Anda di halaman 1dari 3

Dongeng Cerita Rakyat Indonesia Cindelaras dari Jawa timur

Pada Zaman Dahulu, Di Sebuah Kerajaan Jenggala. Hiduplah Seorang Raja Yang Bernama Raden
Putra. Ia Mempunyai Seorang Permaisuri Yang Sangat Baik Hati, Dan Seorang Selir Yang Cantik.
Namun, Kecantikan Selir Tidak Sama Seperti Hatinya. Selir Mempunyai Sifat Yang Sangat Iri
Pada Permaiuri .

Kedua Istri Raja Tinggal Di Istana Yang Sangat Megah. Selir Mulai Merencanakan Kejahatan
Untuk Menggantikan Posisi Permaisuri. Ia Bekerja Sama Dengan Seorang Tabib Istana, Untuk
Melaksanakan Rencananya.

Suatu Hari, Selir Raja Pura-Pura Sakit. Raja Segera Memanggil Tabib. Setelah Memeriksa
Keadaan Selir, Raja Pun Menanyakan Apa Yang Terjadi.

‘’ Paduka, Ada Seseorang Yang Sudah Menaruh Racun Pada Minuman Selir.’’ Jawab Tabib.

‘’ Siapa Yang Berani Melakukan Ini Kepada Selirku?’’ Tanya Sanga Raja.

‘’ Yang , Melakukan Ini Pada Ku Adalah Permaisuri Mu Sendiri. Sepertinya Permaisuri Ingin
Membunuhku, Agar Kasih Sayang Baginda Hanya Kepadanya, Dan Kekuasaan Kerajaan Jatuh Ke
Tangannya.’’ Jawab Selir Raja.

Dongeng Cerita Rakyat Indonesia Cindelaras

Mendengar Yang Di Katakana Selir, Raja Sangat Marah Dan Langsung Memerintahkan Patih
Untuk Mengusir Permaisuri Yang Sedang Mengandung Dan Membunuhnya Di Hutan. Patih Pun
Langsung Membawa Permaisuri Pergi Ke Hutan Belntara. Namun, Patih Yang Sangat Bijak Itu
Tidak Membunuh Permaisuri. Ia Tahu Ini Rencana Jahat Selir Tersebut. Patih Pun Menangkap
Seekor Kelinci.

‘’ Permaisuri, Aku Tidak Akan Membunuhmu. Namun, Hamba Akan Memberitahukan Kepada
Raja, Bahwa Anda Sudah Hamba Bunuh, Dan Untuk Membuat Raja Dan Selir Tuan Putri Sudah
Mati. Hamba Akan Membunuh Seekor Kelinci Ini, Dan Melumuri Darahnya Pada Selendang
Milik Permaisuri Dan Pedang Hamba.’’ Ujar Sang Patih.

‘’ Aku Sangat Berterima Kasih Patih, Karena Kau Tidak Membunuhku Dan Membiarkan Aku
Hidup.’’ Jawab Permaisuri.

‘’ Permaisuri, Saya Terpaksa Harus Meninggalkan Mu Di Hutan Belantara Ini Seorang Diri.
Hamba Mohon Maap Karena Tidak Bisa Menemani.’’ Kata Patih.
Setelah Beberapa Bulan Permaisuri Tinggal Di Dalam Hutan, Ia Pun Melahirkan Seorang Anak
Laki-Laki. Anak Itu Di Beri Nama Cindelaras. Cindelaras Tumbuh Menjadi Anak Yang Cerdas Dan
Tampan. Sejak Kecil Ia Sudah Terbiasa Berteman Dengan Binatang.

Suatu Hari, Cindelaras Sedang Asik Bermain. Tiba-Tiba, Seekor Rajawali Menjatuhan Sebutir
Telur Tepat Di Sebelah Cindelaras. Cindelaras Langsung Mengambil Telur Itu Dan
Menetaskannya. Tiga Minggu Kemudian, Menetaslah Telur Tersebut Menjadi Seekor Anak
Ayam Yang Lucu.Cindelaras Merawat Ayam Tersebut Dengan Sangat Baik. Tubuh Ayam Itu
Terlihat Kuat Dan Kekar, Paruhnya Kokoh Dan Runcing Seperti Paruh Burung Rajawali. Kedua
Kakinya Kekar Berotot Dan Memiliki Kuku Yang Runcing Tajam Seperti Kuku Rajawali. Namun,
Suara Kokoknya Sangat Berbeda Dengan Ayam-Ayam Lainnya. Suara Kokoknya Sangat Aneh, ‘’
Kukuruyuk, Tuanku Cindelaras, Rumahnya Di Dalam Hutan Belantara, Atap Rumahnya Terbuat
Dari Daun Kelapa, Ayahnya Raden Putra Raja Jenggala.” Bunyi Kokok Ayam Cendelaras.

Cindelaras Sangat Terkejut Dan Langsung Menunjukannya Kepada Ibunya. Permaisuri Pun
Merasa Sangat Terkejut Mendengar Suara Kokok Si Ayam. Ia Pun Langsung Menceritakan Siapa
Ayahnya Dan Mengapa Mereka Tinggal Di Dalam Hutan. Mendengar Cerita Ibunya, Cindelaras
Memutuskan Untuk Pergi Ke Istana Untuk Bertemu Ayahnya.

Awalnya Ibunya Tidak Mengijinkan Cindelaras Pergi. Namun, Ia Terus Memaksa. Setelah Ibunya
Mengijinkannya Pergi. Ia Langsung Berangkat Di Temani Ayam Jantannya. Namun, Di Tengah
Perjalanan Cindelaras Bertemu Dengan Orang-Orang Yang Sedang Mengadu Ayam. Mereka
Melihat Cindelaras Membawa Ayam Jagonya Dan Mengajaknya Ikut Menguji Kehebatan
Ayamnya.

‘’ Hei Kau, Apakah Berani Adu Ayam Dengan Ayam Jago Ku Yang Kuat Ini?’’ Ujar Mereka.

‘’ Baiklah.’’ Jawab Cindelaras.

Dongeng Cerita Rakyat Indonesia Cindelaras dari Jawa timur

Ternyata, Ayam Jantan Milik Cindelaras Dapat Mengalahlan Lawan Setelah Beberapa Kali Di
Adu. Namun, Ayamnya Tidak Dapat Di Kalahkan.

Advertisements

Berita Tentang Kehebatan Ayam Jantannya Cindelaras Terdengar Hingga Teling Raja Raden
Putra. Raja Langsung Menyruh Hulubalangnya Mengundang Cindelaras Datang Ke Istana.
Cindelaras Pun Sampai Istana.

‘’ Paduka, Hamba Menghadapmu.’’ Kata Cindelaras Dengan Sopan.


‘’ Anak Ini Sangat Tampan Dan Cerdas, Sepertinya Ia Bukan Dari Kalangan Rakyat Biasa.’’
Ujarnya Dalam Hati.

Akhirnya, Di Adulah Ayam Jantan Milik Cndelaras Melawan Ayam Jantan Milik Raja. Namun,
Raja Mengajukan Satu Syarat Kepada Cindelaras. Jika Ia Kalah, Ia Harus Bersedia Menyerahkan
Ayam Jantannya Dan Kepalanya Di Pancung. Namun, Jika Ia Menang. Raja Raden Putra Akan
Memberikan Setengah Kekayaannya.

Dua Ekor Ayam Jantan Bertarung Dengan Sangat Gagah. Dalam Beberapa Menit, Ayam Jantan
Milik Cindelaras Dapat Mengalahkan Ayam Jantan Milik Raja. Penonton Pun Bersorak
Memberikan Selamat Kepada Cindelaras.

‘’ Baiklah, Aku Mengaku Kalah. Akan Ku Serahkan Setengah Kekayaan Ku Menjadi Milik Mu
Cindelaras. Namun, Siapa Kamu Sebenarnya’’ Ujarnya Sang Raja.

Cindelaras, Langsung Membungkuk Dan Membisikka Sesuatu Kepada Ayamnya. Beberapa


Menit Kemudian. Ayam Jantan Tersebut Mengeluarkan Suara.

“Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, Rumahnya Di Dalam Hutan, Atapnya Terbuat Dari Daun
Kelapa, Ayahnya Raden Putra…,” Ayam Jantan Itu Berkokok Berulang-Ulang.

Raden Putra Sangat Terkejut Mendengar Suara Kokok Ayam Cindelaras.

‘’ Benarkah Itu ?’’ Tanyanya Dengan Sangat Heran Dan Penasaran.

‘’ Benar Sekali Baginda. Hamba Cindelaras, Putra Dari Permaisuri Baginda.’’ Jawabnya Dengan
Tegas.

Raja Raden Putra, Langsung Memangil Patih. Patih Pun Langsung Menceritakan Kebenarannya.

‘’ Aku Sudah Melakukan Kesalahan Dan Memberikan Hukuman Kepada Permaisuri Yang Tidak
Bersalah. Aku Akan Memberikan Hukuman Yang Setimpal Kepada Selir’’ Ucapnya Menyesal.

Raja Raden Putra Langsung Memeluk Cindelaras Dan Meminta Maap Atas Semua Kesalahannya
Itu. Raden Putra, Patih Dan Hulubalang Langsung Pergi Ke Hutan Dan Menjemput Permaisuri.

Akhirnya Raja Raden Putra, Permaisuri Dan Cindelaras Hidup Bersama Dan Bahagia. Setelah
Raden Putra Meninggal. Cinderalaslah Yang Menggantikan Ayahnya Sebagai Raja. Ia Memimpin
Kerajaab Dengan Adil Dan Bijaksana.

Anda mungkin juga menyukai