Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL SUPERVISI

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI


PROFESI Ners STIKes HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG
DI RUANG BOUGENVILE RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG
PERIODE TANGGAL 11 FEBRUARI – 09 MARET 2019

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK IV

PROGRAM STUDI PROFESI Ners


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
“HUTAMA ABDI HUSADA’’
TULUNGAGUNG
2019
PROPOSAL SUPERVISI

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI


PROFESI Ners STIKes HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG
DI RUANG BOUGENVILE RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG
PERIODE TANGGAL 11 FEBRUARI – 09 MARET 2019

Di Susun oleh :

Kelompok IV

1. Cecep Ivan Dwi N, S. Kep


2. Dea Osella, S. Kep
3. Eka Septa Iswanti , S. Kep
4. Erika Nur F, S. Kep
5. Ervit Putri Rahayu, S. Kep
6. Niken Kiswari W, S. Kep
7. Umi Hanik, S. Kep
8. Vitri Yulitasari, S. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI Ners


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
“HUTAMA ABDI HUSADA’’
TULUNGAGUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL SUPERVISI

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI


PROFESI Ners STIKes ‘‘ HUTAMA ABDI HUSADA “ TULUNGAGUNG
DI RUANG BOUGENVILE RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG
PERIODE TANGGAL 11 FEBRUARI – 09 MARET 2019

Mengetahui,

Ketua Kelompok IV

(Vitri Yulitasari, S. Kep)

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik / CE

(Sri Agustiana, S.Kep, Ners, M. Kes, M. Kep) (Ninik Susilorini, S.Kep, Ners)

NIP. NIP.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT karena dengan
limpahan rahmat dan ijin-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Proposal
Supervisi ini dengan baik.

Proposal ini disusun sebaga salah satu persyaratan untuk melengkapi tugas
manajemen pada pelaksanaan praktik keperawatan program studi Profesi Ners
STIKes “Hutama Abdi Husada” Tulungagung. Selanjutnya kami mengucapkan
terimakasih banyak atas kerjasama dan dukungan dari semua pihak, diantaranya :
1. Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan kegiatan praktik manajemen keperawatan.
2. Kepala Ruang Bougenvile RSUD dr. Iskak Tulungagung yang telah
memberikan ijin untuk melaksanakan kegiatan praktik manajemen
keparawatan di Ruang Bougenvile.
3. Ibu Ninik S, S. Kep, Ners selaku pembimbing klinik Ruang Bougenvile yang
telah membimbing dengan baik kelompok IV dalam melaksanakan kegiatan
praktik manajemen keperawatan.
4. Ibu Sri Agustiana, S.Kep, Ners, M. Kes, M. Kep selaku pembimbing akademik
praktik manejemen keperawatan di Ruang Bougenvile.
5. Teman-teman angggota kolompok IV yang telah membantu penyelesaian
laporan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapakan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penyusunan proposal selanjutnya. Semoga
proposal ini dapat berguna bagi semua pihak baik mahasiswa maupun petugas
kesehatan yang memanfaatkannya.

Tulungagung, Maret 2019

Kelompok IV

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif
dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Sedangkan manajemen
keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan
untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Dimana di dalam
manajemen keperawatan mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap
staf, sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan
keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkin bagi pasien dan, keluarga .
Supervisi keperawatan merupakan kegiatan pengawasan dan pembinaan yang
dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor diantaranya mencakup
meningkatkan pelayanan kesehatan (seperti pasien merasakan puas dengan
pelayanan keperawatan, merasa nyaman dengan segala tindakan yang
dilakukan), masalah ketenagaan, dan perawatan agar pasien mendapat
pelayanan yang bermutu setiap saat. Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan
peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kepatuhan,
keterampilan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.
Maka di dalam suatu ruangan harus ada seorang pemimpin yang benar –
benar mengerti tugas-tugasnya untuk memenuhi kepatuhan ruangan mengenai
ketenagaan dan kepatuhan klien agar tercapai asuhan keperawatan yang
komprehensif. Tetapi di dalam tugasnya memimpin ruangan, sering ditemukan
terlalu banyak pekaryaan yang harus diselesaikan oleh seorang kepala ruang.
Pada situasi tersepakat maka pendelegasian pekaryaan diperlukan.
Pelimpahan/delegasi asuhan keperawatan kepada pasien oleh perawat tidak
mudah dilakukan, karena menyangkut pemberian suatu perintah ke orang lain
untuk menyelesaikan tugas yg diemban. Para perawat meyakinkan bahwa
mereka dapat memberikan pelimpahan dengan baik kepada staf dalam asuhan
keperawatan, tetapi mereka sering menemukan bahwa pelimpahan tugas belum
tentu dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam hal ini kepala ruangan
mempunyai peranan penting yaitu didalam proses pengontrolan atau supervisi
dimana kepala ruang harus mengetahui kelayakan di dalam memilih anak
buahnya dan di dalam memberikan pelayanan yang komprehensif.
Berdasarkan hasil pengkajian yang kami lakukan pada tanggal 11
Februari 2019 Ruang Boegenvile dr. Iskak Tulungagung, kegiatan supervisi dan
delegasi telah dilakukan oleh kepala ruangan terhadap perawat di ruangan
tersebut. Dalam pelaksanaannya kegiatan supervisi dan delegasi sudah
dilakukan tetapi belum terjadwal dengan baik, supervisi ini dilakukan secara
langsung mulai dari kepala ruangan kepada ketua tim dan perawat pelaksana,
selanjutnya ketua tim langsung kepada perawat pelaksana. Supervisi ini tidak
hanya dilakukan oleh kepala ruang ke perawat saja, tetapi bisa saja dilakukan
oleh ketua tim atau staff. Kegiatan supervisi yang akan dilakukan adalah
penyuntikan intravena melalui penflon dilakukan oleh perawat pelaksana dan
diniliai oleh perawat primer serta dievaluasi oleh supervisor atau kepala
ruangan. Hasil dari supervisi dan delegasi yang dilakukan masih disampaikan
secara lisan oleh kepala ruangan kepada perawat yang disupervisi. Selanjutnya
hasil dari supervisi telah di dokumentasikan dibuku raport yang sudah tersedia
di ruangan.
Tindakan supervise keperawatan injeksi iv (melalui penvlon) dilakukan
untuk meningkatkan tindakan keperawatan tersebut. Jika terjadi kesalahan pada
pelaksanaan tindakan keperawatan akan berakibat fatal baik bagi pasien
maupun perawat. Sehingga perlu dilakukan tindakan supervise.Pelaksanaan
supervisi ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan yang
telah diberikan di IRNA Bougenvile RSUD dr. Iskak Tulungagung. Oleh karena
itu melalui kegiatan supervisi diharapkan dapat membina dan meningkatkan
kualitas atau mutu pelayanan keperawatan yang menjadi fokus dan tujuan
utama dalam menciptakan kepuasan di antara mereka yang terlibat dalam
kegiatan supervisi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Supervisi dilakukan untuk memantau tindakan keperawatan apakah
sudahh sesuai SOP yang berlaku. Dan pada akhirnya dilakukan evaluasi
guna mengoreksi tindakan-tindakan yang kurang atau tidak sesuai. Setelah
melakukan supervisi mahasiswa mampu mengaplikasikan peran kepala
ruang sebagai supervisor dan peran perawat primer sebagai penanggung
jawab tindakan supervise maupun perawat associate sebagai pelaksana
tindakan supervisi di Ruang Bougenvile RSUD dr. Iskak Tulungagung.
2. Tujuan Khusus
a. Supervisor mampu mengevaluasi dan menilai kinerja perawat dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan secara (fair).
b. Supervisor mampu memberikan umpan balik (feed back) terhadap
tindakan keperawatan yang telah dilakukan oleh perawat.
c. Supervisor memberikan tindak lanjut (follow up) terhadap
permasalahan yang dihadapi oleh perawat selama melakukan asuhan
keperawatan.
d. Supervisor mampu menilai bagaimana kinerja dari katim di dalam
mengatur perawat pelaksana atau anggota tim.
e. Supervisor mampu menjalin kerjasama dan keakraban dengan Katim
dan antar perawat.
f. Supervisor mampu meningkatkan kinerja perawat primer dan perawat
associate

C. Manfaat
1. Bagi pasien
Tercapai kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan keperawatan
2. Bagi perawat
a. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif , afektif dan psikomotorik
perawat.
b. Menjalin kerja sama antar tim.
c. Tercapai kepuasan kerja yang optimal sesuai dengan SAK yang ada.
d. Meningkatkan efektifitas dan efisieni kerja.
e. Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga terhadap kinerja
perawat
3. Bagi institusi (Rumah Sakit)
Meningkatkan mutu asuhan keperawatan di layanan rumah sakit.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber
yang dibutuhkan untuk menyeleseikan tugas dalam rangka mencapai tujuan
(Nursalam, 2011). Supervisi merupakan suatu kegiatan yang mengandung dua
dimensi pelaku, yaitu pimpinan dan anggota atau orang yang disupervisi
(Arwani dan Supriyanto, 2010). Supervisi keperawatan adalah suatu proses
pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas
dalam rangka mencapai tujuan.
B. Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien
dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, ketrampilan dan kemampuan
perawat dalam melaksanakan tugas.
C. Prinsip Supervisi
1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.
2. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan melalui
petunjuk, peraturan,uraian tugas dan standart.
3. Supervisi merupakan proses kerja sama yang actual antara supervisor dan
perawat pelaksana.
4. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik.
5. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif,
kreatifitas dan motifasi.
6. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil guna dan berdaya guna dalam
pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan manajer.
D. Pelaksana Supervisi
1. Kepala ruangan
a. Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien
di ruang perawatan.
b. Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan
pelayanan kesehatan dirumah sakit.
c. Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek
keperawatan diruang perawatan.
2. Koordinator dan wakil koordinator keperawatan
Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala ruangan
yang ada di unitnya. (Koordinator RSUD dr. Iskak Tulungagung)
3. Manajer keperawatan
Mengawasi unit rawat dalam melaksanakan tugas secara langsung dan
seluruh perawat secara tidak langsung. (Manajer Keperawatan RSUD dr.
Iskak Tulungagung)
E. Alur Supervisi

Manajer Keperawatan

Koordinator dan wakil


koordinator keperawatan

Menetapkan kegiatan dan tujuan Kepala IRNA Bougenvile


serta instrumen/alat ukur
(Karu)

Supervisi
Menilai kinerja

Perawat

PP PP

PA PA

PEMBINAAN 3F : PP

 Penyampaian penilaian
(Fair) PA
 Feed back
 Follow up, pemecahan
maalah dan reward Kinerja Perawat dan

Kualitas Pelayanan

Bagan 2.1 : Alur Supervisi (Nursalam, 2009: 234)

Keterangan : Delegasi dan Supervisi

Kegiatan supervisi
F. Langkah langkah Supervisi
1) Pra supervisi
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.
b. Supervisor menetapkan tujuan.
2) Supervisi
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrumen/alat ukur
yang telah disepakati.
b. Supervisor mendapatkan beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
3) Post supervisi
a. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan
klarifikasi permasalahan.
b. Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
c. Supervisor melakukan tanya jawab dengan PP dan PA.
d. Supervisor memberikan masukan/solusi pada PP dan PA.
e. Supervisor memberikan reinforcement pada PP dan PA.
G. Peran Supervisor dan Fungsi Supervisi
Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan
keseimbangan manajemen pelayanan keperawatan dan manajemen sumber
daya yang tersedia.
1) Manajemen pelayanan keperawatan
Tanggung jawab supervisor adalah :
a. Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan.
b. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang
diberikan.
c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan
keperawatan, bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang
terkait.
d. Memastikan praktek keperawtatan profesional dilaksanakan.
2) Manajemen Anggaran
Manajer keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan, dan
pengembangan.
Supervisor berperan dalam :
a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana
tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat
dicapai sesuai tujuan RS.
b. Membantu mendapatkan informasi statistic untuk merencanakan
anggaran keperawatan.
c. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola.
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi
begitu saja, tetapi memerlukan praktik dan evaluasi penampilan agar
dapat dijalankan dengan tepat. Kegagalan supervisi dapat menimbulkan
kesenjangan dalam pelayanan keperawatan.
H. Teknik Supervisi
a. Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu :
1) Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
2) Fakta pelaksanaan praktik keperawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian.
3) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan
kualitas asuhan.
b. Area Supervisi
1) Pengetahuan dan pengertian tentang klien.
2) Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standard.
3) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran dan
empati.
c. Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu :
1. Supervisi Langsung
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed
back dan perbaikan. Adapun prosesnya adalah :
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan
keperawatan didampingi oleh supervisor.
2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan,
reinforcement dan petunjuk.
2. Setelah selesei , supervisor dan perawat pelaksana melakukan
diskusi yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan
memperbaiki yang masih Supervisi secara tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.
Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan
sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat
diberikan secara tertulis.

I. Peran Kepala Ruangan , PP dan PA dalam Metode Asuhan Keperawtan


Profesional Primer (MAKP Primer)
1) Peran Kepala Ruangan (Karu)
a. Sebagai konsultan dan pengendali mutu perawat primer.
b. Mengorientasi dan merencanakan karyawan baru.
c. Menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan kepada PP.
d. Evaluasi kerja.
e. Merencanakan atau menyelenggarakan pengembangan staf.
2) Peran Perawat Primer (PP)
a. Menerima klien dan mengkaji kebutuhan klien secara komprehensif.
b. Membuat tujuan dan merencanakan keperawatan.
c. Melaksanakan rencana yang telah dibuat.
d. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang
diberikan oleh disiplin lain maupun perawat.
e. Menerima dan menyesuaikan rencana asuhan.
f. Menyiapkan penyuluhan untuk pasien pulang.
g. Menyiapkan rujukan kepada tim pelayanan kesehatan terkait.
h. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
3) Peran Perawat Associate (PA)
peran PA adalah melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan
rencana yang telah disusun oleh PP.

BAB III

RENCANA KEGIATAN

A. Pelaksanaan
Hari/tanggal :
Pukul : 8.00 - 08.30 WIB
Lama Kegiatan : 30 Menit
Pelaksana : Karu, PP, PA
Sasaran : Perawat primer, Perawat Associate Pasien
Tempat : IRNA Bougenvile
B. Metode
1. Observasi
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Problem solving
C. Media Supervisi
1. Status klien
2. Buku Raport
D. Struktur Pengorganisasian
1) Penanggungjwab : Ervit Putri S.Kep
2) Kepala Ruangan : Niken Kiswari S. Kep
3) Perawat Primer : Erika Nur S. Kep dan Umi Hanik S. Kep
4) Perawat Pelaksana : Eka Septa S. Kep dan Vitri Yulita S. Kep
5) Pembimbing Klinik : Hj Ninik Susilorini. S.Kep, Ners
6) Pembimbing akademik : Sri Agustiana, S.Kep.,Ners.,M.Kes.,M.Kep

E. Rencana Kegiatan

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana


Pra Pembukaan : 5 menit Nurse PP, PA
Supervisi 1. Supervisor (karu) Stasion
menentukan tindakan yang
akan disupervisi kepada PP
2. Menentukan tujuan
supervisi
3. PP mendatangi PA di
Nurse stasion.
4. PP mengklarifikasi kontrak
sebelumnya bahwa akan
melakukan supervisi
injeksi intra vena.
5. PA menyetujui di lakukan
supervise.

Supervisi 1. Karu mulai melakukan 5 menit Nurse PP, PA


pengawasan dan PP Station
memberikan penilaian
berdasarkan instrument
supervise.
2. PA mempersiapkan alat,
dan obat.
3. PA mengidentifikasi Pasien 10 Bed PP, PA
(Nama, tgl Lahir, No.Reg). Menit Pasien
4. PA memberi penjelasan
kepada pasien tentang
prosedur yang akan
dilakukan dan
memposisikan pasien.
5. PA melakukan injeksi
sesuai SOP.
6. Setelah melakukan injeksi,
PA merapikan dan pasien.
7. PP menilai sikap perawat
pada waktu injeksi mliputi
komunikasi, kerjasama,
tanggungjawab dan
kewaspadaan.
Post 1. Menginformasikan hasil 10 Nurse PP, PA
Supervisi dari penilaian. Menit Station
2. Melakukan evaluasi hasil
bimbingan.
3. Memberikan solusi dan
feed back.
4. Memberikan
reinforcement dan
reward
5. Melakukan dokumentasi
hasil supervise

F. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum acara dimulai dari pempakatan
proposal, dan berlatih role play untuk perawat primer yang akan
dilakukan supervisi serta kepala ruangan sebagai supervisor dalam
kegiatan supervisi.
2. Evaluasi proses
Evaluasi dilihat berdasar kelancaran proses sesuai dengan rencana dan
alur yang ada serta perawat yang bertugas sesuai perannya.
3. Evaluasi Hasil
Perawat primer mampu melaksanakan kegiatan tindakan keperawatan
sesuai dengan prosedur.
a. Kepala ruang mampu melakukan kegiatan supervisi sesuai dengan
prosedur.
b. Acara berjalan sesuai dengan proposal rencana kegiatan.
c. Setiap mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, 2014. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

Gillies, 1989. Manajemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi


Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.

INSTRUMEN SUPERVISI INJEKSI INTRAVENA

Hari /Tanggal : …………………… Supervisor : …………………..

Yang disupervisi : …………………… Ruangan : …………………..


Aspek Dilakukakan
Parameter Bobot Keterangan
Penilaian
Ya Tidak
Persiapan A. Menyiapkan alat steril
1. Kapas steril 1
2. Bak injeksi 1
3. Spuit sesuai kebutuhan 1
B. Menyiapkan alat non steril
1. Sarung tangan 1
2. Alcohol 70% 1
3. Pengalas 1
4. Bengkok 1
5. Alat tulis 1
6. Buku injeksi 1
7. Jam tangan dengan detikan 1
C. Menyiapkan bahan-bahan
1. Obat 3
D. Menyiapkan pasien
1. Memberi penjelasan kepada 2
pasien tentang prosedur yang
akan dilakukan.
2. Mengatur posisi pasien 1
Pelaksanaan Pelaksanaan injeksi intravena
1. Cuci tangan kemudian 3
menggunakan sarung tangan.
2. Identifikasi pasien. 3
3. Pastikan infus dalam keadaan 2
menetes lancer tidak ada tanda-
tanda flebitis, kemudian klem
atau pengatur tetesan dimatikan.
4. Melakukan disinfeksi dengan 3
alcohol 70% pada daerah yang
akan diinjeksi.
5. Obat dimasukkan. 3
6. Lihat ekspresi wajah pasien dan 2
pantau tanda atau reaksi alergi. 2
7. Pengatur tetesan dibuka kembali,
kemudian tetesan diatur sesuai
dengan kebutuhan yang sudah
ditentukan. 1
8. Pasien dirapikan, alat-alat
dibereskan. 1
9. Melepas sarung tangan dan cuci
tangan. 2
10. Mencatat dan memberi tanda
pada format pemberian injeksi
dan buku injeksi.

Sikap Sikap perawat pada waktu injeksi :


1. Komukasi 1
2. Kerja sama 1
3. Tanggung jawab 3
4. Kewaspadaan 3

Evaluasi Evaluasi :
1. Mengevaluasi lokasi penyuntikan 2
dan kelancaran tetesan.
2. Mengevaluasi kenyamanan 1
posisi.
3. Mengobservasi kemungkinanan 1
flebitis.
Total nilai 40

Kriteria :

Baik : 35-40

Cukup : 30-35

Kurang : < 30

Tulungagung,

Supervisor

________________________

FORMAT LAPORAN SUPERVISI

MASALAH YANG PENYEBAB REKOMENDASI/SARAN


DITEMUKAN

Tulungagung, Maret 2019

Ners Yang Disupervisi Supervisor

______________________________ __________________________

Anda mungkin juga menyukai