Di susun oleh :
PROSES MENUA
A. DEFINISI
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang diderita. Proses menua merupakan proses normal yang dimulai sejak
pembuahan dan berakhir pada kematian. Sepanjang hidup tubuh berada pada keadaan
dinamis, ada pembangunan dan ada perusakan. Pada saat pertumbuhan, proses
pembangunan lebih banyak daripada proses perusakan. Setelah tumbuh secara faali
mencapai tingkat kedewasaan, proses perusakan secara berangsur akan melebihi
proses pembangunan. Inilah saatnya terjadi proses menua atau aging (Nugroho,
2012).
Pengertian lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan
fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana di
ketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi
dan melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas
dan fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati.
B. PROSES MENUA
Proses menua merupakan suatu proses yang wajar, bersifat alami dan akan
dialami oleh semua orang yang dikaruniai umur panjang (Nugroho, 2000).
Penuaan adalah normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat
diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap
perkembangan kronologis tertentu (Stanley and Patricia, 2006).
12) Menemukan arti hidup setelah pension dan saat menghadapi penyakit
diri dan pasangan hidup dan kematian pasangan hidup dan orang yang
disayangi; menyesuaikan diri dengan orang yang disayangi
Proses Menua
Fase 3 klinik
Fase 1 subklinik Fase 2 transisi
Kerusakan sel-seDNA
(sel-sel tubuh)
b) Psikologis
1. Pensiun: nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan identitas
dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan. Bila seseorang pensiun (purna
tugas), ia akan mengalami kehilangan-kehilangan, antara lain :
a. Kehilangan finansial (income berkurang).
b. Kehilangan status (dulu mempunyai jabatan posisi yang cukup tinggi,
lengkap dengan segala fasilitasnya).
c. Kehilangan teman/kenalan atau relasi.
d. Kehilangan pekerjaan/kegiatan.
2. Merasakan atau sadar akan kematian (sense of awareness of mortality)
3. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih
sempit.
4. Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan (economic deprivation).
5. Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya
pengobatan.
6. Penyakit kronis dan ketidakmampuan.
7. Gangguan saraf pancaindra, timbul kebutaan dan ketulian.
8. Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.
9. Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman dan
family.
10. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik: perubahan terhadap gambaran diri,
perubahan konsep diri.
c) Spritual
1. Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupan
2. Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaanya, hal ini terlihat dalam
berfikir dan bertindak dalam sehari-hari.
3. Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurut Folwer, Universalizing,
perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah berpikir dan bertindak
dengan cara memberikan contoh cara mencintai keadilan (Nugroho, 2012).
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Stanley dan Patricia, 2011 Pemeriksaan laboatorium rutin yang perlu
diperiksa pada pasien lansia untuk mendeteki dini gangguan kesehatan yang sering
dijumpai pada pasien lansia yang belum diketahui adanya gangguan / penyakit
tertentu (penyakit degeneratif) yaitu :
1) Pemerikasaan hematologi rutin
2) Urin rutin
3) Glukosa
4) Profil lipid
5) Alkalin pospat
6) Fungsi hati
7) Fungsi ginjal
8) Fungsi tiroid
I. PENGKAJIAN
Perawat mengkaji perubahan pada perkembanga fisiologis, kognitif dan perilaku
sosial pada lansia
1) Perubahan fisiologis
Temuan Normal
Sistem Warna kulit Pigmentasi berbintik/bernoda
integumen diarea yang terpajan sinar
matahari, pucat meskipun tidak
anemia
Kelembaban Kering, kondisi bersisik
Suhu Ekstremitas lebih dingin,
penurunan perspirasi
Tekstur Penurunan elastisitas, kerutan,
kondisi berlipat, kendur
Distribusi lemak Penurunan jumlah lemak pada
ekstremitas, peningkatan jumlah
diabdomen
Rambut Penipisan rambut
Kuku Penurunan laju pertumbuhan
Kepala dan leher Kepala Tulang nasal, wajah menajam, &
angular
Mata Penurunan ketajaman penglihatan,
akomodasi, adaptasi dalam gelap,
sensivitas terhadpa cahaya
Telinga Penurunan menbedakan nada,
berkurangnya reflek ringan,
pendengaran kurang
Mulut, faring Penurunan pengecapan, aropi
papilla ujung lateral lidah
Leher Kelenjar tiroid nodular
Thoraxs & paru- Peningkatan diameter antero-
paru posterior, peningkatan rigitas
dada, peningkatan RR dengan
penurunan ekspansi paru,
peningkatan resistensi jalan nafas
Sistem jantung Peningkatan sistolik, perubahan
& vascular DJJ saat istirahat, nadi perifer
mudah dipalpasi, ekstremitas
bawah dingin
Payudara Berkurangnnya jaringan payudara,
kondisi menggantung dan
mengendur
Sistem Penurunan sekresi keljar saliva,
pencernaan peristatik, enzim digestif,
konstppasi
Sistem wanita Penurunan estrogen, ukuran
reproduksi uterus, atropi vagina
pria Penurunan testosteron, jumlah
sperma, testis
Sistem Penurunan filtrasi renal, nokturia,
perkemihan penurunan kapasitas kandung
kemih, inkontenensia
wanita Inkontenensia urgensi & stress,
penurunan tonus otot perineal
pria Sering berkemih & retensi urine.
Sistem Penurunan masa & kekuatan otot,
muskoloskeletal demineralisasi tulang,
pemendekan fosa karena
penyempitan rongga
intravertebral, penurunan
mobilitas sendi, rentang gerak
Sistem neorologi Penurunan laju reflek, penurunan
kemampuan berespon terhadap
stimulus ganda, insomia, periode
tidur singkat
B: kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali satu dari fungsi
tambahan
C: kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali mandi dan satu
fungsi tambahan
2) Perubahan Kognitif
Kebanyakan trauma psikologis dan emosi pada masa lanisa muncul akibat kesalahan
konsep karena lansia mengalami kerusakan kognitif. Akan tetapi perubahan struktur
dan fisiologi yang terjadi pada otak selama penuaan tidak mempengaruhi kemampuan
adaptif & fungsi secara nyata (ebersole &hess, 1994)
Digunakan untuk mendeteksi adanya dan tingkat kerusakan intelektual terdiri dari 10
hal yang menilai orientasi, memori dalam hubungan dengan kemampuan perawatan
diri, memori jauh dan kemam[uan matematis.
3) Perubahan psikososial
Lansia harus beradaptasi pada perubahan psikososial yang terjadi pada penuaan.
Meskipun perubahan tersebut bervariasi, tetapi beberapa perubahan biasa terjadi pada
mayoritas lansia.
Pengkajian Sosial
Hubungan lansia dengan keluarga memerankan peran sentral pada seluruh tingkat
kesehatan dan kesejahteraan lansia. Alat skrining singkat yang dapat digunakan untuk
mengkaji fungsi social lansia adalah APGAR Keluarga. Instrument disesuaikan untuk
digunakan pada klien yang mempunyai hubungan social lebih intim dengan teman-
temannya atau dengan keluarga. Nilai < 3 menandakan disfungsi keluarga sangat
tinggi, nilai 4 – 6 disfungsi keluarga sedang.
A : Adaptation
P : Partnership
G :Growth
A :Affection
R : Resolve
Keamanan Rumah
Perawat wajib mengobservasi lingkungan rumah lansia untuk menjamin tidak adanya
bahaya yang akan menempatkan lansia pada resiko cidera. Faktor lingkungan yang
harus diperhatikan :
2) Jalan bersih
6) Resiko cedera
8) Kerusakan memori
DAFTAR PUSTAKA