PENGKAJIAN
5
6
STRUKTUR ORGANISASI
Kepala Ruangan
Wahrudianto, S.Kep, Ners
11 Pasien 8 Pasien
13 Pasien
7
b. Tenaga Keperawatan
d. Tenaga Medis
Tabel 2.3 Jumlah Tenaga Medis di IRNA Bougenvile RSUD dr. Iskak
Tulungagung
Metode Douglas
Tabel 2.4 Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan tenaga
keperawatan dengan metode douglas di IRNA Bougenvile
tanggal 11 Februari 2019
Tingkat ketergantungan
tanggal 11 Februari 2019
Jumlah kebutuhan tenaga
Tingkat
Jumlah pasien Pagi
ketergantungan
Minimal 16 x0,17=2,72
Parsial 10x0,27=2,70
Total 1 1 x0,36=0,36
12
Jumlah 27 5.78 ( 6 )
Tingkat ketergantungan
tanggal 30 April 2018
Jumlah kebutuhan tenaga
Tingkat
Jumlah pasien Sore
ketergantungan
Minimal 9 9 x 0,14 = 1,26
Parsial 10 10 x 0,15 = 1,5
Total 1 1 x 0,30 = 0,3
Jumlah 20 3,06 ( 3 )
Tingkat ketergantungan
tanggal 30 April 2018
Jumlah kebutuhan tenaga
Tingkat
Jumlah pasien Malam
ketergantungan
Minimal 11 11 x 0,07 = 0,78
Parsial 10 10 x 0,10 = 1
Total 1 1 x0,20 = 0,2
Jumlah 22 1.98 (2)
Metode Douglas
Tabel 2.5Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan tenaga
keperawatan dengan metode douglas di IRNA Bougenvile
tanggal 1 Mei 2018.
Tingkat ketergantungan
tanggal 1 Mei 2018
Jumlah kebutuhan tenaga
13
Tingkat
Jumlah pasien Pagi
ketergantungan
Minimal 12 12 x0,17=2,04
Parsial 11 11 x0,27=2,97
Total 1 1 x0,36=0,36
Jumlah 24 5,37 ( 5 )
Tingkat ketergantungan
Jumlah kebutuhan tenaga
tanggal 1 Mei 2018
Tingkat
Jumlah pasien Sore
ketergantungan
Minimal 11 11 x 0,14 = 1,54
Parsial 10 10 x 0,15 = 1,5
Total 1 1 x 0,30 = 0,3
Jumlah 22 3,34 ( 3 )
Tingkat ketergantungan
Jumlah kebutuhan tenaga
tanggal 1 Mei 2018
Tingkat
Jumlah pasien Malam
ketergantungan
Minimal 10 10 x 0,07 = 0,7
Parsial 7 7 x 0,10 = 0,7
Total 1 1 x0,20 = 0,2
Jumlah 18 1,69 ( 2 )
Metode Douglas
Tabel 2.6 Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan tenaga
keperawatan dengan metode douglas di IRNA Bougenvile
tanggal 2 Mei 2018.
Tingkat ketergantungan
Jumlah kebutuhan tenaga
tanggal 2 Mei 2018
14
Tingkat
Jumlah pasien Pagi
ketergantungan
Minimal 10 10 x0,17=1,7
Parsial 7 7 x0,27=1,89
Total 3 3 x0,36=1,08
Jumlah 20 4,67 ( 5 )
Tingkat ketergantungan
Jumlah kebutuhan tenaga
tanggal 2 Mei 2018
Tingkat
Jumlah pasien Sore
ketergantungan
Minimal 10 10 x 0,14 = 1,4
Parsial 8 8 x 0,15 = 1,2
Total 3 3 x 0,30 = 0,9
Jumlah 21 3,5 (4 )
Tingkat ketergantungan
tanggal 2 Mei 2018
Jumlah kebutuhan tenaga
Tingkat
Jumlah pasien Malam
ketergantungan
Minimal 10 10 x 0,07 = 0,7
Parsial 8 8 x 0,10 = 0,8
Total 3 3 x0,20 = 0,6
Jumlah 21 2,1 ( 2 )
Metode Douglas
Tabel 2.7 Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan tenaga
keperawatan dengan metode douglas di IRNA Bouegenvile
tanggal 3 Mei 2018.
Tingkat ketergantungan
tanggal 3 Mei 2018
Jumlah kebutuhan tenaga
Tingkat
Jumlah pasien Pagi
ketergantungan
15
Minimal 12 12 x0,17=2,04
Parsial 8 8 x0,27=2,16
Total 4 4 x0,36=1,44
Jumlah 24 5,64 ( 6 )
Tingkat ketergantungan
Jumlah kebutuhan tenaga
tanggal 3 Mei 2018
Tingkat
Jumlah pasien Sore
ketergantungan
Minimal 11 11 x 0,14 = 1,54
Parsial 8 8 x 0,15 = 1,2
Total 4 4 x 0,30 = 1,2
Jumlah 23 3,94 ( 4 )
Tingkat ketergantungan
tanggal 3 Mei 2018
Jumlah kebutuhan tenaga
Tingkat
Jumlah pasien Malam
ketergantungan
Minimal 10 10 x 0,07 = 0,7
Parsial 7 7 x 0,10 = 0,7
Total 5 5 x0,20 = 1
Jumlah 18 2,4 ( 2 )
IGD IRJA
OK IRNA ICU
Bagan 2.2Alur pasien masuk dan keluar di IRNA Bougenvile RSUD dr.
Iskak Tulungagung
17
Keterangan :
1. : Pintu Masuk dan Keluar
2. : Arah Mata Angin
3. 1a - 30 : Bed Pasien
19
c. Pengelolaan Sampah
Tempat sampah telah dibedakan antara limbah medis dan non
medis.Telah terdapat tempat sampah sesuai SOP yaitu Bak sampah
Warna Kuning Golongan Medis A : untuk jenis sampah botol infuse
dan spuit injeksi, Warna Kuning Golongan medis B (infeksius) : untuk
tempat sampah jenis handscoon, pampers, jaringan tubuh pasien,
Warna Merah (non infeksius) untuk tempat sampah jenis plastic,
kertas. Warna hijau Golongan non medis, warna hijau untuk jenis
sampah basah seperti sisa-sisa makanan, bungkus makanan, warna
merah jenis sampah kering seperti botol minuman, plastic kertas dll.
21
3. M3/METODE
a. Penerapan Pemberian Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP)
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 11Februari2019
model asuhan keperawatan yang digunakan di ruang Bougenvile
adalah metode campuran yaitu metode TIM modifikasi Primer.
Perawat mengatakan model tersebut sangat cocok di gunakan di
ruangan karena sesuai dengan visi dan misi ruangan, selain itu
model tersebut tidak menyulitkan dan memberikan beban kerja
bagi perawat. Pada model asuhan keperawatan campuran ini,
pemilihan Katim (Kepala TIM) didasarkan pada pengalaman kerja,
lama kerja, tingkat golongan dan jiwa kepemimpinannya. Jumlah
total bed pasien di ruang Bougenvile adalah 32 pasien. Dari 32
pasien tersebut, perawat yang bertugas dibagi ke dalam 3 shift,
yaitu shift pagi, sore, dan malam. Pada shif pagi terdapat Katim
sebagai penanggung jawab tugas keperawatan, sedangkan pada shif
sore dan malam terdapat PJ shift yang bertugas sebagai
penanggung jawab saat shif tersebut.
b. Penerimaan Pasien Baru
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, pada
ruangan Bougenvile sudah dilakukan kegiatan penerimaan pasien
baru.Alur dari pelaksanaan penerimaan pasien baru disini belum
22
sesuai teori yang ada. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam
penerimaan pasien baru menurut teori yaitu :
a. Lembar penerimaan pasien baru
b. Lembar dokumentasi pengkajian asuhan keperawatan
c. Nursing kit
d. Lembar tingkat kepuasan pasien
Jika melihat saran dan prasarana yang dibutuhkan seperti
diatas, di ruang Bougenvile ini belum terdapat format lembar
tingkat kepuasan pasien. Leaflet yang tersedia belum mencukupi
semua penyakit yang dirawat di ruang Bougenvile. Adapun alur
pelaksanaan penerimaan pasien baru di ruang Bougenvile adalah
dimulai ketika pasien datang, perawat akan menyiapkan tempat
tidur pasien, lembar pengkajian awal pasien masuk ruang rawat
inap, memperkenalkan diri, melakukan identifikasi pasien,
memperkenalkan dokter dan perawat penanggungjawab,
melakukan anamnesa pasien, memperkenalkan aturan rumah sakit
dan memberikan petunjuk keadaan ruangan. Semua hasil
pelaksanaan penerimaan pasien baru selalu didokumentasikan pada
status pasien.
c. Sentralisasi Obat
Selama ini di Ruang Bougenvile sudah dilakukan
sentralisasi obat yaitu untuk obat injeksi, oral dan minum serta
alat-alat kesehatan (disposible syringe, set infus, cairan, kateter,
urin bag, surflow/venflon). Alur sentralisasi sudah sesuai dengan
alur sentralisasi obat secara MAKP, yaitu :
1. Resep dokter diserahkan ke perawat, kemudian perawat
menyerahkan resep ke bagian farmasi dan diantarkan ke apotik.
2. Selanjutnya bagian farmasi akan menyerahkan obat ke perawat
ruanganyang menerima pengaturan dan pengelolaan
pasien/keluarga.
23
d. Timbang Terima
Berdasarkan hasil pengkajian, timbang terima dilakukan
sebanyak 3 kali, yaitu pukul 07.00 pada shif pagi, pukul 14.00 pada
saat shift sore, dan pukul 21.00 saat shift malam. Pelaksanaan
timbang terima dihadiri oleh semua perawat yang berkepentingan
baik perawat yang telah dinas maupun yang akan dinas.
Berdasarkan hasil pengamatan, timbang terima dipimpin oleh
kepala ruang (Karu). Hal-hal yang disampaikan pada saat timbang
terima adalah nama pasien, diagnosa medis pasien, keluhan pasien,
ashuan keperawatan yang telah dilakukan kepada pasien, serta
rencana tindak lanjut yang akan dilakukan pada pasien. Alur
pelaksanann timbang terima dimulai dengan perawat berkumpul
diruang staff kemudian dilakukan pembukaan oleh Karu. Selesai
pembukaan, selanjutnya para perawat pelaksana melaporkan
kondisi pasien kepada perawat pelaksana yang akan bertugas shift
selanjutnya. Kemudian para perawat dengan menggunakan teknik
komunikasi efektif bersama-sama melakukan validasi ke pasien
secara langsung. Berdasarkan pengkajian pada tanggal 1-13
februari dari dapatkan hasil isi timbang terima belum sesuai
standart. Timbang terima belum optimal terutama pada shift siang
dan malam.
24
e. Supervisi Keperawatan
Kegiatan supervisi di ruang Bougenvile sudah dilakukan
dengan baik oleh kepala ruangan dan Katim. Kepala ruangan dan
Katim akan membuat jadwal supervisi tiap 1 bulan. Kemudian
Karu akan memberitahukan adanya supervisi ke perawat yang akan
disupervisi. Selanjutnya, Karu melakukan supervisi kepada
perawat yang ditunjuk. Contoh kegiatan supervisi yang pernah
dilakukan adalah pemasangan infus. Di ruang Bougenvile supervisi
dilaksanakan setiap 2 minggu sekali dengan alur supervisi sebagai
berikut kepala ruang akan melakukan supervisi kepada Katim
kemudian Katim melakukan supervisi kepada PP maupun PA.
Kemudian Katim melaporkan hasil supervisi perawat pelaksana
kepada kepala ruangan(supervisi tidak langsung) dan hasil ini
dijadikan sebagai dokumentasi ruangan.Untuk supervisi catatan
harian, feedback terakhir tiap satu tahun dan hasil feedbacknya
terlampir di dalam nilai orientasi.
g. Ronde Keperawatan
Dari hasil wawancara perawat ruang Bougenvile,
didapatkan hasil bahwa di ruang Bougenvile belum pernah
dilaksanakan ronde keperawatan dengan berdiskusi yang
melibatkan tim kesehatan lain seperti dokter, gizi, maupun
apoteker. Hal ini dikarenakan adanya kendala waktu pertemuan
yang sulit untuk dipertemukan dalam satu waktu antar tim
kesehatan lainnya,adanya kesibukan perawat dan jumlah
keterbatasan SDM. Meskipun demikian, jika ada suatu masalah
tetap didiskusikan dengan tim kesehatan lainnya, hanya saja tidak
ada format resmi. Ronde keperawatan di Ruang Bougenvile tidak
secara langsung dilaksanakan, tetapi setidaknya pernah dibicarakan
sebelumnya dengan tim kesehatan lainnya, sehingga ketika ada
masalah yang sama, petugas ruangan tinggal melakukan tindakan
langsung ke pasiennya.
11 Catheter 15.000
12 Infus 15.000
13 Magslang 15.000
14 Suction / hari 15.000
15 Nebulizer 25.000
16 Infus pump 25.000
17 Syiringe pump 25.000
18 Latihan Strenght 35.000
19 Stretching- LSG 35.000
20 Rawat Luka 35.000
21 EKG 35.000
22 RJP 35.000
23 Kumbah Lambung / hari 60.000
24 Latihan mobilisasi 60.000
25 Lumbal Puctie 60.000
26 Necrotomi 60.000
27 Regulasi cepat 60.000
28 Plebotomy pada poli cyternia urea 190.000
5. Mutu/Marketing (M5)
a. Jumlah Pasien
Berdasarkan pengakajian yang dilakukan pada hari senin30 April
2018 didapatkan jumlah pasien pada bulan April 2018yaitu :
Tabel 2.12 Jumlah pasien Bulan April 2018
27
Bulan Jumlah
April orang
Total orang
c. BOR Pasien
Berdasarkan hasil pengkajian pasien di ruangan pada tanggal 30
April 2018 didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur di Irna
Bougenvile RSUD dr. Iskak yaitu 32 tempat tidur dengan rincian
sebagai berikut :
1) Gambaran Umum
a. Ruang I = 11 bed (kelas II)
b. Ruang II = 4 bed ( kelas I)
c. Ruang III = 4 bed (kelas I)
d. Ruang IV = 5 bed (kelas II)
e. Ruang V = 5 bed (kelas II)
f. Ruang VI = 3 bed (kelas II)
Jumlah bed = 32 bed
b. Kepuasan
Kepuasan pasien adalah terpenuhinya kebutuhan pasien dan
keluarga terhadap pelayanan keperawatan yang diharapkan.
Bedasarkan survey tingkat kepuasan klien tanggal 30April 2018
dengan jumlah responden sebanyak 27 orang didapatkan data
sebanyak 7,4% menyatakan sangat puas, 88,9% menyatakan puas,
dan 3,7% menyatakan tidak puas. Penilaian kepuasan klien
meliputi menjelaskan tujuan perawat, menunjukan perawat yang
bertanggung jawab, memberikan keterangan tentang masalah
yang dihadapi oleh pasien, dan menjelaskan resiko suatu tindakan
kesehatan.
30
Tidak Puas;
2; 7.14%
Sangat Puas;
9; 32.14%
Puas; 17;
60.71%
April
≥ 9 hari; 9;
9.00%
7 - 9 hari; ≤ 3 hari; 42;
11; 11.00% 42.00%
4 - 6 hari;
38; 38.00%
Total
Pasien = 196 pasien
Diagram 2.2 Jumlah lama ( hari ) rawat inap pada bulan April 2018