Anda di halaman 1dari 12

JURNAL

KONTRIBUSI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA


BELAWAN TERHADAP SEKTOR PERIKANAN
PROVINSI SUMATERA UTARA

OLEH

RETNO AGUS HARYANI

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2018
1

KONTRIBUSI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA


BELAWAN TERHADAP SEKTOR PERIKANAN
PROVINSI SUMATERA UTARA

OLEH:

Retno Agus Haryani ¹), Alit Hindri Yani ²), Usman ²)


Email: retnoharyanipsp14@ gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya Kontibusi Pelabuhan
Perikanan Samudera Belawan Terhadap Sektor Perikanan Provinsi Sumatera
Utara, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei,
penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2018. Untuk mengetahui besarnya nilai
Kontribusi Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan Bagi Sektor Perikanan
Provinsi Sumatera Utara ditentukan dengan mengetahui besar presentasenya (%),
data perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan dibandingkan
dengan data perikanan tangkap di Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan data dari
Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan dan dinas Kelautan Perikanan Provinsi
Sumatera Utara dari tahun 2012-2016 menunjukkan peran Pelabuhan Perikanan
Samudera Belawan terhadap Sektor Perikanan Provinsi Sumatera Utara ditinjau
dari jumlah alat tangkap, armada penangkapan, jumlah nelayan, produksi
perikanan, dan nilai produksi serta retribusi adalah sedang karena nilai
kontribusinya antara 33.4% hingga 66,6%. Menurut kriteria (Siregar, 2006)

Kata Kunci : Kontribusi, pelabuhan perikanan, sektor perikanan


1)
Mahasiswa Jurusan Pemamfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan
dan Kelautan, Universitas Riau
2)
Dosen Jurusan Pemamfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan
Kelautan, Universitas Riau
2

THE CONTRIBUTION OF THE BELAWAN OCEAN FISHING


PORT THE FISHERIES SECTOR OF NORTH SUMATERA
PROVINCE

By

Retno Agus Haryani ¹), Alit Hindri Yani ²), Usman ²)


Email: retnoharyanipsp14@ gmail.com

ABSTRAK

The purpose of this study was to know the Contribution Of The Belawan Ocean
Fishing Port to the Fisheries Sector Of North Sumatera Province. By using
survey method, this research was conducted in May 2018. To find out the value of
the contribution of the Belawan Ocean Fishing Port to The Fisheries Sector Of
North Sumatera Province which was datermined by knowing the percentage (%),
the fishing catch data on Belawan Ocean Fishing Port were compared with the
fishing catch data in North Sumatera Province. Based on data from the Belawan
Ocean Fishing Port and the North Sumatera Provincial Fisheries service from
2012-2016 shows that the role of the Belawan Ocean Fishing Port in the North
Sumatera Province Fisheries Sector in terms of the number of Fishing Gear,
Fishing Fleet, Number Of Fisherman, Fisheries Production, And Production Value
as well as retribution is moderate because the contribution value is between 33,4%
to 66.6% According to criteria (Siregar 2006).

Keywords : Contribution, fishing port, fisheries sector.


1)
The Student at Facully of Fisheries and Marine, University of Riau
2)
The Lecturer at Facully of Fisheries and Marine, University of Riau

I. PENDAHULUAN mempunyai potensi besar dalam


Provinsi Sumatera Utara bidang perikanan laut. (DKP Sumut,
merupakan wilayah daratan yang 2014).
memiliki perairan berbatasan Namun sejauh ini pemanfaatan
langsung dengan Selat Malaka di potensi perikanan tangkap masih
sebelah timur dan sebelah barat belum maksimal. Potensi sebesar ini
berbatasan langsung dengan seharusnya bisa dimanfaatkan
samudera Hindia. Sekitar 6,65% dari seoptimal mungkin dengan
seluruh desa atau kelurahannya melaksanakan program–program
merupakan daerah pantai yang pengembangan dan pembangunan
3

yang bertujuan untuk mengangkat pemasaran ikan dan pengolahan hasil


kesejahteraan masyarakat serta ikut tangkapan masyarakat perikanan
menyumbang dalam retribusi guna khususnya nelayan di Sumatera
kemajuan daerah ke depannya. Utara, termasuk wilayah
Provinsi Sumatera Utara memiliki pengembangan outer ring fishing
dua pelabuhan perikanan yang port. Sebagai pelabuhan terbesar di
terdaftar pada dinas kelautan, Provinsi Sumatera Utara, PPS
peternakan dan perikanan provinsi Belawan seharusnya mampu
sumatra utara, yaitu Pelabuhan memberikan Kotribusi Terhadap
Perikanan Nusantara Sibolga dan Sektor Perikanan Sumatera Utara
Pelabuhan Perikanan Samudera namun besar kecilnya Kontribusi
Belawan. PPS Belawan saat ini belum
Pelabuhan Perikanan Samudera diketahui.
(PPS) Belawan adalah salah satu
pelabuhan terbesar di Provinsi 2.METODOLOGI PENELITIAN
Sumatera Utara Sebagai pintu masuk 2.1 Waktu Dan Tempat
kegiatan ekonomi beberapa negara di Penelitian ini dilaksanakan pada
Asia Indonesia, Malaysia, Singapura, bulan Mei 2018 di Pelabuhan
Thailand, dan Hongkong. PPS Perikanan Samudera Belawan
Belawan merupakan pusat kegiatan Provinsi Sumatera Utara (Gambar 1)
perikanan di antaranya pendaratan,

Gambar 1. Peta lokasi Penelitian

2.2 Bahan dan Alat Alat yang digunakan dalam


Bahan dalam penelitian adalah penelitian ini satu buah kamera
data primer, yang diperoleh melalui canon untuk medokumentasikan, alat
hasil pengamatan, hasil wawacara tulis untuk untuk menulis kusioner
langsung di lapangan dengan dan menulis data yang diperlukan
meggunakan daftar pertanyaan saat melakukan penelitian.
kusioner. Data Sekunder yang
diperoleh dari PPS Belawan dan 2.3 Metode
Dinas Kelauta dan Perikanan Metode yang di gunakan
Provinsi Sumatera Utara. adalah metode survey. Pengambilan
data dilakukan dengan langsung
4

turun ke lapangan. Pengumpulan PPS Belawan dibandingkan dengan


data dan informasi dilakukan dengan data diProvinsi Sumatera Utara.
mewawancarai para nelayan, pemilik Perhitungan tersebut dilakukan
kapal, pengelola pelabuhan dan dengan cara sebagai berikut:
Dinas Kelautan dan Perikanan Pa = (A/B) x 100%
Provinsini Sumatera Utara, Dimana :
disamping itu pengumpulan data juga Pa : nilai besarnya kontribusi PPS
dilakukan dengan cara observasi Belawan terhadap Perikanan
langsung. Provinsi Sumatera Utara
A : data perikanan PPS Belawan
2.4 Prosedur Penelitian B : data perikanan di Provinsi
2.4.1 Pengumpulan Data Sumatera Utara
Data yang dikumpulkan dalam Siregar (2006) menyatakan
penelitian ini adalah data primer dan bahwa setelah nilai kontribusi
data sekunder, data primer diperoleh diketahui, selanjutnya untuk
dari pengamatan ke lokasi penelitian menentukan besar kecilnya
dan melakukan wawancara langsung kontribusi Pelabuhan Perikanan
kepada respoden. Para responden Samudera Belawan digunakan
antara lain,nelayan, petugas lapangan kriteria sebagai berikut :
PPS Belawan dan pengelola PPS 1. Pelabuhan Perikanan Samudera
Belawan. Responden ditentukan Belawan dikatakan kecil apabila
secara purposive yakni menetapkan nilai kontribusi <33,3%
sampel dengan memilih anggota 2. Kontribusi Pelabuhan Perikanan
populasi tertentu saja yang dijadikan Samudera Belawan dikatakan
sampel fungsi data ini sebagai sedang apabila nilai kontribusi
pelengkap dan penyempurna antara 33,4 % hingga 66,6%
informasi bagi peneliti. Data 3. Kontribusi Pelabuhan Perikanan
sekunder adalah data yang diperoleh Samudera Belawan dikatakan
dari Pelabuhan Perikanan Samudera besar apabila nilai kontribusi
Belawan dan Dinas Kelautan >66,6 %
Perikanan Provinsi Sumatera Utara
tahaun 2012-2016, adapun data
sekunder yang dibutuhkan adalah: 3. Hasil Dan Pembahasan
Jumlah Armada, Jumlah Alat 3.1Kontribusi PPS Belawan
Tangkap, Jumlah Produksi, Jumlah terhadap Sektor Perikanan
Nilai Produksi, dan Jumlah Nelayan. Provinsi SumateraUtara
3.1.1 Alat Tangkap
2.4.2 Analis Data Kontribusi Pelabuhan
Menurut Soedjono (1985), Perikanan Samudera Belawan dalam
Jenis data yang diperoleh jumlah alat tangkap bagi Provinsi
ditabulasikan dalam bentuk tabel dan Sumatera Utara dari tahun 2012
grafik kemudian dianalisis, kemudian hingga 2016 berkisar antara 38,51%
untuk megetahui besarnya nilai hingga 54,69%. Kontribusi terbesar
kotribusi Pelabuhan Perikanan terjadi pada tahun 2013 dan terkecil
Samudera Belawan bagi sektor pada tahun 2016. Secara umum
perikanan provinsi sumatera utara terlihat bahwa kontribusi pelabuhan
ditentukan dengan mengetahui tersebut cenderung tidak stabil dari
besarya persentasenya (%). Data di tahun ke tahun.Berdasarkan nilai
5

yang diperoleh maka kontribusi hingga 66,6%.Data kontribusi


pelabuhan perikanan Samudera pelabuhan perikanan Samudera
Belawan bagi Provinsi Sumatera Belawan selengkapnya tertera pada
Utara dalam jumlah armada adalah tabel berikut.
sedang karena berada antara 33,4 %
Tabel 1. Kontribusi PPS Belawan berdasarkan jumlah alat tangkap di Provinsi
Sumatera Utara tahun 2012-2016
No Tahun PPS Belawan Provinsi Kontribusi PPS Belawan
Sumatera (%)
Utara
1 2012 511 990 51,61
2 2013 577 1055 54,69
3 2014 412 1011 40,75
4 2015 382 983 38,86
5 2016 314 823 38,51

3.1.2 Nelayan cenderung tidak stabil dari tahun ke


KontribusiPelabuhan Perikanan tahun. Berdasarkan nilai yang
Samudera Belawan dalam jumlah diperoleh maka kontribusi Pelabuhan
nelayan bagi Provinsi Sumatera Perikanan Samudera Belawan bagi
Utara dari tahun 2012 hingga 2016 Provinsi Sumatera Utara dalam
berkisar antara 49.61% - 49.97%. jumlah armada adalah sedang karena
Kontribusi terbesar terjadi pada berada antara 33,4 % hingga 66,6%.
tahun 2012,2013, dan terkecil pada Data kontribusi Pelabuhan Perikanan
tahun 2016.Secara umum terlihat Samudera Belawan selengkapnya
bahwa kontribusi pelabuhan tersebut tertera pada tabel berikut.

Tabel 2. Kontribusi PPS Belawan berdasarkan jumlah Nelayan di Provinsi


Sumatera Utara tahun 2012-2016
No Tahun PPS Belawan Provisi Kontribusi PPS Belawan
Sumatera (%)
Utara
1 2012 9.269 18.548 49,97
2 2013 10.659 21.331 49,96
3 2014 8104 16.308 49,69
4 2015 8620 17.250 49,97
5 2016 6943 13.995 49,61

3.1.3 Armada Penangkapan 2016secara umum terlihat bahwa


Kontribusi Pelabuhan kontribusi pelabuhan tersebut
Perikanan Samudera Belawan dalam cenderung tidak stabil dari tahun ke
jumlah armada bagi Provisi Sumatera tahun.Berdasarkan nilai yang
Utara dari tahun 2012 hingga 2016 diperoleh maka kontribusi Pelabuhan
berkisar antara 38,52% - 56,18%. Perikanan Samudera Belawan bagi
Kontribusi terbesar terjadi pada Provinsi Sumatera Utara dalam
tahun 2013 dan terkecil pada tahun jumlah armada adalah sedang karena
6

berada antara 33,4 % hingga 66,6%. Samudera Belawan selengkapnya


Data kontribusi Pelabuhan Perikanan tertera pada tabel berikut.

Tabel 3. Kontribusi PPS Belawan berdasarkan jumlah armada penangkapan di


Provinsi Sumatera Utara tahun 2012-2016
No Tahun PPS Belawan Provinsi Kontribusi PPS Belawan
sumatera (%)
utara
1 2012 511 983 51,98
2 2013 577 1027 56,18
3 2014 412 1009 40,83
4 2015 382 972 39,30
5 2016 314 815 38,52

3.1.4 Produksi Perikanan tahun. Berdasarkan nilai yang


Kontribusi Pelabuhan diperoleh maka kontribusi Pelabuhan
Perikanan Samudera Belawan dalam Perikanan Samudera Belawan bagi
jumlah produksi bagi Provinsi Provinsi Sumatera Utara dalam
Sumatera Utara dari tahun 2012 jumlah Produksi adalah sedang
hingga 2016 berkisar antara 60.11% - karena berada antara 33,4 % hingga
48.67%. Kontribusi terbesar terjadi 66,6%. Data kontribusi pelabuhan
pada tahun 2013 dan terkecil pada perikanan samudera belawan
tahun 2016.Secara umum terhilat selengkapnya tertera pada tabel
bahwa kontribusi pelabuhan tersebut berikut.
cenderung tidak stabil dari tahun ke

Tabel 4. Kontribusi PPS Belawan berdasarkan produksi ikan di provinsi Sumatera


Utara tahun 2012-2016
Tahu Produksi Provinsi sumatera Kontribusi PPS Belawan
n Ikan utara (%)
2012 4165200 7278900 57,22
2013 5078790 8448340 60,11
2014 4278800 8115500 52,72
2015 3962800 7413260 53,45
2016 3868100 7947236 48,67

3.1.5 Nilai Produksi berkisar antara 48.88% - 53.31%.


Kontribusi Pelabuhan Perikanan Kontribusi terbesar terjadi pada
Samudera Belawan dalam jumlah tahun 2013 dan terkecil pada tahun
produksi bagi Provinsi Sumatera 2016. Berdasarkan nilai yang
Utara dari tahun 2012 hingga 2016 diperoleh maka kontribusi Pelabuhan
7

Perikanan Samudera Belawan bagi 66,6%. Data kontribusi pelabuhan


Provinsi Sumatera Utara dalam perikanan samudera belawan
jumlah produksi adalah sedang selengkapnya tertera pada tabel
karena berada antara 33,4 % hingga berikut.

Tabel 5. Kontribusi PPS Belawan berdasarkan nilai produksi di Provinsi


Sumatera Utara tahun 2012-2016
Tahun PPS Belawan Provinsi Kontribusi PPS Belawan
Sumatera Utara (%)
2012 10,733,512,290 20,115,512,290 53,25
2013 11,434,991,014 21,855,991,012 53,31
2014 10,949,938,280 20,460,055,200 52,51
2015 10,011,491,372 20,558,687,548 48,69
2016 10,033,350,261 20,525,150,100 48,88

Untuk melihat besarnya penangkapa, nelayan dan, alat


kontribusi PPS Belawan dari sektor tangkap dapat juga dilihat pada
nilai produksi, produksi, armada grafik berikut ini :

kontribusi pelabuhan
70
60
2012
peranan

50
40 2013
30
2014
20
10 2015
0 2016
alat nelayan armda Produksi nilai
tangkap produksi

Gambar 2. Kontribusi Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan Terhadap Sektor


Perikanan Provinsi Sumatera Utara

3.2 Pembahasan itu, karena sektor kelautan dan


Sektor perikanan adalah perikanan merupakan basis
kegiatan yang menyangkut segala perekonomian nasional, maka sudah
aktivitas perikanan yaitu usaha sewajarnya jika sektor kelautan dan
perikanan tangkap dan usaha perikanan ini dikembangkan menjadi
perikanan budidaya. Menurut sektor unggulan dalam kancah
Kurniawan (2010) pembangunan perdagangan internasional. Dengan
disektor kelautan dan perikanan, demikian, dukungan sektor industri
tidak hanya dipandang sebagai cara terhadap pembangunan disektor
untuk menghilangkan kemiskinan kelautan dan perikanan menjadi
dan pengangguran. Namun lebih dari suatu hal yang bersifat keharusan.
8

Selain itu tiga sektor yang berperan penangkapan di PPS Belawan


dalam peingkatan pendapatan daerah terkecil pada tahun 2016 yaitu
yaitu : Sektor Jasa, Perdagangan dan dengan jumlah 314 unit dan jumlah
Industri Pengolahan. terbesar pada tahun 2013 dengan
Pelabuhan Perikanan jumlah 577 unit.
Samudera Belawan dilengkapi Pada jumlah alat tangkap di
dengan berbagai sarana dan PPS Belawan memberikan nilai
prasarana baik fasilitas pokok, sebesar 38.51% - 54.69% yang
fasilitas fungsional, dan fasilitas menandakan kontibusinya terhadap
penunjang, dimana semua fasilitas pertumbuhan alat tangkap di provinsi
berkontribusi untuk memperlancar sumatera utara cenderung tidak
proses aktivitas nelayan untuk stabil, penurunan jumlah alat tangkap
melakukan pengisian perbekelan dan disebabkan ada sebagian armada
proses aktivitas pendaratan ikan penangkapan melakukan perbaikan
hingga proses pemasaran ikan, serta terkadang armada milik
Aktivitas yang terjadi di PPS pengusaha luar yang mendaratkan
Belawan mulai dari proses ikannya di pelabuhan perikanan
kedatangan hingga keberangkatan lainya. Jumlah alat tangkap di PPS
kapal, kapal-kapal yang banyak Belawan terkecil pada tahun 2016
melakukan tambat labuh di PPS yaitu dengan jumlah 314 unit dan
Belawan adalah kapal denga ukuran jumlah terbesar pada tahun 2013
60 GT dan juga terdapat kapal diatas dengan jumlah 577 unit. Adapun alat
100 GT yaitu kapal dengan alat tangkap yang berada di PPS Belawan
tangkap Pukat Cincin, Pukat Ikan, diantaranya pukat ikan, pukat cincin,
Lampara Dasar, Jaring Insang dan lampara dasar, jaring insang, dan
Pancing. pancing.
Haryani (2011), menyatakan Pertumbuhan merupakan
dalam penelitiannya kontribusi perkembangan kegiatan dalam
pelabuhan perikanan pantai perekonomian yang menyebabkan
Lempisang terhadap perikanan kota barang dan jasa yang diproduksi
Bandar Lampung bahwa konribusi dalam masyarakat bertambah dan
pelabuhan perikanan pantai terhadap kemakmuran masyarakat meningkat.
kota Bandar Lampung ditinjau dari (Kharisma, 2013).
prentase jumlah alat tangkap, armada Saat ini jumlah nelayan di PPS
penangkapan, nelayan, dan produksi Belawan cendrung tidak stabil
perikanan. dengan nilai 49.61% - 49.96%
Berdasarkan data penelitian jumlah nelayan 2012-2016 cendrung
yang terdapat di PPS Belawan pada tidak stabil, jumlah nelayan di PPS
jumlah armada penangkapan Belawan terbanyak pada tahun 2013
cenderung tidak setabil dari tahun ke dengan jumlah 10.659 jiwa dan
tahun sebesar 38,52 - 56.18% jumlah terkecil pada tahun 2016
penurunan jumlah alat tangkap dengan jumlah 6943 jiwa. Penurunan
disebabkan ada sebagian armada jumlah nelayan disebabkan oleh
penangkapan melakukan perbaikan berkurangnya armada penangkapan
serta terkadang armada penangkapan yang tidak beroperasi disebabkan
milik pengusaha luar yang kapal mengalami kerusakan serta
mendaratkan ikannya dipelabuhan berhentinya beberapa ABK kapal
perikanan lainnya, jumlah armada penangkapan ikan.
9

PPS Belawan merupakan pemerintah. Hal tersebut juga dapat


pelabuhan terbesar di Provinsi mempengaruhi produksi perikanan di
Sumatera Utara, sebagai pintu masuk PPS Belawan dikareanakan
kegiatan ekonomi beberapa negara di banyaknya kapal-kapal yang
asia, jumlah produksi ikan pada melakukan pendaratan ikan di
tahun 2012 - 2016 berkisar 48.67% - tangkahan milik swasta.
60.11%, jumlah terkecil pada tahun Di Provinsi Sumatera Utara
2016 dan jumlah terbesar pada tahun terdapat 2 (dua) pelabuhan yang
2013, penurunan yang terjadi juga terdaftar di Dinas Kelautan Dan
dipengaruhi oleh armda penangkapan Perikanan Provinsi Sumatera Utara
ikan yang beroperasi di PPS yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara
Belawan, sedikitnya kapal Sibolga dan pelabuhan Perikanan
melakukan pendaratan ikan juga Samudera Belawan. Peraturan
mempengaruhi sedikitya produksi Menteri Kelautan Dan Perikanan
ikan. Sedikitnya kapal yang Nomor 16 Tahun 2016
beroperasi disebabkan ada sebagian mengklasifikasikan pelabuhan
armada penangkapan melakukan perikanan di Indonesia atas empat
perbaikan serta terkadang armada tipe atau kelas, dimana kelas A
penangkapan milik pengusaha luar (Pelabuhan Perikanan Samudera),
yang mendaratkan ikannya di tempat mampu melayani kapal perikanan
pendaratan ikan lainya yang melakukan kegiatan perikanan
Nilai produksi ikan di PPS laut teritorial, zona ekonomi ekslusif
Belawan cenderug tidak stabil dari indonesia dan laut lepas. Memiliki
tahun 2012 – 2013 berkisar 48.88% - fasilitas tamabat labuh untuk kapal
53.31% jumlah terkecil pada tahun perikanan berukuran sekurang –
2016 dan jumlah terbesar pada tahun sekurangnya 60 GT. Panjang
2013, hal ini disebabkan oleh dermaga sekurang-kurangnya 30 m,
berkurangnya armada kapal yang dengan kedalaman kolam sekurang-
tidak beroperasi disebabkan kapal kurangnya 3 m. Mampu menampung
mengalami kerusakan serta sekurang-kurangnya 100 kapal
terkadang armada penangkapan milik perikanan atau jumlah keseluruhan
pengusaha luar yang mendaratkan sekurang- kurangnya 6.000 kapal
ikannya dipelabuhan perikanan perikanan.
lainnya atau tempat pendaratan ikan Sedangkan kelas B (Palabuhan
lainya. Perikanan Nusantara) hanya mampu
PPS Belawan memiliki 26 unit melayani kapal perikanan yang
tangkahan yang beroperasi didalam melakukan kegiatan perikanan dilaut
wilayah pelabuhan. Menurut teritorial dan zona ekenomi ekslusif
parlaugan (1999), yusrizal (2003) saja, Memiliki fasilitas tamabat labuh
dan Zain (2002) bahwa tangkahan untuk kapal perikanan berukuran
swasta yang beroperasi disekitar sekurang-sekurangnya 30 GT.
pelabuhan perikanan merupakan Mampu menampung sekurang-
penghambat dan kendala kurangnya 75 kapal perikanan atau
berkembangnya suatu pelabuhan jumlah keseluruhan sekurang-
perikanan. Hal tersebut disebabkan kurangnya 2.250 kapal perikanan.
tangkahan mempunyai aktivitas yang Jadi dapat disimpulkan kontibusi
lebih besar dibanding dengan Pelabuhan Perikanan Samudera lebih
pelabuhan perikanan milik
10

besar dari pada Pelabuhan Perikanan DAFTAR PUSTAKA


Nusantara
Penurunan kontibusi PPS Agustin 2012. Studi Deskriptif pada
Belawan dapat ditingkatkan kembali PT Perusahaan Listrik Negara
dengan merehabilitasi sarana dan (Persero) Jawa
prasarana yang telah rusak, Timur, Jurnal. Program Studi
memperbaiki sistem pengelolaan Informasi dan Perpustakaan
keamanan, kenyamanan dan Fisip UNAIR Surabaya (tidak
kebersihan pelabuhan yang ramah diterbitkan)
lingkungan, meningkatkan sumber
daya manusia yang berkompeten Ali E.A., Gaya H., and Jampada T.
sehingga permasalahan- 2008. Economic Analysis of
permasalahan yang dialami selama fresh fish marketing in
ini dapat kembali berjalan dengan Maiduguri Gamboru Market
baik. Selain itu PPS Belawan dapat and Kachallari Alau Dam
berkembang dengan menerapkan landing site of Northeastern
teknologi kelautan dan perikanan, Nigeria. Journal Agri Social
khususnya dalam mengeksploitasi Sciences, 4:6-23.
sumberdaya ikan.
Arnita, D. 2004. Hubungan Nilai
4. Kesimpulan Dan Saran Selisih Ukuran Utama Dan
4.1 Kesimpulan Kekuatan Mesin Kapal Purse
Berdasarkan data PPS Belawan Seine di Sibolga Provinsi
dan DKP Provinsi Sumatera Utara Sumatera Utara. Skripsi,
dari tahun 2012-2016 menunjukkan Fakultas Perikanan dan Ilmu
peran PPS Belawan terhadap Kelautan Universitas Riau,
perikanan Provinsi Sumatera Utara (tidak diterbitkan).
ditinjau dari jumlah alat tangkap, Pekanbaru.64 halaman.
armada penangkapan, jumlah
nelayan, produksi perikanan, nilai Dirjen Perikanan. 1994. Petunjuk
produksi serta retribusi adalah Teknis Pengolahan Pelabuhan
sedang karena nilai kontribusi antara Perikanan. Direktorat Bina
33,4 % hingga 66,6%. Menurut Prasarana. Jakarta. 162 hal.
kriteria (Siregar, 2006)
Haryani, N. 2011. Kontribusi
4.2 Saran Pelabuhan Perikanan Pantai
Lempasing Terhadap
Untuk penelitian selanjutnya
Perikanan Kota Bandar
mengenai kontibusi pelabuhan
Lampung Provinsi Lampung.
perikanan sebaiknya menggunakan
Skripsi. Fakultas Perikanan
data hasil tangkapan permusim untuk
dan Ilmu Kelautan
meninjau produksi ikan di pelabuhan
Universitas Riau. Pekanbaru.
perikanan, agar lebih mengetahui
58 hal.
besarnya nilai kontribusi pelabuhan
terhadap sektor perikanan tangkap.
Kamaluddin, M.L. 2002.
Pembangunan Ekonomi
Maritime Indonesia. PT
11

Gramedia Pustaka Utama. Institut Pertanian Bogor.


Jakarta. 56 hal. Bogor. 72 hal.

Kementerian Kelautan dan Murdiyanto, B. 2005, Pelabuhan


Perikanan. 2006. Peraturan Perikanan. Fakultas
Menteri Kelautan dan Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Perikanan Nomor 16 Tahun Institut Pertanian Bogor.
2006. Tentang Klasifikasi Bogor. 25 hal.
Pelabuhan Perikanan. Jakarta.
48 hal. Murdiyanto, Bambang. 2004.
Pelabuhan Perikanan. Edisi
Kementerian Kelautan dan Pertama. Fakultas Perikanan
Perikanan. Permen Nomor
dan Ilmu Kelautan Institut
56/PERMEN-KP/2014.
Tentang larangan kapal Eks pertanian Bogor. Bogor. 142
asing beroperasi di Perairan hal
Indonesia.
Puspitasari, N. 2013. Kontribusi
Kharisma F. 2013, Kontribusi Pelabuhan Perikanan
Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu Kota
Samudera Nizam Zachman Serang Terhadap Perikanan
Jakarta Dalam Sektor Tangkap Kota Serang
Perikanan di Provinsi DKI Provinsi Banten. Skripsi.
Jakarta Skripsi Fakultas Fakultas Pertanian
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sultan Ageng
Universitas Riau (tidak Tirtayasa. Banten. 64 hal.
diterbitkan)
Siregar. 2006. Kontribusi Pelabuhan
Kramadibrata. 1985. Perencanaan Perikanan Lempasing
Pelabuhan. Ganesha Exacta. Terhadap Perikanan Kota
Bandung. 480 hal Bandar Lampung. Skripsi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu
Lubis, A. 2014. Kontribusi Kelautan Universitas Riau.
Pelabuhan Perikanan Pekanbaru. 44 hal.
Lampulo Kota Banda Aceh
Terhadap Perikanan Kota Supriatna. A, Kohno, H., S.
Banda Aceh. Skripsi. Diani.1993. Morphological
Fakultas Perikanan dan Ilmu development of Larval and
Kelautan Universitas Riau. Juvenile grouper,
Pekanbaru. Epinephelus fuscoguttatus.
Jap. J. Ichthyol. 40(3):307-
Lubis, E. 2000. Pengantar Pelabuhan 316.
Perikanan. Laboratorium
Pelabuhan Perikanan Jurusan Zain, J, Syaifudin, A.H. Yani. 2011.
Pemanfaatan Sumberdaya Pelabuhan Perikanan.
Perairan dan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Universitas Riau.
Pekanbaru. 176 hal.

Anda mungkin juga menyukai