Anda di halaman 1dari 26

Penerapan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran Pada

Pelajaran Kimia di SMK Negeri 2 Temanggung

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh :

Siti Auliyana Mustaniroh


NIM: 702010130

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer


Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Januari 2015

Lembar Persetujuan

PENERAPAN GOOGLE CLASSROOM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN


PADA PELAJARAN KIMIA Dl SMK NEGERI 1 TEMANGGUNG

Artikel Ilmiah

Oleh:
Siti Auliyana Mustaniroh
NIM: 702010130

Telah disetujui untuk diuji


Tanggal: 17 pes~rob~r 2.ot'f

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Hendro:llbMC•
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2014
Lembar Pengesahan

Judul Tugas Akhir Penerapan Google Classroom Sebagai Media


Pembelajaran Pada Pelajaran Kimia di SMK Negeri I
Temanggung

1\'ama Mahasiswa Siti Auliyana Mustaniroh

NIYI 702010130
Program Studi Pendidikan Teknik lnformatika dan Komputer

Fakultas Teknologi lnformasi

Menyetujui,

Dinyatakan Lulus Ujian Tanggal :9 Januari 2015

Penguji

I. Dr. Dharmaputra T.Palekahelu, M.Pd


I
2. Krismiyati, S.Pd., M.A.
I' E IIPli ST . I ~ AriN ll i\'11'1' 1\SITAS
LINI\' ERSITAS KRISTEN SATYA \\'1\ C:\Nt\
Jl. Dipwu..'!!oru 52 - 611 ~.li .HiJ!a 507 I I
ji'IW.l Tt·nc:.'lh, l ndonc~ia
.Td p. 02'1 X- 32 I 2 I 2, F.>X.-0 29R 32 H B
Email: lihrary@~adm .Hbw .cdu ; lnt p: / / lihrary.uk..-;w.cdu

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

NIM _:t_o_z_o_l_o--='3::.. .0_______ Email

Fakultas Program Studi

Judul tugas akhir ~e.n,~"'~ol" Gooylc f efflbe!zJ()Iroo~


~~,. fel'J"' r"'" 1 1enoo~vt)

. Pembimbing I. 5\-eveW\
2.

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Hasil karya yang saya serahkan ini adalah asli dan belum pemah diajukan untuk mendapatkan gelar
kesarjanaan baik di Universitas Kristen Satya Wacana maupun di institusi pendidikan lainnya.

2. Hasil karya saya ini bukan saduranlterjemahan melainkan merupakan gagasan, rumusan, dan hasil
pelaksanaan penelitianlimplementasi saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan pembimbing
akademik dan narasumber penelitian.

3. Hasil karya saya ini merupakan hasil revisi terakhir setelah diuj ikan y;mg telah diketahui da n disetuj ui oleh
pembimbing.

4. Dalam karya saya ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikas ikan orang lain,
kecuali yang digunakan sebagai acuan dalam naskah dengan menyebutkan nama pengarang dan dicantwnkan
dalam daftar pustaka.

Pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terbukti ada penyimpangan dan
ketidakbenaran dalam pemyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa p encabutan gelar
yang telah diperoleh karena karya saya ini, serta sanksi Jain yang sesu<Ji dengan ketentuan yang berlak.'U di
Universitas Kristen Satya Wacana.

M~TERAI w
Salatiga, _ 2.o Jar)uati .2..0\S

:::::1~967
({@~~
5l ,. er · p.6.000,-
...~
ca; ,..w -------
7'nudn~i(mgan &: 11nma teraug maluuiswn

F-LIB-080
P E I\ I' U STAKAAN Ll ' 1\' EI\S I TAS
UNIVERSITAS 1-.:RISTEN SATYA WACANA
Jl . Dipon~·!.!•'ro 51- {)t) Sdl.ltig,l 511711
. • j.1w.1 T cng:.h, indone:-Oia
Tdp. o298 - 3212 11, F.x."oz9s 321433
Email: llhrary@ladm.t•k.-:w.ccln ; http:/ / lihrary.uk,.;w.cdu

PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

NlM 1-o2o 1013() Email 1 o l O\ O\~O ~ ~ ~de vn .LJ\c.s v- ·fc!v

Fakultas Program Studi PTtk


Judul tugas akhir c C\Msroo

Dengan ini saya menyerahkan hak non-eksklusif* kepada Perpustakaan Universitas - Universitas Kristen Satya
Wacana untuk menyimpan, mengatur akses serta melakukan pengelolaan terhadap karya saya ini dengan
mengacu pada ketentuan akses tugas akhir elektronik sebagai berikut (be!·i Ianda pada kotak yang sesuai):

[9' a. Saya mengijinkan karya tersebu: diunggah ke dalam apli kasi Repositori PerpustakaanUniversitas,
dan/atau portal GARUDA
0 b. Saya tidak mengijinkan karya tersebut diunggah ke dalam aplikasi Repositori Perpustakaan Universitas,
dan/atau portal GARUDA**

..
r•:;;·:·:ii~"k;~·~i.iiJ~k"1i!~"b;;{~i;i;~;;;~··'b~ii·s-;,;;;·j;i/;I;j~;J~;;:~~ni~J~;:·-;;~~ifil('"d~!·i ;;;;/;-;;~;:.~;;:;;·:;;~;;g ;n~n);~;:~/;'k~~;; .. ..i;;;/;..;;~n:~~:.~:i;·;;ij'k~J;~;;~ ....,
! Reposilori.Perpustakaan Unil•ersitas saat mengumpulktm hasil karya mereka masih memiliki lwk copyright atas karya tcrsebut. ,
I**. Hanya akan ~;eJ;'a~,k'ftkan halamtmjudul dan abstrak'7>uu/an ini ht!i':us d~k;mpiri dcngan pe1!jelasa11/ alasan !crtulis c/(!!j pembimbing T.41
l......__,!t1!!..tf.i!.~t.'q!'!!LO.!!'!!J?.(n..p!.''.CI.'!fi.'.~'-'!t.tl~.(<!f!.~~~'.tflf.tlei:£t!fi.:~...-._......_:.....~..-..:i. . .:..::.~_. .::__. . . . . . . .......-............. . . . .......-.....................__............. . _. . . ____. . .1
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya.
Salatiga, 1.o ou'lu<ni ~015'

I•

Mengetahui,

F-LIB-081
Abstract

Learning problem at state vocational high school 1 Temanggung are the


low learning and the minimum result of the student. Students do not care
and are not active in teaching and learning process to learn chemistry.
Therefore, in the research of implementation google classroom as learning
media on chesmistry. The purpose of implement google classroom to develop the
medium of supporting outside the class and to improve student learning activity.
The experiment use quasy experiment method with two group posttest only
design. The result showed that implementation of google classroom as learning
media on chemistry the activity and learning outcomes on experiment class is
higher than control class. In conclusion implementantion of google classroom
can improve student learning activity

Keywords: Google classroom, Learning Media, google app for education,


Learning activity
1. Pendahuluan
Perkembangan dunia pendidikan saat ini memasuki era digital
baru, hal ini dibuktikan dengan adanya pembelajaran berbasis
teknologi informasi dalam abad modern ini. Perkembangan teknologi
informasi yang begitu besar tentu saja berpengaruh dalam proses
belajar mengajar di sekolah. Kurikulum KTSP metode pembelajaran
yang digunakan lebih berbasis materi maka dalam kurikulum 2013
metode pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran berbasis
proyek dan pembelajaran berbasis masalah.
Pemanfatan teknologi informasi kini dimanfaatkan oleh organisasi
dalam segala bidang , salah satunya adalah bidang pendidikan terutama
sekolah Rintisan Berstandar Internasional (RSBI). SMK Negeri 1
Temanggung merupakan salah satu sekolah RSBI yang ada di
Temanggung. Sebagai salah satu sekolah RSBI harus memenuhi
standar indikator pembelajaran RSBI. Salah satu standar indikator
tersebut adalah pengembangan proses pembelajaran. Google
Classroom perlu dimanfaatkan untuk mendukung prose pembelajaran
di sekolah.
E-learning sebagai model pembelajaran baru dalam pendidikan
memberikan peran dan fungsi yang besar bagi dunia pendidikan yang
selama ini dibebankan dengan banyaknya kekurangan dan kelemahan
pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya) diantaranya
adalah keterbatasan ruang dan waktu dalam proses pendidikan
konvensional. Teknologi informasi yang mempunyai standar platform
internet yang bisa menjadi solusi permasalahan tersebut karena sifat
dari internet itu sendiri yaitu memungkinkan segala sesuatu saling
terhubung belum lagi karakter internet yang murah, sederhana dan
terbuka mengakibatkan internet bisa digunakan oleh siapa saja
(everyone), dimana saja (everywhere), kapan saja (everytime) dan
bebas digunakan (available to every one).
Pembelajaran di kelas seharusnya tidak membosankan bagi siswa,
untuk mengatasi hal tersebut maka guru perlu mempunyai strategi,
metode dan media yang menarik minat siswa. Dalam kurikulum 2013
penilaian pembelajaran berdasarkan proses input dan output,sehingga
dengan kata lain TIK digunakan sebagai media semua mata
pelajaran[1].
Pembelajaran yang berlangsung di sekolah selama ini adalah
pembelajaran dengam menggunakan media power point. Pemanfaatan
media power point memiliki beberapa kelemahan diantaranya
penyampaian materi yang monoton, dan kebosanan dalam melihat
slide di media power point. Penggunaan media google classroom
dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran untuk membantu
meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hasil obervasi awal di SMK
Negeri 1 Temanggung didapatkan hasil bahwa akitivitas siswa dalam
pembelajaran kimia rendah. Saat evaluasi dilakukan terjadi banyaknya
hasil belajar siswa yang tidak mencapai KKM. Penerapan Google
classroom dapat digunakan sebagai media pendukung pembelajaran
konvesional.
Pemilihan aplikasi google classroom dalam penelitian adalah
karena aplikasi yang digunakan dalam penelitian sebelumnya adalah
adalah aplikasi berbasis google apps for education.Yaitu google form
dan google docs. Google apps for education adalah aplikasi google
yang dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Salah satu aplikasi
Google App For Education adalah google classroom. Google
classroom adalah fitur terbaru dari google app for education yang
dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Beberapa keunggulan fasilitas google classroom antara pembuatan
group kelas untuk masing-masing kelas dan sub group untuk beberapa
kelompok dalam kelas tersebut, pembuatan assignment, pembuatan
quiz, penilaian, serta salinan materi dan tugas yang tersimpan secara
otomatis dalam google drive[2]. Keunggulan google classroom
pertama, google classroom dapat membantu guru dalam membuat
berita dalam classrrom atau memberikan tes online. Kedua, Google
classroom memungkinkan siswa mengirimkan tugas secara cepat
dengan satu kali klik tanpa bantuan kertas. Ketiga, guru dapat
memanfaatkan google classroom untuk ruang diskusi , dimana siswa
dapat saling berinteraksi satu sama lainnya. Keempat, siswa dapat
berbagi sumber daya sama lain dengan memberikan jawaban atas
pertanyaan di aliran. Kelima, guru dapat menggunakan google
classroom untuk menginstruksikan, menetapkan, dan membicarakan
dengan siswanya secara online diwaktu yang sama secara bersamaan
[3].

2. Tinjauan Pustaka
Penelitian terdahulu tentang google docs yang dilakukan oleh
Tamba dalam skripsi yang berjudul Pemanfaatan Google Docs untuk
sarana penunjang pendidikan Komunitas pembelajaran TIK,
Membahas tentang pembuatan pembuatan aplikasi pemanfaatan google
docs berbasis web.dimana website dibuat dengan menggunakan google
site, Setelah website dibuat menggunakan google site kemudian
dilakukan pengujian kepada guru dan siswa. guru pengujian dilakukan
dengan memberikan kuisioner. Siswa pengujian aplikasi dilakukan
dengan memberikan siswa soal yang telah dibuat di website dan juga
masing – masing siswa diberikan kuisioner tentang respon siswa
terhadap pembelajaran menggunakan website berbasis google docs.
Aplikasi diuji cobakan pada siswa kelas VII G SMP Negeri 1 Salatiga.
Hasil uji coba menunjukkan bahwa pemanfaatan google docs yang
diterapkan dalam pembelajaran membuat siswa paham, ini dilihat
persentase siswa sebanyak 46,2 % memahami materi setelah guru
menjelaskan dengan aplikasi pembelajaran online. Pembelajaran online
juga mengubah cara pandang siswa dalam pembelajaran TIK. Jadi
media google docs berpengaruh positif dalam meningkatkan interaksi
guru dan siswa dalam proses pembelajaran [4].
Penelitian lain yang berjudul Penggunaan Google Form Sebagai
Alat Evaluasi Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
(studi deksriptif analitis pada kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
Negeri Lembang). Pengujian aplikasi dilakukan pada kelas yaitu kelas
VIII B sebanyak 29 anak.sedangkan uji validitas dilakukan pada kelas
VIII A dengan jumlah 28 siswa. Setelah aplikasi soal online yang
dibuat menggunakan google form di ujicobakan pada siswa,tanggapan
siswa dan guru sangat antusias dengan adanya evaluasi pembelajaran
online mengguunakan google form. Penggunaan google form akan
menghemat biaya kertas dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa
Indonesia, dan juga efisien dan efektif dalam pemanfaatan waktu. Bagi
guru google form dapat digunakan sebagai media baru serta menambah
wawaasan dalam melakukan evaluasi pembelajaran [5]. Berdasarkan
penelitian sebelumnya maka akan dilakukan penelitian tentang
penerapan google classroom sebagai media pembelajaran pada
pelajaran kimia di SMK Negeri 1 Temanggung.Penelitian sebelumnya
hanya pemanfaatan media pembelajaran sedangkan penelitian ini
membuat system dari registrasi google app for education untuk sekolah
sampai dengan implementasi google classroom untuk siswa.
Tabel 1 Perbedaan dengan penelitian sebelumnya

No Perbedaan Tamba Fahri Penelitian


ini

1 Media Google Google Google


docs form classroom

2 Mata TIK Bahasa Kimia


pelajaran Indonesia

3 Tujuan Pembuatan Tes online Media


penelitian website pendukung
sekolah aktivitas
belajar
siswa

Google Classroom

Google Classroom adalah serangkaian alat produktivitas gratis


yang meliputi Gmail, Drive, dan Dokumen, serta tersedia bagi
pengguna Google Apps for Education. Google Classroom dirancang
untuk membantu pengajar membuat dan mengumpulkan tugas tanpa
kertas, termasuk fitur yang menghemat waktu seperti kemampuan
untuk membuat salinan Google Dokumen secara otomatis bagi setiap
siswa. Google classroom juga dapat membuat folder Drive untuk
setiap tugas dan setiap siswa, agar semuanya tetap teratur. Siswa dapat
melacak setiap tugas yang hampir mendekati batas waktu
pengumpulan di laman Tugas, dan mulai mengerjakannya cukup
dengan satu klik. Pengajar dapat melihat dengan cepat siapa saja yang
belum menyelesaikan tugas, serta memberikan masukan dan nilai
langsung di google classroom. Manfaat google classroom yaitu,
Pengajar dapat menambahkan siswa secara langsung atau berbagi kode
dengan kelasnya untuk bergabung. Hanya perlu beberapa menit untuk
menyiapkannya. Alur tugas yang sederhana dan tanpa kertas
memungkinkan pengajar membuat, memeriksa, dan menilai tugas
dengan cepat, di satu tempat. Siswa dapat melihat semua tugasnya di
laman tugas, dan semua materi kelas secara otomatis disimpan ke
dalam folder di Google Drive. Google Classroom memungkinkan
pengajar untuk mengirim pengumuman dan memulai diskusi secara
langsung. Siswa dapat berbagi sumber daya satu sama lain atau
memberikan jawaban atas pertanyaan di aliran. Seperti layanan Google
Apps for Education lainnya, Google Classroom tidak mengandung
iklan, tidak pernah menggunakan data siswa untuk iklan, dan gratis
untuk sekolah[2].

Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik


yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Fungsi dari media
pembelajaran antara lain: (1) Menyampaikan informasi dalam proses
belajar mengajar; (2) Melengkapi dan memperkaya informasi dalam
kegiatan belajar mengajar; (3)Menambah variasi dalam penyajian
materi; (4) Mendorong motivasi belajar. [6]

Google Apps for Education

Google Apps merupakan aplikasi dalam jaringan atau online


yang memungkinkan aplikasi-aplikasi google dapat digunakan secara
pribadi dengan menggunakan domain pribadi. Aplikasi dapat dipilih
sesuai dengan kebutuhan misalnya bisnis atau pendidikan dengan fitur-
fitur google [7].

Aktivitas belajar

Aktivitas Belajar Siswa merupakan kegiatan yang melibatkan


aktivitas fisik maupun mental siswa untuk mengembangkan
keterampilannya dengan cara berfikir kritis dan mampu memecahkan
permasalahan yang ada, sehingga tujuan dapat tercapai[8]. Aktivitas
belajar memiliki beberapa jenis indikator, dimana pada penelitian ini
dipilih empat indikator. Pertama, visual activities misalnya membaca
memperhatikan gambar demonstrasi. Kedua, oral activities seperti
bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, diskusi. Ketiga,
listening activities misalnya mendengarkan. Keempat, writing
activities mencatat materi [9].

3. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini


menggunakan metode penelitian Kuasi eksperimen, Kuasi eksperimen
menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group)
untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek secara
acak. Metode Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu instrument atas
perlakuan terhadap subjek penelitian. Desain penelitian menggunakan
design two group posttest only.
Tabel 2 Design Two Group Posttest Only

X1 Q2

X2 Q4

Keterangan:
X1 : Perlakuan penerapan google classroom
X2 : Perlakuan pembelajaran dengan media power point
Q2 : Hasil belajar kimia pada siswa setelah mendapat
perlakuan (postest) pada kelas eksperimen,
Q4 : Hasil belajar kimia pada siswa setelah mendapat
perlakuan (postest) pada kelas kontrol.
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut
seseorang atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara orang dengan
orang dengan yang lain atau suatu obyek dengan obyek lain. [10].
Penelitian ini mempunyai 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas dalam penetian ini adalah media pembelajaran
Google Classroom. Sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar
siswa.
Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive random
sampling. Purposive random sampling adalah suatu cara pengambilan
sampel berdasarkan pada pertimbangan tertentu[11]. Pertimbangan
dalam pengambilan sampel menggunakan kelompok yang sudah ada
sebagai sampel. Pengambilan sampel tidak mengambil secara individu
akan tetapi dalam bentuk kelas. Berdasarkan hal tersebut
pengambilan sampel dalam penelitian ada 2 kelas yaitu Kelas XI KA
1 dan XI KA 3 dimana masing masing kelas berjumlah 37 siswa, Jadi
total sampel sebanyak 74 siswa.
Alur penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu Pra penelitian,
eksperimen, dan evaluasi. Pra penelitian dilakukan sebelum penelitian
berlangsung, Wawancara dilakukan kepada siswa dan guru terkait
pembelajaran yang selama ini berlangsung. Observasi juga dilakukan
dalam tahapan ini. Observasi meliputi observasi lingkungan fisik serta
sarana dan prasarana sekolah. Observasi proses pembelajaran di
sekolah serta interaksi antara guru dan murid. Pada tahap ini juga
dilakukan desain tahapan pembelajaran yang akan diterapkan di kelas
eksperimen dan kelas kontrol yang diwujudkan dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), melakukan konsultasi RPP dengan
guru, menyiapkan lembar observasi untuk mengukur aktivitas belajar
siswa., membuat kuisioner siswa.
Tahap penelitian yang kedua adalah tahap eksperimen,
Pembelajaran dengan Google Classroom dilakukan pada tahap
eksperimen.Ada dua kelas dalam tahapan kelas 1 KA 1 sebagai kelas
eksperimen dan kelas 1 KA 2 sebagai kelas control. Kelas I KA 1
sebagai kelas eksperimen menggunakan Google Classroom sebagai
media pembelajaran, sedangkan kelas I KA 2 sebagai kelas control
menggunakan media pembelajaran power point. Penggunaan metode
eksperimen bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan
penerapan media pembelajaran Google Classroom dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa. Tahap evaluasi yaitu evaluasi
penerapan google classroom sebagai media pendukung pembelajaran.
Evaluasi merupakan tahapan yang dilakukan untuk mengetahui
apakah penelitian dapat mencapai tujuan atau tidak. Instrumen
pengumpulan data berupa lembar observasi, wawancara dan hasil
belajar siswa
Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu
periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang
hal-hal tertentu yang diamati. Observasi dilakukan dengan cara
pengamatan aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung.
Observasi juga dilakukan pada google classroom, untuk mengetahui
aktivitas siswa dalam penerapan google classroom sebagai media
pembelajaran. Kisi – kisi aktivitas belajar siswa di kelas tertera pada
tabel 3.
Tabel 3 Kisi- kisi Observasi Aktivitas Belajar Siswa menurut
Paul B. Diedrich[12]

No Kegiatan Aspek yang Diamati


1 Visual activities Siswa membaca materi yang disajikan oleh
guru
2 Oral activities Siswa mengajukan pertanyaan /
mengemukakan pendapatnya
3 Listening activities Siswa mendengarkan dan memperhatikan
informasi yang disampaikan oleh guru dan
siswa lain
4 Writing activities Siswa mencatat materi yang diberikan oleh
guru

Persentase aktivitas belajar siswa dikategorikan ke dalam 5


kategori yaitu sangat baik, baik, sedang, buruk, dan buruk sekali.
Persentase terendah adalah 0,00% berarti aktivitas belajar buruk
sekali. Persentase tertinggi 100% berarti aktivitas belajar sangat
baik.
Tabel 4 Kategori Persentase aktivitas belajar [13]

Kategori Persentase

Sangat Baik 80,1% - 100%

Baik 60,1% - 80,0%

Sedang 40,1% - 60,0%

Buruk 20,1% - 40,0%

Buruk Sekali 0,0% - 20,0%

Pemberian skor pada lembar observasi menggunakan skala


guttman yaitu dengan cara jika siswa tidak melakukan sesuai
indikator maka diberi skor 0 dan jika siswa melakukan kegiatan
sesuai indikator diberi skor 1. Data observasi dianalisis dengan
menggunakan rumus [10]:
P= x 100 %
Keterangan
P = Persentase
F = Frekuensi jawaban siswa
N = Jumlah siswa
Wawancara merupakan suatu cara mengumpulkan data dengan cara
mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau autoritas
atau seorang ahli yang mengetahui masalah. Wawancara dilakukan
dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada guru, Jawaban guru
ditulis pada lembar wawancara. Wawancara ditujukan kepada guru
pengampu mata pelajaran kimia dengan tujuan untuk lebih mengetahui
bagaimana keadaan sistem pembelajaran yang sudah berlaku.
Wawancara juga dilakukan pada siswa untuk mengetahui tanggapan
siswa setelah menggunakan aplikasi Google Classroom. Wawancara
dilakukan kepada 37 siswa di kelas eksperimen.

4. Hasil dan Pembahasan


Tahap penelitian yang pertama yaitu pra penelitian. Pra
penelitian dilaksanakan sebelum melakukan eksperimen. Hal yang
dilakukan adalah melakukan observasi pada saat proses pembelajaran
berlangsung dan melakukan wawancara dengan guru pelajaran kimia.
Hasilnya yaitu guru menggunakan media power point dalam
penyampaian materi. Sebelum menggunakan media google classroom,
pemberian materi pembelajaran menggunakan modul yang dibuat guru
dan di fotokopi oleh siswa. Pada saat pembelajaran ada beberapa siswa
asyik bercerita dengan teman sebangku. Kemandirian siswa belum ada
pada saat mengerjakan tugas kebanyakan siswa mencontek pekerjaan
temannya. Hal ini menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Guru
menambahkan siswa selama ini hanya mengandalkan materi yang
diberikan guru, Penerapan google classroom diharapkan dapat
menambah pengetahuan siswa. Siswa dapat mendownload materi dan
belajar mandiri di rumah.
Tahap penelitian yang kedua yaitu tahap eksperimen. Proses
pembelajaran dimulai dengan memberikan memberikan pretest kepada
dua kelas yaitu kelas 1 KA 1 dan kelas 1 K2. Hasil rata rata pre test
yaitu 55.07 untuk kelas 1 KA 1 dan 57.50 untuk kelas 1 KA 2.
Berdasarkan hasil pretest maka ditentukan kelas 1 KA 1 Sebagai kelas
eksperimen dan kelas 1 KA 3 sebagai kelas kontrol. Masing masing
kelas berjumlah 37 siswa. Setelah menentukan pembagian kelas,
penerapan media pembelajaran google classroom pada kelas
eksperimen dimulai dengan admin membuat akun mail student siswa.
Google classroom hanya dapat diakses apabila sekolah memiliki akun
pada google app for education. Admin mendaftarkan siswa dalam
akun google app for education , Siswa memiliki email pribadi dengan
domain sekolah.
Gambar 1 Proses pendaftaran google app for education
Gambar 1 adalah proses pendaftaran google app for education,
Form diisi data sekolah,website sekolah dan juga nomor telepon
sekolah. Syarat utama sekolah dapat mengakses google apps for
education adalah sekolah tersebut harus mempunyai domain sekolah.
Domain sekolah digunakan sebagai alamat email siswa dan guru.
Alamat email tidak lagi @gmail.com tetapi menjadi
@stembatema.sch.id Setelah admin membuat mail student siswa Guru
membuat akun classroom. Kemudian guru mengupload materi untuk
pertemuan berikutnya. Setelah guru membuat akun cassrom kelas 1
KA 1, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah mengenalkan siswa
tentang google classroom. Tujuan dari pengenalan google classroom
adalah agar siswa paham cara penggunaan google classroom . Selain
tu, siswa dapat mengetahui bahwa bukan hanya modul saja yang dapat
digunakan sebagai media pembelajaran tetapi siswa juga dapat belajar
mandiri dengan menggunakan media google classroom. Siswa
bergabung dalam classroom 1 KA 1 yang dibuat oleh guru. Siswa
dapat berkomentar dan bertanya tentang materi yang kurang mereka
pahami.

Gambar 2 tampilan homepage classroom


Kegiatan dan aktivitas belajar siswa pada google classroom
dimulai dengan siswa join pada classroom,kemudian siswa
mendownload materi, guru memberikan tugas, siswa mengerjakan
tugas, dan guru memberikan nilai.

Gambar 3 siswa join di classroom


Gambar 3 adalah tampilan siswa join di classroom. Pada kelas
terdapat fasiliitas untuk posting materi, komentar materi yang diberikan
guru, mengunggah materi/jawaban tugas. Dalam classrom juga ada nama
– nama siswa yang sudah bergabung di dalam aliran kelas. Untuk bisa
bergabung di dalam aliran kelas siswa harus mengetahui kode kunci
kelas.

Gambar 4 kelas yang dibuat pada gooogle classroom

Tampilan google classroom yang dibuat guru ada 3 kelas


yaitu kelas 1 KA1, kelas 1 KA 2 dan kelas materi. Kelas 1 KA1
diikuti oleh 37 siswa kelas, Guru memposting pengumumuman
pada kelas 1 KA 1. Sedangkan pada kelas materi guru memposting
materi yang bisa diunduh oleh siswa.
Gambar 5 Aktivitas siswa mengerjakan tugas

Pada gambar 5 siswa mengerjakan tugas pada google


classroom. Siswa mengerjakan tugas menggunakan google docs
yang telah terintegrasi dengan google classroom. Siswa diberikan
waktu dua hari untuk mengerjakan tugas. kemudian siswa
memposting jawaban dan guru mengkoreksi jawaban siswa.

Gambar 6 aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas

Pada gambar 6 terlihat aktivitas siswa dalam proses


pembuatan tugas. Ada catatan aktivitas siswa, yaitu siswa
membuat sebuah dokumen dalam bentuk google docs. Kemudian
di dalam folder drive saya terdapat folder kelas kimia analisis 1.
Yang berisi materi yang diunggah guru.
Gambar 7 posting materi di google classroom

Pada gambar 7 guru memposting materi yang telah dipelajari di


kelas dan siswa dapat mendownload materi, materi dapat dipelajari
dimanapun dan kapanpun. Pengujian aplikasi penerapan google
classroom dilaksanakan dengan melakukan posttest. Guru
membuat soal posttest kemudian siswa mengerjakan soal tersebut
secara online. Pada kelas kontrol pelaksanaan post test
menggunakan kertas/manual.

Gambar 8 soal posttest


Soal posttest telah dikerjakan siswa pada google classroom
kemudian guru mengoreksi jawaban siswa. Pada google classroom
siswa dapat mengetahui kesalahan jawaban dan memperbaiki tugas
tersebut. Siswa juga dapat memberikan komentar atau pertanyaan
tentang tugas yang diberikan apabila siswa kurang paham.
Penerapan test online dalam pembelajaran kimia memberikan
kemudahan bagi siswa. Siswa dapat mengerjakan tes dimanapun
dan kapanpun. Guru tidak perlu menggadakan soal. Pada kelas
eksperimen guru perlu menggadakan soal dan mengoreksi jawaban
siswa secara manual.
Pertemuan 1 kelas eksperimen dilaksanakan tanggal 9
september 2014 dengan materi konsep dasar ilmu kimia indikator 1
sampai 6. Proses pembelajaran pertemuan pertama dimulai dengan
kegiatan pendahuluan, yaitu guru memberi salam, guru mengabsen
siswa dan menyampaikan SK/KD. Kegiatan selanjutnya adalah
kegiatan inti, dalam kegiatan inti ada 6 kegiatan yaitu siswa
mengamati, menanya, mengumpulkan data/mencoba
mengasosiasikan dan mengkomunikasikan. Google classroom
digunakan siswa pada kegiatan mengumpulkan data/mencoba yaitu
siswa mengunduh materi yang diunggah pada google classroom.
Kemudian guru juga memberikan tugas yang diunggah pada
google classroom. Guru dan siswa dapat memanfaatkan google
classroom dengan baik. Kegiatan penutup dilakukan dengan
menyimpulkan materi pembelajaran.. Pada tanggal 13 september
2014 dilaksanakan pertemuan pertama kelas 1 KA 3 sebagai kelas
kontrol Indikator yang digunakan pada saat pembelajaran adalah
indikator 1 sampai indikator 6. Pembelajaran pada pertemuan
pertama di kelas 1 KA 3 sudah terlaksana dengan baik. Untuk
indikator selanjutnya akan dijelaskan pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan kedua pada kelas 1 KA 1 sebagai kelompok
eksperimen dilaksanakan tanggal 15 september. Pada pertemuan
ini digunakan untuk melanjutkan materi sebelumnya. Indikator
yang digunakan adalah indikator 6 sampai indikator 10. Proses
pembelajaran pertemuan kedua dimulai dengan kegiatan
pendahuluan, yaitu guru memberi salam, guru mengabsen siswa
dan menyampaikan SK/KD. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan
inti, dalam kegiatan inti ada 6 kegiatan yaitu siswa mengamati,
menanya, mengumpulkan data/ mencoba, mengasosiasikan dan
mengkomunikasikan. Google classroom digunakan siswa pada
kegiatan mengumpulkan data/mencoba yaitu siswa mengunduh
materi yang diunggah pada google classroom. Apabila siswa
kurang jelas dengan materi dapat bertanya pada guru maupun
berkomentar pada google classroom. Proses pembelajaran pada
pertemuan kedua ini berjalan dengan baik dan memenuhi dari
indikator yang diharapkan. Selain itu pada tanggal 20 september
2014 dilaksanakan kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua
di kelas 1 KA 3 sebagai kelompok kontrol. Indikator yang
digunakan sama dengan indikator di kelas eksperimen. Proses
Pembelajaran pada pertemuan yang kedua ini yang berlangsung di
kelas 1 KA1 dan 1 KA 3 sudah berjalan sesuai dengan sintak dan
indikator yang diharapkan.
Pertemuan ketiga pada kelas 1 KA 1 sebagai kelompok
eksperimen dilaksanakan tanggal 22 september 2014. Pada
pertemuan ini digunakan untuk melanjutkan materi sebelumnya.
Materi yang dipelajari adalah lambang dan tata nama kimia, rumus
kimia, senyawa kimia, dan tata nama kimia. Proses pembelajaran
pertemuan ketiga dimulai dengan kegiatan pendahuluan, yaitu
guru memberi salam, guru mengabsen siswa dan menyampaikan
SK/KD. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti, dalam kegiatan
inti ada 6 kegiatan yaitu siswa mengamati, menanya,
mengumpulkan data/ mencoba, mengasosiasikan dan
mengkomunikasikan. Google classroom digunakan siswa pada
kegiatan mengumpulkan data/mencoba yaitu siswa mengunduh
materi yang diunggah pada google classroom. Kemudian guru juga
memberikan tugas yang diunggah pada google classroom Indikator
yang digunakan adalah indikator 11 sampai indikator 13. Proses
pembelajaran pada kelas pertemuan kedua ini berjalan dengan baik
dan memenuhi dari indikator yang diharapkan. Selain itu pada
tanggal 27 september 2014 dilaksanakan kegiatan pembelajaran
pada pertemuan kedua di kelas 1 KA 3 sebagai kelompok kontrol.
Indikator yang digunakan sama dengan indikator di kelas
eksperimen. Proses Pembelajaran pada pertemuan yang ketiga ini
yang berlangsung di kelas 1 KA1 dan 1 KA 3 sudah berjalan sesuai
dengan sintak dan indikator yang diharapkan.
Selanjutnya pada pertemuan yang keempat adalah
pertemuan terakhir. Pada pertemuan ini guru memkan soal tes hasil
belajar kimia yang berupa 40 butir soal pilihan ganda dengan
materi konsep dasar Kimia. Tes ini bertujuan untuk melihat hasil
belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberi
perlakuan atau treatment. Perbedaan pelaksanaan tes anatar kedua
kelas adalah kelas 1 KA 1 sebagai kelas eksperimen tes dilakukan
secara online menggunakan google classroom sedangkan kelas 1
KA 3 sebagai kelas eksperimen melaksanakan tes dengan media
tertulis.
Pelaksanaan tes hasil belajar siswa menunjukkan
peningkatan yang baik. Ini ditandai dengan adanya perbedaan hasil
belajar pretest dann posttest kelas eksperimen. Rekapitulasi data
ditunjukkan pada tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5 Rekapitulasi hasil belajar siswa

Nilai Kelas eksperimen Kelas control

Rata rata pretest 55.07 57.50

Rata rata posttest 91.95 79.07

Berdasarkan tabel 5 rekapitulasi hasil belajar dapat


diketahu nilai pre test kelas eksperimen sebesar 55.07. Kelas
kontrol 57.07 dapat disimpulkan sebelum perlakuan treatment
antara kelas eksperimen selisih nilai sangat sedikit yaitu 2.43. Nilai
posttest diantara kedua kelas mengalami peningkatan. Selisih rata
rata posttest sebesar 12.8. Perbedaan nilai tersebut menunjukkan
bahwa penerapan google classroom dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Tes dilaksanakan kepada 72 siswa. Hasil
Pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa yang telah dilakukan
dapat dilihat pada tabel 6

Tabel 6 Presentase Aktivitas Belajar siswa di dalam kelas


No Aspek yang diamati Eksperimen Kontrol
Presaentase Keterangan Presentase Keterangan
1 Siswa membaca materi 81.27% Sangat baik 54.05% Sedang
yang disajikan oleh guru
/ Siswa memerhatikan
gambar demonstrasi
2 Siswa mengajukan 70% baik 49% Sedang
pertanyaan /
mengemukakan
pendapatnya
3 Siswa mendengarkan 70% Baik 64.86% Baik
dan memperhatikan
informasi yang
disampaikan oleh guru
dan siswa lain
4 SiswaBmencatat materi 49% Sedang 72.97% Baik
e diberikan oleh guru
Berdasarkan tabel 6 Hasil dari pengamatan aktivitas siswa,
Presentase aktivitas siswa antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol berada pada kategori sangat baik, baik, dan sedang. Kelas
eksperimen lebih banyak berada pada kategori baik. Pada indikator
siswa membaca materi yang diberikan guru presentase aktivitas
kelas eksperimen 81.27% dan presentase kelas control 54.05 % .
Artinya visual activities pada siswa kelas eksperimen lebih tinggi
daripada kelas kontrol. Pada indikator siswa mengajukan
pertanyaan/mengemukakan pendapat. Presentase kelas eksperimen
70%, dan presentase kelas kontrol 49%. Artinya oral activities
siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Pada
Indikator aktivitas mendengarkan dan memperhatikan informasi
yang disampaikan oleh guru dan siswa lain. Presentase aktivitas
kelas eksperimen 70% dan presentase kelas control 64.86%.
Artinya listening activities kelas eksperimen lebih baik daripada
kelas control. Pada indikator mencatat materi yang diberikan oleh
guru. Presentase kelas eksperimen 49% dan presentase kelas
kontrol 72.97%. Artinya writing activities kelas kontrol lebih baik
daripada kelas eksperimen. Berdasarkan empat indikator yang ada,
dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar kelas eksperimen yang
diterapkan dengan menggunakan media google classroom lebih
baik daripada aktivitas siswa di kelas kontrol. Observasi juga
dilakukan pada kelas eksperimen dalam google classroom.
Observasi meliputi aktivitas siswa join class, komentar tugas, dan
aktivitas pengerjaan tugas siswa.
Gambar 9 Nama siswa yang berada pada google classroom

Observasi pada google classroom dimulai dengan melihat


keaktifan jumlah siswa yang join pada classroom. Pada tahap
pengenalan google classroom siswa yang join di kelas sejumlah 20
siswa. Tahap awal pengenalan awal pengenalan aplikasi belum
semua siswa join di classroom , beberapa siswa belum paham
cara penggunaan aplikasi ini. Pada minggu kedua jumlah siswa
yaing bergabung meningkat menjadi 37 siswa.

Gambar 10 Siswa mengomentari soal yang diberikan guru

Pengamatan aktivitas siswa dilaksanakan pada saat guru


memberikan tugas berupa soal ulangan. Beberapa siswa berkomentar .
pada gambar 10 ada 4 siswa yang berkomentar tentang tugas tersebut.
Guru memberikan jawaban pada komentar siswa.
Gambar 11 Nama siswa yang sudah mengerjakan tugas

Gambar 11 adalah gambar nama siswa yang sudah


mengerjakan tugas beserta waktu pengiriman tugas. Guru dapat
melacak dan memeriksa siswa saja siswa yang belum mengerjakan
tugas serta mengecek keterlembatan pengiriman tugas. Tugas yang
dikirimkan siswa dapat langsung di unduh guru.
Tahap evaluasi yaitu pemanfaatan Google classroom
dalam pembelajaran dapat mencapai tujuan penelitian. Pencapaian
tujuan penelitian ditandai dengan peningkatan aktivitas belajar
siswa serta peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen.
Penggunaan google classroom memberikan pemahaman bagi siswa
yang sebelumnya mereka menggandakan modul namun dengan
mendownload materi siswa dapat belajar materi kapanpun.
Hubungan antara media media pembelajaran dengan
aktivitas belajar siswa adalah pemanfaatan media pembelajaran
google classroom dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal
ini ditandai dengan peningkatan aktivitas siswa bertanya kepada
guru lebih tinggi setelah penerapan google classroom sebagai
media pembelajaran. Sebelum diberikan perlakuan siswa pasif
untuk bertanya dan hasil belajar siswa rendah. Setelah diberikan
perlakuan siswa kelas eksperimen hasil belajar meningkat dan
keaktifan bertanya tinggi.
Hasil wawancara denga guru kimia sebagai pengguna
Google classroom sebagai media pembelajaran online di luar kelas
menyatakan persetujuan yang baik. Guru mengatakan google
classroom mudah digunakan dan membantu menghemat waktu
serta tenaga. Wawancara dilakukan kepada guru kelas kontrol
untuk mendapatkan tanggapan tentang pelaksanaan tes
manual.Menurut pelaksanaan tes secara manual mengalami
kendala diantaranya waktu pengumpulan yang tidak sesuai dengan
dateline, waktu siswa untuk mengerjakan tugas juga masih kurang.
Hal ini mengakibatkan kedisplinan siswa rendah Wawancara juga
dilakukan pada guru pengampu kelas eksperimen. Guru
menyatakan ada perbedaan manajemen waktu sebelum
diterapkannya gooogle classroom dengan sesudah diterapkannya
google classroom . Hal ini ditandai dengan banyaknya siswa yang
disiplin dalam mengumpulkan tugas. Aktivitas belajar siswa
mengalami perkembangan ditandai dengan adanya peningkatan
hasil belajar siswa.
Pembelajaran dengan menggunakan media google
classroom membantu proses belajar siswa, dari hasil wawancara
37 siswa di kelas eksperimen, Menurut siswa kelebihan google
classroom adalah siswa dapat mengulang materi, materi dapat
dibuka setiap saat. Google Classroom dapat membantu untuk
belajar siswa. Materi dapat diunduh setiap saat. Siswa lain
berpendapat bahwa google classroom pengoperasiannya mudah,
seperti aplikasi edmodo. Kelemahan dari google classroom
menurut siswa adalah akses google classroom sulit jika diakses
dengan browser mozila. Apabila akses internet lambat google
classroom sulit dibuka. Salah seorang siswa berpendapat sangat
mudah mengerjakan tugas dengan google classroom karena jika
tugas belum terkirim ataupun perlu diperbaiki siswa bisa
mengulangi tugas tanpa perlu membuat jawaban baru. Karena data
telah tersimpan otomatis pada google drive. Hal ini tentunya akan
menghemat waktu dan tenaga siswa. Kendala dalam penerapan tes
online adalah keterbatasan sarana yang ada beberapa siswa tidak
memiliki laptop ataupun computer di rumah sehingga harus
mengerjakan di warnet ataupun computer sekolah.
Evaluasi system dalam pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan google classroom untuk evaluasi dari pihak sekolah
yaitu yang pertama streght(kekuatan ). Kekuatan yang dimaksud
dalam hal ini adalah kekuatan sumber daya manusia yaitu sumber
daya guru dan siswa. Guru dan siswa diberikan pelatihan tentang
penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran. Tersedianya
dana merupakan kekuatan yang kedua , dana alokasi
pengembangan sarana prasarana dapat dimanfaatkan untuk
pemeliharaan sarana dan prasarana teknologi informasi. Yang
ketiga adanya persetujuan seluruh pihak sekolah. Proses penerapan
e-learning tidak akan berjalan tanpa dukungan seluruh komponen
sekolah. Kelemahan dari penerapan e-learning adalah daya dukung
sdm yang rendah, ditandai dengan SDM tidak menguasai
Teknologi informasi , dana yang kurang dan tidak adanya
persetujuan komponen sekolah. Kesempatan untuk
mengembangkan e-learning akan berjalan lancar dipengaruhi oleh
peluang yang ada yaitu tersedianya sumber daya manusia yang
mendukung, tersedianya alat alat teknologi pendidikan, lingkungan
pendidikan yang mendukung serta lembaga pendidikan yang
mendukung. SDM yang jelek, dana yang tidak tersedia dan tidak
ada persetujuan dari anggota merupakan kelemahan yang
diperparah oleh ancaman dari lingkungan berupa sarana dan
prasarana yang tidak tersedia, tidak terjangkaunya networking,
tidak mendapat dukungan dari lingkungan terkait, SDA yang tidak
tersedia. Keadaan institusi pendidikan disarankan bersifat
defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan
Dampak dari pelaksanaan tes menggunakan google
classroom adalah siswa dapat belajar materi yang terlebih dahulu
sebelum guru menjelaskan, pada kelas kontrol siswa hanya
mengandalkan materi yang diberikan guru. Salah satu kelemahan
dari media pembelajaran dengan menggunakan modul adalah siswa
perlu mengeluarkan biaya untuk menggandakan modul. Sedangkan
apabila menggunakan siswa mendownload materi dan menyimpan
materi pada smarthone ataupun pada computer maupun laptop.
Materi bisa dipelajari setiap saat.

5.Simpulan
Penerapan google classroom sebagi media dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa. Google classroom dapat
meningkatkan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar ditandai
dengan rata rata nilai siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada
kelas kontrol.

6.Daftar Pustaka
[1] Kemendiknas . 2012. Petunjuk teknis pelaksanaan kurikulum
2013 Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia
[2] Google for education tentang google classroom,dari
https://www.google.com/edu/products/productivity-tools/classroom/
diakses tanggal 20 agustus 2014
[3] Google support tentang Google Classroom dari
https://support.google.com/edu/classroom/answer/6020279?hl=id
diakses tanggal 12 November 2014
[4] Tamba,Ernita.2012. Pemanfaatan Google Docs Untuk Sarana
Penunjang Pendidikan Komunitas Pembelajaran TIK(Studi Kasus:
SMP N 1 Salatiga), Salatiga : FTI universitas Kristen Satya
Wacana
[5] Fauzi,Rizal Muhammad.2014.Penggunaan Google Form
Sebagai Alat Evaluasi Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia (Studi Deskriptif Analitis pada Kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Lembang). Bandung:FIP Universitas
pendidikan Indonesia
[6]Sadiman,Arief.1990. Media Pendidikan Pengertian,
pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta : Rajawali
[7] Susrini. 2009.Google: Mesin Pencari yang Ditakuti Microsoft.
Yogyakarta:B first
[8]Oemar Hamalik. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta:
Bumi Aksara.
[9]Sardiman A.M, 2012, interaksi & motivasi belajar mengajar.
Jakarta: Rajawali pers.
[10] Sugiyono.2011. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta
[11] Zainal,Arifin.2011.Evaluasi Pembelajaran (Prinsip Teknik
Prosedur Prosedur). Bandung:Remaja Rosdakarya
[12] Sadiman, A.S, dkk. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: Raja
Grafindo Pers.
[13] Burhan.2011.Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai