Pada hari ini, Senin tangal Empat Belas Bulan januari Tahun Dua Ribu Sembilan Belas (14-01-
2019), yang bertanda tangan di bawah ini :
Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama sama selanjutnya disebut para pihak, terlebih
dahulu menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Pihak Pertama adalah Direktur CV. ARTEFAK KONSULTAN yang berkedudukan di Jl.
Zakaria Kompleks Obyek Wisata Pentadio Resort Desa Pentadio Barat Kec. Telaga Biru Kab.
Gorontalo dan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Konsultansi.
2. Bahwa Pihak Kedua adalah Tenaga Kerja yang mempunyai keahlian di bidang tertentu
sesuai dengan kemampuannya untuk mengembangkan perusahaan dan mempunyai rasa
loyalitas serta dedikasi yang tinggi untuk kemajuan terhadap perusahan.
3. Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat dan setuju untuk menjalin hubungan kerja
yang sangat harmonis dan kekeluargaan dan didasari dengan landasan agama yang
berketuhanan Yang Maha Esa. Yang mana aturan perjanjiannya sesuai dengan pasal-pasal
yang diatur sebagai berikut :
Pasal – 1
Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan dibuatnya Surat Perjanjian Kerja ini adalah untuk “Mengatur hubungan kerja,
hak dan kewajiban karyawan dengan CV.ARTEFAK KONSULTAN demi terciptanya iklim kerja yang
serasi dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kerja perusahaan”.
1. Pihak Pertama menyatakan menerima Pihak Kedua sebagai Karyawan Kontrak Proyek
Waktu Tertentu (KKWT) selama berlangsungnya proyek dan Pihak Kedua dengan ini
menyatakan kesediaannya untuk bekerja sesuai dengan job description dan keahlian kepada
perusahaan dengan loyalitas den dedikasi yang tinggi, berkomitmen dan bersedia ikut
membangun kemajuan perusahaan.
2. Pihak Kedua dengan Jabatan pada ayat 1 pasal ini berhak untuk mendapatkan Nomor Induk
Pegawai dengan nomor ID : ART-KONS.
Pasal – 2
Hak dan Tanggung Jawab.
Pasal – 3
Tata Tertib Perusahaan dan Larangan
1. Pihak Kedua menyatakan kesediaanya untuk mematuhi serta menaati seluruh perturan tata
tertib perusahaan dan larangan – larangan yang telah ditetapkan Pihak Pertama.
2. Pihak Kedua selama perjanjian ini berlangsung dilarang:
a. Melakukan tindakan yang diperkirakan dapat menimbulkan kerugian bagi Perusahaan.
b. Memberikan keterangan / informasi kepada Pihak Ketiga di luar batas kewenangannya
yang patut diduga mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.
c. Menerima pemberian hadiah berupa apapun dari Pihak Ketiga, jika diketahui atau patut
diketahui pemberian hadiah dimaksud dapat dapat mengakibatkan kerugian bagi
Perusahaan.
d. Tidur pada waktu jam kerja kecuali dikarenakan sakit, dan atau karena kelelahan setelah
menjalankan tugas lembur.
e. Membawa / mempergunakan barang barang milik Perushaan keluar lingkungan kerja
tanpa seizin atau menyalagunakan alat-alat, barang-barang, dan lain-lain benda milik
Perusahaan.
f. Meninggalakan tempat kerja lebih dari 1 jam kerja tanpa izin terlebih dahulu dari
atasannya.
g. Pada saat kesepakatan kerja diadakan memberikan keterangan palsu atau dipalsukan.
h. Menyalahgunakan atau memanfaatkan jabatan, tugas, wewenang, atau tanggung jawab
yang diberikan Pihak Pertama untuk kepentingan atau kelangsungan pribadi dan atau
Pihak Ketiga.
i. Membawa, minum-minuman yang mengandung alkohol, terlebih mabuk, memakai obat
bius atau narkotika (psikotropika) di tempat kerja.
j. Merencanakan dan atau melakukan pencurian, menggelapkan, menipu, dan melakukan
kejahatan lainnya.
k. Menganiaya, menghina secara kasar, atau mengancam atasan, keluarga atasa, atau teman
sekerja.
l. Dengan sengaja atau karena kecerobohannya merusak atau membiarkan dalam keadaan
bahaya barang milik Perushaan.
m. Dengan sengaja, walaupun sudah diperingatkan membiarkan dirinya atau teman
sekerjanya dalam keadaan bahaya.
n. Membongkar rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasiakan.
o. Berjudi atau melakukan permainan bersifat judi di tempat kerja atau lingkungan
perusahaan.
p. Membuat dan atau meyebarkan pengumuman, pamflet, selebaran-selebaran, atau corat-
coret di lingkungan tempat kerja yang bersifat menghasut, memfitnah, melanggar tata
asusila, atau hal-hal lain semacam itu.
q. Membawa kedalam tempat kerja, barang atau benda benda dalam bentuk apa pun yang
dapat membahayakan keselamatan jiwa manusia dan atau Perusahaan, kecuali barang
atau benda tersebut bagian dalam pelaksanaan pekerjaannya.
r. Melakukan sesuatu di tempat kerja yang bertentangan dengan hukum atau keasusilaan.
s. Menggunakan kaos oblong dan sandal jepit ketika bekerja.
Pasal – 4
Tugas dan Tanggung Jawab (Job Description)
Pasal – 6
Gaji dan Tunjangan
1. Pihak Pertama harus memberikan gaji / imbalan jasa dan pekerjaannya setiap akhir bulan
berjalan kepada Pihak Kedua dengan uraian sebagai berikut :
a. Gaji (all in) : Rp. 2.500.000 ,-
b. Tunjangan Operasional : Rp. 300.000,-
c. Tunjangan Pulsa : Rp. 200.000 ,-
Total diterima : Rp. 3.000.000 ,-
Terbilang : ”TIGA JUTA RUPIAH”.
2. Intensif harian sebesar Rp 35.000,- / Hari yang akan dibayarkan oleh Kontraktor Pelaksana
setiap hari Senin atau Selasa minggu berikutnya. Ketentuan perhitungan intensif adaah
apabila Pihak Kedua bekerja melebihi pukul 17.00 WITA – 22.00 (Lembur) sesuai yang
tertuang pada Spesifikasi Teknis Pasal. A.9 Point 6 tentang Pengawasan yang dibuktikan
dengan absensi kehadiran.
3. Pihak Pertama akan memberikan imbalan tambahan berupa makan siang dan makan malam
sebesar 15.000.
4. Jatah Izin untuk Alhi Pelaksana MEP 2 kali dalam 1 Bulan paling lama 1 (Satu) hari kalender)
dan untuk Pengawas dan Staff 1 kali dalam 1 bulan paling lama 7 (tujuh) hari kalender.
Apabila ketidakhadiran melebihi jatah pulang maka akan diperhitungkan dengan
pengurangan gaji perhari.
Pasal – 7
Pengobatan dan uang Duka
1. Pihak Pertama akan menanggung biaya pengobatan serta perawatan jika Pihak Kedua sakit
atau memerlukan perawatan kesehatannya sesuai dengan syarat, peraturan, dan ketentuan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
2. Adapun ketentuan penggantian biaya Pengobatan yang dapat di reimburse (diganti) adalah
sebesar 60% (enak puluh persen) dari total biaya pengobatan yang dikeluarkan oleh Pihak
Kedua dibuktikan dengna menyerahkan kwitansi asli dari rumah sakit atau dokter.
3. Uang duka akan diberikan kepada Pihak Kedua maksimal sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta
rupiah). Uang duka tersebut akan diberikan apabila terjadi pada : Karyawan, istri, anak, orang
tua dan mertua.
Pasal – 8
Kerja Rangkap
Kerja rangkap diperkenankan apa bila Pihak Pertama memberikan kewenangan kepada Pihak
Kedua untuk menjalankan dua atau lebih Proyek pada waktu yang bersamaan. Pemberian
kewenangan ini harus disertai dengan adanya Surat Perintah Kerja (SPK) yang diberikan Pihak
Pertama kepada Pihak Kedua.
Pasal – 9
Pemutusan Hubungan Kerja
Pihak Pertama dapat mengakhiri hubungan kerja dengan Pihak Kedua sebelum masa
berakhirnya jangka waktu yang ditentukan dan tanpa membayar ganti rugi dalam bentuk apapun
kepada, Pihak Kedua, apabila:
1. Pihak Kedua melakukan kesalahan berat, menggar hukum atau merugikan Perusahaan
sebagaimana dimaksud pada pasal 17 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02/1993.
2. Pihak Kedua tidak hadir tanpa pemberitahuan selama 3 (hari) hari berturut-turut.
3. Pihak Kedua setelah mendapatkan peringatan terakhir masih tetap melakukan
pelanggaran tata tertib dan disiplin kerja.
Pasal – 10
Pengunduran Diri
Jika Pihak Kedua mengundurkan diri sebelum berakhirnya jangka waktu kontrak ini maka
Pihak Kedua diharuskan untuk mengajukan permohonan terlebih dahulu selambatnya 7 (tujuh)
hari sebelumnya untuk mendapatkan dari Pihak Pertama.
Pasal – 11
Masa Akhir Kontrak
Setelah berakhirnya Kontrak Kerja ini, maka hubungan kerja antara Pihak Pertama dengan
Pihak Kedua berakhir secara hukum, dan tidak ada tuntutan hukum apapun dari Pihak Kedua
kepada Pihak Pertama. Adapun tidak menutupi kemungkinan Pihak Pertama akan memberikan
perpanjangan masa kontrak kepada Pihak kedua atas prestasi kinerja yang diberikan kepada
Pihak Pertama.
Pasal – 12
Lain- lain
1. Perjanjian Kerja ini dapat ditarik kembali dan atau diubah, kecuali atas persetujuan tertulis
dari kedua belah pihak.
2. Segala sesuatu yang tidak dan atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan tunduk
kepada ketentuan Peraturan Perusahaan yang ditetapkan oleh Pihak Pertama.
Pasal – 13
Penutup
Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam keadaan sehat
dan sadar serta tanpa paksaan dari pihak mana pun. Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) yang
sama bunyinya, semuanya bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama bagi
kedua belah pihak.
Gorontalo, 14 Januari 2019