Anda di halaman 1dari 15

JENIS-JENIS SĪLA

MISS VIVI HW, S.AKUN, S.PD


BERDASARKAN JENIS

Paññati Sīla Pakati Sīla


(dibuat atas kesepakatan bersama (Panduan atau standar dari
untuk menciptakan masyarakat norma-norma perilaku baik dalam
tertib dan damai) kehidupan yang bersifat universal
BERDASARKAN JUMLAH LATIHAN

PANCASĪLA

Dilaksanakan oleh
umat Perumah Tangga
ATTHASĪLA / UPOSATHA SILA
( DELAPAN SILA)

Dilaksanakan pada hari Uposatha 1,8,15,23


dilaksanakan oleh Perumah Tangga, Atthasilani/Atthasila,
Meci.
ATTHASĪLA / UPOSATHA SILA
( DELAPAN SILA)
1. Aku bertekad melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup.
2. Aku bertekad melatih diri menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan.
3. Aku bertekad melatih diri menghindari perbuatan tidak suci.
4. Aku bertekad melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar.
5. Aku bertekad melatih diri menghindari minuman memabukkan hasil penyulingan
atau peragian yang menyebabkan lemahnya kesadaran.
6. Aku bertekad melatih diri menghindari makan makanan setelah tengah hari.
7. Aku bertekad melatih diri menghindari menari, menyanyi, bermain musik, dan
pergi melihat pertunjukkan, memakai, berhias dengan bebungaan, wewangian,
dan barang olesan (kosmetik) dengan tujuan untuk mempercantik tubuh
8. Aku bertekad untuk melatih diri menghindari penggunaan tempat tidur dan
tempat duduk yang tinggi dan besar (mewah).
DASASĪLA

Dilaksanakan oleh samanera – samaneri – sayalay -


Siladhara
DASASĪLA

1. Aku bertekad untuk melatih diri menghindari pembunuhan.


2. Aku bertekad untuk melatih diri menghindari mengambil barang yang tidak diberikan.
3. Aku bertekad untuk melatih diri menghindari perbuatan asusila (Untuk Bhikkhu)
4. Aku bertekad untuk melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar.
5. Aku bertekad untuk melatih diri menghindari segala minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.
6. Aku bertekad untuk melatih diri menghindari makan makanan setelah tengah hari.
7. Aku bertekad untuk melatih diri menghindari untuk tidak menari, menyanyi, bermain musik serta pergi melihat
tontonan-tontonan.
8. Aku bertekad untuk melatih diri menghindari pemakaian bunga-bungaan, wangi-wangian,& alat kosmetik untuk
tujuan menghias & mempercantik tubuh.
9. Aku bertekad untuk melatih diri menghindari penggunaan tempat tidur dan tempat duduk yang tinggi dan mewah.
10. Aku bertekad untuk melatih diri menghindari menerima emas dan perak (uang).
PATIMOKKHA SĪLA

Dilaksanakan oleh bhikkhu-bhikkhuni


PATIMOKKHA SĪLA
THERAVADA MAHAYANA
VINAYA BHIKKHU BHIKKHUNI VINAYA BHIKSU BHIKSUNI

PARAJIKA PARAJIKA
4 8 4 8
SANGHADISESA SANGHAVASESA
13 17 13 17
ANIYATA ANIYATA
2 - 2 -
NISSAGIYAPACITTIYA NAIHSARGIKAPRAYASCITTIKA
30 30 30 30
PACITTIYA PRAYASCITTIKA
92 166 90 178
PATIDESANIYA PRATIDESANIYA
4 8 4 8
SEKHIYAVATTA SIKSAKARANIYA
75 75 100 100
ADHIKARANA SAMATHA ADHYKARANA SAMADHA
7 7 7 7

JUMLAH 227 311 JUMLAH 250 348


ASAL MULA BUDDHA MENGIZINKAN WANITA MENJADI
BHIKKHUNI DENGAN KETENTUAN MENJALANKAN AṬṬHA
GARUDHAMMA ATAU DELAPAN PRINSIP PENGHORMATAN BAGI
BHIKKHUNI
DELAPAN “ATURAN KERAS”
(GARUDHAMMA) BHIKKHUNI
• Seorang bhikkhuni, meskipun sudah ditahbiskan selama seratus tahun, harus menyambut dengan sopan, berdiri
dari tempat duduknya, memberi hormat dengan kedua tangan dirangkapkan di dada kepada seorang bhikkhu
yang baru saja ditahbiskan. Dan aturan ini harus dipatuhi dan tidak boleh dilanggar selama hidupnya.
• Seorang bhikkhuni tidak boleh menjalankan vassa di tempat, di mana tidak terdapat seorang bhikkhu. Aturan ini
pun harus dipatuhi dan tidak boleh dilanggar selama hidupnya.
• Setiap setengah bulan, seorang bhikkhuni harus memohon dua hal dari Sangha para bhikkhu, yaitu (tanggal
dan) hari untuk melakukan latihan dan hari untuk mendapatkan nasehat-nasehat (teguran-teguran). Aturan ini
pun harus dipatuhi dan tidak boleh dilanggar selama hidupnya.
• Setelah vassa, seorang bhikkhuni harus mohon kepada Sangha para bhikkhu dan Sangha para bhikkhuni untuk
mendapat teguran dan peringatan tentang apa yang dilihat, didengar, dan dicurigai. Aturan ini pun harus
dipatuhi dan tidak boleh dilanggar selama hidupnya.
• Seorang bhikkhuni yang melakukan pelanggaran harus menjalani hukuman (manatta) selama setengah bulan
lamanya di Sangha para bhikkhu dan di Sangha para bhikkhuni. Aturan ini harus dipatuhi dan tidak boleh
dilanggar selama hidupnya.
• Selesai menjalankan masa percobaan selama dua tahun, seorang calon bhikkhuni harus mohon ditahbiskan
menjadi bhikkhuni dari Sangha para bhikkhu dan dari Sangha para bhikkhuni. Aturan ini harus dipatuhi dan
tidak boleh dilanggar selama hidupnya.
• Seorang bhikkhu tidak boleh dicaci-maki atau dihina dengan cara apa pun juga oleh seorang bhikkhuni. Aturan
ini pun harus dipatuhi dan tidak boleh dilanggar selama hidupnya.
• Mulai hari ini seorang bhikkhuni dilarang memperingati (menegur) seorang bhikkhu, sebaliknya seorang bhikkhu
tidak dilarang untuk memperingati (menegur) seorang bhikkhuni. Aturan ini pun harus dipenuhi dan tidak boleh
dilanggar selama hidupnya.
BERDASARKAN ORANG YANG
MEMPRAKTIKKAN

SĪLA

Gahattha Sīla Anupasampanna


Bhikkhu/Bhikkhuni
(Perumah Tangga Sīla(Dasasila /
Atthasila/Pancasila) Samanera Sīla
Samaneri )

Patimokkha Samvara Paccayasannissita


Indriya Samvara Sila Ajivaparisuddhi Sila
Sila Sila

Berdasarkan ketetapan Menjaga ke enam Mempunyai penghidupan Perenungan


Patimokkha Pintu indera yang benar Empat kebutuhan
pokok
BERDASARKAN TUJUAN
BERDASARKAN CARA
MEMPRAKTIKKAN

Melakukan Pancasila,
Atthasila, Dasasila

Merawat orang tua, berdana,


Menolong orang lain, dll

Menghindari hal-hal yang tidak


baik : tidak bergaul dengan orang
yang tidak baik, dll
SILA BERBEDA TETAPI TUJUAN
ADALAH SAMA

Anda mungkin juga menyukai