Dalam proses pembuatan jurnal, sebelumbya kita harus mengetahui dan memahami terlebih
dahulu sistemmatika jurnal. Sistematika jurnal hasil penelitian harus mengikuti aturan ururtan
berikut :
JUDUL
PENULIS
Jika nama penulis lebih dari 1 orang, urutan penulisan nama penulis sudah harus disepakati
Penulis bertanggung jawab atas isi
Harus taat azaz dalam menuliskan nama khususnya mereka yag tidak memiliki nama keluarga
Jangan menyingkat nama belakang, Contoh yang tidak baik : Johara D, Contoh yang baik :
Johara Diamond
Penulisan nama dalam setiap jurnal harus konsisten, terutama untuk nama yang lebih dari 2 kata
Semua nama ditulis tanpa gelar
ALAMAT
Tuliskan alamat yang permanen (Alamat Pos), Contoh : Program Studi Fisika JPMIPA FKIP
Universita Bengkulu, Jl Raya Kandang Limun No 1 Bengkulu 38123
Untuk mahasiswa pascasarjana, tuliskan nama perguruan tinggi tempat studi dan lembaga asal
(jika ada)
ABSTRAK
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Tidak dituliskan sebagai bagian yang terpisah tetapi masuk dalam PENDAHULUAN
Pustaka yang diacu harus ada dalam DAFTAR PUSTAKA
Acuan harus relevan, mutakhir dan dari acuan primer (hasil penelitian ilmiah, bukan pengertian
sesuatu hal/proses tertentu)
Pernyataan umum tidak memerlukan pustaka rujukan, Contoh yang tidak baik : Cita rasa dan
warna biji kakao terbentuk saat proses fermentasi (Shamsuddin dan Dimmick, 1986)
Jangan mengutip kutipan, misalnya : …… Novi dalam Rahman
METODE PENELITIAN
HASIL
PEMBAHASAN
TABEL
Unsur penting dalam Tabel : Juul, Heading dan Catatan kaki table (footnote)
Judul Tabel : Singkat tetapi member informasi lengkap mengenai isi table, Hanya huruf pertama
yang capital, Dapat mencantumkan satuan, Dapat mencantumkan pustaka sumber
Catatan kaki, dapat memuat : Perincian eksperimen, Keterbatasan Data, Jumlah Eksperimen,
Keterangan Statistika, Pustaka Sumber, Arti lambang yang tercantum dalam table.
Menurut saya jurnal tersebut cuku baik karena di dalam situasi perencaan staal anggar multi
fungsi dengan tingkat kenyamana konsumen, sangat di butuhkan tidakan nyata pada ergonomic
dimana pengukuran jangkauan tangan kanan dan kiri harus sangat optimal dimana tanpa ada
gerakan yang terbuang, dan sangat sulit untuk menemukan tempat yang strategi dengan banyak
nya para pesaing di luar sana yang menggunakan usaha yang sama, maka dari itu harus
menggunakan stall perancangan sendiri dan berfungsi se optimal mungkin maka digunakan
metoda QFD yang sangat cocok pada perancangan ini, dan tidak lupa dengan menggunakan aspe
aspe ergonomic yang mengutamakan kenyaman konsumen dan tidak membuang waktu atau
tenaga yang besar meminimalisir sumber daya manusia dan sumber daya alam serta cost yang di
keluarkan. Makan penyajian makanan harus sangat efisien dan efektif.
Menyajikan makanan berarti menampilkan hidangan yang siap untuk dikonsumsi. Menyajikan
makan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Makanan apa yang akan disajikan sesuai
pula dengan waktu penyajiannya (timing), serta sesuai dengan acaranya ataupun kesempatannya.
Dalam menyajikan makanan perlu diperhatikan :
Timing, waktu penyajian, pagi, siang, malam, atau untuk waktu selingan.
Acara tertentu yang mengharuskan kita menyajikan makana tertentu sebagi simbol dari suatu
acara. Komposisi makanan yang memenuhi unsur gizi.
Mutu organoleptik dari makanan yang dilihat dari bentuk, aroma, cita rasa, warna dan tekstur
makanan.
Variasi dari mutu organoleptik tersebut.
Suhu makanan (panas atau dingin).
Kecepatan dalam menyajikan.
Kebersihat atau food hygiene dari makanan yang akan disajikan.
Estetika dari makanan berupa daya tarik yang bisa diperoleh dari garnish.
Pada saat itu juga penyajian di dapur (kitchen) mempunyai fungsi serta peran yang masing
masing untuk meminimalisir apa yang tidak di inginkan karen itu itu terjadi perbedaan wilayah
tempat tempat masak anggar berjalan sesuai fungsinya