TENTANG
1
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di : Majalengka
Pada tanggal : 2017
2
Lampiran I : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD MAJALENGKA
Nomor : Tahun 2017
Tanggal : MEI 2017
Tentang : TENTANG PANDUAN TRANSFER PASIEN RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH MAJALENGKA
BAB I
DEFINISI
3
Panduan ini dibuat agar pelayanan transfer pasien di RSUD
Majalengka dapat dilaksanakan secara profesional dengan
memperhatikan keselamatan pasien serta sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan.
BAB II
RUANG LINGKUP
4
Transfer pasien dimulai dengan melakukan koordinasi dan
komunikasi pra transportasi pasien, menentukan SDM yang akan
mendampingi pasien, menyiapkan peralatan yang disertakan saat
transfer dan monitoring pasien selama transfer. Transfer pasien hanya
boleh dilakukan oleh staf medis dan staf keperawatan yang kompeten
serta petugas professional lainnya yang sudah terlatih.
BAB III
TATA CARA
5
A. Pengaturan Transfer
6
6. Melakukan informed consent kepada pasien dan/atau keluarga
tentang alasan melakukan transfer pasien.
7. Sebelum menstransfer pasien ke luar rumah sakit, perawat
penanggung jawab pasien menghubungi rumah sakit yang akan
dituju untuk memastikan bahwa rumah sakit tersebut dapat
memenuhi kebutuhan pasien.
8. Proses pengaturan transfer dicatat dalam status rekam medis pasien
yang akan dirujuk.
9. Jika menggunakan ambulans gawat darurat 118 atau sejenisnya, tim
transfer rumah sakit menghubungi pusat layanan ambulans tersebut
untuk menginformasikan tentang jadwal transfer pasien.
7
1. Pasien dengan sakit berat/kritis harus didampingi oleh perawat dan
atau dokter yang kompeten.
2. Kebutuhan akan tenaga medis/petugas yang mendampingi pasien
bergantung pada kondisi/situasi klinis dari tiap kasus (tingkat/derajat
beratnya penyakit/ kondisi pasien)
3. Sebelum melakukan transfer, petugas yang mendampingi harus
mengerti tentang kondisi pasien dan aspek-aspek lainnya yang
berkaitan dengan prosedur transfer.
4. Berikut adalah panduan perlu atau tidaknya dilakukan transfer
berdasarkan tingkat / derajat kebutuhan perawatan pasien kritis
(keputusan harus dibuat oleh dokter ICU/DPJP)
a. Derajat 0 :
b. Derajat 1 :
c. Derajat 2 :
d. Derajat 3 :
8
sistem organ , termasuk pasien yang membutuhkan penanganan
kegagalan multi organ; harus didampingin oleh petugas yang
kompeten, terlatih, dan berpengalaman (biasanya dokter dan
perawat ICU / anggota blueteam).
9
defibrillator, monitor) darah
Defibrillator
Perawat :
DERAJAT Perawat PK III Monitor ICU
3 /ICU Perawat Blue Team portabel yang
dengan pengalaman lengkap
Perawat Blue
kerja dinas di IGD/ICU
Team Ventilator atau
minimal 2 tahun
peralatan
Dokter
Sudah lulus Diklat Blue transfer yang
Dokter Team Lanjutan memenuhi
anestesi
Sudah lulus Diklat standar
BTCLS minimal
Dokter :
Pernah bertugas di
IGD/ ICU minimal 6
bulan
10
e. Pasien diantar oleh petugas dengan menggunakan kursi roda
atau brankar.
PETUGAS PERALATAN
PENDAMPING KETRERAMPILAN YANG UTAMA DAN
PASIEN JENIS
DIBUTUHKAN
KENDARAAN
Defibrilator jika
diperlukan
11
BTCLS
Dokter :
Pernah bertugas di
IGD/ ICU minimal 6
bulan
12
3. Peralatan pemantauan harus dipastikan tersedia dan berfungsi
dengan baik sebelum transfer dilakukan.
4. Tim transfer yang terlibat harus memastikan ketersediaan obat-obat
emergency yang diperlukan, antara lain :
a. Adrenalin/Epinefrin
b. Anti aritmia
c. Obat sedasi
d. Analgesik
e. Relaksan otot
f. Obat inotropik
5. Hindari penggunaan tiang dengan selang infus yang terlalu banyak
agar akses terhadap pasien tidak terhalang dan stabilitas brankar
terjaga dengan baik
6. Tabung oksigen transport harus aman dan terpasang dengan baik
7. Monitor portable dapat memperlihatkan elektrokardiogram (EKG),
saturasi oksigen dan pengukuran tekanan darah.
8. Semua peralatan medis yang digunakan selama proses transfer
harus terkalibrasi
9. Pasien harus dipantau secara terus menerus selama transfer dan
dicatat di lembar pemantauan.
13
Antar Rumah Sakit
1. Lakukan pencatatan yang jelas dan lengkap dalam semua tahapan
transfer dan harus mencakup:
a. Kondisi pasien secara jelas
b. Alasan melakukan transfer
c. Nama DPJP yang merujuk
d. Hasil monitoring pasien (tanda vital dan terapi yang diberikan
selama transfer berlangsung)
2. Pada surat pengantar rujukan disertakan Resume Medis Pasien
3. Saat tiba di rumah sakit tujuan, harus ada proses serah terima pasien
dari tim transfer dengan pihak rumah sakit rujukan yang akan
bertanggung jawab terhadap perawatan pasien selanjutnya.
4. Proses serah terima pasien harus mencakup pemberian informasi
(baik secara verbal maupun tertulis) mengenai riwayat penyakit
pasien, tanda vital, hasil pemeriksaan penunjang (laboratorium dan
radiologi), terapi dan kondisi klinis selama transfer berlangsung
5. Hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi dan yang lainnya harus
diserahkan kepada petugas rumah sakit tujuan
Intra Rumah Sakit
1. Lakukan pencatatan yang jelas dan lengkap tentang kondisi terakhir
pasien serta pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan di buku
rekam medis pasien.
2. Pasien ditransfer sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
3. Perawat penanggungjawab pasien mengisi formulir pemindahan
pasien yang ditandatangani oleh perawat penanggungjawab pasien
dan perawat penerima.
14
BAB IV
DOKUMENTASI
15
16