Anda di halaman 1dari 14

BADAN USAHA MILIK GAMPONG ( BUMG )

“ HUDEP BEUSAREE“
GAMPONG ULEE GUNONG KEC.TANGSE KAB’PIDIE
Sekretariat : Jln. Tangse –Geumpang ,Km 40 Gampong Ulee Gunong
Nomor : Istimewa/2019
Lampiran : 1 ( Satu) Berkas Ulee Gunong, 01 November 2019
Kepada Yth
Perihal : Permohonan Bantuan
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
Penambahan Modal dan Pembinaan TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Direktorat Jenderal Pembangunan Dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Direktorat Pengembangan Usaha Ekonomi Desa

Assalamua’alaikum Wr. Wb.


Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
rahmat dan Hidayah-Nya Kepada Kita Semua, Shalawat serta salam semoga tetap
terlimpah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.

Sehubungan dengan rencana kami untuk Meningkatkan industri Pengolahan Kopi


dan kopi Siap Saji yang maju dan berkualitas sangat layak untuk dikembangkan di
Provinsi Aceh Umumnya. Kami atas nama Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) “
HUDEP BEUSAREE “ yang beralamat di Jalan Tangse Gempang Km.42 Gampong Ulee
Gunong Kec.Tangse Kab.Pidie bermaksud untuk memanfaatkan peluang tersebut dengan
harapan pada akhirnya kopi tangse bisa menjadi produk unggulan dan kebanggaan
masyarakat Provinsi Aceh,Maka kami atas nama Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)
“ HUDEP BEUSAREE “ Memohon kepada Bapak untuk sudikiranya membantu kami
dalam bentuk Penambahan Modal Usaha dan Pembinaan secara berkelanjutan.

Demikianlah permohonan ini kami sampaikan atas perhatian dan bantuan Bapak kami
ucapkan banyak terimakasih.

Ulee Gunong, 01 November 2019

Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)


“HUDEP BEUSAREE”
Ketua Sekretaris

MAULANA FIKRI FAISAL M.ISA

Mengetahui
Keuchik Gampong Ulee Gunong

Tembusan :
1. Bupati Pidie MUKHTAR ISMAIL
2. Camat Tangse
3. Arsip
A. DASAR PEMIKIRAN

Kopi adalah minuman terbanyak peminumnya setelah air putih. Kopi yang enak
adalah kopi yang hitam dengan taste yang enak dan aroma yang harum. Yang membuat
kopi Aceh menjadi lebih menarik adalah cara penyajiannya yang khas yang berbeda
dengan cara penyajian kopi di manapun di seluruh dunia. Kopi diseduh dengan air yang
dijaga tetap dalam keadaan mendidih. Seduhan kopi disaring berulang kali dengan
saringan terbuat dari kain, lalu dituangkan dari satu ceret ke ceret yang lain. Hasilnya
adalah kopi yang sangat pekat, harum, dan bersih tanpa mengandung bubuk kopi.
Menikmati kopi Aceh bukan hanya menikmati rasanya, tetapi juga tradisi budaya. Di
Aceh, kedai kopi merupakan tempat berkumpul, bertemu dan membicarakan segala
topik. Bagi orang Aceh, mengunjungi kedai kopi merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari aktifitas sehari-hari. Di situ mereka bersosialisasi dan menjalin silaturahmi sambil
menikmati kopi. Mereka datang untuk menikmati kopi, sebagai tempat untuk bertemu
teman atau rekanan bisnis, ataupun hanya sekedar melepas lelah. “Semua masalah pasti
bisa selesai di warung kopi”, begitu kata orang Aceh.
Tumbuh dari tanah Nanggroe yang subur, dipadu cuaca yang mendukung,
menjadikan tanaman kopi Aceh berkembang menjadi komoditas yang bermutu dan tentu
menguntungkan. Saat ini di Aceh terdapat dua jenis kopi yang dibudidayakan adalah kopi
Liberika dan kopi Robusta. Dua jenis kopi Aceh yang sangat terkenal yaitu kopi Gayo
(Arabica) dan kopi Ulee Kareeng (Robusta) dan kopi tangse ( Liberika ). Untuk kopi jenis
Arabica umumnya dibudidayakan di wilayah dataran tinggi “Tanah Gayo”, Aceh Tenggara,
dan Gayo Lues, sedangkan di Kabupaten Pidie (terutama wilayah Tangse dan Geumpang)
dan Aceh Barat lebih dominan dikembangkan oleh masyarakat disini berupa kopi jenis
Robusta dan Liberika. Tangse dan Geumpang adalah penghasil kopi robusta dan Liberika
terbesar di Aceh.
Berdasarkan hasil penelitian, industri pengolahan kopi di Kabupaten pidie masih
kurang dilirik padahal peluang pasar sangat menjanjikan. Dimana industri kopi ini dengan
kapasitas produksi sekitar 120.000 ton pertahun, sebagian besar untuk konsumsi lokal
dan sebagian lainnya dipasarkan ke Medan, sedangkan pertumbuhan penduduk tiap
tahun meningkat 17% dari tahun – tahun sebelumnya ditambah tingkat kecanduan anak
muda terhadap kopi pada khususnya dan umum masyarakat, sehingga permintaan
terhadap kopi terus meningkat.
Kondisi produk dan pemasaran industri kopi Tangse pada saat ini sangat terbatas dan
kalah bersaing dengan produk yang sejenis dari daerah lain, hal ini dikarenakan proses
produksi yang masih sangat tradisional.
Pengembangan produk dan pemasaran pada dasarnya bertujuan untuk
meningkatkan dan memperluas pangsa pasar dari suatu produk. Faktor yang perlu
diperhatikan dalam pengembangan pemasaran diantaranya adalah apa yang menjadi
kebutuhan pasar, kualitas, siapa yang membutuhkan, serta dimana diproduksi sesuai
dengan ketersediaan bahan baku.
Pada era globalisasi perdagangan dewasa ini, kondisi persaingan semakin ketat
dimana masing-masing negara saling membuka pasarnya. Pengembangan produk
diversifikasi kopi olahan, seperti roasted coffee, instant coffee, coffee mix, decaffeinated
coffee, soluble coffee, kopi bir (coffee beer), ice coffee mempunyai arti penting, karena
dapat menjadi komoditas unggulan yang mempunyai daya saing tinggi di pasaran
domestik dan internasional.
Kecamatan Tangse, Geumpang dan Mane yang merupakan daerah dataran tinggi di
Kabupaten Pidie berpeluang besar untuk pengembangan produk diversifikasi kopi olahan
tersebut diatas, juga berpotensi untuk pengembangan produk industri pengolahan kopi
specialties dengan rasa dan aroma yang khas, namun permasalahan juga sangat
kompleks, karena begitu banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya baik internal
maupun eksternal dan juga faktor perilaku konsumen serta fluktuasi harga, bagi
masyarakat perkebunan, adanya peluang tersebut telah mendorong motivasi dan motif
untuk membangun agribisnis kopi di masing-masing wilayah.
Berdasarkan penjelasan diatas, untuk membuka industri bubuk kopi dan kopi matang
yang maju dan berkualitas sangat layak untuk dikembangkan di Kabupaten pidie. Kami
atas nama BUMG “ Hudep Beuasare “ yang beralamat di Jalan Tangse Gempang
bermaksud untuk memanfaatkan peluang tersebut dengan harapan pada akhirnya kopi
tangse bisa menjadi produk unggulan dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Pidie.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud

Maksud dari pelaksanaan program pengembangan industri pengolahan Kopi Tangse


adalah untuk meningkatkan kualitas dan popularitas kopi Tangse melalui peningkatan
teknik produksi bubuk kopi siap saji dan juga memperluas jaringan promosi kopi baik
tingkat local,regional,nasional dan internasional serta memperkenal beragam rasa dan
dan cara penyajian kopi tangse.

Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari program tersebut adalah


1. Dapat meningkatkan nilai jual kopi tangse sehingga dapat memotifasi petani
untuk meningkatkan dan memperluas tanaman kopi sebagai produk unggulan
untuk menambah sumber ekonomi keluarga.
2. Dapat meningkatkan kembali popularitas kopi tangse sampai ke manca Negara
3. Untuk memperkenalkan tata cara pengolahan kopi Tangse secara modern
sehingga kulitasnya dapat bersaing dengan jenis kopi yang ada didaerah lain.
4. Dapat membantu meningkatkan kegiatan usaha kelompok sebagai wujud dari
keberhasilan program pemberdayaan UMKM yang dicanangkan oleh pemerintah
5. Menjadi salah satu produk unggulan Kabupaten Pidie.

C. PENUTUP
Demikianlah Proposal BUMG Hudep Beusare ini kami susun dengan harapan akan
mendapat dukungan dan bantuan sepenuhnya dari Kementrian Desa Tertingal
demi terwujudnya maksud dan tujuan Kami tersebut.

Ulee Gunong, 01 November 2019


BUMG HUDEP BEUSARE

Ketua sekretaris

MAULANA FIKRI FAISAL M.ISA


PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE
KECAMATAN TANGSE
Alamat : Jln.Beureunuen-Geumpang.Keude Tangse kode Pos 24166
REKOMENDASI
Nomor : / / 2018

1. Sehubungan dengan Surat Permohonan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) “


HUDEP BEUSAREE “ yang beralamat di Jalan Tangse Gempang Km.42 Gampong
Ulee Gunong Kec.Tangse Kab.Pidie Nomor : Ist/2018 Tanggal 24 Oktober 2018,
perihal Permohonan Bantuan Penambahan Modal dan Pembinaan Secara
Berkelanjutan yang dialamatkan kepada Bapak Kepala Dinas Perdagangan Koperasi
Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Aceh Di Banda Aceh yang tembusannya
disampaikan kepada kami.

2. Untuk Maksud tersebut di pihak kami tidaklah menaruh keberatan dan mendukung
sepenuhnya atas permohonan dimaksud sejauh tidak bertentangan dengan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku.

3. Demikian Rekomendasi ini kami berikan untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Tangse, 25 Oktober 2018


CAMAT TANGSE

MUKHTAR,SE
Pembina
Nip. 19661231 198603 1
033
PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE
KECAMATAN TANGSE
KEUCHIK GAMPONG ULEE GUNONG

REKOMENDASI
Nomor : / BD/X/2018

1. Sehubungan dengan Surat Permohonan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) “


HUDEP BEUSAREE “ yang beralamat di Jalan Tangse Gempang Km.42 Gampong
Ulee Gunong Kec.Tangse Kab.Pidie Nomor : Ist/2018 Tanggal 24 Oktober 2018,
perihal Permohonan Bantuan Penambahan Modal dan Pembinaan Secara
Berkelanjutan yang dialamatkan kepada Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha
Kecil dan Menengah Provinsi Aceh Di Banda Aceh yang tembusannya disampaikan
kepada kami.

2. Pada Prinsipnya di pihak kami tidaklah menaruh keberatan dan mendukung


sepenuhnya atas permohonan dimaksud, sejauh yang bersangkutan dapat memenuhi
segala persyaratan dan tidak bertentangan dengan aturan perundang-undangan yang
berlaku.

3. Demikian Rekomendasi ini kami berikan untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Ulee Gunong, 24 Oktober 2018


An.Keuchik Gampong Ulee Gunong
Kecamatan Tangse

( EDDY AZHARI )
PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE
KECAMATAN TANGSE
KEUCHIK GAMPONG ULEE GUNONG

SURAT KETERANGAN USAHA


Nomor : / PM/X/2017

Keuchik Gampong Pulo mesjid-II Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie ,dengan ini
menerangkan bahwa :

Nama Kelompok Usaha : H2E COFFE


Bidang Usaha : Industri Pengolahan Kopi Tangse
Badan Hukum : Kelompok Usaha bersama
Tahun Berdiri : 2016
Alamat : Pertokoan Jln.Beureunuen –Geumpang ,Gampong
pulo Mesjid-II .Nomor 1-2
Ketua kelompok : Eddy Azhari
Contact Person : 0812 6900 9504
Email : h2ecoffe@gmail.com
Benar bahwa kelompok usaha bersama tersebut berada di Jln. Beureunuen-Geumpang
Gampong Pulo mesjid-II Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie dengan beranggotakan 6
(Enam) orang dan telah menjalankan kegiatan usahanya sejak tahun 2016.

Demikianlah Surat keterangan Usaha ini kami perbuat agar dapat dipergunakan seperlunya
Pulo mesjid-II,10 Oktober
2017
Keuchik Gampong pulo mesjid –II

JUFRI PAKEH

PROFIL KELOMPOK
Nma Kelompok Usaha : H2E COFFE
Bidang Usaha : Industri Pengolahan Kopi Tangse
Badan Hukum : Kelompok Usaha bersama
Tahun Berdiri : 2016
Alamat : Jalan Beureunuen – Geumpang Gampong Pulo Mesjid-II
Kecamatan Tangse.
Contak Person : 0812 6900 9504
Email : h2ecoffe@gmail.com

STRUKTUR ORGANISASI

Pembina : Said Mujibuddin


Pendamping/Pengawas : Hamdani Yusuf
Ketua Kelompok : Eddy Azhari
Sekretaris : Hamdani M .Taleb
Bendahara : Vera Vernanda
Anggota : Said Muddasir
Mariati
Eka Yunita
Kopi adalah minuman terbanyak peminumnya setelah air putih. Kopi yang enak
adalah kopi yang hitam dengan taste yang enak dan aroma yang harum. Yang membuat
kopi Aceh menjadi lebih menarik adalah cara penyajiannya yang khas yang berbeda
dengan cara penyajian kopi di manapun di seluruh dunia. Kopi diseduh dengan air yang
dijaga tetap dalam keadaan mendidih. Seduhan kopi disaring berulang kali dengan
saringan terbuat dari kain, lalu dituangkan dari satu ceret ke ceret yang lain. Hasilnya
adalah kopi yang sangat pekat, harum, dan bersih tanpa mengandung bubuk kopi.
Menikmati kopi Aceh bukan hanya menikmati rasanya, tetapi juga tradisi budaya. Di
Aceh, kedai kopi merupakan tempat berkumpul, bertemu dan membicarakan segala
topik. Bagi orang Aceh, mengunjungi kedai kopi merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari aktifitas sehari-hari. Di situ mereka bersosialisasi dan menjalin silaturahmi sambil
menikmati kopi. Mereka datang untuk menikmati kopi, sebagai tempat untuk bertemu
teman atau rekanan bisnis, ataupun hanya sekedar melepas lelah. “Semua masalah pasti
bisa selesai di warung kopi”, begitu kata orang Aceh.
Tumbuh dari tanah Nanggroe yang subur, dipadu cuaca yang mendukung,
menjadikan tanaman kopi Aceh berkembang menjadi komoditas yang bermutu dan tentu
menguntungkan. Saat ini di Aceh terdapat dua jenis kopi yang dibudidayakan adalah kopi
Liberika dan kopi Robusta. Dua jenis kopi Aceh yang sangat terkenal yaitu kopi Gayo
(Arabica) dan kopi Ulee Kareeng (Robusta) dan kopi tangse ( Liberika ). Untuk kopi jenis
Arabica umumnya dibudidayakan di wilayah dataran tinggi “Tanah Gayo”, Aceh Tenggara,
dan Gayo Lues, sedangkan di Kabupaten Pidie (terutama wilayah Tangse dan Geumpang)
dan Aceh Barat lebih dominan dikembangkan oleh masyarakat disini berupa kopi jenis
Robusta dan Liberika. Tangse dan Geumpang adalah penghasil kopi robusta dan Liberika
terbesar di Aceh.
Berdasarkan hasil penelitian, industri pengolahan kopi di Kabupaten pidie masih
kurang dilirik padahal peluang pasar sangat menjanjikan. Dimana industri kopi ini dengan
kapasitas produksi sekitar 120.000 ton pertahun, sebagian besar untuk konsumsi lokal
dan sebagian lainnya dipasarkan ke Medan, sedangkan pertumbuhan penduduk tiap
tahun meningkat 17% dari tahun – tahun sebelumnya ditambah tingkat kecanduan anak
muda terhadap kopi pada khususnya dan umum masyarakat, sehingga permintaan
terhadap kopi terus meningkat.
Kondisi produk dan pemasaran industri kopi Tangse pada saat ini sangat terbatas dan
kalah bersaing dengan produk yang sejenis dari daerah lain, hal ini dikarenakan proses
produksi yang masih sangat tradisional.
Pengembangan produk dan pemasaran pada dasarnya bertujuan untuk
meningkatkan dan memperluas pangsa pasar dari suatu produk. Faktor yang perlu
diperhatikan dalam pengembangan pemasaran diantaranya adalah apa yang menjadi
kebutuhan pasar, kualitas, siapa yang membutuhkan, serta dimana diproduksi sesuai
dengan ketersediaan bahan baku.
Pada era globalisasi perdagangan dewasa ini, kondisi persaingan semakin ketat
dimana masing-masing negara saling membuka pasarnya. Pengembangan produk
diversifikasi kopi olahan, seperti roasted coffee, instant coffee, coffee mix, decaffeinated
coffee, soluble coffee, kopi bir (coffee beer), ice coffee mempunyai arti penting, karena
dapat menjadi komoditas unggulan yang mempunyai daya saing tinggi di pasaran
domestik dan internasional.
Kecamatan Tangse, Geumpang dan Mane yang merupakan daerah dataran tinggi di
Kabupaten Pidie berpeluang besar untuk pengembangan produk diversifikasi kopi olahan
tersebut diatas, juga berpotensi untuk pengembangan produk industri pengolahan kopi
specialties dengan rasa dan aroma yang khas, namun permasalahan juga sangat
kompleks, karena begitu banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya baik internal
maupun eksternal dan juga faktor perilaku konsumen serta fluktuasi harga, bagi
masyarakat perkebunan, adanya peluang tersebut telah mendorong motivasi dan motif
untuk membangun agribisnis kopi di masing-masing wilayah.
Berdasarkan penjelasan diatas, untuk membuka industri bubuk kopi dan kopi matang
yang maju dan berkualitas sangat layak untuk dikembangkan di Kabupaten pidie. Kami
atas nama kelompok “ H2E COFFE “ yang beralamat di Jalan Tangse Gempang bermaksud
untuk memanfaatkan peluang tersebut dengan harapan pada akhirnya kopi tangse bisa
menjadi produk unggulan dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Pidie.

Anda mungkin juga menyukai