyarakat, maka dianggap nilai-nilai keagamaan dalam
hukum serta memberantas kemudian melahirkan sebagai penyakit sosial. diri individu dan masyarakat
korupsi dengan matakuliah semacam Perspektif ini kemudian untuk mencegah tindak
memperkuat perangkat Korupsi Birokrasi atau melahirkan antara lain korupsi kecil (petty
hukum seperti undang- Korupsi Politik pada matakuliah Sosiologi corruption), apalagi korupsi
undang dan aparat hukum. sejumlah fakultas Ilmu Korupsi di sejumlah besar (grand corruption).
Perspektif ini kemudian Politik. program studi Sosiologi Perspektif ini kemudian
melahirkan matakuliah atau Fakultas Ilmu Sosial. melahirkan antara lain
semacam Hukum Pidana matakuliah Korupsi dan
Korupsi pada sejumlah Agama pada sejumlah
Fakultas Hukum. Fakultas Falsafah dan
Agama.
Bentuk Bentuk Korupsi
Secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain 7
Kerugian Keuangan atau korporasi; Dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau korporasi,
1.
Negara menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada.

Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau penyelenggara


negara .... dengan maksud supaya berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam
2. Suap - Menyuap jabatannya; Bagi Pegawai Negeri atau penyelenggara negara yang menerima
pemberian atau janji.

Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu

PENDIDIKAN GEOGRAFI
Penggelapan jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja
3.
Dalam Jabatan memalsu buku-buku atau daftar-daftar yang khusus untuk pemeriksaan adminstrasi;

Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri
sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan
4. Pemerasan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima
pembayaran dengan potongan atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri;

Pemborong, ahli bangunan yang pada waktu membuat bangunan, atau penjual bahan
bangunan yang pada waktu menyerahkan bahan bangunan, melakukan perbuatan
5. Perbuatan Curang curang yang dapat membahayakan keamanan orang atau barang, atau keselamatan
negara dalam keadaan perang;

Pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung maupun tidak langsung
Benturan dengan sengaja turut serta dalam pemborongan, pengadaan atau persewaan yang
6. Kepentingan pada saat dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk mengurus
Pengadaan atau mengawasinya.

Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara dianggap pemberian


7. Gratifikasi suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan
kewajiban tugasnya.
Faktor Penyebab Korupsi
8
1 Politik 2 Hukum 3 Ekonomi 4 Organisasi

Politik merupakan salah satu Faktor hukum bisa lihat dari dua Faktor ekonomi juga merupakan Organisasi dalam hal ini adalah
penyebab terjadinya korupsi. sisi, di satu sisi dari aspek salah satu penyebab terjadinya organisasi dalam arti yang luas,
Hal ini dapat dilihat ketika perundang-undangan dan sisi korupsi. Hal itu dapat dijelaskan termasuk sistem pengorganisasian
terjadi instabilitas politik, lain lemahnya penegakan dari pendapatan atau gaji yang lingkungan masyarakat. Organisasi
hukum. Tidak baiknya substansi yang menjadi korban korupsi atau di

PENDIDIKAN GEOGRAFI
kepentingan politis para tidak mencukupi kebutuhan.
pemegang kekuasaan, hukum, mudah ditemukan dalam Pendapat ini tidak mutlak benar mana korupsi terjadi biasanya
bahkan ketika meraih dan aturan-aturan yang diskriminatif karena dalam teori kebutuhan memberi andil terjadinya korupsi
mempertahankan dan tidak adil; rumusan yang Maslow, sebagaimana dikutip karena membuka peluang atau
kekuasaan. tidak jelas-tegas (non lex certa) oleh Sulistyantoro, korupsi kesempatan untuk terjadinya korupsi
Perilaku korup seperti sehingga multi tafsir; kontradiksi seharusnya hanya dilakukan oleh (Tunggal 2000). Bilamana organisasi
penyuapan, politik uang dan overlapping dengan orang untuk memenuhi dua tersebut tidak membuka peluang
merupakan fenomena yang peraturan lain (baik yang kebutuhan yang paling bawah sedikitpun bagi seseorang untuk
sering terjadi. Terkait dengan sederajat maupun yang lebih dan logika lurusnya hanya melakukan korupsi, maka korupsi
hal itu Terrence Gomes tinggi). Sanksi yang tidak dilakukan oleh komunitas tidak akan terjadi. Aspek-aspek
(2000) memberikan equivalen dengan perbuatan masyarakat yang pas-pasan yang penyebab terjadinya korupsi dari
gambaran bahwa politik uang yang dilarang sehingga tidak bertahan hidup. Namum saat ini sudut pandang organisasi ini
( money politik) sebagai use tepat sasaran serta dirasa terlalu korupsi dilakukan oleh orang kaya meliputi: (a) kurang adanya teladan
of money and material ringan atau terlalu berat; dan berpendidikan tinggi dari pimpinan, (b) tidak adanya
benefits in the pursuit of penggunaan konsep yang (Sulistyantoro : 2004). kultur organisasi yang benar, (c)
political influence. berbeda-beda untuk sesuatu Pendapat lain menyatakan bahwa sistem akuntabilitas di instansi
yang sama, semua itu kurangnya gaji dan pendapatan pemerintah kurang memadai, (d)
memungkinkan suatu peraturan pegawai negeri memang manajemen cenderung menutupi
tidak kompatibel dengan realitas merupakan faktor yang paling korupsi di dalam organisasinya.
yang ada sehingga tidak menonjol dalam arti
fungsional atau tidak produktif menyebabkan merata dan
dan mengalami resistensi. meluasnya korupsi di Indonesia.
Upaya Pemberantasan Korupsi
9
1 Pembentukan Lembaga Anti-Korupsi
Salah satu cara untuk memberantas korupsi adalah dengan membentuk lembaga yang independen yang khusus menangani
korupsi.

2 Pencegahan Korupsi di Sektor Publik

PENDIDIKAN GEOGRAFI
Salah satu cara untuk mencegah korupsi adalah dengan mewajibkan pejabat publik untuk melaporkan dan mengumumkan jumlah
kekayaan yang dimiliki baik sebelum maupun sesudah menjabat. Dengan demikian masyarakat dapat memantau tingkat
kewajaran peningkatan jumlah kekayaan yang dimiliki khususnya apabila ada peningkatan jumlah kekayaan setelah selesai
menjabat.

3 Pencegahan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat


Salah satu upaya memberantas korupsi adalah memberi hak pada masyarakat untuk mendapatkan akses terhadap informasi
(access to information). Sebuah sistem harus dibangun di mana kepada masyarakat (termasuk media) diberikan hak meminta
segala informasi yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Hak ini dapat
meningkatkan keinginan pemerintah untuk membuat kebijakan dan menjalankannya secara transparan.

4 Monitoring dan Evaluasi


Ada satu hal penting lagi yang harus dilakukan dalam rangka mensukseskan pemberantasan korupsi, yakni melakukan monitoring
dan evaluasi. Tanpa melakukan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh pekerjaan atau kegiatan pemberantasan korupsi, sulit
mengetahui capaian yang telah dilakukan. Dengan melakukan monitoring dan evaluasi, dapat dilihat strategi atau program yang
sukses dan yang gagal.
PENDIDIKAN GEOGRAFI
10

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai