Anda di halaman 1dari 4

MANFAAT MELAKSANAKAN ATTHASILA BAGI PERUMAH TANGGA

(GHARAVASA)

Disusun Oleh:
Nama: Budi Prastiyo
Nim: 201702005

SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI RADEN WIJAYA


WONOGIRI JAWA TENGAH
2019
Atthasila merupakan gabungan kata attha (delapan) dan sila (moral/etika).
Sila memiliki dua bentuk yaitu viritta sila (negatif) dan caritta sila (positif).
Sehingga atthasila dapat diartikan delapan moral atau perbuatan baik, yang
terdapat dalam Agama Buddha berupa larangan berbuat jahat dan anjuran berbuat
baik.
Delapan silla (atthasila) merupakan delapan moral yang di laksanakan pagi
para Bhikku, maka jika dilaksanakan oleh perumah tangga (gharavasa) dapat
memberi manfaat yang luar biasa. Atthasila yang di jalankan dengan baik
membawa pelakunya dalam kehidupan penuh kebahagiaan dan membawa tujuan
hidup yang luhur. Atthasila dapat di artikan sebagai puasa, tetapi puasa dalam
agama Buddha tidak seperti di Agama lain. Dalam agama Buddha di perbolehkan
minum, puasa itu disebut Uposatha.puasa ini tidak wajib bagi umat Buddha,
namun biasanya dilaksanakan empat kali dalam satu bulan.

Hari Uposatha merupakan hari dimana umat Buddha menjalankan praktik


Atthasila (menjalankan 8 sila), pada bulan gelap dan bulan purnama, serta
pertengahan antara keduanya. Berikut ini adalah 8 aturan moral (Atthasila) yang
di lakukan oleh perumah tangga (gharavasa):

1. Panatipata veramani sikkhapadam samadiyami (aku bertekad melatih diri


menghindari pembunuhan makhluk hidup).
2. Adinnadan veramani sikkhapadam samadiyami (aku bertekad melatih diri
menghindari pembunuhan makhluk hidup).
3. Abrahmacariya veramani sikkhapadam samadiyami ( aku bertekad melatih
diri menghindari perbuatan yang tidak suci).
4. Musavada veramani sikkhapadam samadiyami (aku bertekad melatih diri
menghindari ucapan yang tidak benar).
5. Suramerayamajja pammadatthana veramani sikkhapadam samadiyami (
aku bertekad menghindari minuman memabukkan hasil penyulingan atau
peragian, yang menyebabkan lemahnya kesadaran);
6. Vikalabhojana veramani sikkhapadam samadiyami ( aku bertekad melatih
diri menghindari makanan setelah tengah hari)
7. Nacca-gata-vidita-visukkadassana-mala-gandha-vilepana-dharana-
mandana-vibhusanathana veramani sikkhapadam samadiyami (aku
bertekad melatih diri menghindari menari, menyanyi,bermain musuk,dan
pergi melihat pertunjukan, memakai hiasan dengan bebungaan,
wewangian, dan barang kosmetik dengan tijuan untuk mempercantik
tubuh).
8. Uccasayana-mahasayana veramani sikkhapadam samadiyami (aku
bertekad melatih diri menghindari penggunaan tempat tidur dan tempat
duduk yang tinggi dan besar/mewah).

Peraturan pelatihan ketiga dalam pancasila Buddhis adalah kamesumicachara


veramani ,“tidak melakukan hubungankelamin yang salah”, dalam Atthasila di
tingkatkan menjadi abrahmacariya veramani,”tidak melakukan hubungan
kelamin”, baik melalui mulit, kemaluan, anus manusia maupun binatang.
Peraturan pelatihan kelima surameraya majjapamadatthana dalam pancasila
Buddhis telah terjadi apabila antara lain telah timbul gejal-gejal mabuk, tetapi
dalam Atthasila telah terjadi pelanggaran apabila minum hingga masuk melalui
tenggorokan.

Apabila delapan latihan moral (Atthasila) sudah di laksanakan oleh perumah


tangga (gharavasa), maka manfaat yang di peroleh setelah melaksanakan atthasila
tersebut yaitu secara ekonomis pengeluaran yang biasanya perumah tangga
lakukan akan berkurang. Misalnya pengeluaran yang berhubungan sila kelima,
keenam,kejutuh,dan kedelapan.apabila perumah tangga (gharavasa) melaksanakan
atthasila secara tidak langsung bisa mengontrol keinginan dan menekan
pengeluaran yang tidk semestinya.

Perumah tangga (gharavasa) yang melakukan atthasila juga dapat manfaat


secara kesehatan. Sila yang berhubungan dengan kesehatan yaitu sila kelima.
Selain manfaat secara ekonomis dan kesehatan, manfaat yang diperoleh perumah
tangga (gharavasa) yang melakukan atthasila juga mendapatkan manfaat secara
spiritual. Perumah tangga batinnya akan bebas dari penyesalan, mendapatkan
kebahagiaan, sewaktu meninggal hatinya tenang, dan kehidupan selanjutnya
terlahir di alam yang lebih bahagia.

Guru agung mengatakan : ia yang melaksanakan sila dengan baik, nama


harumnya tersebar luas hingga sampai ke alam dewa; ia akan memperoleh
kekayaan dunia dan Dhmma (lahir dan batin);tanpa ketakutan dan keraguan; ia
dipuji oleh orang yang bijaksana; meninggal dengan tenang; dan terlahir di surga
(Digha Nikaya; Maha Parinibbana Sutta).

Dapat di simpulkan dari pernyataan di atas bahwa umat Buddha kususnya


Gharavasa, apabila melaksanakan sila maka manfaat yang di peroleh bukan hanya
pada kehidupan saat ini, tetapi manfaatnya dapat di rasakan hingga kehidupan
selanjutnya terlahir di lam surga.

Daftar pustaka

Piyadassi, Mahathera.2003. Spectrum Ajaran Buddha. Jakarta.

Rashid, Teja S.M.2009. Sila dan Vinaya. Jakarta

Digha Nikaya

Anda mungkin juga menyukai