Dalam kasus ini, kami menggunakan prinsip komunikasi proses
simbolik, Timbal balik dan Omni present (komunikasi terjadi dimana-mana). Proses simbolik merupakan Lambang yang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku nonverbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama. Proses timbal balik yaitu komunikasi yang yang bentuk dasarnya bersifat dua arah. Sedangkan proses omni present yaitu para peserta komunikasi saling mempengaruhi, seberapa kecil pun pengaruh itu, baik lewat komunikasi verbal maupun nonverbal. Dalam penggunaan prinsip ini, audient sebagian ada yang mendengarkan dan merespon terhadap apa yang dijelaskan komunikan sebagian lagi ada yang tidak mendengarkan dan mersepon. Sehingga penggunaan perinsip ini belum mendapatkan respon yang baik.
Hambatan-hambatan yang terjadi dalam komunikasi:
1. Hambatan personal Yaitu berupa komunikator yang tidak sepenuhnya menguasai materi yang disampaikan dan belum mempersiapkan materi yang akan disampaikan. 2. Hambatan fisik Yaitu berupa jarak antara komunikator dengan audient. Audient yang kurang memperhatikan komunikator karena posisi audient yang tidak berkumpul menjadi satu dan audient masih sibuk dengan kegiatan yang lain. 3. Hambatan lingkungan Yaitu berupa kebisingan yang disebabkan karena banyaknya anak-anak dan juga audient yang masih berbicara dengan audient yang lain. Selain itu faktor tempat yang kurang memadai juga menjadi hambatan dalam komunikasi ini. Strategi yang digunakan 1. Dalam hambatan personal komunikator mengulang kembali apa yang disampaikan dan meminta audient mengulang lagi apa yang disampaikan. 2. Dalam hambatan fisik, yang digunakan yaitu dengan komunikator menjelaskan dengan posisi berdiri dan meminta audient untuk mendekat supaya komunikator bisa menjelaskan dengan baik dan audient mendegarkan dengan jelas. 3. Dalam hambatan lingkungan, yang digunakan yaitu dengan memfokuskan kembali audient dan menyediakan tempat yang lebih besar.
Hasil
Dari strategi yang sudah diterapkan, didapatkan hasil bahwa Ketika
diminta untuk mendekat ke arah komunikator, audient melakukan apa yang diminta dan dapat mendengarkan apa yang telah disampaikan oleh komunikator. Selain itu, audient dapat memahami yang telah disampaikan dan mampu mengulang kembali yang telah disampaikan.
Keterbatasan dalam komunikasi
Dalam komunikasi ini, tidak ada keterbatasan fisik seperti kurangnya
pendengaran audient atau penglihatan audient. Sehingga audient dapat mendengarkan dengan jelas. Komunikator juga dapat menjelaskan materi dengan baik dan dapat diterima oleh audient.