TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Penyakit Anemia
1. Pengertian
massa eritrosit (red cell mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya
adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin
7
8
normal.
a. Anatomi Darah
45% sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai
sebagai air seni. Pada waktu sehat volume darah konstan dan sampai
batas tertentu diatur oleh tekanan osmotik dalam pembuluh darah dan
urea, asam urat, kreatinin, kolesterol, dan asam amino. Plasma juga
anti gen). Sel darah terdiri dari eritrosit atau sel darah merah, leukosit
atau sel darah putih, dan trombosit atau butiran pembeku (Evelyn,
2009).
bagian tepinya. Jumlah sel darah merah berkisar antara 4,5 - 6 juta
per mm3 darah (millimeter kubik sekitar satu tetesan yang sangat
kecil). Hitungan sel darah merah pada laki-laki sering kali berada
terkumpul pada satu ujung. Setelah itu persentase sel darah dan
darah yang paling banyak total sel darah pada hematokrit normal
Usia
Jenis sel darah
Bayi baru lahir 1 tahun 5 tahun 8-12 tahun
Leukosit (per mikro 17.000 (8-38) 10.000 (515) 800 (5-13) 800 (5-12)
lt)
54 36 38 40
Hematokrit (%)
lebih besar dari pada sel darah merah. Sel darah putih memiliki
a) Neutrofil
mati.
b) Eosinofil
yang terdiri dari dua lobus dan bersifat fagosit dengan daya
c) Basofil
d) Monosit
e) Limfosit
3) Keping Darah
4) Serum
b. Fisiologi Darah
membrane).
sampai dua hari, tetapi pada akhir waktu itu retikulum hilang
merah
sintesis DNA.
bersirkulasi adalah 120 hari. Sel darah merah tua dibuang dari
d) Hemoglobin
Pada manusia di
Dewasa Laki-laki 13
Wanita 12
Wanita hamil 11
18
umum meliputi
fagositosis).
3) Trombosit
3. Etiologi
a. Genetik
1) Hemoglobinopati
2) Thalasemia
4) Fanconi anemia
b. Nutrisi
c. Perdarahan
d. Immunologi
20
e. Infeksi
1) Hepatitis
2) Cytomegalovirus
3) Parvovirus
4) Clostridia
6) Malaria
7) Toksoplasmosis
1) Agen chemoterapi
2) Anticonvulsan
3) Antimetabolis
4) Kontrasepsi
h. Efek fisik
1) Trauma
2) Luka bakar
3) Gigitan ular
1) Penyakit ginjal
2) Infeksi Kronis
3) Neoplasma
21
menyebabkan Anemia gizi yaitu faktor gizi dan non-gizi. Adapun faktor
menstruasi.
kurang mengandung zat gizi, terutama besi, asam folat, vitamin B12,
a. Patofisiologi
penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui
terakhir, masalahnya dapat akibat defek sel darah merah yang tidak
dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor
di luar sel darah merah. Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi
dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses ini, bilirubin,yang
seperti yang terjadi pada berbagai sirkulasi, seperti yang terjadi pada
hemosiderin. Besi ferri dari makanan akan menjadi ferro jika dalam
diabsorpsi oleh mukosa usus. Dalam tubuh besi tidak terdapat bebas
mengikat zat besi. Menurut asupan zat besi yang merupakan unsur
b. Clinical Pathway
Etiologi :
Penurunan eritropoetin
Kehilangan darah
Peningkatan destruksi
Penurunan sel darah merah, hemoglobin dan eritropoesis
Hipoksia jaringan
usaha napas, pusing, takikardia dan palpitasi, Angina pektoris dan gagal
dan gejala umum lainnya ditentukan oleh jenis anemia tertentu. Sebagai
berikut :
1) Pucat
2) Ikterus
3) Hipotensi ortostatik
4) Edema perifer
7) Takikardia
1) Keletihan
2) mengantuk
3) Lemah
4) Pusing
5) Sakit kepala
6) Malaise
7) Pica
6. Klasifikasi
yaitu
akibat operasi.
kronik).
sindrom malabsorbsi.
4) Anemia aplastik
1) Anemia hemolitik
a. Hitung sel darah yaitu jumlah sebenarnya dari unsur darah (sel
darah merah, sel darah putih dan tronbosit) dalam volume darah
yang terdapat dalam satu sel darah merah. MCH ditentukan dengan
sel darah per millimeter kubik darah. Nilai normalnya kira-kira 27-
darah.
8. Penatalaksanaan Anemia
merah.
membutuhkan oksigen
9. Pencegahan
(daging, ayam, hati dan telur) dan dari bahan nabati (sayuran
dan nanas.
mengalami haid.
pengobatan.
10. Komplikasi
Anemia
sebagai berikut.
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Identitas
a) Identitas Klien
pekerjaan.
a) Keluhan utama
penyakit sel sabit salah satu dari berikut ini harus ada
34
c) Salah satu orang tua harus mempunyai sel sabit dan salah satu
5) Riwayat Lingkungan
8) Pola Eliminasi
/istri/anak/tetangga/teman/saudara.
a. Keadaan umum
36
1) Kesadaran
2) Tanda-tanda vital
5) Telinga (Tinitus)
b. pengelompokan Data
tertentu.
1) Data subyektif
2) Data obyektif
2. Diagnosa Keperawatan
(Wilkinson, 2006).
b. Validasi data
38
Pada tahap ini perawat memvalidasi data yang ada secara akurat
interprestasi data.
hemoglobin.
3. Rencana Keperawatan
(Asmadi, 2008).
a. Menentukan prioritas
diri.
yaitu SMART
ditentukan.
d. Dokumentasi
nyata dan tercatat bukan hanya tentang tingkat kesakitan pasien tetapi
Terapi aktivitas
a. Tentukan komitmen klien untuk
peningkatkan, frekuensi atau
rentang untuk aktivitas.
b. Bantu klien untuk mengungkapkan
kebiasaan aktivitas yang paling
berarti dan aktivitas favorit di
waktu luang.
c. Bantu klien untuk memilih
aktivitas yang konsisten dengan
kemampuan fisik, psikologis, dan
sosial.
d. Bantu klien untuk memfokuskan
apa yang akan dilakukan dari pada
apa kekurangannya.
e. Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang berarti.
f. Bantu klien atau keluarga untuk
menyesuaikan lingkungan untuk
mengakomodasi
keinginan beraktivitas.
g. Berikan penguatan positif terhadap
partisipasi klien dalam
beraktivitas.
h. Monitor respons emosi, fisik,
sosial, dan spiritual terhadap
aktivitas.
43
terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil
klien bisa keluar dari siklus proses keperawatan. Jika sebalinya, kajian
dalam tahap evaluasi ini adalah kriteria-kriteria yang telah dibuat pada
dinilai apakah telah teratasi seluruhnya atau belum sama sekali tapi justru
atau SOAPIER.
belum teratasi.
setiap diagnosa.