Disusun Oleh :
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
Tanda tangan :
Mata Ajaran : Pengauditan 2
Judul Makalah/Tugas : Investing Audit and Cash
Tanggal :
Dosen : Farida,M.Si
i
DAFTAR ISI
Statement of Authorship..............................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................1
C. TUJUAN PENELITIAN.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. INVESTASI.................................................................................................................2
1.1 Tujuan Audit............................................................................................................2
1.2 Pertimbangan Perencanaan Audit............................................................................3
1.3 Dokumen dan Catatan yang Umum.........................................................................4
1.4 Fungsi-fungsi dan Pengendalian yang Berkaitan.....................................................4
B. PENGUJIAN SUBTANTIF ATAS INVESTASI.........................................................5
2.1 Menetukan Risiko Deteksi.......................................................................................5
2.2 Merancang Pengujian Substantif.............................................................................5
C. SALDO KAS...............................................................................................................7
3.1 Hubungan Saldo Kas dengan Siklus Transaksi........................................................7
3.2 Tujuan Audit............................................................................................................7
3.3 Pertimbangan Perencanaan Audit............................................................................8
D. Pengujian Substantif Atas Saldo Kas..........................................................................8
4.1 Menentukan risiko deteksi.......................................................................................8
4.2 Merancang pengujian substantif..............................................................................8
E. PERTIMBANGAN LAIN...........................................................................................9
5.1 Pengujian untuk Mendeteksi Lapping.....................................................................9
5.2 Ilustrasi Lapping......................................................................................................9
5.3 Prosedur Auditing..................................................................................................10
F. JASA BERNILAI TAMBAH YANG BERKAITAN DENGAN SEKURITAS YANG
MUDAH DIPASARKAN DAN SALDO KAS...................................................................10
6.1 Penyiapan Proof Kas..............................................................................................11
BAB III PENUTUP..................................................................................................................12
A. KESIMPULAN.........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Audit memfokuskan apada dua kativa yang sangat likuid yaitu investasi dan saldo kas.
Aktivitas investasi sebuah entitas merupakan aktivitas yang berkaitan dengan kepemilikan
sekuritas yang di terbitkan oleh entitas lainnya. Berikut akun – akun yang digunkan dalam
mencatat transaksi investasi jangka pendek dan jangka panjang serta pengaruh investasi
terhadap laporan laba rugi. Pada laporan keuangan investasi dalam sekuritas dan hutang
diklasifikasi sebagai sekuritas yang diperdagangkan atau sekuritas yang tersedia untuk dijual.
Pendapatn deviden dari investasi sekuritas yang belum diperhitungkan dengan metode
ekuitas. Akun pada penyesuaian harga pasar untuk yang diatas dicatata dalam akun harga
pokokdan nilai wajar sekuritas. Pendapatn bunga atas investasi dalam sekuritas hutang.
Keuntungan dan kerugian dikumulatif yang belum di realisasikan karena memiliki sekuritas
ekuitas dan hutang yang diklasifikasi sebagai sekluritas tersedia untuk dijual
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud investasi?
2. Bagaimana pengujian sebstanstif atas investasi ?
3. Apa saja hubungan saldo kas dengan siklus transaksi?
4. Bagaimana pengujian substanstif atas saldo kas?
5. Pertimbangan lain apa saja yang diperlukan oleh seorang auditor yang berkaitan
dengan sekuritas?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui yang dimaksud investasi
2. Memahami pengujian substantive atas investasi
3. Menegtahui hubungan saldo kas dengan siklus transaksi.
4. Memahami pengujian substantive atas saldo kas.
5. Memahami pertimbangan lain yang diperlukan oleh seorang auditor yang berkaitan
dengan sekuritas
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. INVESTASI
Aktivitas investasi sebuah entitas merupakan aktivitas yang berkaitan dengan
kepemilikan sekuritas yang diterbitkan oleh entitas lainnya. Sekuritas ini mencakup
sertifikat deposito (CD), saham preferen, dan saham biasa, serta obligasi korporasi dan
pemerintah. Investasi dalam sekuritas yang mudah dipasarkan berkaitan dengan dua
siklus lainnya. Dividen dan bunga yang diterima dari investasi itu merupakan transaksi
penerimaan kas, serta pembelian sekuritas secara tunai melibatkan transaksi pengeluaran
kas.
2
3
b. Risiko Inheren
Risiko inheren untuk investasi dipengaruhi oleh banyak faktor dan volume
transaksi investasi umumnya cukup rendah. Akan tetapi, sekuritas merupakan
aktiva yang mudah untuk dicuri, dan akuntansi untuk investasi tersebut dapat
menjadi rumit. Selain itu, investasi inheren tertentu juga lebih menantang untuk
dikendalikan, dan memberi manajemen peluang untuk memanipulasi pelaporan
investasi. Secara spesifik, klasifikasi yang tepat atas suatu investasi bisa
mengundang kontroversi, yang selanjutnya akan mempengaruhi metode
penelitian, upaya mendapatkan laba, dan persyaratan pengungkapan yang berlaku
untuk investasi itu.
Dalam suatu industri, audit atas investasi akan bervariasi secara signifikan dari
satu perusahaan ke perusahaan yang lainnya. Prosedur analitis dapat
4
d. Risiko Pengendalian
pertimbangan tambahan yang unik bagi transaksi investasi. Karena penilaian risiko
inheren dan pengendalian yang relevan dapat sangat bervariasi disebabkan oleh
berbagai jenis investasi serta situasi yang ada di antara entitas, maka tingkat risiko
deteksi yang dapat diterima juga akan bervariasi secara signifikan di antara entitas dan
di antara kategori asersi bagi entitas yang sama.
Pengujian rincian transaksi secara khusus akan dapat menjadi efektif sebagai
suatu pendekatan audit apabila entitas tersebut mempunyai volume transaksi yang
rendah. Pengujian substantif ini terdiri dari vouching ke masing-masing ayat debit
dan kredit dalam berbagai akun investasi.
auditor menggunakan daftar periksa sebagai alat bantu dalam menentukan bahwa
semua pengungkapan yang disyaratkan telah dilakukan berkenaan dengan dasar
penilaian investasi, berbagai komponen dari keuntungan dan kerugian yang
direalisasi serta belum direalisasi, investasi dengan yang memiliki hubungan
istimewa, dan sekuritas yang telah digadaikan sebagai agunan.
C. SALDO KAS
Keberadaan atau Saldo kas yang dicatat ada pada tanggal neraca (EO1)
keterjadian
Saldo kas yang dicatat mencakup pengaruh dari semua transaksi kas yang telah
Kelengkapan
terjadi (C1).
Transfer kas akhir tahun di antara bank dicatat pada periode tepat (C2)
Entitas memiliki hak legal atas semua saldo kas yang diperlihatkan pada tanggal
Hak dan kewajiban
neraca (RO1).
Penilaian atau
Saldo kas yang dicatat dapat direalisasi pada jumlah yang dinyatakan di neraca
alokasi
dan sesuai dengan skedul pendukung (VA1).
Peyajian dan
Saldo kas telah diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan tepat dalam neraca
pengungkapan
(PD1).
Lini kredit, jaminan pinjaman, perjanjian saldo kompensasi, dan pembatasan lain
padanya atas kas telah diungkapkan dengan tepat (PD2).
Titik awal untuk memverifikasi saldo kas adalah menelusuri saldo awal periode
berjalan ke saldo akhir yang telah diaudit dalam kertas kerja tahun sebelumnya.
a) Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri.
b) Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan kas yang akan mendapat
pengujian lebih lanjut.
E. PERTIMBANGAN LAIN
Pembagian tugas yang tepat dalam penanganan penerimaan pos sudah ditetapkan,
beberapa auditor lebih memilih untuk menggunakan daftar pendahuluan dari
prosedur ini. Dalam kasus ini, tanggal penagihan actual dibandingkan dengan
tanggal posting penagihan itu ke buku besar piutang.
Kelalaian dari setiap kolom proof kas untuk merekonsiliasi menunjukkan adanya
kesalahan atau penyimpangan yang tidak dapat diterangkan yang harus diselidiki
oleh auditor. Suatu proof kas memberikan bukti tentang masing – masing asersi
laporan keuangan kecuali penyajian dan pengungkapan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Investasi dan saldo kas bervariasi secara signifikan dari satu klien ke klien
yang lain sekalipun bergerak dalam industri yang sama. Kemampuan suatu entitas
untuk menginvestasikan kelebihan kas tergantung pada praktik manajemen kasnya
dan kemampuannya untuk menganggarkan serta meramalkan kebutuhan kas. Apabila
suatu entitas mempunyai volume aktivitas investasi yang relatif rendah, maka
sangatlah efisien untuk mengikuti pendekatan substantif yang terutama menekankan
pada pengujian rincian untuk transaksi dan saldo investasi. Jika saldo kas dianggap
tidak material, maka volume kas yang mengalir melalui akuntansi selama periode
audit akan menjadi sangat material. Disamping itu, kas rentan terhadap
penyalahgunaan serta terlibat dalam banyak tindakan kecurangan termasuk kiting dan
lapping.
Jadi, beberapa jenis pengujian substantif atas saldo kas telah dilaksanakan
pada kebanyakan audit, termasuk diantara yang lain, pengujian pisah batas kas,
penelusuran transfer bank, perhitungan kas ditangan, konfirmasi saldo tertentu dan
perjanjian lainnya dengan bank, scanning, penelaahan, atau penyiapan rekonsiliasi
bank, mendapatkan dan menggunakan laporan pisah batas bank, dan menentukan
kelayakan dari penyajian dan pengungkapan manajemen berkenaan dengan saldo kas.
12
DAFTAR PUSTAKA
C. Boynton, W., N. Johnson, R., & G. Kell, W. (2003). Modern Auditing, edisi ketujuh.
Jakarta: Erlangga.
13