Ellsa Yulicka Pratiwi (142012018012) Fayi Haristia Gani (142012018014) Harun Alfatoni (142012018015) Secara etimologi, nasionalisme berasal dari kata “nasional” dan “isme” yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa, memiliki rasa solidaritas terhadap musibah dan kekurangberuntungan saudara setanah air, sebangsa dan senegara; persatuan dan kesatuan.
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya
Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Bagi dunia ketiga abad ke-20 dapat dianggap sebagai abad nasionalisme, tidak lain Karena menyaksikan timbulnya nation state (Negara bangsa), setelah berakhirnya Perang Dunia II. Fungsi nation state dianggap menjumpai konsep bangsa Indonesia. Apa yang diucapkan pada Sumpah Pemuda 1928 adalah kelengkapan dan pembulatan konsep tersebut. Manifesto itu memuat paham nasionalisme sebagai anti kolonialisme dan sekaligus memuat prinsip-prinsipnya, ialah : kesatuan, kebebasan, persamaan, kepribadian Makna Nasionalisme secara politis merupakan kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau menghilangkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.