RKS Arsitektural Gedung
RKS Arsitektural Gedung
12.1.3.URAIAN PEKERJAAN
12.1.3.1.Penyediaan
XII - 1
12.1.4. GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN
12.1.4.2.Gambar-gambar Tambahan
Berlaku dan mengikat di dalam Rencana Kerja dan Syarat syarat ini :
a. Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail
maka gambar detail yang dipakai / diikuti.
b. Bila terdapat Skala gambar dan ukuran dalam gambar tidak sesuai, maka
ukuran dalam gambar yang di ikuti.
12.1.7.3.Direksi Keet
Perlengkapan :
a. Meja Tulis
b. Kursi untuk meja tulis
c. Satu set meja kursi tamu
d. Papan tulis white board
e. Satu set meja besar dan kursi untuk keperluan rapat
f. Satu buah almari yang bisa dikunci
Pada saat Rekanan akan memulai pelaksanaan dilapangan atau setelah rekanan
menerima S.P.K dan atau SPL (Surat Penyerahan Lapangan) dari Pemberi
Tugas harus segera mengadakan persiapan antara lain berupa pembuatan
jadual/schedule pelaksanaan keseluruhan yang berupa Barchart secara tertulis,
berisi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan, waktu yang direncanakan dan
disesuaikan dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak.
Disamping itu Kontraktor harus mengajukan juga :
Schedule pengadaan tenaga kerja
Schedule pengadaan bahan
Schedule tersebut harus selalu berada dilokasi, tempat pekerjaan untuk diikuti
dengan perkembangan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan dengan
diberikan tanda garis tinta warna merah. Bila terdapat/terlihat hambatan,
semua pihak harus segera mengadakan langkah-langkah untuk
penanggulangan hambatan yang akan terjadi.
XII - 2
d. Konsultan Pengawas berhak menolak penunjukan seorang Site
Manager dan atau sebagai wakil dari Kontraktor berdasarkan
pendidikan, pengalaman, tingkah laku dan kecakapan, dalam hal
ini Kontraktor harus segera menempatkan pengganti lain dengan
persetujuan Konsultan Pengawas.
Kontraktor harus menjaga agar jalan umum, jalan kecil dan hak
Pemakai jalan, bersih dari bahan-bahan bangunan dan sebagainya dan
memelihara kelancaran lalu-lintas, baik bagi kendaraan maupun
pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
Kontraktor juga harus bertanggung jawab atas gangguan dan
pemindahan yang terjadi atas perlengkapan umum, seperti saluran air,
listrik dan sebagainya, yang disebabkan pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Kontraktor. Dan biaya pemasangan kembali serta
segala perbaikan kerusakan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
12.1.11.4.Terhadap Bangunan Yang Ada
12.1.13.2.Kecelakaan
12.1.13.3.PPPK
a. Alat-alat
b. Pengukuran
a. Kontraktor harus selalu memegang teguh disiplin dan perintah yang baik
kepada pekerjanya dan tak akan mengerjakan tenaga yang tidak sesuai atau
tidak mempunyai keahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya.
b. Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau
persetujuan secara tertulis dari Pemberi Tugas. Selanjutnya perhitungan
penambahan / pengurangan pekerjaan, dilakukan atas dasar harga yang
disetujui oleh kedua belah pihak, jika harga pekerjaan tersebut tidak
tercantum dalam daftar harga upah dan satuan pekerjaan.
12.2.2.1.Papan Bouwplank
c. Untuk pemadatan dasar jalan dan tempat parkir digunakan mesin gilas
yang mempunyai kapasitas minimum 5 ton, kecuali atas persetujuan
Konsultan Pengawas harus digunakan peralatan yang lebih kecil guna
mencegah kerusakan struktur yang telah ada, sedangkan untuk
pemadatan / peralatan paving stone dan grass block digunakan mesin
gilas seberat ½ ton.
d. Konsultan Pengawas harus diberitahu bila penelitian di lapangan sudah
dapat dilaksanakan menentukan kepadatan relatif yang sebenarnya
dilapangan.
b. Pada pembentukan tanah yang bertangga atau bila akibat dari perataan
tanah terjadi suatu talud (tebing), maka harus diusahakan pengamanan
pada tebing yang rawan, untuk mencegah terjadinya longsoran dan
harus diusahakan agar air tidak menimpa daerah bangunan yang lebih
rendah.
XII - 1
e. Untuk mencegah longsor dan erosi harus dibuat parit-parit sementara,
dan buatlah kemiringan 2 % dari bangunan struktur dan dinding.
XII - 2
f. Selama pelaksanaan pekerjaan harus diadakan tindakan pencegahan
terhadap genangan atau arus air, masuknya air hujan atau air tanah dari
daerah sekitarnya yang dapat mengakibatkan terjadinya erosi.
Pencegahan ini termasuk pada pembuatan-pembuatan tanggul-tanggul
dan parit-parit sementara, sumur-sumur atau bak penampungan, pompa
air dan tindakan lain yang dapat diterapkan guna mencegah kerusakan
pekerjaan atau penundaan pekerjaan.
a. Lingkup Pekerjaan
b. Persyaratan
Kontraktor harus benar-benar mempelajari gambar, dimana letak
titik-titik pondasi, jarak dan dimensinya, darimana pengukuran
dimulai dan hal-hal lain yang menyangkut ketepatan letak galian
struktur.
Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap
galian masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian yang
gembur, maka ini harus digali keluar sedang lubang-lubang tadi
diisi kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga
mendapatkan kembali dasar yang waterpas, kecuali ditentukan lain
dalam gambar struktur.
c. Bahan
Tanah urugan yang dipakai harus bersih dari humus dan dapat
diambil dari tanah bekas galian dari jenis yang baik dan disetujui
Konsultan Pengawas.
Tanah urug yang berasal dari luar site / lokasi harus lebih berbutir,
tidak expansive, bebas sampah, batu yang lebih besar dari 10 cm,
akar-akaran dan bahan organik lainnya. Pasir sebagai urugan dapat
diterima.
d. Cara Pengerjaannya
a. Lingkup Pekerjaan
c. Cara Pengerjaannya
Urugan pasir harus dikerjakan sebelum pasangan diatasnya
dikerjakan.
Bila duga lantai bangunan yang dilaksanakan lebih tinggi dari duga tanah
halaman, maka tanah halaman tersebut harus diratakan sedemikian rupa
hingga benar benar rata dan padat.
12.2.5. P o n d a s i
12.2.5.2.Pondasi Struktural
b. Bata merah
Berasal dari tanah liat dan dari hasil pembakaran (produksi) lokal padat,
berukuran sama, hasil pembakaran yang masak, dengan maksimum
pecah/retak 10 %.
c. Pasir Pasang
Untuk semua pekerjaan pemasangan dan pekerjaan plesteran harus
memakai pasir pasang, berbutir kasar/ keras, tajam bersih dan tidak
mengandung tanah, lumpur, garam. Pasir larut sama sekali tidak
diperbolehkan dipakai.
d. Semen/PC
1. Yang dimaksud dengan semen adalah semen Portland (Portland
Cement ) Type I yang memenuhi syarat-syarat dari standard semen
Indonesia (NI-8-1972) dan standard industri Indonesia ( SII, 0013-81)
mutu dan cara uji semen portland. Type-type semen lainnya dapat
dipakai bila ada izin atau rekomendasi dari Konsultan Pengawas.
e. Air
Air untuk adukan pasangan-pasangan beton harus bersih, bebas dari
bahan-bahan yang merusak atau bebas dari campuran yang mempengaruhi
daya lekat semen dan dibuktikan dengan hasil test Laboratorium.
a. Kerikil Beton
Berasal dari hasil pecahan dari batu gunung atau boleh memakai kerikil
beton dengan butir-butir bulat dari sungai ukuran 1-3 cm, padat dan bersih
dari segala kotoran, tidak mengandung tanah, lumpur, garam.
b. Pasir Cor
Berbutir sangat keras, tajam dan bersih dari kotoran dan khusus untuk
pasir cor beton (lihat P B I thn 1971), tidak mengandung tanah, lumpur,
garam.
c. Semen P C
1. Yang dimaksud dengan semen adalah semen Portland (Portland
Cement ) Type I yang memenuhi syarat-syarat dari standard semen
Indonesia (NI-8-1972) dan standard industri Indonesia ( SII, 0013-81)
mutu dan cara uji semen portland. Type-type semen lainnya dapat
dipakai bila ada izin atau rekomendasi dari Konsultan Pengawas.
2. Semen-semen yang akan dipergunakan harus diperoleh dari pabrik-
pabrik yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
d. Air
Air untuk adukan pasangan-pasangan beton harus bersih, bebas dari
bahan-bahan yang merusak atau bebas dari campuran yang
mempengaruhi daya lekat semen dan dibuktikan dengan hasil test
Laboratorium.
12.2.12.2.Bahan-bahan
a. Semen
b. Pasir
XII - 1
c. Air
XII - 2
e. Batu Kali
Dari jenis batu basalt, bebas dari kotoran, tanah, lumpur, padat
tidak berpori.
Penampang batu maksimal 30 cm dengan minimal 3 muka
pecahan.
a. Adukan
b. Pelaksanaan
a. Adukan
a. Adukan
b. Pelaksanaan
c. Perlindungan
d. Bingkai beton
a. Bahan-bahan
2. Plesteran halus
4. Plesteran siar
12.2.15.Pekerjaan Aluminium
12.2.15.1.Lingkup Pekerjaan
12.2.15.2.Bahan-bahan
a. Aluminium
b. Bahan
c. Profile
XII - 2
Daun pintu dan jendela memakai profil seri/dept 38x50 mm,
tebal 1,7 mm.
Profil pelengkap lainnya memakai standard sesuai dengan
kegunaannya.
d. Kelengkapan aluminium
12.2.15.3.Pekerjaan Persiapan
12.2.15.4.Pekerjaan Pelaksanaan
j. Semua detail pertemuan harus runcing, halus, rata dan bersih dan
goresan-goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan
aluminium.
12.2.17.1.Lingkup Pekerjaan
12.2.17.2.Bahan-bahan
12.2.17.3.Pekerjaan Pelaksanaan
c. Engsel untuk pintu kayu dipasang 30 cm dari tepi atas dan bawah
sedangkan engsel ketiga dipasang ditengah-tengah.
12.2.18.Pekerjaan Langit-langit
12.2.18.1.Lingkup Pekerjaan
1. Langit-langit Beton
Langit-langit beton terdapat diruangan-ruangan seperti
ditunjukkan dalam gambar.
Uraian selanjutnya dapat dilihat pada pasal 4.8. pada RKS ini.
2. Langit-langit Kalsiboard
Langit-langit Kalsiboard dipasang pada semua ruangan
dilantai 2 dan teras dan R. Toilet semua lantai kecuali
ditunjukkan lain oleh gambar.
3. Langit gypsum-board
a. Rangka Langit-langit
1. Rangka langit-langit terbuat dari 'hot - dipped galvanized
steel' dengan penutup penutup aluminium warna 'low glass
white' kualitas : Mulcindo, JOFF Metal.
2. Rangka merupakan 'grid' yang terdiri dari profil-profil
berbentuk T (tee) yang terdiri atas profil utama (maintee),
profil penghubung (cross tee) dan lis-lis tepi D, 4 mm,
dengan gesper pengatur ketinggian.
a. Bahan
b. Persiapan
c. Pelaksanaan
12.2.19.Pekerjaan Lantai
12.2.19.1.Lingkup Pekerjaan
1. Lantai Keramik
Dilaksanakan untuk seluruh bangunan seperti ditunjukkan
dalam gambar. Uraian selanjutnya dapat dilihat di pasal
12.2.18.2. pada RKS ini.
12.2.19.2.Pekerjaan Keramik
a. Bahan
b. Persiapan
c. Pelaksanaan
XII - 2
synthetic resin dan bahan-bahan
additive dan mempunyai
kualitas setara dengan
Afagrout.
Semen pasir dan air dalam segala hal harus sesuai ketentuan
pasal 12.2.7.
d. Pemotongan keramik
a. Lingkup Pekerjaan :
b. Bahan-bahan :
Digunakan adukan dari campuran 1pc:3ps dengan persyaratan
sebagai berikut :
1. Semen :
Seperti yang disebutkan dalam ayat 12.2.7. pada RKS ini
2. Pasir :
Seperti yang disebutkan dalam ayat 12.2.7. pada RKS ini
3. Air :
Seperti yang dijelaskan dalam ayat 12.2.7. pada RKS ini
4. Floor Hardener:
Hardener Non-Metalic, harus tahan benturan, asam, dan
sebagainya.
c. Cara Pelaksanaan :
12.2.20.1.Lingkup Pekerjaan
a. Lingkup Pekerjaan :
b. Bahan-bahan :
1. Keramik :
Digunakan bahan keramik "non kaulin" yang mempunyai
warna badan coklat muda dari produksi dalam negeri setara
dengan Roman, Asia Tile, Mulia.
2. Perekat :
Seperti yang dijelaskan dalam ayat 12.2.18.2. buku
persyaratan teknis ini.
3. Pengisi Nat :
Seperti yang dijelaskan dalam ayat 12.2.18.2. buku
persyaratan teknis ini.
Pelaksana harus mengajukan semua contoh bahan yang akan
digunakan, untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas, bahan
yang dipakai harus sesuai dengan contoh yang telah disetujui.
c. Cara Pelaksanaan :
12.2.21.Pekerjaan Kaca
12.2.21.1.Lingkup Pekerjaan
12.2.21.2.Bahan-bahan
e. Mutu dan cara uji kaca harus sesuai dengan SII 0189-78.
12.2.21.3.Pekerjaan Persiapan
12.2.21.4.Pelaksanaan
XII - 2
12.2.22.Pekerjaan Pengecatan
12.2.22.1.Lingkup Pekerjaan
1. Cat tembok
Pekerjaan pengecatan tembok terdapat pada dinding yang
tidak difinish oleh pelapis dinding lainnya.
Uraian selanjutnya dapat dilihat diayat 12.2.21.4. pada RKS
ini.
3. Cat kayu
Untuk kusen, built in.
Uraian selanjutnya dapat dilihat diayat 12.2.21.6. pada RKS
ini.
4. Cat Melamic
Untuk daun-daun pintu dan partisi teakwood serta kusen-
kusen dan pekerjaan kayu.
Uraian selanjutnya dapat dilihat diayat 12.2.21.7 pada RKS
ini.
6. Cat Epoxy
12.2.22.2.Bahan-bahan
a. Bahan
b. Warna
12.2.23.1.Lingkup Pekerjaan
12.2.23.2.Bahan-bahan
3. Perlengkapan lain :
12.2.23.3.Pekerjaan Persiapan
12.2.24.1.Lingkup Pekerjaan
12.2.24.2.Bahan-Bahan
12.2.24.3.Pekerjaan Pelaksanaan
XII - 12
b. Pagar pembatas dinding penuh.
1. Letak :
Dipasang pada pagar pembatas dengan tetangga.
2. Pondasi :
Pagar ditumpu pasangan pondasi batu kali dengan spesi 1pc :
5ps. Dibawah pondasi dipasang pasangan aanstamping
setinggi 15 cm dan pasir urug setinggi 20 cm.
Bagian dari pondasi batu kali yang tampak diplester halus
dengan spesi 1pc : 5ps.
3. Pasangan / plesteran :
Diatas pondasi dipasang pasangan bata dengan spesi 1pc : 3ps
untuk pasangan trasram setinggi 30 cm dari muka sloof, dan
spesi 1pc : 5ps untuk pasangan diatas pasangan trasram.
Pasangan bata diplester dengan pasangan 1pc: : 3ps untuk
plesteran trasram dan 1pc : 5ps untuk plesteran diatas
plesteran trasram.
Benangan dipakai spesi 1pc : 5ps.
4. Pengaku :
Untuk pengaku pekerjaan ini dipasang sloof ukuran 15/20
dengan besi tulangan 4 12 dan beugel 8~15cm.
Kolom utama dengan dimensi 15/15 cm dengan tulangan 4
12 dan beugel 8~15 yang dipasang setiap 3 meter dan
kolom 15/15 cm dengan tulang 4 10 dan beugel 8~15 yang
dipasang pada setiap 3.00.
Balok ring dibuat dengan ukuran 15/15 dengan tambahan
ornamen. Tulangan dipakai 4 10 dan beugel 8~15
5. Finishing :
Sisi luar dan sisi dalam dicat tembok.
c. Pintu Pagar :
1. Letak :
Dipasang pada sisi-sisi / tempat-tempat sesuai gambar.
2. Bahan :
Terbuat sesuai gambar.
3. Sistem Pembukaan :
Pintu ini dibuka dengan sistem rel, dimana rel terbuat dari
besi siku 60.60.6, yang dipasang menelungkup dan
diangkerkan pada landasan rel ini dari balok beton.
Rel dan balok beton ini dipasang selebar daun pintu ditambah
selebar daun pintu pula kearah pembukaannya.
Bagian bawah pintu dipasang dan diikat roda besi yang
berfungsi sebagai penggerak pintu diatas rel diatas.
12.2.26.Pekerjaan Perkerasan
a. Pekerjaan Persiapan :
3. Pada waktu penggilasan kadar air yang ada pada tanah harus
selalu dikontrol, tidak boleh terlalu basah atau kering.
4. Untuk daerah yang mengalami penurunan akibat pemadatan
ini, maka permukaannya harus ditimbun kembali sehingga
rata.
NI - 2
NI - 3
NI - 8
AASHO T - 99 / Peraturan Pelaksanaan Pembangunan Jalan
Raya.
c. Bahan :
3. Laying course
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan instalasi Elektrikal yang harus dilaksanakan dalam proyek ini
adalah :
Pekerjaan Instalasi Listrik
Pekerjaan Instalasi Penangkal Petir
12.3.3.1.Lingkup Pekerjaan
a. Macam Kabel
d. Pengetesan
e. Penyambungan / Termination
XII - 1
dipersyaratkan lain, misalkan sambungan baut tanpa sepatu
kabel.
Sepatu kabel yang digunakan adalah yang berkualitas baik,
standard merk GAE atau sederajat.
Pemasangan sepatu kabel harus menggunakan tang press atau
secara hidrolis.
Penyambungan kabel ke terminal panel / peralatan di semua
bangunan adalah tanggung jawab kontraktor.
Sambungan harus dilaksanakan dengan baik, cukup kuat / erat
sesuai dengan model terminal peralatan yang terpasang.
Semua sambungan kabel pada terminal kabel harus
menggunakan sepatu kabel dengan ukuran yang sesuai bahan
C.U.
12.3.3.5.Spesifikasi Peralatan
a. Armature Lampu
2. B a l l a s t.
Ballast harus leak proof, mempunyai temperatur kerja rendah
noise less, ballast dengan rumahan dari bahan polyester. Untuk
lampu TL dengan dua lampu disusun / digunakan "twin lamp
ballast" (anti stroboscopic). Rated tegangan 220 Volt. Rugi-rugi
/ losses ballast tidak lebih besar dari 2,0 watt untuk TL 18 watt
dan 2,5 watt untuk TL 36 watt.
Ballast harus dilengkapi dengan connection terminal merk
Philips.
4. Starter.
Starter untuk lampu fluorescent mempunyai realibility tinggi,
terbuat dari high. Quality white polycarbonate. Rating starter
disesuaikan dengan rating lampu TL.
Merk: Philips
7. Lampu taman.
Lampu : HPC-N 75 watt, mercury dengan control geared
Pemasangan : 2 m dari permukaan tanah.
Merk : Artolite
8. Lampu down light : recessed mounted.
Housing alluminium cylinder, brown polycarbonate di bagian
dalam, dilengkapi dengan black bayonet fitting diapharm dan
reflector.
Lampu : incandescent PL 13 Watt.
Merk : Philips, Artolite
1. Kontruksi Panel
a. K a b i n e t
Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimal 2,0
mm. Kabinet untuk panel board mempunyai ukuran yang
proposionil seperti dipersyaratkan untuk panel board, yang
besarnya sesuai dengan ukuran pada gambar perencana atau
menurut kebutuhan sehingga untuk jumlah dan ukuran komponen
yang dipakai memenuhi standard panel. Frame / rangka panel harus
digrounding / ditanahkan. Pada kabinet harus ada cara-cara yang
baik untuk memasang, mendukung dan menyetel "panel board"
serta tutupnya. Kabinet dengan kabel-kabel "throught feeder" harus
diatur sedemikian rupa sehingga ada saluran dengan lebar tidak
kurang dari 10 cm untuk branch circuit panel board. Setiap kabinet
harus dilengkapi dengan kunci-kunci khusus untuk panel
berkualitas baik. Untuk satu kabinet harus disediakan 2 (dua) buah
anak kunci dan memiliki master key.
b. F i n i s h i n g
Semua kabinet harus dicat dengan warna yang ditentukan oleh
pengawas. Semua kabinet dan pintu-pintu untuk panel board listrik
harus dibuat tahan karat dengan cara "Galvanized plating" atau
dengan "Zink chromate primer" selain yang disebut di atas, harus
dilapisi dengan lapisan anti karat.
c. Pasangan panel
Pasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam
panel dengan mudah masih dapat dijangkau, tergantung daripada
macam / type panel, maka bila dibutuhkan tambahan alas / pondasi
/ penumpu / penggantung maka Pemborong harus menyediakan
dan memasangnya sekalipun tidak tertera pada gambar.
i. Alat-alat ukur
Setiap panel harus dilengkapi alat-alat ukur seperti pada gambar.
Meter-meter adalah dari type "Moving Iron Vane Type" khusus
untuk panel, dengan scale sircular, flush atau semi flush, dalam
kotak tahan getaran, dengan ukuran 144 x 144 mm atau 96 x 96
mm, dengan saklar putar untuk voltmeter (voltmeter selector
switch) harus ditandai dengan jelas.
j. Transformator Arus
Trafo arus adalah dari type kering, dalam ruangan type jendela
XII - 1
dengan perbandingan kumparan yang sesuai dengan ketelitian 0,3
dengan burden sesuai dengan standard-standard VDE pemasangan
harus kuat dan dapat menahan gaya-gaya mekanis. Pada waktu
terjadinya hubungan singkat 100 KA. Trafo arus untuk ampere
XII - 2
meter juga boleh dipergunakan bersama dengan KWH meter
asalkan ketelitiannya masih baik bila tidak baik maka harus
dipergunakan trafo arus khusus.
k. S i k r i n g
Sikring adalah dari type kapasitas interupsi tinggi. Semua sikring
harus dipasang pada sisi sumber dari suatu peralatan yang dapat
dicabut (drawout) atau di sisi beban dari peralatan lainnya, dan
harus mempunyai kapasitas interupsi tidak kurang dari 30 KA. Bila
sikring merupakan bagian suatu saklar, maka harus diatur
sedemikian rupa sehingga saklar tersebut tidak dapat dimasukkan
bila sikringnya tidak pada tempatnya dan harus ada indikator untuk
sikring putus.
Sikring harus dipasang pada pendukung yang sama pada
peralatan-peralatan yang dapat dicabut (drawout). Untuk setiap
panel harus disediakan sikring cadangan sebanyak sikring yang
ada, yang disimpan dalam almari khusus dan diberi pengenal yang
jelas.
l. Kabel-kabel pengontrol
Kabel pengontrol dari panel-panel harus dipasang di
pabrik/bengkel secara lengkap dan dibundel dan dilindungi
terhadap kerusakan mekanis. Ukuran minimal adalah 1,5 mm2 dari
type 600 volt. PVC.
n. Pilot Lamp
Pilot lamp dipasang pada panel sebagai petunjuk / indikator
berfungsi atau tidaknya peralatan listrik yang dipasang pada panel
tersebut.
Untuk menunjukkan adanya tegangan masing-masing fasa dari
supply listrik digunakan voltmeter dan selector switch 7 posisi di
masing-masing panel.
p. Merk Pabrik
Semua peralatan dalam panel (pengaman, alat ukur, dll) harus
diusahakan buatan satu pabrik dan peralatan-peralatan sejenis harus
dapat saling dipindahkan dan ditukar tempatnya pada frame panel-
panel. Merk yang diperbolehkan untuk digunakan adalah MERLIN
GERIN atau sederajad.
a. Air Terminal.
Air Terminal dengan system Splitzen dari bahan tembaga.
b. Penghantar.
Penghantar ini menghubungkan secara listrik antara Air
Terminal dan Elektrode Pentanahan. Penangkal ini harus
menjamin dapat mentransfer dengan aman energy kilat /
petir dari air terminal ke tanah. Penghantar dari BC Draad
50 sqmm.
c. System Pentanahan.
Terminal pentanahan, terletak didalam bak kontrol dengan
ukuran yang sesuai (Shop Drawing). Bak kontrol
diperlukan untuk pengujian tahanan tanah secara berkala.
Elektrode pentanahan, terbuat dari bahan Galvanis Iron
Pipe 1,5 “ panjang 6.000 mm. Dan harus dimasukkan
dalam tanah secara vertical.
Tahanan pentanahan maximal 2 OhM.
12.4.1.1.Lingkup Pekerjaan
12.4.1.5.Pelaksanaan Kerja
12.4.1.7.Sistem Koordinasi
12.4.1.9.P e n j a g a a n
12.4.1.13.G a r a n s i
12.4.1.14.L a i n - l a i n
12.4.2.1.Lingkup Pekerjaan
12.4.2.2.Standard Pekerjaan
1) Gate valve
type : bronze, cast iron dengan non rising stem
class : 125 WOG
buatan : Toyo,kitazawa atau sederajat
2) Globe valv
type : bronze, cast iron
class : 125 WOG
buatan : Toyo,kitazawa atau sederajat
XII - 1
3) Check valve
type : bronze, cast iron swing type
class : 125 WOG
buatan : Toyo,kitazawa atau sederajat
4) Strainer
type : bronze, cast iron Y pattern
class : 125 WOG
buatan : Toyo,kitazawa atau sederajat
5) Flexible joint
type : Flanged (chloroprene) rubber joint
class : 20 Kg/cm²
buatan : Tozen, Proco
6) Aluminium foil
type : single sided, fire retardant
buatan : sisalation, Harvi
7) Adhesive tape
type : Self adhesive all foil tape, fire retardant
lebar : 2"
tebal : min. 50 micron
type glue : fire retardant
strength : 80 N/inch, tensile 95 N/sq.in²
fire rating : class Din 4102 - B1
8) Therma tape
type : Self adhesive, fire retardant
lebar : 2" – 8”
tebal : 10 – 16 mm
fire rating : class Din 4102 - B1
c. Material Pipa
TABEL 2
BAHAN ISOLASI
MATER IAL
DI TIDAK TERBENAM REMARK
DALAM TERBENAM DALAM
TANAH DINDING
Air dicat ter dicat meni dicat meni 2x & semua sistem air mat suptra
bersih 2x+ 2x& cat akhir cat akhir 1 x bersih & hydrant
goni/plastik 1x harus di isolasi
tape termasuk valve,
pompa,
penggantung dll.
Semua tenaga kerja dan teknisi yang dipekerjakan untuk instalasi pipa
harus orang-orang yang sudah berpengalaman minimal 5 (lima) tahun
dibidangnya (tukang las, tukang pipa dll).
n. Semua belokan pipa harus dari jenis "long radius" kecuali kondisi
tempat tidak memungkinkan.
TABEL 4
JARAK PIPE SUPPORT
15 2 2,5 0,6
20 2,5 3 0,9
25 2,5 3 0,9
30 3 3 0,9
40 3 4 0,9
50 3 4 1,2
q. Pada saat pemasangan pipa harus selalu dijaga agar ujung pipa
yang sedang dipasang dalam keadaan tertutup untuk
menghindarkan masuknya kotoran yang tidak dikehendaki,
terutama apabila pemasangan belum selesai dan akan diteruskan
esok harinya.
r. Pipa-pipa supply air bersih untuk lantai satu harus dipasang diatas
plafond lantai satu (menggantung pada dak beton) dan tidak boleh
ditanam pada lantai beton.
c. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi ruang atau pipa
baja.
d. Rongga antara pipa dan sleeves harus dibuat kedap air dengan
mengisinya dengan "gasket" atau bahan lain yang disetujui.
v. Pembersihan
w. Pemberian warna
12.4.2.6.Jaminan
12.4.2.7.Masa Pemeliharaan
12.4.2.8.Lain-lain
12.4.3.1.Lingkup Pekerjaan
12.4.3.2.Standard Pekerjaan
- Standard :
- SNI (Standard Nasional 225 - 1987).
- SII (Standard Industri Indonesia)
- PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik)
- Peraturan Dinas Keselamatan Kerja DEPNAKER.
12.4.3.3.Bahan Instalasi
a. Material Pipa
1) Pipa Pembuangan Air Kotor, Bekas dan Vent
Pipa-pipa pembuangan air kotor dan air bekas dari pipa PVC
AW dengan tekanan kerja 10 Kg/cm². Pipa ventilasi dari pipa
PVC class dengan tekanan kerja 5 Kg/cm².
Semua fitting assesories yang dipasang (misal : "Y" PVC, sock,
elbow dll) harus buatan pabrik.
Ukuran diameter pipa sesuai gambar.
Standard mutu : pipa PVC, ex Banlon, Pralon, Wavin, Rucika,
Vinilon.
Semua tenaga kerja dan teknisi yang dipekerjakan untuk instalasi pipa
harus orang-orang yang sudah berpengalaman minimal 5 tahun
dibidangnya (tukang las, tukang pipa dll).
XII - 2
3) Fitting atau alat-alat yang akan menimbulkan tahanan aliran-
aliran yang tidak wajar tidak boleh dipergunakan.
4) Sanitary Fixture sesuai dengan standard kualitas dan ukuran
dari SPI.
r. Pembersihan :
1) Semua bagian yang terlindung dinding harus bebas dari lemak
dan kotoran lain.
2) Semua bagian pipa, katup dan alat-alat lainnya harus
dibersihkan terlebih dahulu dari lemak, lumpur dan kotoran
lainnya yang ikut terbawa masuk.
3) Apabila terjadi kemacetan, pengotoran pada bagian bangunan,
atau finishing arsitektur, atau timbulnya kerusakan lain, yang
semuannya atas kelalaian dari Kontraktor, harus diatasi dan
diperbaiki atas tanggungan kontraktor.
4) Penggantung/penumpu pipa dan peralatan logam lainnya, harus
dilapisi dengan cat pencegah karat.
12.4.3.7.Masa Pemeliharaan
a. Masa Pemeliharaan untuk seluruh pekerjaan instalasi dan pemipaan
ditetapkan selama 6 bulan setelah barang diserahkan kepada
pemberi Tugas / Konsultan Pengawas.
b. Kontraktor harus memintakan ijin-ijin yang mungkin diperlukan
untuk menjalankan instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini
atas tanggungan sendiri.
BAB IV
PENUTUP
1. Pada prinsipnya seluruh pekerjaan telah di jelaskan dalam Rencana Kerja dan
Syarat – Syarat bagian teknis, apabila ternyata masih ada pekerjaan yang harus di
laksanakan namun tidak tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat – Syarat
bagian teknis maka pekerjaan tersebut tetap harus di laksanakan atas biaya
kontraktor pelaksana.
2. Segala hal yang menyangkut merk serta produk tertentu bisa disubtitusi/
diganti dengan merk lain asal kualitasnya sama/setara dan harus di ketahui
Pengawas Lapangan dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas PU
Cipta Karya dan Tata Ruang.
3. Kontraktor pelaksana tidak hanya melaksanakan hal-hal yang tercantum
dalam Rencana Kerja dan Syarat – Syarat bagian teknis, namun juga hal – hal
yang sifatnya membantu dalam kelancaran pelaksanaan pekerjaan untuk
mendapatkan hasil kerja yang maksimal.
4. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat –
Syarat bagian teknis ini dapat dikonsultasikan ke Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan ( PPTK ).
5. Apabila di temukan sesuatu yang dapat mengakibatkan pelaksanaan
pekerjaan mengalami kesulitan karena pengaruh kondisi lapangan di sekitar
lokasi pekerjaan, diharapkan kontraktor pelaksana memberikan alat bantu yang
berfungsi sebagai pendukung dalam kelancaran pelaksanaan pekerjaan.