2.2.4 Definisi
Interupsi jumlah waktu dan kualitas tidur akibat faktor eksternal.
2.2.5 Batasan karakteristik
a. Kesulitan jatuh tertidur
b. Ketidakpuasan tidur
c. Menyatakan tidak merasa cukup istirahat
d. Penurunan kemampuan berfungsi
e. Perubahan pola tidur normal
f. Sering terjaga tanpa jelas penyebabnya
2.2.6 Faktor yang Berhubungan
a. Gangguan karena pasangan tidur
b. Halangan lingkungan (mis.,bising,pajanan
cahaya/gelap,suhu,/ kelembapan, lingkungan yang tidak
dikenal).
c. Imobilisasi
d. Kurang privasi
e. Pola tidur tidak menyehatkan (mis.,karena tanggung jawab
menjadi pengasuh,menjadi orang tua,pasangan tidur).
2.3 Perencanaan
Diagnosa 1 : Insomia berhubungan dengan faktor lingkungan, pola
aktivitas, ansietas, konsumsi obat-obatan dan stimulan
2.3.1 Tujuan
Gangguan pada kuantitas dan kualitas tidur yang menghambat
fungsi.
2.3.2 Kriteria hasil
Pasien tertidur dalam waktu cukup (6 jam) tekanan daran normal
nadi 60-100 x/ menit irama reguler, wajah tidak pucat
2.3.3 Intervensi dan rasional
a. Kaji penyebab insomnia
Rasional : insomnia dapat disebabkan oleh banyak faktor
seperti lingkungan, cemas atau obat-obatan
b. Kondisikan lingkungan sesuai dengan kenyamanan pasien
Rasional : lingkungan yang nyaman dapat meningkatkan
kualitas tidur pasien
c. Anjurkan pasien untuk berdoa sebelum memulai tidur
Rasional : kebutuhan spiritual pasien saat memulai tidur
merupakan bagian yang penting untuk memperoleh
ketenangan
Diagnosa 2 : Gangguan pola tidur berhubungan dengan faktor
lingkungan
2.3.4 Tujuan
Interupsi jumlah waktu dan kualitas tidur akibat faktor eksternal.
2.3.5 Kriteria hasil
Pasien tidur cukup dimalam dan siang hari (6-8 jam )/hari
2.3.6 Intervensi dan Rasional
a. Kaji penyebab terganggunya pola tidur
Rasional : gangguan pola tidur dapat disebabkan oleh banyak
faktor seperti lingkungan, cemas atau obat-obatan
b. Kondisikan lingkungan yang nyaman untuk tidur
Rasional : lingkungan yang nyaman dapat meningkatkan
kualitas tidur pasien.
c. Anjurkan pasien untuk rileks saat akan memulai tidur dan
berikan pendidikan kesehatan mengenai manfaat tidur
Rasional : rileks dapat mengendurkan otot-otot yang tegang
sehingga dapat menenangkan pikiran.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. (2008). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
Perry, P., & Potter, A. G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta:
EGC.