PIJAT BAYI
DI RUANG PICU/NICU RSUD KRMT WONGSONEGORO
`
DISUSUN OLEH:
KURNIAWAN ADI NUGROHO
NIM. P27220019 214
Hari : Jum’at
Tanggal : 01 November 2019
Jam : 19.00 WIB
A. Keluhan Utama
BAB 3 kali dengan bentuk cair disertai lendir
B. Diagnosa Medis
Diare cair akt dengan dehidrasi berat
C. Diagnosa Keperawatan
Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif
yang sama.
b. Telapak Kaki
kanan.
c. Tumit
d. Jari Kaki
Bagian ini adalah penutup dari pijatan bagian kaki bayi.
bayi.
e. Lengan
pergelangan tangan.
f. Telapak Tangan
g. Jari Tangan
h. Dada
Katupkan kedua telapak tangan (seperti tapak Budha), lalu
Masih pada bagian dada, kali ini letakkan salah satu telapak
pahanya.
dan kiri.
i. Perut
j. Punggung
tengkurap.
Posisi yang tepat adalah berada di salah satu sisi bayi.
ke kakinya.
4. Fase Terminasi
a) Evaluasi respon klien
b) Rencana tindak lanjut
c) Kontrak yang akan datang; topic, waktu, tempat.
G. Analisis Tindakan
Hasil penelitian oleh Marina dkk, (2017) dengan judul efektifitas
pijat bayi terhadap frekuensi buang air besar (BAB) pada bayi dan anak
dengan diare di SMC RS Telogorejo menyatakan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara frekuensi buang air besar (BAB)
sebelum dan sesudah diberikan pijat bayi atau dapat dikatakan pijat bayi
efektif untuk menurunkan frekuensi buang air besar (BAB) dengan diare.
Penelitian lain oleh Yulia (2016) dengan judul yang sama juga
menunjukkan hasil yang sama yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dari
penurunan frekuensi BAB.
Kedua penelitian mengenai pijat bayi terbukti sangat besar
manfaatnya bagi tumbuh kembang bayi. Pijat mempengaruhi sistem saraf
dari tepi sampai ke pusat. Tekanan pada reseptor saraf di kulit akan
menyebabkan pelebaran vena, arteri dan kapiler sehingga akan
melemaskan tegangan otot, melambatkan detak jantung dan meningkatkan
gerakan usus di saluran cerna. Pijat juga dapat meningkatkan tonus nervus
vagus, pemacuan saraf vagus ini dapat memacu hormon
absorbi/penyerapan makanan seperti insulin dan gastrin. Pasien
menunjukkan ekspresi lebih nyaman dan frekuensi BAB sedikit melambat
setelah diberikan tindakan. Adanya pengaruh tindakan pijat bayi terhadap
frekuensi BAB dan kenyamana pasien.
J. Evaluasi
S :-
O : - Pasien masih tampak lebih nyaman
- RR: 43 x/menit
- SpO2: 99%, HR: 120x/menit, Suhu: 36,6 oC
- Tidak terdapat tanda – tanda dehidrasi, mukosa bibir lembab
- Pasien BAB 4 kali dalam 7 jam
A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi:
- Monitoring keadaan umum dan vital sign
- Monitoring balance cairan
- Monitoring tanda – tanda dehidrasi
- Anjurkan melakukan pijatan pada orangtua guna menurunkan
frekuensi BAB
- Kolaborasi dengan dokter mengenai terapi cairan dan obat
K. Evaluasi Diri
Tindakan komplementer pijat bayi sudah dilakukan dengan mematuhi
standard operational prosedure.