Anda di halaman 1dari 11

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik jenis

korelasional.Penelitian dengan metode korelasional merupakan penelitian mencari

tau atau mengkaji hubungan antara variabel independen dan dependen yang

memiliki hubungan untuk menguak korelatif antara variabel yang lain minimal

dua variabel yang bervariasi (Nursalam 2015).

Berdasarkan penelitian ini maka desain penelitian yang digunakan yaitu

cross sectional. Cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu

pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya pada

satu saat. Pada jenis ini, variabel independen dan dependen dinilai secara simultan

pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut (Nursalam, 2016).

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi diartikan sebagai obyek atau subyek yang mempunya

karakteristik yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi merupakan keseluruhan

objek/subjek yang akan diteliti.

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah orangtua yang

memiliki anak yang di rawat inap di Puskesmas Rarang Kabupaten Lombok

Timur pada bulan September sampai November berjumlah 97 anak.


40

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi itu (Sugiyono, 2016). Sampel

dalam penelitian ini adalah orangtua yang memiliki anak yang dirawat inap di

Puskesmas Rarang Kabuaten Lombok Timur dengan diagnosa demam tifoid

berjumlah 97 anak. Besar sampel penelitian yang digunakan untuk jumlah

orangtua yang mempunyai anak yang dirawat di Puskesmas Rarang selama

bulan September sampai November yaitu menggunakan rumus :

N
n=
1+ N ( d )2

97
¿
1+ 97(0,1)2

97
¿ =40 .238=40
1,97

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d = Tingkat signifikasi 10% (0,1)

3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2011).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Non

Probability Sampling dengan teknik Insidental Sampling yaitu teknik

penentuan sampel berdasarkan kasus atau kejadian yang ditemukan secara

kebetulan pada saat penelitian (Sugiyono, 2011) bila dipandang orang yang

bersangkutan layak digunakan sebagai sumber data yang sesuai dengan


41

kriteria dibawah ini :

a) Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat

mewakili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel

(Umaya, 2017). Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu :

1) Orangtua yang memiliki anak yang dirawat inap di Puskesmas Rarang.

2) Pasien anak yang berumur 0 - <18 tahun.

3) Bersedia menjadi responden dalam penelitian dengan menandatangani

lembar persetujuan.

b) Kriteria Ekslusi

Kriteria ekslusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak

dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel

penelitian (Umaya, 2017). Kriteria ekslusi dalam penelitian ini yaitu:

1) Pasien anak demam tifoid dengan komplikasi.

2) Pasien anak yang pulang paksa atau pasien meninggal.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini direncanakan pada bulan Desember-Januari 2023 dan tempat

penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Rarang Kecamatan Terara Kabupaten

Lombok Timur.

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
42

perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah tingkat pengetahuan orangtua tentang demam tifoid pada

anak

2. Variabel terikat (dependen)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel independen.Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah tindakan pencegahan dan penatalaksanaan demam tifoid pada anak.

E. Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional adalah suatu atribut atau sifat nilai dari obyek atau

kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Definisi variabel-variabel

penelitian harus dirumuskan untuk menghindari kesesatan dalam mengumpulkan

data (Sugiyono, 2015).

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur)

itulah yang merupakan kunci definisi operasional (Nursalam, 2016).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Parameter/indikator Alat ukur Hasil ukur Skala data


operasional
1. Variabel Suatu 1. Definisi Kuesioner - Baik jika Ordinal
independen pemahaman 2. Etiologi Tentang skornya 16-
(bebas) : tentang 3. Tanda dan gejala tingkat 20
pengetahuan pengetahuan 4. Pencegahan dan - Cukup jika
pengetahu
orangtua orang tua Penatalaksanaan skornya 11-
tentang demam tentang 5. Komplikasi an 15
tifoid kejadian - Kurang jika
demam tifoid skornya
<10
43

2. Variabel Suatu tindakan 1. ketersediaan air Kuesioner - Baik nilai : Ordinal


dependen yang dipilih bersih. 1 (jika
(terikat) : oleh orangtua 2. Sanitasi dan jawaban ya
Tindakan dengan tujuan kebersihan diri >5 item
pencegahan pencapaian 3. Vaksin pertanyaan,
demam tifoid tindakan dalam skor 5-10
mencegah jawaban ya
terjadinya
penyakit - Kurang
demam tifoid baik nilai :
pada anak 0 (jika
jawaban
tidak skor
0-4)

Penatalaksanaa - Baik nilai :


Penatalaksanaan 1. Tirah baring
n terapi Kuesioner 1 (jika Nominal
demam tifoid 2. Diet lunak
farmakologis jawaban ya
rendah serat >5 item
dan non
farmakologis 3. Menjaga pertanyaan,
kebersihan skor 5-10
untuk anak
yang terkena 4. Terapi jawaban ya
Farmakologis
demam tifoid
- Kurang
baik nilai :
0 (jika
jawaban
tidak skor
0-4)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah seperangkat alat atau fasilitas yang digunakan

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti lebih mudah dicermati, lengkap dan sistemtis sehingga mudah

diolah (Arkunto, 2010). Instrument yang digunakan untuk memperoleh informasi

atau data tentang keadaan objek atau proses yang terjadi yaitu dengan kuesioner,

yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan orangtua tentang demam

tifid dengan tindakan pencegahan dan penatalaksanaan demam tifoid di


44

puskesmas raring.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner pengetahuan orangtua tentang demam tifoid

Pertanyaan yang diajukkan dalam kuesioner sebagian besar penulis kutip dari

penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang mengangkat topik

yang sama yaitu dari penelitian Fitriani, S (2020). Kuesioner pengetahuan

terdiri dari 20 pertanyaan dengan pertanyaan favourable dan unfavourable.

Pada pertanyaan favourable, jawaban benar diberi nilai 1 dan jawaban salah

diberi nilai 0, sedangkan pada pertanyaan unfavourable, jawaban benar diberi

nilai 0 dan jawaban salah diberi nilai 1.

Tabel 3.2 pertanyaan favourable dan unfavourable :


Pertanyaan No item skornya
Favourable 1,2,3,4,8,9,10,,11,13,15,16,17,18,20 Ya = 1
Tidak = 0
Unfavourable 5,6,7,12,14,19 Ya = 0
Tidak = 1

2. Kuesioner tindakan pencegahan demam tifoid

Pertanyaan yang diajukkan dalam kuesioner sebagian besar penulis kutip

dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang mengangkat

topik yang sama yaitu dari penelitian Fitriani, S (2020). Kuesioner tindakan

pencegahan pilihan jawaban benar dan salah dengan jumlah pertanyaan 10

pertanyaan dan nilai 1 jika benar dan 0 jika untuk jawaban salah, jumlah skor

tertinggi adalah >50%.


45

3. Kuesioner penatalaksanaan demam tifoid

Pertanyaan yang diajukkan dalam kuesioner sebagian besar penulis kutip

dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang mengangkat

topik yang sama yaitu dari penelitian Lina, F (2017). Kuesioner untuk

penatalaksanaan demam tifoid pilihan jawaban Ya dan tidak dengan jumlah

pertanyaan 10 pertanyaan dan nilai 1 jika benar dan 0 untuk jawaban salah.

Jumlah skor tertinggi adalah >50%.

Tabel 3.3 kisi-kisi instrument penelitian :


Kuesioner Nomor Pertanyaan

Pengetahuan - Nomor 1 - Pengertian Demam


- Nomor 2, 19 - Penyebab demam tifoid
- Nomor 17,3,4,5,6,7,8,20 - Pencegahan demam tifoid
- Nomor 9 - Makanan untuk menghindari demam
tifoid
- Nomor 10,11 - Penyebab demam tifoid
- Nomor 13,14 - Penularan demam tifoid
- Nomor 12,16 - Penyerangan demam tifoid
- Nomor 15,18 - Komplikasi

Tindakan - Nomor1,2,3,5,6 - Mencuci tangan dan sayuran


pencegahan - Nomor 4 - Memasak air
- Nomor 7,10 - Makanan dan jajan
- Nomor 9 - Pemeriksaan darah
- Nomor 8 - Kebersihan kuku
Penatalaksanaan - Nomor 1,6 - Pakaian
- Nomor 2 - Cairan
- Nomor 3,4,5 - Kompres
- Nomor 7,8,9,10 - Pemberian obat

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada


46

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut.

Kriteria validitas instrument penelitian yaitu jika r-hitung > r-tabel

maka butir instrument dinyatakan valid , r-hitung < r-tabel maka butir

instrument dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indicator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau

handal apabila jawaban responden atas pertanyaan itu konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliable jika memiliki cronbach

Alpa > 0.600.

G. Metode Pengumpulan Data

Adapun tahapan pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap persiapan

a. Peneliti menyerahkan surat ijin studi pendahuluan ke Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan STIKES HAMZAR.

b. Peneliti selanjutnya menyerahkan surat ijin ke BAPEDA dan membawa

surat izin dari BAPEDA ke DIKES

c. Setelah mendapatkan surat izin dari DIKES, peneliti kemudian

menyerahkan surat izin ke Puskesmas Rarang

d. Peneliti selanjutnya akan melakukan penentuan responden, dilakukan

dengan cara pengambilan sampel berdasarkan kriteria inklusi yang sudah

ditentukan.
47

2. Tahap Pelaksanaan

a. Peneliti akan melakukan sosialisasi dengan responden dan memberi

penjelasan mengenai tujuan, manfaat penelitian yang akan dilakukan dan

menanyakan kesediaannya untuk membantu proses penelitian.

b. Responden yang bersedia selanjutnya akan menandatangani surat

pernyataan persetujuan dan apabila tidak bersedia maka tidak ada paksaan

untuk menandatangani.

c. Pada pelaksanaan penelitian, peneliti akan mendatangani responden di

ruang rawat inap Puskesmas Rarang.

d. Peneliti kemudian membagikan responden kuesioner-kuesioner yang

sudah disediakan peneliti dan meminta responden mengisi kuesiner

tersebut dan menjelaskan responden cara mengisinya.

3. Tahap Pelaporan

Peneliti akan mengumpulkan hasil dari pengisian kuesioner dari

responden kemudian dicek kembali kelengkapannya.

H. Analisis Data

1. Analisa Univariat

Analisis univariat untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi

atau besarnya proporsi menurut berbagai karakteristik variabel yang diteliti

baik untuk variabel dependent maupun variabel independent (Hidayat, 2011).

Analisis Univariat antara lain Umur, Jenis Kelamin dan tingkat Pendidikan

yang akan disajikan dalam penelitian.


48

2. Analisa Bivariat

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan yaitu mempelajari hubungan antar variabel

dengan menggunakan “Uji Spearman Rank” kemudian dimasukkan dalam

table kontigensi 2 x 2. Setelah itu mencari nilai frekuensi harapan (ekspetasi).

Hasil nilai ekspetasi dimasukkaan dalam rumus untuk menghitung X 2 hitung

sebagai berikut :

X2 = ∑ (0-E)
E

Dimana x2 : X2 hitung : Frekuensi yang diobservasi

E : Frekuensi yang diharapkan

Dari hasil perhitungan akan didapatkan X2 hitung. Setelah itu X2

hitung dibandingkan dengan daerah kritis penolakan : dk = 1 untuk table

kontigensi 2 x 2 dengan level signifikan 95%.

I. ETIKA PENELITIAN

Sebelum melakukan penelitian, peneliti memperhatikan etika dalam penelitian

karena merupakan masalah yang sangat penting mengingat penelitian ini

berhubungan langsung dengan manusia yang mempunyai hak asasi dalam

kegiatan penelitian, sebelum meminta persetujuan dari responden, peneliti

memberikan penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan. Adapun bentuk

etika penelitian yang penting dilakukan menurut Hidayat (2014) adalah :


49

1. Informed Concent

Merupakan lembar persetujuan memuat penjelasan-penjelasan tentang

maksud dan tujuan penelitian, dampak yang mungkin terjadi selama

penelitian. Apabila responden sudah mengerti dan bersedia maka diminta

menandatangani surat persetujuan menjadi responden. Namun apabila

responden menolak, peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati

haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian daengan cara tidak memberikan

atau mencantumpak nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data hasil penelitian yang

disajikan.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Informasi yang diberikan oleh responden serta semua data yang terkumpul

akan disimpan, dijamin kerahasiaannya dan hanya menjadi koleksi peneliti.

Informasi yang diberikan oleh responden tidak akan disebarkan atau diberikan

kepada orang lain tanpa seizing responden. Peneliti menjamin semua

kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dan akan dijaga hanya

digunakan untuk kepentingan penelitian semua.

Anda mungkin juga menyukai