i
Daftar Isi
BAB I .................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat ............................................................................................................... 2
BAB II................................................................................................................................. 3
2.1 Pengaruh Teknologi Modern pada Bidang Kesehatan ........................................ 3
2.2 Hidroksiapatit ...................................................................................................... 4
2.3 Hydroxyaptite Sebagai Bahan Pengganti Tulang ............................................... 5
2.4 Hidroksiapatit sebagai bahan aktif pada pasta gigi sensitif................................. 5
2.5 Metode Sintesis Hidroksiapatit ........................................................................... 6
a. Metode presipitasi ............................................................................................... 6
b. Metode sol-gel .................................................................................................... 6
BAB III ............................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 8
3.2 Saran ................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
c. Apa saja teknologi terbaru di bidang kesehatan
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui apa itu teknologi modern
b. Untuk mengetahui apa pengaruh teknologi di bidang kesehatan
c. Untuk menambah wawasan bagi penyusun maupun pembaca tentang
teknologi terbaru di bidang kesehatan
1.4 Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak pembaca atas
pengetahuan tentang perkembangan teknologi khususnya di bidang kesehatan.
2
BAB II
ISI
3
Pemilihan biomaterial yang tepat sangat diperlukan dalam proses pengganti
tulang, antara lain mudah diperoleh, biokompatibel, efektif, dan tidak toksik.
Material pengganti tulang yang umum digunakan adalah autograf penggantian
satu bagian tubuh dengan bagian tubuh lainnya dalam satu individu), allograf
(penggantian tulang manusia dengan tulang yang berasal dari manusia lain),
xenograf (penggantian tulang manusia dengan tulang yang berasal dari hewan).
Namun, material pengganti tulang ini biasanya tersedia dalam jumlah terbatas.
Hewan yang biasanya digunakan sebagai material pengganti tulang yaitu sapi.
(Riyani, 2005).
Tulang sapi merupakan bahan yang memiliki tingkat keefektifan tinggi
sebagai bahan dasar pembuatan hidroksiapatit dibandingkan cangkang telur ayam,
batu gamping, maupun tulang ikan. Proses pembuatan hidroksiapatit dari limbah
tulang sapi diawali dengan dikumpulkannya limbah tulang sapi, kemudian
direndam dalam air yang telah ditambahkan cairan antiseptik. Setelah itu, tulang
sapi direndam kembali dengan NaOH, lalu dicuci menggunakan air mengalir.
Selanjutnya, tulang dikeringkan secara alami. Setelah itu, tulang dipanaskan pada
temperatur 900. Setelah proses pemanasan, material hidroksiapatit dihaluskan
menggunakan stemper dan mortir hingga berbentuk serbuk. Serbuk itulah yang
disebut dengan serbuk hidroksiapatit yang dapat digunakan sebagai bahan tambal
gigi (Kusumawardani, 2012).
2.2 Hidroksiapatit
Hidroksiapatit (HA) dengan rumus kimia Ca10(PO4)6(OH)2 merupakan
salah satu senyawa inorganik penyusun jaringan keras (hard tissue) tubuh manusia
seperti tulang,gigi, dentin dan lain sebagainya (Nagai, 1984). HA sintetik
merupakan material seperti tulang yang mempunyai sifat dapat berikatan dengan
tulang secara baik. Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa HA sintetik
berpotensi untuk digunakan sebagai pengganti graft tulang (allogarft dan
xenofraft) dengan sifat biokompatibilitas yang baik terhadap tulang dan gigi
(Hideki, 1991).
Biokeramik hidroksiapatit adalah keramik berbasis kalsium fosfat,
merupakan paduan dua senyawa garam trikalsium fosfat (Ca3PO4) dan kalsium
hidroksida (Ca(OH)2). HA digunakan sebagai pembentukan jaringan keras
(misalnya tulang atau gigi) karena dapat mempercepat pertumbuhan tulang
disekitar tulang.sendi. HA mempunyai sifat tidak beracun dan
biokompatibel(Riyani,2005).
HA sebagai material pengganti tulang yang umum digunakan adalah autograf
(penggantian satu bagian tubuh dengan bagian tubuh yang lainnya dalam satu
individu), allograf (penggantian tulang manusia dengan tukang yang berasal dari
manusia lain), xenograf (penggantian tulang manusia dengan tulang yang berasal
dari hewan). Sehingga pemilihan biomaterial yang tepat sebagai bahan dasar HA
sangat diperlukan dalam proses pengganti tulang, antara lain mudah diperoleh,
efektif dan tidak beracun(Riyani,2005).
4
2.3 Hydroxyaptite Sebagai Bahan Pengganti Tulang
Sekarang ini perkembangan biomaterial pengganti tulang adalah dengan
mengkombinasikan mengamati secara mekanikal dari bentuk tulang
sesungguhnya yaitu dengan membentuk kembali aktivitas dari selnya. Umumnya
bahan yang dipakai adalah hydroxyapatite yang disingkat HA atau HAp dimana
sebanyak 75% dari komposisi tulang ada pada material ini (Arifin, 2009). Secara
natural material ini mempunyai struktur kristal hexagonal dan berwarna putih.
Komponen penting dari HA adalah Ca2+ dan (PO4)3- , kalsium dan dikalsium
pospat, CaHPO4, trikalsium pospat (TCP), dan Ca3(PO4)2 (Mitchell, 2004).
Material bioaktif memproduksi material khusus secara biologi pada permukaan
material yang menghasilkan ikatan antara jaringan lunak dan material cangkokan.
Bentuk permukaan dari lapisan hydroxycarbonate apatite yang merupakan
jaringan pengikat dari material cangkokan dan ini akan merubah komposisi dari
lapisan.
Ada beberapa keuntungan dalam penggunaan Hidroxyapatite bioaktif keramik
base untuk menghasilkan material yang unggul. Keuntungan dari kenyamanan
dalam tubuh (biocompartable) dari Hidroxyapatite adalah Cepat bersesuai
kedalam tubuh manusia, saat bersamaan tubuh tidak merasakan apa-apa jika ada
benda asing didalamnya. Hidroxypatite juga mempunyai kemampuan yang baik
untuk mengikat ke tulang. Namun material ini juga memiliki kekurangan yaitu
tidak dapat digunakan untuk bentuk yang besar (bulk) khususnya beban fatik
(fenomena dimana terjadi kerusakan material yang disebabkan oleh pembebanan
yang diulang-ulang) karena tidak mampu menahan beban yang besar (Arifin,
2009).
5
yang mengandung nano hidroksiapatit berhubungan dengan penurunan
sensitivitas gigi yang bermakna secara statistik. Nano hidroksiapatit diduga efektif
dalam menutup tubuli dentin, karena material ini terdiri dari kalsium dan fosfat,
dan saliva dalam rongga mulut telah tersupersaturasi oleh hidroksiapatit. Dengan
demikian kemungkinan larutnya senyawa tersebut oleh saliva relatif kecil. Di
akhir minggu keempat dalam percobaan klinis ini, keluhan hipersensitivitas dentin
berkurang secara signifikan (Gopinath, 2015).
6
Metode sol-gel terdiri dari beberapa tahapan. Pertama, menyiapkan larutan
prekusor yang dapat berupa senyawa anorganik atau metal organic. Setelah
larutan prekusor direaksikan, akan terjadi hidrolisis yaitu proses reaksi antara
senyara prekusor dengan air.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Fatahul, Eka Sartria Martomi. 2009. Keramik (Advance Ceramics) Sebagai
Material Alternatif di Bidang Kesehatan. Palembang : Politeknik Negeri
Semarang.
Dewandaru, Idzham. 2016. Makalah Teknologi di Bidang Kesehatan.
Universitas Gunadarma : Depok, Jawa Barat.
Gilliam D. 2015. Management of dentine hypersensitivity: An update Dental
Nursing.
Gopinath NM, Joseh J, Nagappan N, Prabhu S, Kumar ES. 2015. Evaluation of
Dentifrice Containing Nanohydroxyaatite for Dentinal Hypersensitivity.
Hideki, A. (1991). Science and Medical Application of hydroxyapatite. JAAS.
Mitchell, B.S. 2004. An Introduction to Material Engineering and Science, for
Chemical Material Engineers. ISBN 0-471-43623-2. USA : Jhon Wiley and
Sons Inc.
Nagai, et al. (1984). Hydroxyapatite, ceramic material and process for preparing
thereof. United States Patent No 4,448,758, May 15.
Sharma S, Shetty NJ, Uppoor A. 2012. Evaluation of The Clinical Efficacy of
Potassium Nitrate Desensitizing Mouthwash and a Toothpaste in The
Dreatment of Dentinal Hypersensitivity.