Hipertropi nefron tersisa untuk mengganti kerja nefron yang rusak peningkatan kecepatan filtrasi, beban solute
dan reabsorbsi tubulus dalam tiap nefron, meskipun GFR seluruh massa nefron menurun dibawah normal.
STD 1 : penurunan cadangan ginjal STD 2 : insuf renal STD 3: GG stadium akhir 90% massa
(asimptomatik) nefron
Anoreksia, mual Anemia Pegal nyeri, Hipertensi : PK HT Gangguan sex, Gatal, ekimosis
muntah, mudah (Eritropoetik) kesemutan nyeri dada, sesak GTT : PK.
stomatitis, gastritis PK : Anemia (Gg. Hiperglikemia
Fx trombosit) Nyeri akut
Anoreksia, mual Gangguan leukosit lakukan pengkajian CES meningkat –> Gangguan Gg. Intregitas
muntah, mudah PK : Perdarahan nyeri secara tekanan kapiler ketidakstabilan kadar kulit
stomatitis, gastritis komprehensif gula darah
1.
termasuk lokasi ,
Resiko infeksi karakteristik, durasi, Beban jantung Pantau kadar gula Anjurkan pasien untuk pakai pakaian yang
Gg.
frekwensi. darah longgar
Ketidakseimbangan
Bersihkan lingkungan observasi reaksi non Pantau adanya Hindari kerutan pada tempat tidur
nutrisi < kebutuhan
setelah dipakai pasien verbal dari ketidak
Edema paru gejala Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan
lain hiperglikemia. kering
Kaji adanya alergi nyamanan
Pertahankan teknik Mendorong asupan Mobilisasi pasien
makanan ajarkan teknik
isolasi Pola nafas tidak cairan oral Monitor kulit akan adanya kemerahan
Kolaborasi dengan relaksasi distraksi
Batasi pengunjung efektif Observasi TTV
ahli gizi untuk evaluasi pengalaman Oleskan lotion atau minyak /baby oil
bila perlu Kolaborasi dengan
menentukan jumlah nyeri masa lampau Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
Instruksikan pada dokter dalam
kalori dan nutrisi pengunjung untuk kurangifaktor emberian terapi
yang dibutuhkan mencuci tangan saat presipitasi nyeri (insulin)
pasien berkunjung dan pilih dan lakukan
Anjurkan pasien setelah berkunjung penanganan nyeri Pantau warna, jumlah dan frekuensi
Posisikan pasien untuk memaksimalkan
untuk meningkatkan meninggalkan pasien Tingkatkan istirahat kehilangan cairan
ventilasi
Cuci tangan setiap Pantau status hidrasi
intake Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat
sebelum dan sesudah Observasi khususnya terhadap
Anjurkan pasien COP jalan nafas buatan
tindakan kperawtan kehilangan cairan yang tinggi elektrolit
untuk meningkatkan Pasang mayo bila perlu
Gunakan baju, sarung Pantau perdarahan
protein dan vit C Lakukan fisioterapi dada jika perlu
tangan sebagai alat Identifikasi factor pengaruh terhadap
Berikan substansi Aliran darah Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
pelindung bertambah buruknya dehidrasi
gula ke ginjal ber- Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
Pertahankan Pantau hasil laboratorium yang relevan
tambahan
Yakinkan diet yang lingkungan aseptik dengan keseimbangan cairan
Lakukan suction pada mayo
dimakan tinggi serat selama pemasangan Kaji adanya vertigo atau hipotensi
Ketidak Berikan bronkodilator bila perlu
untuk mencegah alat postural
seimbangan cairan Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl
konstipasi Ganti letak IV perifer Kaji orientasi terhadap orang, tempat
elektrolit Lembab
Berikan makan yang dan line central dan Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
dan waktu
terpilih (konsultasi dressing sesuai Cek arahan lanjut klien untuk
keseimbangan.
dengan petunjuk menentukan apakah penggantian
ahli gizi ) Monitor respirasi dan status O2
umum cairan pada pasien sakit terminal tepat
dilakukan