Anda di halaman 1dari 22

BIDAN PELAYANAN ANTE NATAL

No. Dokumen 001/BPM/IX/2021


Amrina No Revisi 00
Rossada, Amd. SOP Tanggal Terbit 02 September 2021
Keb Halaman 1/3
Pengertian Pelayanan Ante Natal adalah Pelayanan Kesehatan yang di berikan pada ibu hamil
dan selama kehamilannya
Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan Pemeriksaan Ante Natal, sehingga dapat
menyelesaikannya dengan baik, melahirkan Bayi sehat dan memperoleh kesehatan
yang optimal pada masa nifas dan dapat menyusui dengan baik dan benar
Referensi Buku Kesehatan Ibu dan Anak
Prosedur Persiapan

A. Alat
 Lennec
 Doopler
 Meteran Kain Pengukur Tinggi Fundus Uteri
 Meteran Pengukur LILA
 Selimut
 Reflek Hammer
 Jarum Suntik Disposible 2,5 ml
 Air Hangat
 Timbangan Berat Badan Dewasa
 Tensimeter air raksa
 Stoscope
 Bed Obstetri
 Spekulum gyne
 Lampu halogen/ senter
 Kalender kehamilan

B. Bahan
*. Sarung tangan
* Kapas steril
* Kasa steril
* Alkohol 70%
* Jelly
* Sabun Anti Septik
* Wastafel dengan air yang mengalir
* Vaksin Td

C. Prosedur

1. Persiapan
 Mempersiapkan alat dan bahan medis yang diperlukan
 Mempersiapkan bumil dan di persilahkan mengosongkan kandung
kemih
 Petugas mencuci tangan dengan sabun anti septik dan bilas dengan air
mengalir dan keringkan
2. Pelaksanaan
a. Anamnese
 Riwayat perkawinan
 Riwayat penyakit ibu dan keluargta
 Status riwayat haid / HPHT
 Status Imunisasi ibu saat ini
 Kebiasaan ibu
 Riwayat persalinan terdahulu
Dari anamnese haid tersebut,tentukan usia kehamilan dan buat taksiran
persalinan

b. Pemeriksaan
1) Pemeriksaan umum
 Keadaan umum bumil
 Ukur Tinggi badan, dan timbang berat badan (T1 )
 Tanda Vital : Tekanan darah, nadi, RR, T ( T2 )
 Ukur LILA ( T3 )
 Pemeriksaan fisik menyeluruh ( dari kepala sampai ekstermitas )
2) Pemeriksaan khusus
 Umur kehamilan < 20 mgg
a) Inspeksi
(1) Fundus
(2) Hiperpigmentasi ( pada areola mammae, Linnea nigra )
(3) Striae
b) Palpasi
(1) Tinggi Fundus Uteri
(2) Keadaan Perut
c) Auscultasi
 Umur Kehamilan > 20 mgg
a) Inspeksi
(1) Tinggi Fundus uteri
(2) Hiperpigmentasi dan Striae
(3) Keadaan dinding Perut
b) Palpasi/ Presentasi janin dan Auscultasi (T4 )
Lakukan pemeriksaan Leopold dan Instruksi kerjanya sebagai
berikut :
(1) Leopold 1
- Letakkannsisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri
untuk menentukan tinggi fundus .
Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus ke bawah
( jika diperlukan, fiksasi uterus bawah dengan meletakkan ibu
jari dan telunjuk tangan kanan di bagian lateral depan kanan
dan kiri, setinggi tepi dan simfisis.
- Angkat jari telunjuk kiri ( dan jari nyang memfiksasiuterus
bawah ) kemudian atur posisi pemeriksa sehingga menghadap
ke bagian kepala ibu
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri
dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan
jalan menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri
dan kanan secara bergantian.
(2) Leopold 2
- Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan
dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu
sejajar dan pada ketinggian yang sama.
- Mulai ke bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan
telapak tangan kiri dan kanan kemudian geser kearah bawah
dan rasakan adanya bagian yang ratadan memanjang (
punggung ) atau bagian yang kecil – kecil ( ekstermitas )
(3) Leopold 3
- Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap pada
bagian kaki ibu.
- Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri
bawah, telapak tangan kanan pada dinding lateral kanan bawah
perut ibu. Tekan secara lembut bersamaan atau bergantian
untuk menentukan bagian bawah bayi ( bagian keras bulat dan
hampir homogen adalah kepala, sedangkan tonjolan yang lunak
dan kurang simetris adalah bokong.
(4) Leopold 4
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada dinding
lateral kiri dan kananberada pada tepi atas simifis
- Tentukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua
jari – jari tangan kanan yang meraba dinding bawah uterus.
- Perhatikan sudut yang dibentuk olrh jari-jari kiri dan kanan (
konvergen/ divergen )
- Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian
terbawah bayi ( bila presentasi kepala, upayakan memegang
bagian kepala didekat leher dan bila presentasi bokong
upayakan untuk memegang pinggang bayi )
- Fiksasikan bagian tersebut kearah pintu atas panggul,
kemudian letakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri
dan simfisis untukmmenilai seberapa jauh bagian terbawah
telah memasuki pintu atas panggul

c. Auscultasi
- Pemeriksaan bunyi dan frekwensi jantung janin
Tablet Fe ( T5 )
Imunisasi Td ( T6 )

d. Pemeriksaan tambahan
- Tes Laboratorium ( T7 ) rutin : Hb, golongan darah, reduksi
urindan protein urin
- USG

3. Akhir Pemeriksaan
- Buat kesimpulan hasil pemeriksaan.
- Buat prognosa dan rencana Tata laksana Kasus ( T8 )
- Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan status pasien
- Temu Wicara / Konseling atau Penyuluhan ( T9 ) yang
meliputi : Usia kehamilan, letak janin, posisi janin, taksiran
persalinan, resiko yang ditentukan atau adanya penyakitlain.
- Jelaskan untuk kunjungan ulang
- Tatalaksana atau mendapatkan Pengobatan( T10 )
- Beri alasan bila pasien rujuk ke rumah sakit
Dibuat Oleh Paraf

BIDAN

Amrina Rossada, Amd. Keb


BIDAN PELAYANAN NIFAS

Amrina No. Dokumen 002/BPM/IX/2021


Rossada, Amd. No Revisi 00
Keb SOP Tanggal Terbit 02 September 2021
Halaman 1/1
Pengertian Pelayanan perawatan masa nifas yang berlangsung sejak dilahirkannya plasenta dan
berakhir setelah rahim kembali normal kira-kira 6 minggu sejak kelahiran (maternal
health)
Tujuan Sebagai Pedoman Bidan dalam melakukan Pelayann pada ibu nifas dan Agar ibu
dapat melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat sehingga menurunkan
AKI dan AKB
Referensi Buku Kesehatan Ibu dan Anak
Prosedur Persiapan Alat :
1. Tensi
2. Stetoskop
3. Sarung Tangan
4. Kom berisi kapas sublimat dan air DTT
5. Bengkok
6. Larutan Klorin 0,5 %
7. Sabun dan handuk tangan

Prosedur :
1. Beri Salam
2. Persilahkan pasien untuk tidur berbaring
3. Siapkan alat – alat
4. Pemeriksaan tanda – tanda vital ( TD, Nadi, Suhu )
5. Jelaskan pada ibu tentang pemeriksaan yang dilakukan
6. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir menggunakan langkah cuci
tangan efektif
7. Melakukan Pemeriksaan payudara.
Ibu terlentang dengan lengan kiri diatas kepala secara sistematis lakukan
perabaan atau raba payudara sampai axila bagian kiri/ kanan, perhatikan
apakah ada benjolan, pembesaran kelenjar atau abses
8. Melakukan pemeriksaan Abdomen
a. Lihat apakah ada bekas operasi ( jika baru )
b. Palpasi untuk mendeteksi apakah uterus diatas pubis atau tidak
c. Palpasi untuk mendeteksi apakah massa atau konsistensi/ otot perut
9. Memeriksa kaki untuk melihat apakah
a. Ada varises
b. Adakah warana kemerahan pada betis
c. Tulang kering/ kaki untuk melihat oedema perhatikan tingkat/ derajat
oedema jika ada
10. Membantu mengatur posisi untuk pemeriksaan perinium
11. Mengenakan sarung tangan untuk pemeriksaan perinium
12. Menanyakan tanda- tanda bahaya :
a. Kelelahan, sulit tidur
b. Demam
c. Nyeri / perasaan pada waktu buang air kecil
d. Sembelit, haemorroid
e. Sakit kepala terus menerus,nyeri, bengkak
f. Nyeri abdomen
g. Lokhia yang berbau busuk
h. Pembengkakan payudara, pembesaran puting atau puting yang terbelah
i. Kesulitan dalam menyusui
j. Perasaan sedih
k. Baby blues
l. Rabun senja

Dibuat Oleh Paraf


BIDAN
Amrina Rossada, Amd. Keb
BIDAN PENANGANAN BAYI BARU LAHIR

Amrina No. Dokumen 003/BPM/IX/2021


Rossada, Amd No Revisi 00
Keb SOP Tanggal Terbit 02 September 2021
Halaman 1/1
Pengertian Asuhan yang diberikan pada Bayi selama jam pertama setelah kelahiran
Tujuan Menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu terlaksananya pernafasan spontan
serta mencengah Hypotermi, Pencegahan infeksi, bayi baru lahir tali pusat, Inisiasi
menyusu dini (IMD), Pencegahan perdarahan, Pemberian imunisasi, Pemeriksaan
bayi baru lahir

Referensi 1. Buku Asuhan Persalinan Normal


2. Direktorat Kesehatan Anak Khusus. 2010. Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi
Baru Lahir
Prosedur Persiapan Alat :
1. Delee
2. Klem 2 buah
3. Penjepit tali pusat
4. Gelas steril
5. Handuk kering
6. Salep mata
7. Metelin
8. Penimbangan bayi
9. Kartu bayi
10. Pakaian bayi 1 set
11. Topi bayi
12. Vitamin K1
13. Spuit 1 cc
14. HB0 unijeck

Prosedur :
1. Menyiapkan alat dan ruangan yang hangat dan bersih
2. Menyiapkan pakaian bayi lengkap, handuk lembut yang bersih, kain
bersih dan kering untuk bayi
3. Menyiapkan obat tetes mata / salep mata
4. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
5. Segera setelah bayi lahir, menilai apakah bayi bernafas. Bila bayi
tidak menangis, cepat bersihkan jalan nafas dengan delee, jika tetap
tidak menangis segera lakukan tindakan sesuai standar : penanganan
asfiksia pada bayi baru lahir
6. Segera keringkan bayi dengan handuk kering, bersih,dan hangat.
Kemudian pakaikan kain kering yang hangat,berikan bayi kepada
ibunya untuk didekap di dadanya melakukan Inisiasi Menyusu Dini
(IMD) paling sedikit 1 jam
7. Jaga agar bayi tetap hangat ( berikan tutup kepala untuk mencegah
bayi kehilangan panas tubuh
8. Memotong dan mengikat tali pusat
9. Memeriksa tali pusat yang dipotong untuk memastikan tidak ada
perdarahan
10. Lakukan penimbangan dan pengukuran bayi, beri zalf mata antibiotik
profilaksis, dam vitamin K 1 1 mg intramuskuler di paha kiri
anteriolateral setelah 1 jam kontak kulit ibu bayi.
11. Berikan suntikan imunisasi hepatitis B setelah 1 jam pemberian
vitamin K1 di paha kanan anteriolateral.
12. Letakkan bayi didalam jangkauan ibu agar sewaktu- waktu bisa
disusukan .
Dibuat Oleh Paraf

BIDAN

Amrina Rossada, Amd. Keb


BIDAN PELAYANAN KB SUNTIK

Amrina No. Dokumen 004/BPM/IX/2021


Rossada, No Revisi 00
Amd,Keb SOP Tanggal Terbit 02 September 2021
Halaman 1/1
Pengertian Melakukan Penyuntikan secara Instramuskulair di bokong (otot gluteal ) untuk
mencegah kehamilan
Tujuan Sebagai pedoman kerja petugas dalam memberikan pelayanan KB suntik di
aparaktek Mandiri Bidan
Referensi Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi tahun 2013
Prosedur Persiapan alat :
a. Tensi
b. Statescop
c. Spuit 3cc/ 5cc
d. Alkohol Kapas untuk injeksi
e. Depo 3cc,1 cc dan 0,5 cc

Prosedur :
A. Sapa klien dengan ramah
B. Melakukan anamnese klien, pengkajian data klien dan pengisian kartu KB
Dan Register
C. Melakukan konseling/ penyuluhan tentang efek samping KB suntik
D. Melakukan pemeriksaan :
a. Mengukur berat badan
b. Mengukur tekanan darah
c. Melakukan pemeriksaan khusus :
 Mata : warna sklera
 Payudara : ada benjolan
 Leher : kelainan thyroid
 Perut : pembesaran uterus
 Ekstermitas : varices
E. Memberiakn suntikan
a. Petugas cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
b. Menyiapkan alat dan obat suntik
c. Gunakan alat suntik sekali pakai yang baru untuk setiap suntikan,
pastikan pembungkus alat suntik tersebut tidak robek atau rusak
d. Pakai flakon dosis tunggal, kocok vial dengan lembut, gunakan jarum
steril tidak perlu mengusap dengan alkohol
e. Sedot dari vial sampai habis, keluarkan udara
f. Lakukan antiseptik dengan kapas alkohol pada lokasi yang akan di
suntik
g. Tusukkan jarum steril ke bokong ( otot gluteal bagian luar atas )secara
intramuskuler
h. Jangna mengyusap area suntikan dan minta klien untuk tidak mengurut
bekas tempat suntikan
i. Buang alat suntikan dengan benar setealah menyuntik jangan
memasang tutup jarum kembali langsung masukan ke wadah benda
tajam ( sefaty bok )
j. Petugas cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
k. Petugas menyerahkan kartu KB yang telah diisi dan disampaikan
jadwal kunjungan kembali kepada klien

Dibuat Oleh Paraf

BIDAN

Amrina Rossada, Amd.


Keb
BIDAN MENGATASI SHOCK

Amrina No. Dokumen 005/BPM/IX/2021


Rossada, Amd No Revisi 00
Keb SOP Tanggal Terbit 02 September 2021
Halaman 1/1
Pengertian Suatu kondisi di mana terjadi kegagalan pada sistem sirkulasi untuk
mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ – organ vital

Tujuan Sebagi Acuan Bidan dalam penatalaksanaan /cara mengatasi syok

Referensi Buku saku Pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan

Prosedur 1. Tatalaksanaa umum


a. Carilah bantuan tenaga kesehatan lain
b. Pastikan jalan nafas bebas dan berikan oksigem
c. Miringkan ibu ke kiri
d. Hangatkan ibu
e. Pasang infus intra vena (2 jalur bila mungkin) dengan menggunakan
jarum terbesar no 16 atau 18
f. Berikan cairan kristaloid ( Nacl 0,9% atau Ringer Lactat ) sebanyak 1
liter dengan cepat 15 – 20 menit
g. Pasang kateter urin untuk memantau jumlah urin yang keluar
h. Lanjutkan pemberian cairan sampai 2 liter dalam satu jam pertama
hingga 3 liter dalam 2 sampai 3 jam, pantau kondisi ibu dan tanda vital
i. Cari penyebab syok dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang lebih
lengkap secara si multan
j. Pantau tanda vital dan kondisi ibu setiap 15 menit
k. Bila ibu sesak dan pipi membengkak, turunkan kecepatan infus menjadi
0,5 ml / menit ( 8 – 10 tts/ menit ), pantau keseimbangan cairan
l. Tanda – tanda bahwa kondisi ibu sudah stabil atau ada perbaikan adalah
sebagai berikut :
1) Tekanan darah sistolik lebih dari 100 mmHg
2) Denyut nadi < 90 x / menit
3) Status mental membaik ( gelisah berkurang )
4) Produksi urin > 30 ml/ jam
m. Setelah kehilangan cairan dikoreksi ( frekwensi nadi < 100x / menit dan
Tekanan darah sistolik > 100mmHg )
n. Pemberian infus dipertahankan dengan kecepatan 500 ml tiap 3 – 4 jam
( 40 – 50 tetes / menit )
o. Pertimbangan merujuk ibu ke rumah sakit atau
fasilitas kesehatan yang lain
2. Tatalaksana khusus
Syok Hemoragik
a. Jika perdarahan hebat dicurigai sebagai penyebab
syok,cari tahu dan atasi sumber perdarahan:
- Perdarahan sebelum usia kehhamilan 22 minggu,
- Perdarahan setelah usia kehamilan 22 minggu dan saat persalinan.
- Perdarahn setelah persalinan
b. transfusi dibutuhkan jika HB < 7 g/dl atau secara
klinis ditemukan anaemia berat

Syok Anafilaktik
a. Hentikan kontak dengan alergen yang dicurigai
b. Koreksi hipotensi dengan resusitasi cairan yang agresif dan berikan
efinefrin / adrenalin 1 : 1000
( 1 mg/ ml ) dengan dosis 0,2 – 0,5 ml/ IM atau SC
c. Berikan terapi suportif dengan antihistamin ( difenhidramin 25
– 50 IM atau IV ), penghambat reseptor H2 ( ranitidin 1 mg/kg BB IV
dan kortikosteroid ( metilprednisolon 1-2 mg/kgBB/hari diberikan tiap
6 jam
Dibuat Oleh Paraf

BIDAN

Amrina Rossada, Amd. Keb


BIDAN PENGUKURAN TINGGI BADAN

Amrina No. Dokumen 006/BPM/IX/2021


Rossada, Amd. No Revisi 00
Keb SOP Tanggal Terbit 02 September 2021
Halaman 1/1
Pengertian Pengukuran Tinggi Badan adalah Tata cara pengukuran yang digunakan untuk
menilai status perbaikan perbaikan gizi, Pengukuran ini dapat dilakukan dengan
sangat mudah dalam menilai gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Pengukuran Tinggi Badan
Referensi Buku Kesehatan Ibu dan Anak
Prosedur Alat dan bahan :
1. Meteran
2. Staturemeter
Langkah - langkah :
1. Bila Memakai Meteran
a. Memasang Meteran dengan cara meteran dipasang pada dinding dan dipaku
agar tidak jatuh dan berubah tempat
b. Meminta pasien melepas alas kaki dan tutup kepala (topi).
c. Meminta Pasien berdiri tegak dan menempelkan punggungnya pada dinding
d. Meletakkan penggaris diatas ubun ubun ibu sejajar tempat pijakan dengan
cara tangan dominan sambil memengang penggaris meletakkan penggaris
tersebut diatas ubun ubun pasien, tangan yang non dominan mengganti
posisi tangan dominan untuk memegang penggaris diatas kepala pasien
e. Menginformasikan hasil pengukuran kepada pasien
f. Mencatat pada status pasien
2. Bila Memakai Staturemeter
a. Meminta pasien untuk melepaskan alas kaki dan tutup kepala (topi)
b. Meminta pasien berdiri tegak dan menempel pada tiang pengukur
c. Menarik Staturemeter kemudian meletakkan tepat diatas ubun ubun pasien
,dengan menggunakan tangan dominan tarik staturemeter kemudian
meletakkannya tepat diatas ubun ubun pasien
d. Memperhatikan angka yang ditunjuk oleh staturemeter ,dengan cara
pemeriksa berada tepat di depan pasien melihat angka yang ditunjuk oleh
staturemeter
e. Menginformasikan hasil pemeriksaan kekpada pasien
Dibuat Oleh Paraf

BIDAN

Amrina Rossada, Amd Keb


BIDAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH

Amrina No. Dokumen 007/BPM/IX/2021


Rossada, Amd No Revisi 00
Keb SOP Tanggal Terbit 02 September 2021
Halaman 1/2
Pengertian Pengukuran Tekanan Darah adalah tata laksana pemeriksaan tekanan darah yang
diperoleh dari pengkuran pada sirkulasi arteri. Aliran darah akibat pemompaan
jantung menimbulkan gelombang yaitu gelombang tinggi yang disebut tekanan
systole dan gelombang pada titik terendah yang disebut tekanan diastole. Satuan
Tekanan darah dinyatakan dalam millimeter air raksa (mmhg)
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanan pengukuran
tekanan dara
Referensi Buku Kesehatan Ibu dan Anak
Prosedur Alat dan bahan :
1. Tensimeter
2. Stetoskop
Langkah -langkah :
1. Mintalah pasien untuk membuka bagian lengan atas yang akan diperiksa,
sehingga tidak ada penekanan pada arteri brachialis.
2. Posisi pasien bisa berbaring, setengah duduk atau duduk yang nyaman dengan
lengan bagian volar diatas.
3. Gunakan manset yang sesuai dengan ukuran lengan pasien
4. Pasanglah manset melingkar pada lengan tempat pemeriksaan setinggi jantung,
dengan bagian bawah manset 2 – 3 cm diatas fossa kubiti dan bagian balon karet
yg menekan tepat diatas arteri brachialis.
5. Pastikan pipa karet tidak terlipat atau terjepit manset.
6. Hubungkan manset dengan sphymomanometer air raksa , posisi tegak dan level
air raksa setinggi jantung
7. Raba denyut arteri Brachialis pada fossa kubiti dan arteri Radialis dengan jari
telunjuk dan jari tengah ( untuk memastikan tidak ada penekanan )
8. Pastikan mata pemeriksa harus sejajar dengan permukaan air raksa ( agar
pembacaan hasil pengukuran tepat )
9. Tutup katup pengontrol pada pompa manset
10. Pastikan stetoskop masuk tepat kedalam telinga pemeriksa, palpasi denyut arteri
radialis
11. Pompa manset sampai denyut arteri radialis tak teraba lagi
12. Kemudian pompa lagi sampai 20 – 30 mm hg ( jangan lebih tinggi, sebab akan
menimbulkan rasa sakit pada pasien, rasa sakit akan meningkatkan tensi )
13. Letakkan kepala stetoskop diatas arteri brachialis
14. Lepaskan katup pengontrol secara pelan-pelan sehingga air raksa turun dengan
kecepatan 2 – 3 mm hg per detik atau 1 skala perdetik
15. Pastikan tinggi air raksa saat terdengar detakan pertama arteri brachialis
adalah tekanan sistolik
16. Pastikan tinggi air raksa pada saat terjadi perubahan suara yang tiba-tiba
melemah Denyutan terakhir disebut tekanan diastolik
17. Lepaskan stetoskop dari telinga pemeriksa dan manset dari lengan pasien.
18. Bersihkan earpiece dan diafragma stestokop dengan disinfektan.
19. Apabila ingin diulang tunggu minimal 30 detik.
Dibuat Oleh Paraf

BIDAN

Amrina Rossada, Amd. Keb


BIDAN PENENTUAN FAKTOR RESIKO IBU HAMIL

Amrina No. Dokumen 008/BPM/I/2021


Rossada, Amd No Revisi 00
Keb SOP Tanggal Terbit 02 September 2021
Halaman 1/2
Pengertian Penentuan Faktor Resiko untuk Ibu Hamil adalah tatalaksana melakukan
Pemeriksaan dan analisis secara lengkap untuk menentukan kemungkinan factor
resiko dan resiko tinggi pada ibu hamil.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Penentuan Faktor Resiko untuk
Ibu Hamil
Referensi Buku Kesehatan Ibu dan Anak
Prosedur Alat dan bahan :
1. Kartu Penapisan
Langkah - langkah :
1. Faktor Resiko Ibu Hamil diantaranya
a. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
b. Anak Lebih dari 4
c. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun
d. Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari
23,5 cm, atau penambahan BB <9 kg selama masa kehamilan
e. Anemia dengan haemoglobin <11 g/dl
f. Tinggi badan kurang dari 145 cm atau dengan kelainan bentuk panggul
dan tulang belakang
g. Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau sebelum kehamilan
ini
h. Sedang atau pernah menderita penyakit kronis antara lain TBC, kelainan
jantung,ginjal,hati, psikosis, kelainan endokrin, tumor dan keganasan
i. Riwayat kehamilan buruk,keguguran berulang,KET,Mola
hidatidosa,ketuban pecah dini,bayi dengan cacat congenital
j. Riwayat persalinan dengan komplikasi
Komplikasi pada ibu hamil diantaranya :
 Perdarahan pervaginam Ante partum: Keguguran, plasenta Previa,
solusio Plasenta
 Hipertensi dalam kehamilan (HDK) :Tekanan Darah Tinggi (sistolik
>140 mmHg Diastolik > 90mmHg) dengan atau tanpa edema pre-
tibial
 Ancaman persalinan premature
 Infeksi berat dalam kehamilan :demam berdarah, Tifus
Abdominalis,sepsis
2. Penatalaksanaan sesuai kelompok resiko:
a. Jika jumlah Skor 2, termasuk kelompok ibu hamil resiko
(KRR),pemeriksaan kehamilan bisa dilakukan bidan, tidak perlu dirujuk,
tempat persalinan bisa dipolindes,penolong bisa bidan.
b. Jika jumlah Skor 6-10, termasuk kelompok bumil resiko Tinggi
(KRT), pemeriksaan kehamilan dilakukan bidan atau dokter,rujuakan
bidan
c. Jika Jumlah Skor lebih dari 12, termasuk kelompok Resiko Tinggi
(KRST), pemeriksaan kehamilan oleh dokter, penolong harus dokter.
Dibuat Oleh Paraf

BIDAN

Amrina Rossada, Amd. Keb


BIDAN PENGUKURAN TINGGI FUNDUS UTERI

Amrina No. Dokumen 009/BPM/IX/2021


Rossada, No Revisi 00
Amd.Keb SOP Tanggal Terbit 02 September 2021
Halaman 1/1
Pengertian Pengukuran Tinggi Fundus Uteri adalah Tekhnik pengukuran dengan menggunakan
materi yang dilakukan pada ibu hamil dengan cara mengukur dari puncak fundus
uteri sampai diatas symphis fubis
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Tatalaksana Pengukuran Tinggi
Fundus Uteri
Referensi Buku Kesehatan Ibu dan anak
Prosedur Alat dan bahan:
1. Meteran / Pita ukur
Langkah - langkah :
1. Tahap Pre Interaksi:
a. Persiapan Petugas
- Identifikasi Catatan kebidanan dan medis pasien
- Petugas mencuci tangan
b. Persiapan Pasien :
- Menjelaskan prosedur kepada pasien
- Memberikan Privacy dengan cara menutup pintu atau dengan pasang
tirai
c. Persiapan alat
- Pita ukur dan bantal
2. Tahap orientasi:
a. Memberikan salam panggil pasien dengan namanya
b. Menjelaskan Prosedur dan tujuan tindakan pada pasien pada keluarga
3. Tahap Kerja
a. Memberiikan pasien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
b. Sebelum dilakukan tindakan ,anjurkan pasien untuk buang air kecil.
c. Pastikan privacy pasien terjaga
d. Persiapkan pasien untuk berbaring ditempat tidur dengan satu bantal
dibagian kepala
e. Tutupi dengan selimut bagian tubuh pasien yang tidak termasuk area
pemeriksaan
f. Melakukan pengukuran tinggi fundus uteri
g. Meletakkan ujung alat ukur diatas simpisis fubis
h. Ukur sepanjang garis tengah fundus uteri hingga batas atas mengikuti kurve
fundus
i. Tentukan tinggi fundus uteri , hitung perkiraan usia kehamilan dengan
menggunakan rumus Mc Donald′s
4. Tahap Terminasi
a. Menjelaskan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut
b. Pendidikan Kesehatan
Dibuat Oleh Paraf

BIDAN

Amrina Rossada, Amd. Keb


BIDAN PEMERIKSAAN DENYUT JANTUNG BAYI

Amrina No. Dokumen 010/BPM/I/2021


Rossada, Amd No Revisi 00
Keb SOP Tanggal Terbit 2 September 2021
Halaman 1/1
Pengertian Pemeriksaan Denyut Jantung Janin adalah tatalaksana untuk mengetahui
perkembangan dan pertumbuhan janin didalam Rahim, dengan mengetahui standar
janin normal maka membantu dalam memastikan organ janin sehat selama
kehamilan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Pemeriksaan Denyut Jantung
Janin
Referensi Buku Kesehatan Ibu dan Anak
Prosedur Langkah - langkah :
1. Petugas beritahu ibu maksud dan tujuan
2. Persiapkan alat dan bahan: Dopler, jelly , tisu
3. Petugas cuci tangan
Baringkan ibu hamil dengan posisi terlentang
1. Beri jelly pada doppler /lineac yang akan digunakan
2. Tempelkan doppler pada perut ibu hamil didaerah punggung janin.
3. Dengar detak jantung janin dan hitung selama 1 menit, normal detak jantung
janin 120-160x/mnt
4. Beri penjelasan pada pasien hasil pemeriksaan detak jantung janin
5. Jika pada pemeriksaan detak jantung janin, tidak terdengar ataupun tidak ada
pergerakan bayi, maka pasien diberi penjelasan dan pasien dirujuk ke Rumah
Sakit
6. Pasien dipersilahkan bangun
7. Catat hasil pemeriksaan jantung janin pada buku Kartu Ibu dan Buku KIA
Dibuat Oleh Paraf

BIDAN

Amrina Rossada, Amd.


Keb
BIDAN PEMASANGAN AKDR

No. Dokumen 011/BPM/I/2021


Amrina No Revisi 00
Rossada, Amd. SOP Tanggal Terbit 2 September 2021
Keb Halaman 1/3
Pengertian Pemasangan AKDR adalah tindakan memberikan alat kontrasepsi dengan cara
dimasukkan ke dalam rahim.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana pemasangan AKDR
Referensi Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi tahun 2013
Prosedur 1. Petugas menyapa,memberi salam.
2. Petugas menanyakan keperluan klien
3. Petugas memberikan konseling tentang AKDR indikasi dan side efek
4. Petugas menanyakan apakah ada yang belum jelas.
5. Petugas menanyakan apakah klien sudah mantap.
6. Petugas menganamnesa.
7. Petugas memeriksa fisik klien, TD,BB,KU
8. Petugas membuat inform concent serta meminta tanda tangan pada klien.
9. Petugas menyarankan klien untuk BAK dulu serta membersihkan alat
genetelianya.
10. Petugas menyiapkan alat dan bahan :
a. Gyn Bed
b. Lampu sorot
c. IUD Kit
d. LarutanClorin 0,5%
e. KassaSteril
f. Sarung tangan steril
g. Antiseptik ( Bethadin) dalam kom kecil
h. AKDR (CuT 380 A)
i. Tempat sampah Medis
j. Tempat Sampah non medis
k. Tissue
l. Kain Penutup
m. Alat Dokumentasi
11. Menganjurkan klien untuk mengosongkan kandung kemih ( BAK )
12. Petugas menganjurkan klien untuk membuka celana
13. Petugas membantu klien naik ke meja gyn
14. Petugas mengatur posisi klien
15. Petugas cuci tangan menggunakan air bersih yang mengalir dengan sabun
16. Petugas mengeringkan tangan dengan tissu
17. Petugas menyalakan lampu
18. Petugas memeriksa daerah perut dengan palpasi.
19. Petugas mengatur arah sumber cahaya untuk melihat cervik.
20. Petugas memasang IUD yang masih dalam kemasan dengan tidak
menyentuhnya.
21. Petugas melakukan inspeksi genetalia eksterna.
22. Petugas memakai APD/Alat pelindung diri
23. Petugas melakukan palpasi kelenjar skene dan bartholini.
24. Petugas mengusapkan cairan anti septik ke vulva.
25. Petugas meminta ijin untuk memasang spekulum.
26. Petugas memasang spekulum.
27. Petugas mengusap vagina dan cervik dengan larutan antiseptik 2-3 kali.
28. Petugas menjepit cervik dengan tenakulum.
29. Petugas memasukkan sonde uterus yang diberi betadin untuk menentukan
posisi kavum uteri dan mengukur kedalaman uterus.
30. Petugas menyesuaikan ukuran sonde dengan IUD yang akan dipasang dengan
cara menggeser leher biru pada tabung inserter.
31. Petugas meletakkan sonde dalam larutan clorin.
32. Petugas mengangkat AKDR dari kemasannya.
33. Petugas memasukkan tabung inserter ke dalam uterus dengan leher biru posisi
horisontal
34. Petugas menarik ke luar tabung inserter untuk melepas lengan IUD.
35. Petugas mengeluarkan pendorong kemudian tabung inserter didorong kembali
ke dalam uterus sampai leher biru menyentuh cervik.
36. Petugas mengeluarkan sebagian dari tabung inserter .
37. Petugas menggunting benang dengan menyisakan kurang lebih 4cm.
38. Petugas mengeluarkan seluruh inserter lalu membuang ke tempat sampah
terkontaminasi.
39. Petugas melepas tenakulum,merendam dalam larutan klorin 0,5%.
40. Petugas melepas spekulum,merendam dalam klorin 0,5%.
41. Petugas membersihkan genetalia dengan kasa kering.
42. Petugas mematikan lampu.
43. Petugas melepas sarung tangan.
44. Petugas cuci tangan dengan air bersih dan sabun.
45. Petugas mengamati klien selama 15 mnt sebelum pulang.
46. Petugas menanyakan apakah ada keluhan.
47. Petugas mempersilakan klien duduk kembali.
48. Petugas memberikan resep pada klien.
49. Petugas memberikan kartu KB.
50. Petugas memberi tahu jadwal kunjungan ulangnya.
51. Petugas memberi pesan pada klien untuk datang sewaktu-waktu bila ada
keluhan.
52. Petugas mencatat hasil pelayanan.
53. Petugas mempersilahkan klien pulang.
54. Petugas merapikan kembali tempat dan alat.
Dibuat Oleh Paraf

BIDAN

Amrina Rossada, Amd. Keb


BIDAN PEMASANGAN IMPLANT

Amrina No. Dokumen 012/BPM/I/2021


Rossada, Amd. No Revisi 00
Keb SOP Tanggal Terbit 2 September 2021
Halaman 1/2
Pengertian KB Implant 3 tahun adalah suatu jenis kontrasepsi hormonal yang dipasang
dibawah kulit lengan atas
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana Pemasangan Implant
Referensi Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi tahun 2013

Prosedur a. Petugas mempesilahkan klien masuk.


b. Petugas menyapa,memberi salam klien.
c. Petugas mencocokkan identitas klien dengan RM.
d. Petugas menanyakan keperluan klien.
e. Petugas memberi konseling tentang indikasi dan side efek.
f. Petugas menanyakan apakah klien sudah jelas .
g. Petugas menanyakan apakah klien sudah mantap dengan pilihannya.
h. Petugas menganamnesa klien.
i. Petugas memeriksa klien
j. Petugas mengisi inform concent.
k. Petugas meminta tandatangan klien.
l. Petugas menganjurkan klien untuk cuci lengan kiri atas memakai sabun.
m. Petugas menyiapkan alat dan bahan antara lain:
1) Alkon implant 3 tahun
2) Anti septik ( bethadin,alkohol 70%) dalam 2 kom kecil
3) Hand scond satu pasang
4) Kasa steril
5) Plester, gunting
6) Perlengkapan dokumentasi KB
7) Lidocain dan spuit.
8) Duk lobang steril
9) Implant set
10) Safety box
11) Tempat sampah medis dan non medis
n. Petugas mempersilahkan klien berbaring.
o. Petugas cuci tangan, memakai sarung tangan
p. Petugas mengusap daerah pemasangan dengan antiseptik.
q. Petugas memasang duk lobang.
r. Petugas menganastesi lokal pada daerah insersi.
s. Petugas membuat insisi 2 mm sejajar lengkung siku.
t. Petugas memasukkan ujung trokar melalui insisi sampai mencapai garis batas
dekat pangkal trokar.
u. Petugas memasukkan implan ke dalam trokar .
v. Petugas mendorong kapsul dengan batang pendorong sampai adanya
tahanan.
w. Petugas menarik trokar kembali sampai garis batas dekat ujung trocar terlihat
pada insisi hingga terasa kapsul lepas keluar dari trocartnya.
x. Petugas meraba kapsul dari luar dengan jari untuk memastikan implant sudah
berada pada tempatnya dengan baik.
y. Petugas memasukkan implan ke 2 dengan cara yang sama tanpa melepas
trokar yaitu dengan membentuk huruf v berjarak kurang lebih 15 derajat dari
implan pertama.
z. Petugas menutup luka insisi lalu membalut dengan kassa gulung.
æ. Petugas membuang sampah ke dalam tempat sampah medis.
ø. Petugas merendam peralatan kedalam larutan clorin.
å. Petugas melepas sarung tangan.
aa. Petugas cuci tangan.
bb. Petugas mengawasi klien selama 15 menit .
cc. Petugas menanyakan kondisi klien selesai pemasangan.
dd. Petugas mempersilakan klien duduk kembali.
ee. Petugas memberikan resep.
ff. Petugas memberikan kartu KB .
gg. Petugas memberi tahu jadwal kunjungan ulangnya.
hh. Petugas menganjurkan klien segera kontrol apabila ada keluhan.
ii. Petugas mencatat hasil pelayanan.
jj. Petugas memberikan nota tagihan tindakan ke pasien
kk. Petugas mempersilahkan pasien membayar di kasir
ll. Petugas mencuci peralatan.
mm. Petugas membereskan tempat.

Dibuat Oleh Paraf

BIDAN

Amrina Rossada, Amd. Keb

Anda mungkin juga menyukai