Anda di halaman 1dari 7

Template Lembar Kerja Sementara dan Laporan

Nama : Syafira Irsalina


NIM : 18611105
Kelas : A
MODUL 8
BUSINESS MODEL CANVAS (BMC)

1. Pendahuluan

A. Landasan Teori
Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, mencetuskan suatu konsep yang
penyederhanaan konsep bisnis yang dapat diterapkan disegala jenis industri.
Konsep tersebut disebut sebagai model bisnis. Model bisnis dirancang untuk
menyederhanakan suatu kompleksitas bisnis agar dapat lebih mudah dipahami oleh
orang awam atau orang yang tidak terlibat dalam bisnis tersebut. Penyederhanaan
tersebut tidak berarti menyepelekan suatu konsep bisnis yang telah disusun. Model
bisnis hanya berusaha menyatukan perbedaan konsep bisnis menjadi “bahasa”
umum yang dapat diadopsi oleh semua pihak.
Model bisnis menggambarkan secara rasional tentang bagaimana sebuah
organisasi (baik profit maupun non profit) menciptakan, menyampaikan dan
menemukan nilai-nilai penting bagi pelanggan. Konsep model bisnis menggunakan
9 faktor utama sebagai bahasa bersama untuk memahami bisnis.
B. 9 Faktor Utama dalam Model Business Canvas (MBC) :
1. Customer Segment
Merupakan pihak yang menggunakan jasa atau produk dari
perusahaan/organisasi dan mereka yang berkontribusi dalam memberikan
penghasilan bagi perusahaan/organisasi. Umumnya, customer atau pelanggan
adalah pihak yang membayar langsung atas produk atau jasa yang dibelinya.
Namun, ada juga customer yang tidak harus membayar langsung kepada
perusahaan tetapi tanpa kehadirannya aliran dana tidak akan masuk ke
perusahaan.
2. Value Proposition
Merupakan suatu keunikan yang menentukan mengapa produk atau jasa
tersebut pantas dipilih oleh customer/ pelanggan. Value proposition sesuatu
yang unik, sesuatu yang didambakan oleh pelanggan. Value proposition
memberi tawaran untuk memecahkan masalah pelanggan atau semaksimal
mungkin memenuhi keinginan pelanggan. Value proposition dihasilkan dari
proses Value Innovation (Inovasi nilai) dalam sebuah perusahaan atau
organisasi.
3. Channel
Merupakan elemen yang menyatakan bagaimana organisasi/ perusahaan
berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan menyampaikan value
proposition-nya. Channels meliputi cara-cara meningkatkan kesadaran
(awareness), memudahkan pelanggan menilai, membantu pelanggan membeli
produk atau jasanya, menyampaikan produk atau jasa, dan memberi bantuan
purna jual.
4. Customer Relationship
Merupakan pembinaan hubungan dengan pelanggan dengan tujuan untuk (1)
mendapatkan pelanggan baru (akuisisi); (2) mempertahankan pelanggan lama
(retention); (3) menawarkan produk/jasa lama dan baru kepada pelanggan
lama.
5. Revenue Stream
Merupakan aliran uang masuk menggambarkan bagaimana perusahaan atau
organisasi memperoleh uang dan setiap segmen pelanggan. Ada 2 (dua) jenis:
(1) transactional: setiap transaksi penjualan barang atau jasa; (2) recurring:
penyewaan aset, langganan, dan keanggotaan.
6. Key Resourcess
Menggambarkan aset-aset terpenting yang menentukan keberhasilan
pengoperasian model bisnis, yang memungkinkan perusahaan/ organisasi
mewujudkan value proposition kepada pelanggan. Atau sumber daya utama
yang dibutuhkan oleh perusahaan supaya model bisnis dapat berjalan. Key
resources dapat dikelompokkan menjadi fasilitas, manusia, finansial dan
teknologi.
7. Key Activities
Merupakan kegiatan yang menentukan keberhasilan suatu model bisnis. Seperti
halnya Key Resources, maka Key Activities berperan penting dalam
mewujudkan value proposition. Tidak semua kegiatan dalam perusahaan/
organisasi dimasukkan ke dalam elemen ini, hanya kegiatan kunci yang betul-
betul menunjang keberhasilan organisasi mengantarkan value proposition-nya
kepada pelanggan. Tidak berarti kegiatan lainnya tidak penting, hanya saja
kegiatan lain tersebut cukup dilakukan dengan memenuhi standar minimal.
8. Key Partnership
Merupakan mitra kerja sama pengoperasian organisasi/ perusahaan. Motif
kemitraan biasanya untuk penghematan, mengurangi risiko, memperoleh
sumber daya, dan pembelajaran. Atau mitra utama dalam bisnis sehingga
model bisnis dapat berjalan. Empat dari partnership adalah aliansi yaitu
kemitraan antara perusahaan bukan pesaing, coopetition yaitu kemitraan
strategis antar pesaing, usaha patungan dan hubungan pembeli-pemasok.
9. Cost Structure
Menggambarkan semua biaya yang muncul sebagai akibat dioperasikannya
model bisnis. Semua upaya untuk mewujudkan Value Propositions melalui
Channels yang tepat, Key Resources, dan Key Activities yang andal, semuanya
membutuhkan biaya. Struktur biaya dipengaruhi oleh strategi perusahaan yang
dipilih, apakah mengutamakan biaya rendah atau mengutamakan manfaat
istimewa.
2. Pembahasan

Business Model Canvas (BMC) : My-Plant

Berdasarkan rancangan pada Business Model Canvas (BMC) : My-Plants adalah sebagai
berikut ini :

1. Customer Segment
Konsumen merupakan seluruh pembeli tanaman hias baik perorangan maupun
perusahaan untuk kantor yang masih berada di wilayah Yogyakarta atau dengan
kata lain untuk masyarakat umum di wilayah Yogyakarta. Target penjualan
dilakukan pada konsumen yang memiliki taman atau halaman baik untuk rumah
tinggal maupun bangunan kantor. Selain itu, konsumen juga merupakan kolektor
tanaman. Dapat disimpulkan bahwa jenis konsumen pada usaha ini adalah
konsumen mikro (segmented market) yang memiliki kebutuhan produk dan
karakteristik tertentu.
2. Value Proposition
Value proposition adalah alasan bagi konsumen memilih membeli produk melalui
website penjualan tanaman tertentu dibanding dengan lainnya. Hal ini berarti
bahwa penting bagi pemilik website untuk memiliki values proposition yang dapat
menarik dan menjual produk dengan manfaat yang lebih bagi konsumen.
Pembelian produk tanaman hias dan tanaman herbal dapat memberikan manfaat
bagi pelestarian lingkungan dan kesehatan. Tanaman hias juga dapat membantu
mengurangi debu ruangan, menyegarkan ruangan dan mempercantik taman atau
tempat tinggal. Selain itu, kami menjual tanaman dengan kualitas yang terjamin,
harga yang terjangkau dan banyak variasi produk untuk tanaman hias maupun
tanaman herbal. Dan juga kami akan memberikan service yang responsive dan
cepat bagi para konsumen.
3. Channels
Penjualan tanaman hias dan tanaman herbal di sentra tanaman hias dan tanaman
herbal di wilayah Yogyakarta masih didominasi oleh jalur penjualan secara
langsung melalui kios. Adapaun fasilitas lainnya yang ditawarkan adalah
pemesanan melalui website My-Plant. Pemesanan ini dilakukan konsumen untuk
menanyakan ketersediaan produk, jika produk tersedia maka pembeli akan
melakukan pemesanan yang akan diantarkan melalui jasa pengiriman.
4. Customer Relationship
Sebagai upaya dalam menjaga hubungan dengan para konsumen, maka pemilik
website akan memberikan berbagai penawaran menarik diantaranya diskon harga,
bonus pembelian produk dan pengantaran gratis dengan syarat dan ketentuan
pembelian tertentu. Bonus pembelian dapat berupa pemberian pot gratis atas
pembelian sejumlah tanaman hias yang cukup diminati oleh konsumen. Hal ini
diupayakan untuk menjaga loyalitas konsumen terhadap website kami dalam
pembelian tanaman hias dan tanaman herbal.
5. Revenue Stream
Dalam setiap usaha pasti akan terdapat revenue stream, dimana pendapatan usaha
tersebut tidak hanya berasal dari penjualan produk utama. Namun untuk usaha My-
Plant sendiri pendapatannya hanya diperoleh dari penjualan tanaman hias dan
tanaman herbal.
6. Key Resources
Untuk key resources ini terbagi dalam 3 bagian yaitu financial, human dan fisic.
Yang mana untuk financial-nya berupa modal dalam membangun usaha penjualan
tanaman hias dan tanaman herbal berbasis website ini. Selanjutnya, untuk human
sendiri berupa Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam sistem penjualan
tanaman (My-Plant) berbasis website ini. Dan untuk key resources fisic berupa
website My-Plant sebagai perantara dalam menjalankan dan memperlancar usaha
penjualan tanaman (My-Plant) berbasis website ini.
7. Key Activities
Aktivitas utama jenis usaha My-Plant ini meliputi pemasaran berbagai macam
tanaman hias dan tanaman herbal serta perlengkapan pendukung lainnya seperti
pot bunga dan juga pupuk tanaman, serta penjualan produk-produk yang dijual
dalam website My-Plant.
8. Key Partnership
Mitra dagang merupakan pemasok tanaman hias yakni supplier tanaman hias,
supplier tanaman herbal dan juga jasa pengiriman. Untuk supplier tanaman hias
dan tanaman herbal ini dapat berupa kios penjual tanaman hias dan herbal yang
berada diwilayah Yogyakarta. Sedangkan untuk jasa pengiriman sendiri seperti
Go-Send, JNE, JNT, Pos dan lainnya.
9. Cost Structure
Struktur biaya yang rata-rata dikeluarkan pada jenis usaha penjualan tanaman
berbasis website ini hanya untuk biaya promosi website seperti iklan secara online,
maupun promosi melalui media sosial lainnya.

KELOMPOK 3 :
1. Royhan Pina Putra (18611010)
2. Raden Ayu Nurul Faizah Azzahra Asnawi (18611072)
3. Syafira Irsalina (18611105)
3. Penutup

A. Kesimpulan
Jenis usaha tanaman hias dan tanaman herbal di daerah perkotaan masih
mempunyai potensi yang besar untuk diembangkan. Peluang tersebut muncul
adanya kebutuhan ruang hijau dan manfaat kesehatan bagi kehidupan masyarakat.
Seiring dengan hal tersebut, jenis usaha ini masih dihadapkan pada lemahnya
promosi dan minimnya revenue stream.
Dengan menggunakan pendekatan Business Model Canva (BMC) sangat
membantu dan memudahkan bagi pemilik usaha yaitu Penjualan Tanaman Hias
dan Tanaman Herbal Melalui Website : My-Plant dalam merancang bagaimana
proses usaha yang nantinya akan dijalankan.

4. Daftar Pustaka
Hermawan, B. (2016, Maret 5). Business Model Canvas. Retrieved November 4, 2019,
from Widuri: https://widuri.raharja.info/index.php?title=Business_Model_Canvas
Muhammad Muhajir, S. &. (2019). Modul Praktikum Sistem Informasi Manajemen.
Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai