Anda di halaman 1dari 3

HORDEOLUM

/SOP-
No. Dokumen :
UKP/II/2017
SOP No. Revisi : -
Tanggal
: 16/02/2017
Terbit
Halaman : 1/3
Puskesmas Pauh Desy Susanty
NIP.197706082006042010

Pengertian Hordeolum adalah peradangan supuratif kelenjar kelopak


mata. Biasanya merupakan infeksi Staphylococcus pada
kelenjar sebasea kelopak. Dikenal dua bentuk hordeolum
internum dan eksternum. Hordolum eksternum merupakan
infeksi pada kelenjar Zeiss atau Moll. Hordeolum internum
merupakan infeksi kelenjar Meibom yang terletak di dalam
tarsus. Hordeolum mudah timbul pada individu yang
menderita blefaritis dan konjungtivitis menahun
1. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Untuk menegakkan diagnose hordeolum
2. Untuk melakukan penatalaksanaan penyakit
hordeolum
2. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pauh Nomor 023/SK-
UKP/I/2017 tentang Layanan Klinis.
3. Referensi Permenkes no 5 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis
bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer
4. Prosedur 1. Alat :
2. Bahan : -
5. Langkah- 1. Petugas melakukan anamnesa
langkah Pasien dating dengan keluhan kelopak yang bengkak
disertai rasa sakit dan mengganjal, merah dan nyeri bila
ditekan, serta perasaan tidak nyaman dan sensasi
terbakar pada kelopak mata.
2. Petugas melakukan Pemeriksaan Fisik
Ditemukan kelopak mata bengkak, merha, dan nyeri
pada perabaan. Nanah dapat keluar dari pangkal rambut
HORDEOLUM

/SOP-
No. Dokumen :
UKP/II/2017
SOP No. Revisi : -
Tanggal
: 16/02/2017
Terbit
Halaman : 2/3
Puskesmas Pauh Desy Susanty
NIP.197706082006042010

(hordeolum eksternum). Apabila sudah terjadi abses


dapat timbul undulasi.
3. Pemeriksaan Penunjang : Tidak diperlukan.
4. Petugas merujuk pasien untuk pemeriksaan
5. Petugas menegakkan diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
6. Petugas melakukan rencana penatalaksanaan pasien
anemia defisiensi besi pada kehamilan
 Non Medikamentosa
Edukasi pasien dan keluarganya untuk melakukan
kompres hangat 4 – 6 kali sehari pada mata tertutup
selama 15 menit setiap kalinya untuk membantu
drainase. Selain itu, bersihkan kelopak mata dengan
air mata ataupun dengan sabun atau sampo yang
tidak menimbulkan iritasi, seperti sabun bayi. Jangan
menekan atau menusuk hordeolum, memakai riasan
pada mata, dan/atau memakai lensa kontak.
 Medikamentosa
a. Pemberian terapi topikal dengan Oxytetrasiklin
salep mata atau kloramfenikol salep mata setiap 8
jam. Apabila menggunakan kloramfenikol tetes
mata sebanyak 1 tetes tiap 2 jam.
b. Pemberian terapi oral sistemik dengan eritromisin
500 mg pada dewasa dan anak sesuai dengan
berat badan atau dikloksasilin 4 kali sehari
HORDEOLUM

/SOP-
No. Dokumen :
UKP/II/2017
SOP No. Revisi : -
Tanggal
: 16/02/2017
Terbit
Halaman : 3/3
Puskesmas Pauh Desy Susanty
NIP.197706082006042010

selama 3 hari.
6. Bagan Alir -
7. Hal yang Kriteria rujukan:
perlu a. Bila tidak memberikan respon dengan pengobatan
diperhatikan konservatif.
b. Hordeolum berulang.
8. Unit Terkait 1. BP umum
2. Apotek
3. Laboraturium
4. Gizi
9. Dokumen 1. Rekam medis
Terkait 2. Formularium obat di puskesmas
3. Blanko rujukan antar program
4. Blanko pemeriksaan laboratorium.
5. Blanko rujukan.
10. Rekaman
No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis
berlaku
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai