BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang dikenal dengan Salmonella typhi (S. typhi). Penyakit ini masih sering
tropis seperti Indonesia (Idrus, 2020). Salmonella typhi hanya hidup pada
manusia, orang dengan demam tifoid membawa bakteri dalam aliran darah
dan saluran usus mereka. Gejala yang timbul antara lain demam tinggi
kepala, mual, sakit perut, dan sembelit atau diare. Beberapa kasus
2016).
kematian per tahun, sebagian besar kasus terjadi di Asia Tenggara, Asia
menular yang terjadi pada semua umur di Indonesia, yaitu sebesar 6,0%
1,6% dan menduduki urutan ke-5 penyakit menular yang terjadi pada
semua umur di Indonesia, yaitu sebesar 6,0% serta menduduki urutan ke-
Nusa Tenggara Barat Tahun 2018, tipoid klinis dapat dideteksi di Provinsi
NTB dengan prevalensi 1,9%, dan tersebar di seluruh kabupaten atau kota,
pada kelompok sekolah dan tidak bekerja, konsisten dengan data pada
kelompok umur. Dari sudut tempat tinggal tipoid dijumpai di daerah desa
dan menurut pengeluaran per kapita, tipoid lebih tinggi pada rumah tangga
Kasus demam tifoid sering terjadi pada rentang usia 3-19 tahun.
Anak dibawah umur 5-11 tahun merupakan anak usia sekolah, dimana
sehingga mereka lebih rentan terkena demam tifoid karena daya tahan
tubuhnya tidak sekuat orang orang dewasa atau karena kurangnya menjaga
kebersihan saat makan dan minum, tidak mencuci tangan dengan baik
setelah buang air kecil maupun buang air besar (Mustofa, 2021). Demam
dengan cara berikut ini: mencuci tangan dengan air mengalir yang bersih.
Merebus air untuk minum sampai mendidih. Hindari minum air yang
belum diolah. Hindari minum es batu yang tidak jelas asal airnya. Hindari
yang benar, khususnya pada penyakit tifoid itu sendiri. Sedangkan sering
Tifoid yaitu: demam malam hari berlangsung selama 5-7 hari, nafsu
makan menurun, sakit perut, pusing, lemas dan bintik-bintik merah muda.
(Idrus, 2020)
sebanyak 118 orang, pada tahun 2021 terjadi penurunan yaitu sebanyak
103 orang, dan pada tahun 2022 dari bulan Januari sampai bulan Agustus
tifoid sangat rendah seperti pencegahan supaya tidak terjadi demam tifoid
pada anak dan penatalaksanaan orang tua ketika anak terkena demam
terkait dengan kejadian demam tifoid baik secara global, nasional maupun
Puskesmas Rarang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Rarang.
2. Tujuan Khusus
Rarang.
Rarang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
anak.
Rarang.
lebih baik dari segi materi, metode maupun teknis dari penelitian
ini.
8
E. Keaslian Penelitian
3. Marlina Tingkat Pengetahuan Metode Hasil penelitian iniPersamaan pada Perbedaannya yaitu
Sinabariba Ibu tentang tanda-tandapenelitian menunjukkan penelitian ini metode penelitian
(2021) demam tifoid pada deskriptif bahwadari 20adalah pada yang digunakan
balita di klinik tanjung responden yangvariabel oleh Marlina
tahun 2021 memiliki balita diDependen : sinabariba adalah
Klinik Tanjung Delitingkat metode penelitian
Tua pada tahun 2021pengetahuan ibu studi tanda-tanda
yang berpengetahuantentang demam demam tifoid
9