Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ARTIFICIAL INTELLIGENT

“PEMROGRAMAN PROLOG”
Untuk memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Pada Mata Kuliah AI

Dosen pengampu :
Asrizal, M.Kom.

Disusun oleh :
Nama : Dwi Meirita
Nim : 0701162035

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SUMATERA UTARA MEDAN
MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena
rahmat-Nya lah kita masih diberi kehidupan yang sejahtera. Shalawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada junjungan besar Habibana Wanabiyana Muhammad SAW, karena
bimbingannya lah kita bisa berjalan pada jalan yang diridoi Allah SWT.
Harapan penulis semoga makalah ini yang bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca ,
sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.

Medan, 15 Juli 2018

Dwi Meirita
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu Bahasa pemrograman yang mempelopori teknologi tersebut yaitu Bahasa
pemrograman prolog. Untuk itu, makalah ini berusaha mengenalkan kita mengenai artificial
intellegence beserta Bahasa pendukungnya yaitu bahasa prolog secara umum.
Prolog (Programing of Logic) merupakan pemrograman logika atau biasa disebut
dengan bahasa nonprocedural. Bahasa pemrograman ini diciptakan olehh Alan Colmerauer
dan Robert Kowalski sekita tahun 1972. Bahasa prolong biasanya dikaitkan dengaan
berlogika dan merupakan bahasa pemrograman untuk perhitungan simbolik dan tidak
berangka.
Prolog sangat sesuai untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan objek dan
hubungan antar objek. Algoritma prolog terdiri dari logika dan koontrol, logika itu sendiri
terdiri dari fakta dan aturan.
Prolog juga dapat disebut sebagai pemrograman deklaratif, artinya jika prolog diberi
fakta dan aturan maka dapat suatu masalah dapat diselesaikan dengan cara deduktif, yaitu
menurunkan kesimpulan sebagai jawaban berdasarkan fakta dan aturan yang diberikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan AI (Artificial Intellegence) ?
2. Apa pengetian dari prolog?
3. Bagaimana sejarah dari bahasa pemrogrman prolog ?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan Bahasa pemrograman prolog dengan bahasa
permrograman lain ?
5. Bagaimana penerapan dari Bahasa pemrograman prolog dalam kehidupan sehari-
hari ?
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sejarah dan Defenisi AI (Artificial Intellegence)


Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence didefinisikan sebagai kecerdasan
yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Istilah Artificial Intelligence dicetuskan oleh John
McCarthy (MIT), tahun 1956 pada Dartmouth Conference. John McCarthy mendefinisikan
tujuan AI untuk “mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia dan
mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia”. Kecerdasan buatan harus
didasarkan pada prinsip-prinsip teoretikal dan terapan yang menyangkut struktur data yang
digunakan dalam representasi pengetahuan (knowledge representation), algoritma yang
diperlukan dalam penerapan pengetahuan itu, serta bahasa dan teknik pemrograman yang
dipakai dalam implementasinya.

B. Pengertian Prolog
Prolog (Programing of Logic) merupakan pemrograman logika atau biasa disebut
dengan bahasa nonprocedural. Bahasa pemrograman ini diciptakan olehh Alan Colmerauer
dan Robert Kowalski sekita tahun 1972. Bahasa prolong biasanya dikaitkan dengaan
berlogika dan merupakan bahasa pemrograman untuk perhitungan simbolik dan tidak
berangka.
Prolog sangat sesuai untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan objek dan
hubungan antar objek. Algoritma prolog terdiri dari logika dan koontrol, logika itu sendiri
terdiri dari fakta dan aturan.
Prolog juga dapat disebut sebagai pemrograman deklaratif, artinya jika prolog diberi
fakta dan aturan maka dapat suatu masalah dapat diselesaikan dengan cara deduktif, yaitu
menurunkan kesimpulan sebagai jawaban berdasarkan fakta dan aturan yang diberikan.
Saat menuliskan program dalam bahasa prolog, artinya kita akan menuliskan
pengetahuan kita dari suatu masalah sehingga kita dapat membuat permodelan dari masalah
tersebut kedalam fakta dan aturan

C. Sejarah Prolog
Prolog atau Programing In Logic pertama kali dikembangkan oleh Alain
Colmetrouer dan P.Roussel di Universitas Marseilles Prancis, pada tahun 1972. Selama tahun
70-an prolog menjadi bahasa yang populer di Eropa untuk aplikasi Artificial Intellegence.
Berbeda dengan yang terjadi di Amerika Serikat, para peneliti juga mengembangkan bahasa
pemrograman yang dikenal dengan LISP, untuk aplikasi yang sama. LISP merupakan
mempunyai kelebihan dibandingkan prolog , tetapi LISP lebih sulit dipelajari.
Pada mulanya, Prolog adalah bahasa yang didasarkan pada keindahan logika. Sejak
ditemukannya pada tahun 1970-an, Prolog berkembang dengan lambat dan hanya digunakan
oleh para peneliti dari universitas-universitas terkenal karena hanya merekalah yang dapat
mengerti arti dari pentingnya Prolog. Dalam masa pengembangannya, para peneliti banyak
menemukan kebutuhan-kebutuhan baru yang perlu ditambahkan di Prolog.
Pada awalnya, Prolog dan LISP sangat lambat dalam eksekusi program dan
memakan memori yang besar sehingga hanya kalangan tertentu yang menggunakannya.
Dengan adanya Compiler Prolog, kecepatan eksekusi program dapat ditingkatkan, namun
Prolog masih dipandang sebagai bahasa yang terbatas (hanya digunakan di kalangan
perguruan tinggi dan riset).
Pada awal tahun 1980-an, dunia industri mulai menyadari kelebihan-kelebihan yang
dimiliki oleh Prolog dibandingkan dengan bahasa konvensional lainnya. Dengan terlibatnya
dunia industri, maka timbul tuntutan-tuntutan baru, misalnya tuntutan akan eksekusi waktu
yang lebih cepat, kebutuhan memori yang lebih kecil dan kebutuhan praktis lainnya. Namun
hal ini justru menimbulkan 2 kelompok yang memiliki filosofi yang berbeda.
Di satu pihak, mereka beranggapan bahwa Prolog adalah bahasa penelitian sehingga
mereka menginginkan banyak hal tercakup dalam Prolog sehingga Prolog dapat digunakan
secara luwes untuk berbagai keperluan penelitian. Di pihak lain, mereka yakin bahwa Prolog
seharusnya dapat menjadi bahasa yang berguna untuk mengembangkan berbagai macam
aplikasi yang bukan penelitian.
Pandangan umum Prolog, hanya digunakan di kalangan perguruan tinggi dan riset,
tiba-tiba berubah di tahun 1981 pada konverensi internasional I dalam system generasi kelima
di Tokyo, Jepang. Jepang yang saat itu mengalami kesulitan bersaing dalam pemasaran
komputer dengan Amerika Serikat, mencanangkan rencana pengembangan teknologi
hardware dan software untuk tahun 1990-an. Dan bahasa yang dipilih adalah Prolog.
Sejak saat itu, banyak orang menaruh minat pada prolog dan saat itu telah
dikembangkan versi prolog yang mempunyai kecepatan dan kemampuan yang lebih tinggi,
lebih murah dan lebih mudah digunakan, baik untuk komputer mainframe maupun komputer
pribadi sehingga Prolog (pemrograman dalam logika) merupakan salah satu bahasa
pemrograman yang paling banyak digunakan dalam penelitian kecerdasan buatan. Berbeda
dengan bahasa imperatif seperti C atau Java (yang berorientasi obyek) merupakan bahasa
pemrograman deklaratif. Dimana dalam menerapkan solusi untuk masalah, kita menentukan
situasinya seperti apa (aturan dan fakta) dan tujuan (permintaan) dan prolog akan
menghasilkan informasi untuk pengguna, bukan menentukan bagaimana untuk mencapai
tujuan tertentu dalam situasi tertentu. Prolog sangat berguna dalam program aplikasi
kecerdasan buatan (AI) dan pengembangan system pakar (expert system).

D. Perbedaan Prolog dengan Bahasa Pemrograman lain


Hampir semua bahasa pemrograman yang ada saat ini seperti pascal, C, fortran,
disebut procedural languange untuk menggunakan bahasa tersebut diperlukan algoritma atau
procedure yang dibuat untuk menyelesaikan masalah. Program dapat menjalankan procedure
serta pengendalian program sepenuhnya ditentukan oleh programmer dan perhitungan yang
dilakukan sesuai dengan procedure yang telah dibuat. Dengan kata lain, pemrograman harus
memberi tahu komputer bagaimana komputer harus menyelesaikan masalah.
Prolog mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan bahasa yang disebutkan diatas,
prolog disebut sebagai object oriented language atau declarative language. Dalam prolog
tidak terdapat prosedur, tapi hanya tampilan data-data object (fakta) yang akan diolah dengan
relasi antar object tersebut yang membentuk suatu aturan. Aturan-aturan ini disebut
HEURISTIK dan diperlukan dalam mencari suatu jawaban, dengan kata lain, prolog dalam
prolog adalah database.
Pemrogaraman menentukan tujuan (goal) dan komputer akan menentukan
bagaimana cara mencapai tujuan tersebut serta mencari jawabannya. Caranya dengan
menggunakan “Formal Reasoning” yaitu membuktikan cocok tidaknya tujuan dengan data-
data yang telah ada dan relasinya. Prolog memecahkan masalah seperti yang dilakukan oleh
fikiran manusia.
Dengan demikian, prolog sangat ideal untuk memecahkan masalah yang tidak
terstruktur dan yang procedure pemecahannya tidak diketahui, khususnya untuk memecahkan
masalah non numeric.

E. Penerapan Prolog
Prolog sangat membantu dalam program untuk menirukan cara berfikir manusia
dengan mengggunakan komputer (mesin) karena Prolog memiliki sifat atau ciri yang sesuai
dengan metode pemrograman kecerdasan buatan.
Dengan kata lain Prolog sangat besar manfaatnya dalam kecerdasan buatan yang
meliputi berbagai bidang:
1. Sistem Pakar

Pendiagnosaan infeksi bakteri (MYCIN), mengidentifikasi suatu jenis binatang,


untuk konsultasi, analisa, prediksi, dan sebagainya. Sebagai bahasa yang berdasarkan pada
pemrograman logika, Prolog lebih menguntungkan, baik dari segi representasi pengetahuan
mauapun cara pencarian/penarikan kesimpulan
2. Robot
Ini mencakup bidang yang lebih luas seperti pengendalian gerak, percakapan robot,
sistem pakar robot. Prolog dipicu dengan suatu sasaran (goal driven) sedangkan
pemrograman dalam robot pada umumnya lebih mudah jika diwujudkan secara goal driven,
seperti untuk mengambil kubus dengan goalnya adalah gerakkan manipulator ke arah kubus.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence didefinisikan sebagai kecerdasan
yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Istilah Artificial Intelligence dicetuskan oleh John
McCarthy (MIT), tahun 1956 pada Dartmouth Conference. John McCarthy mendefinisikan
tujuan AI untuk “mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia dan
mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia”. Kecerdasan buatan harus
didasarkan pada prinsip-prinsip teoretikal dan terapan yang menyangkut struktur data yang
digunakan dalam representasi pengetahuan (knowledge representation), algoritma yang
diperlukan dalam penerapan pengetahuan itu, serta bahasa dan teknik pemrograman yang
dipakai dalam implementasinya.
Prolog adalah bahasa pemrograman logika atau di sebut juga sebagai bahasa non-
procedural. Namanya diambil dari bahasa Perancis programmation en logique (pemrograman
logika). Bahasa ini diciptakan oleh Alain Colmerauer dan Robert Kowalski sekitar tahun
1972 dalam upaya untuk menciptakan suatu bahasa pemrograman yang memungkinkan
pernyataan logika alih-alih rangkaian perintah untuk dijalankan komputer
DAFTAR PUSTAKA

Banowosari, Lintang Yuniar dkk., Buku Manual Visual Prolog 7.4, Jakarta: Dapur Buku,
2013.
https://id.wikipedia.org/wiki/Prolog
http://www.hujanhitam.web.id/2010/10/prolog-pengantar.html
http://drahmanisa.blogspot.co.id/2012/11/prolog.html
http://pintarharati.blogspot.com/2013/09/pengertian-prolog.html

Anda mungkin juga menyukai