Anda di halaman 1dari 4

SUMMARY NOTES – 1712-STK1-07-04

DIAGRAM VENN DAN NILAI HARAPAN MATEMATIKA


(Direview oleh: Arfika Nurhudatiana, Ph.D.)

Diagram Venn

Digram Venn atau himpunan semesta adalah himpunan yang memuat seluruh
anggota (semesta) dan biasanya dilambangkan dengan huruf S. Himpunan ini berisi
gabungan antara peristiwa dalam satu kelompok yang juga di dalam kelompok tersebut
memungkinkan untuk memiliki kelompok lain dan begitu seterusnya. Bagian dari
kelompok lain dalam suatu kelompok tertentu sangat berpengaruh dalam penentuan
probabilitas suatu kejadian.

Gambar 1 Contoh diagram Venn

Dalam menghitung probabilitas dalam diagram Venn dapat dirumuskan sebagai


berikut:

𝑃(𝐴) = 𝑃(𝐴)

𝑃(𝐵) = 𝑃(𝐵)

𝑃(𝐶) = 𝑃(𝐶)

𝑃(𝐴𝐵) = 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵)

𝑃(𝐴𝐶) = 𝑃(𝐴 ∩ 𝐶)

𝑃(𝐵𝐶) = 𝑃(𝐵 ∩ 𝐶)

𝑃(𝐴𝐵𝐶) = 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶)

𝑃(𝐴 ∪ 𝐵 ∪ C) = P(A) + 𝑃(𝐵) + 𝑃(𝐶) − 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) − 𝑃(𝐴 ∩ 𝐶) − 𝑃(𝐵 ∩ 𝐶) + 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶)

Contoh:

Terdapat 100 siswa SD Bangun Negeri yang mengisi kuesioner mengenai hobi
mereka yang terbagi menjadi tiga, menari (A), bermain sepak bola (B), dan menyanyi (C).
Berikut hasil kuesioner yang telah diisi.
Halaman | 1
SUMMARY NOTES – 1712-STK1-07-04

Tabel 1 Tabel hobi siswa

Hobi menari (A) 30 siswa


Hobi bermain sepak bola (B) 25 siswa
Hobi menyanyi (C) 30 siswa
Hobi menari dan bermain sepak bola (AB) 15 siswa
Hobi menari dan menyanyi (AC) 10 siswa
Hobi bermain sepak bola dan menyanyi (BC) 12 siswa
Hobi ketiga-tiganya (ABC) 5 siswa

Hobi siswa-siswa ini dapat dipetakan dalam diagram Venn sebagai berikut.

Supaya mudah, cara memasukkannya ke


dalam diagram Venn dimulai dari yang
irisannya paling banyak.

ABC = 5 siswa A= 30 siswa

AB = 15 siswa B = 25 siswa

BC = 12 siswa C = 30 siswa

Gambar 2 Diagram Venn hobi siswa AC = 10 siswa

Yang tidak suka A, B, maupun C


=100 siswa – 53 siswa = 47 siswa

Berapakah probabilitas:

1. Siswa yang hobi menari saja?


2. Siswa yang hobi bermain sepak bola saja?
3. Siswa yang hobi menyanyi saja?
4. Siswa yang hobi menari dan bermain sepak bola?
5. Siswa yang hobi menari dan menyanyi?
6. Siswa yang hobi bermain sepak bola dan menyanyi?
7. Siswa yang hobi ketiga-tiganya?
8. Siswa yang tidak hobi menari, bermain sepak bola, maupun menyanyi (tidak hobi
ketiga-tiganya)?

Jawab:

Total siswa yang hobi menari, bermain sepak bola, dan menyanyi adalah 10 + 3 + 13 +
10 + 7 + 5 + 5 = 53. Sehingga jumlah siswa yang tidak suka dengan ketiga hobi tersebut
berjumlah 100 – 53 = 47 siswa.

Halaman | 2
SUMMARY NOTES – 1712-STK1-07-04

Probabilitas masing-masing adalah sebagai berikut:

1. Siswa yang hobi menari saja


10
𝑃(𝐴) = 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵̅ ∩ 𝐶̅ ) = 100 = 0,10
2. Siswa yang hobi bermain sepak bola saja
3
𝑃(𝐴) = 𝑃(𝐴̅ ∩ 𝐵 ∩ 𝐶̅ ) = 100 = 0,03
3. Siswa yang hobi menyanyi saja
13
𝑃(𝐴) = 𝑃(𝐴̅ ∩ 𝐵̅ ∩ 𝐶) = 100 = 0,13
4. Siswa yang hobi menari dan bermain sepak bola
10
𝑃(𝐴𝐵) = 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶̅ ) = 100 = 0,10
5. Siswa yang hobi menari dan menyanyi
5
𝑃(𝐴𝐶) = 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵̅ ∩ 𝐶) = = 0,05
100
6. Siswa yang hobi bermain sepak bola dan menyanyi
7
𝑃(𝐵𝐶) = 𝑃(𝐴̅ ∩ 𝐵 ∩ 𝐶) = 100 = 0,07
7. Siswa yang hobi ketiga-tiganya
5
𝑃(𝐵𝑆𝑇) = 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵 ∩ 𝐶) = 100 = 0,05
8. Siswa yang tidak hobi ketiga-tiganya
47
𝑃(𝐵𝑆𝑇) = 𝑃(𝐴̅ ∩ 𝐵̅ ∩ 𝐶̅ ) = 1 − 𝑃(𝐴 ∪ 𝐵 ∪ C) = 100 = 0,47

Nilai Harapan Matematika

Besar nilai yang diharapkan dalam memprediksikan sesuatu dapat ditentukan


berdasarkan data yang ada saat ini. Nilai harapan tersebut merupakan nilai harapan
secara matematika yang artinya nilai absolut suatu kejadian yang diharapkan terjadi
ditentukan sesuai dengan data dan fakta yang ada. Dengan adanya nilai harapan,
pebisnis ataupun para pengambil keputusan dapat melakukan analisis berdasarkan
nilai harapan sebelum mengambil keputusan. Menghitung nilai harapan dapat
menggunakan rumus sebagai berikut:

𝐸(𝑋) = 𝑋1 × 𝑃(𝑋1 ) + 𝑋2 × 𝑃(𝑋2 )+. . . +𝑋𝑛 × 𝑃(𝑋𝑛 )

Keterangan:

𝐸(𝑋) = nilai harapan matematika dari X


𝑃(𝑋) = probabilitas dari X
X = nilai X

Contoh:

Perusahaan investasi akan melakukan investasi pada perusahaan baru yang


mulai berkembang. Mereka memiliki dua kandidat perusahaan baru, yaitu perusahaan
A dan perusahaan B dengan keterangan sebagai berikut:

Halaman | 3
SUMMARY NOTES – 1712-STK1-07-04

Nama Perusahaan Tingkat Kesuksesan Keuntungan (Rp juta) Kerugian (Rp juta)
Perusahaan A 80% 10.000.000 2.000.000
Perusahaan B 70% 15.000.000 4.000.000

Perusahaan manakah yang lebih menguntungkan untuk diinvestasikan?

Jawab:

Perusahaan A

𝐸 (keuntungan perusahaan A) = 𝑃(tingkat kesuksesan) × (keuntungan)


−𝑃(tingkat kegagalan) × (kerugian)

= (80% × 10.000.000) − (20% × 2.000.000)

= 8.000.000 − 400.000 = 7.600.000

Perusahaan B

𝐸 (keuntungan perusahaan B) = 𝑃(tingkat kesuksesan) × (keuntungan)


−𝑃(tingkat kegagalan) × (𝑘erugian)

= (70% × 15.000.000) − (30% × 4.000.000)

= 10.500.000 − 1.200.000 = 9.300.000

Perusahaan investasi memilih untuk berinvestasi pada perusahaan B karena


ekspektasi keuntungan perusahaan B lebih besar dibandingkan dengan ekspektasi
keuntungan perusahaan A.

__________________
Penulis: Jelita Gabrela Rumengan, S.Bns.
Sumber Referensi: Sunyoto, Danang. (2012). Statistika Induktif untuk Penelitian Ekonomi & Bisnis.
Yogyakarta: CAPS Publishing.

Halaman | 4

Anda mungkin juga menyukai