Anda di halaman 1dari 23

1

PETA KONSEP

Bangun
Ruang

Relasi Dua
Unsur dalam Proyeksi
Bangun Ruang

1. Titik & 2. Titik & 1. Titik ke 2. Titik ke


Garis Bidang Garis Bidang

3. Garis & 4. Garis & 3. Garis ke


Garis Bidang Bidang

Bersilangan Berpotongan memotong terletak pada

Sejajar Tegak Lurus sejajar tegak lurus

5. Bidang &
Bidang

berpotongan sejajar

Jarak Sudut

1. Titik & 2. Titik & 1. Garis & 2. Garis &


Titik Garis Garis Bidang

3. Titik & 4. Garis & 3. Bidang &


Bidang Garis Bidang

5. Garis & 6. Bidang &


Bidang Bidang

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
2

RELASI DUA UNSUR DALAM BANGUN RUANG

A. Relasi Titik dan Garis


Sebuah titik dapat terletak di luar atau pada sebuah garis. Sebuah titik terletak pada garis
apabila titik tersebut dilalui oleh suatu garis atau titik tersebut merupakan anggota
himpunan titik suatu garis.
Contoh:

Pada kubus ABCD.EFGH:


a. GC melalui titik P sehingga titik P terletak pada GC
b. AB tidak melalui titik P sehingga titik P terletak di luar AB
c. Titik P terletak di luar BF, BC, FG , AD, AE, EH, HG, CD, dan DH

B. Relasi Titik dan Bidang


Sebuah titik dapat terletak di luar atau pada sebuah bidang. Titik terletak pada bidang
apabila titik tersebut dilalui oleh sebuah bidang.
Contoh:

Pada balok PQRS.TUVW:


a. Bidang PQRS melalui titik X sehingga titik X terletak pada bidang PQRS
b. Bidang PSWT tidak melalui titik X sehingga titik X terletak di luar bidang PSWT.
c. Titik X terletak di luar bidang QRVU, PQUT, SRVW, dan bidang TUVW

C. Relasi Garis dan Garis


1. Bersilangan
Dua garis dikatakan bersilangan (tidak sejajar dan tidak berpotongan) jika kedua
garistersebut tidak terletak dalam satu bidang.

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
3

Contoh:

PS bersilangan dengan QU , RV , TU , WV
2. Berpotongan
Berpotongan jika keduanya terletak pada sebuah bidang dan mempunyai titik
persekutuan
Contoh:

AD berpotongan dengan AB di titik A


GC berpotongan dengan FG titik G

3. Sejajar
Sejajar jika keduanya terletak dalam sebuah bidang dan tidak mempunyai titik
pesekutuan
Contoh:

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
4

PS // QR // TW // UV
PW // QV
4. Tegak lurus
Tegak lurus apabila kedua garis berpotongan saling tegak lurusatau membentuk sudut
siku-siku
Contoh:
PS  PT

PS  SW

D. Relasi Garis dan Bidang

1. Suatu garis dan bidang dikatakan berpotongan jika keduanya mempunyai tepat satu titik
persekutuan
Contoh: a. QV memotong bidang RSWV di tititk V.
b. SR memotong bidang QRVU di titik R.
2. Suatu garis dikatakan terletak pada bidang jika setiap titik dari garis g terletak pada
bidang tersebut.
Contoh: a. PQ dan bidang PQRS
b. QT dan bidang QRWT
3. Suatu garis dan bidang dikatakan sejajar apabila keduanya tidak mempunyai titik
persekutuan meski garis di perpanjang dan bidang diperluas.
Contoh: a. PS dan bidang QRVU
a. SR dan bidang PQUT

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
5

4. Suatu garis dikatakan tegak lurus dengan bidang jika garis itu tegak lurus dengan tiap
garis yang terletak pada bidang yang berpotongan dengan garis tersebut
Contoh:

Garis l tegak lurus garis m, n, dan p. Garis l tegak lurus bidang A.


Pada balok PQRS.TUVW:
Ruas garis UQ tegak lurus dengan ruas garis PQ, SQ, RQ, TU, WU, dan VU
E. Relasi Dua Buah Bidang

1. Dua buah bidang dikatakan berpotongan apabila keduanya bersekutu pada sebuah ruas
garis.
Contoh:
a. Bidang ABCD dan bidang CDHG berpotongan tegak lurus dan bersekutu pada DC
b. Bidang BCHE dan bidang ADGF berpotongan tegak lurus bersekutu pada PQ
2. Dua buah bidang dikatakan sejajar apabila keduanya tidak bersekutu satu titikpun.
Contoh:
a. Bidang ABCD dan bidang EFGH
b. Bidang BCGF dan bidang ADHE

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
6

PROYEKSI
A. Proyeksi Titik ke Garis
Proyeksi titik terhadap garis adalah titik kaki garis tegak lurus yang ditarik dari titik ke garis
tersebut.
Contoh:
P
Q

(a) R (b)Q
P
A B S
(a) Proyeksi titik P ke AB adalah titik P1
(b) Proyeksi titik Q ke RS adalah titik Q1

B. Proyeksi Titik ke Bidang


Proyeksi titik terhadap bidang adalah titik kaki garis tegak lurus yang ditarik dari titik ke
bidang.
Contoh:

Proyeksi titik N ke bidang ABCD adalah titik N1 karena jika N ditarik ke N1 terbentuk ruas
garis NN1 yang tegak lurus bidang ABCD.
C. Proyeksi Garis ke Bidang
Proyeksi garis ke bidang dilakukan dengan meproyeksikan beberapa titik dari garis ke
bidang.

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
7

Proyeksi PQ pada bidang  adalah P1Q1, didapatkan dengan memproyeksikan titik P dan
titik Q pada bidang .

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
8

JARAK

A. Jarak antara dua titik dalam ruang.


Jarak dari titik dan titik dapat dicari dengan cara menghubungkan titik ke titik
sehingga terjadi sebuah ruas garis. Jarak kedua titik tersebut ditentukan oleh panjang ruas
garis itu. Jadi, jarak antara dua titik merupakan panjang ruas garis yang menghubungkan
kedua titik tersebut. Maka jarak antara titik dan titik adalah panjang .

H G

E F

D
C

A B
Cara untuk menentukan jarak antara dua buah titik adalah dengan menggunakan teorema
pythagoras.
Contoh :
Perhatikan kubus PQRS.TUVW berikut!

Jika panjang rusuk kubus di atas adalah 8 cm dan titik X merupakan pertengahan antara
rusuk RV. Maka jarak titik P ke titik R dapat ditentukan dengan menggunakan teorema
Pythagoras.
Jarak titik P ke titik R

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
9

Panjang = +
= 8 +8
= √128
= 8√2
Jadi, jarak titik P ke titik R adalah 8√2 cm
Apabila dari titik P ditarik ke titik X , maka:

8√2

Panjang =√ +
= √128 + 16
= √144
= 12
Jadi, jarak titik P ke titik X adalah 12 cm

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
10

Apabila titik P ditarik ke titik V, maka:


Panjang =√ +
= √128 + 64
= √192
= 8√3
Jadi, jarak titik P ke titik V adalah 8√3 cm

B. Jarak Titik Ke Garis

 Jarak titik A ke garis p diwakili oleh ruas garis yang ujungnya A dan suatu titik yang
terletak pada garis p sehingga ruas garis yang terbentuk tegak lurus dengan garis p.

a. Contoh jarak titik ke garis pada kubus:

a. Jarak titik A ke GH adalah AH


b. Jarak titik B ke adalah BC
c. Jarak titik C ke EG adalah CG

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
11

b. Contoh jarak titik ke garis pada balok:

1. Jarak titik E ke GH adalah EH


2. Jarak titik D ke BF adalah DB
3. Jarak titik C ke AG adalah CO

Pada kubus ABCD.EFGH berikut apabila dicari jarak titik F ke DH dengan panjang rusuk
5 cm:
Menentukan ruas garis yang mewakili jarak titik F ke DH pada kubus ABCD.EFGH,
yaitu FH.

Pandang segitiga EFH,

Mencari panjang FH dengan teorema pythagoras.


FH = EF + EH
FH = 5 + 5
FH = 25 + 25
FH = 50
FH = √50
FH = 5√2
Jadi jarak titik F ke DF adalah 5√2

Pada balok ABCD.EFGH berikut akan dicari jarak titik C ke AG

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
12

Menentukan ruas garis yang mewakili jarak titik C ke AG pada balok, yaitu CO.

Pandang segitiga ACG,

Dengan teorema tripel pythagoras, panjang sisi AC adalah 5, dan panjang sisi AG
adalah 13.
Mencari panjang CO dengan persamaan luas segitiga:
Luas segitga ACG = Luas segitiga ACG
 × AC × CG = × AG × CO
 × 5 × 12 = × 13 × CO
 60 = 13 × CO
 CO =
 CO = 4,61
Jadi jarak titik C ke AG adalah 4,61

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
13

C. Jarak Garis Ke Garis

Jarak garis p ke garis q adalah ruas garis terpendek yang ujungnya suatu titik yang terletak
pada garis p dan q sehingga ruas garis yang terbentuk tegak lurus dengan garis p dan q.
Contoh:

a. Jarak Dua Garis Sejajar


Contoh:
a. Jarak AD ke BC adalah panjang AB.
b. Jarak AD ke FG adalah panjang AF.
b. Jarak Dua Garis Bersilangan
Contoh:
a. Jarak AB ke CG adalah panjang BC.
b. Jika O titik tengah CF, maka jarak AB ke CF adalah BO.

c. Jarak Dua Garis Berpotongan


Tidak memiliki jarak.

D. Jarak titik ke bidang


Jarak antara titik P ke bidang diartikan sebagai jarak terpendek dari titik P ke bidang
tersebut.

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
14

Jarak terpendek titik ke bidang merupakan jarak tegak lurus ke bidang . Dengan kata
lain jarak titik ke bidang sama dengan panjang ruas garis yang ditarik dari ke suatu titik
’ pada bidang , sehingga ’ tegak lurus bidang .
Contoh:
a. Misal pada kubus ABCDEFGH yang panjang rusuknya cm

 Jarak titik E ke bidang ABCD sama dengan panjang , karena tegak lurus bidang
ABCD. Jadi jarak titik E ke bidang ABCD adalah cm.

 Jarak titik G ke bidang BDHF sama dengan panjang dengan M titik tengah ,
karena tegak lurus bidang BDHF. Jadi jarak G ke bidang BDHF adalah = =
√2 cm.

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
15

 Misal titik tengah , maka jarak titik ke bidang sama dengan jarak ke ,
yaitu sama dengan panjang dengan suatu titik pada sehingga ⊥
Selanjutnya, = cm, = = √2 cm, maka
= +

= + √2
2
=
√6
2
dapat kita pandang sebagai tinggi ∆ , sehingga
×
=
× √2
= 2
2 √6
1
= √3
3
Jadi, jarak titik E ke bidang AFH sama dengan √3 cm.

b. Misal pada limas segi empat beraturan E.ABCD dengan panjang rusuk alas dan rusuk tegak
cm
Jarak titik E ke bidang ABCD sama dengan panjang dengan
titik tengah .
Karena ∆ adalah segitiga siku-siku dengan = = √2
cm dan = cm, maka
= −

= − √2
2
= √2
2
E. Jarak garis ke bidang
Jarak suatu garis ke bidang yang sejajar diartikan sebagai jarak masing-masing titik pada garis
ke bidang tersebut. Masing-masing titik pada garis memiliki jarak yang sama terhadap bidang.

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
16

Contoh:
a. Misal pada kubus ABCDEFGH yang panjang rusuknya cm

 Jarak garis EF ke bidang ABCD sama dengan jarak titik E ke bidang ABCD atau sama
dengan jarak titik F ke bidang ABCD, yaitu cm. Jadi jarak garis EF ke bidang ABCD adalah
cm.

 Jarak garis CG ke bidang BDHF sama dengan jarak titik G ke bidang BDHF atau sama
dengan jarak titik C ke bidang BDHF, yaitu √2 cm. Jadi jarak titik CG ke bidang BDHF
adalah √2 cm.

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
17

 Misal I dan J masing-masing titik tengah FH dan BD. Jarak garis AI ke bidang BDG sama
dengan jarak garis AI ke proyeksinya pada bidang BDG, yaitu garis JG.

F. Jarak dua bidang sejajar


Jarak dua bidang yang sejajar diartikan sebagai jarak masing-masing titik pada salah satu bidang
ke bidang satunya. Masing-masing titik pada salah satu bidang memiliki jarak yang sama
terhadap bidang satunya.

Contoh:
Misal pada kubus ABCDEFGH yang panjang rusuknya cm

 Jarak bidang EFGH ke bidang ABCD sama dengan jarak titik E ke bidang ABCD atau sama
dengan jarak titik F ke bidang ABCD atau sama dengan jarak titik G ke bidang ABCD atau
sama dengan jarak titik H ke bidang ABCD , yaitu cm. Jadi jarak bidang EFGH ke bidang
ABCD adalah cm.

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
18

SUDUT
1. Sudut antara Dua Garis Lurus
Ada 3 kemungkinan relasi dua garis di dalam ruang, yaitu:
(i) Berpotongan
(ii) Sejajar
(iii) Bersilangan
Jika dua garis berpotongan, sudut yang dibentuk oleh kedua garis tersebut dapat dengan
jelas dilihat dan ditentukan.

Garis berpotongan dengan garis g dan membentuk sudut .

Jika dua garis bersilangan, sudut yang dibentuk kedua garis tersebut dapat ditentukan
dengan cara menggeser salah satu garis (posisi tetap sejajar dengan sebelumnya) sampai
memotong garis lain (sehingga kedua garis sebidang).
Perhatikan Gambar berikut.

Pada gambar ditunjukkan bahwa garis a dan b bersilangan.


Garis a digeser secara sejajar sampai memotong garis b, garis yang diperoleh tersebut
diberi nama garis a’ atau dengan kata lain garis a’ dan b menjadi sebidang. Maka, sudut
antara garis a dan b adalah sudut antara garis a’ dan b.

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
19

Atau sebaliknya, garis b digeser secara sejajar sampai memotong garis a, garis yang
diperoleh tersebut diberi nama garis b’ atau dengan kata lain garis b’ dan a menjadi
sebidang. Maka, sudut antara garis a dan b adalah sudut antara garis b’ dan a.

Kesimpulan:
Jika a dan b adalah dua garis yang bersilangan, maka besar sudut antara a dan b sama
dengan besar sudut antara a’ yang sejajar a dan sebidang dengan b, atau sebaliknya
antara b’ yang sejajar b dan sebidang dengan a.

Catatan:
 Sudut antara 2 garis bersilangan adalah sudut lancip atau siku-siku antara kedua garis
tersebut.
 Jika sudut antara garis a dan garis b 90°, dikatakan a menyilang tegak lurus b.

Lalu, berapa besar sudut yang dibentuk oleh dua garis sejajar? Tidak terbentuk sudut.

Latihan

Perhatikan gambar kubus berikut ini dan diketahui panjang rusuk kubus adalah cm.

Tentukan besar sudut antara:


a. AB dan DC
b. AD dan FG
c. AB dan BC
d. BE dan EG
e. AB dan CG
f. AF dan DC
g. FB dan EG
h. Jika P adalah titik tengah garis FG, tentukan besar sudut antara AB dan CP

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
20

Jawab:

a. Besar sudut antara AB dan DC :


Tidak memiliki sudut karena kedua garis sejajar.
b. Besar sudut antara AD dan FG :
Tidak memiliki sudut karena kedua garis sejajar.
c. Besar sudut antara AB dan BC adalah 90°.
d. Besar sudut antara BE dan EG adalah 60° ( adalah segitiga sama sisi).
e. Besar sudut antara AB dan CG sama dengan besar sudut antara DC dan CG atau AB dan
BF, yaitu 90°.
f. Besar sudut antara AF dan DC sama dengan besar sudut antara GD dan DC atau FA dan
AB, yaitu 45°.
g. Garis EG terletak pada bidang EGCA, hasil proyeksi garis FB pada bidang EGCA adalah
garis PQ dengan L titik tengah garis EG dan M titik tengah garis CA. Jadi, sudut antara
garis FB dan EG adalah ∠ =∠ = 90°.
h. Misal Q adalah titik tengah garis EH, garis CP terletak pada bidang PCDQ. Hasil
proyeksi garis AB pada bidang PCDQ adalah garis CD. Jadi sudut antara garis AB dan
CP adalah ∠ =∠ = 90° (Ingat bidang PCDQ adalah persegi panjang dengan
setiap sudutnya adalah 90°).

2. Sudut antara Garis dan Bidang


Perhatikan gambar berikut.

Garis AB memotong bidang di titik A. Proyeksi garis AB pada bidang adalah garis
AB’. Sudut yang dibentuk garis AB dan AB’, yaitu sudut , merupakan sudut antara garis
AB dan bidang .

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
21

Jadi, sudut antara garis dan bidang adalah sudut antara garis tersebut dengan hasil
proyeksi garis pada bidang.

Latihan
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 4 cm. Tentukan besar sudut yang dibentuk
antara:
1. Garis CG dan bidang ABCD
2. Garis CF dan bidang DCGH
3. Garis BG dan bidang ACGE

4. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Tentukan besar sudut yang dibentuk garis AC dengan
bidang BDG.
5. Diketahui kubus MATH.CLUB. Hitunglah besar sudut yang dibentuk oleh garis AU
dan bidang AHBL.

Jawab:
1. ∠ =∠ = 90°, CG memotong tegak lurus bidang ABCD.
2. ∠ = 45°.
3. Misal P adalah titik tengah garis AC, hasil proyeksi garis BG pada bidang ACGE
adalah garis GP. Maka, sudut antara garis BG dan bidang ACGE adalah ∠ = 30°.
Penjelasan:

sin = = ⇒ = sin = 30°.

4√2

2√2
Proyeksi garis AC pada bidang BDG adalah OG.
4. Perhatikan ∆ siku-siku OCG. Misalkan ∠ = .
=4
=
= √ +
= √4 + √4 = 2√2
tan = = = √2

⟹ = tan(√2) = 54,73°

Jadi, besar sudut yang dibentik garis AC dengan


bidang BDG adalah 54,73°

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
22

5. Perhatikan sketsa gambar di samping. Misalkan panjang


rusuk kubus MATH.CLUB= .
= = √2
= ×
= √2
Perhatikan ∆ , siku-siku di titik P. Berdasarkan rasio
trigonometri, diperoleh:

sin = ⟹ sin = =

= sin
= 30°

Craa lain:
Perhatikan ∆ merupakan segitiga sama sisi, berarti:
∠ =∠ =∠ = 60°
°
Karena =2 , = = 30°

QUIZ

1. Diketahui kubus PQRS.TUVW. tentukan besar sudut yang dibentuk oleh garis-garis:
a. QS dan QR
b. QV dan VS
c. QR dan PW
d. TR dan WS
2. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm. Hitung besar sudut
antara garis BG dan bidang ACGE.

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018
23

3. Sudut antara Dua Bidang Berpotongan


Sudut antara dua bidang berpotongan adalah sudut antara dua garis yang berpotongan dan
tegak lurus terhadap garis potong kedua bidang dimana kedua garis itu masing-masing
terletak pada bidang yang dimaksud.
Perhatikan gambar di bawah ini.

Garis adalah perpotongan garis persekutuan antara bidang dan bidang .


Titik pada garis .
Garis pada bidang , melalui , dan tegak lurus garis .
Garis pada bidang , melalui , dan tegak lurus garis .
= ( )

Kesimpulan (Definisi Sudut antara Dua Bidang):


Sudut antara dua bidang adalah sudut yang dibentuk oleh dua garis, masing-masing
satu pada setiap bidang, dan tegak lurus terhadap garis potong kedua bidang serta
berpotongan pada satu titik di garis potong kedua bidang tersebut. Sudut ini disebut
sudut tumpuan.

Catatan:
Jika sudut antara dua bidang sama dengan 90°, maka kedua bidang tersebut disebut
saling tegak lurus.

Latihan
Pada kubus . yang mempunyai rusuk 5 cm, tentukan:
a. Sudut antara bidang dengan bidang .
b. Sudut antara bidang dengan bidang .
c. Sudut antara bidang dengan bidang

Materi Dimensi Tiga KD 3.1 & 4.1 SMA Kelas XII Matematika Wajib
Oleh Fanny Nur Saadah, PPG Prajabatan UNY 2018

Anda mungkin juga menyukai