Anda di halaman 1dari 1

Trauma Kapitis adalah cedera kepala yang dapat melibatkan seluruh struktur

lapisan mulai dari lapisan kulit kepala atau tingkat yang paling ringan, tulang tegkorak,
duramater, vaskuler otak, sampai jaringan otaknya sendiri, baik berupa luka terbuka
maupun trauma tembus yang dapat menyebabkan gangguan fungsi neurologik yakni
gangguan fisik, fungsi kognitif dan psikosial baik temporer maupun permanen. Trauma
Kapitis dapat terjadi akibat benturan langsung atau tanpa benturan langsung pada
kepala. Berdasarkan patofisiologinya Trauma Kapitis dibagi menjadi Trauma Capitis
primer dan cedera kepala sekunder.
Cedera kepala primer merupakan cedera yang terjadi saat atau bersamaan
dengan kejadian cedera dan merupakan suatu fenomena mekanik. Cedera kepala
sekunder merupakan proses lanjutan dari cedera primer dan lebih merupakan
fenomena metabolik.
Gambaran klinis ditentukan berdasarkan derajat cedera dan lokasinya. Derajat
cedera dapat dinilai menurut tingkat kesadarannya melalui system GCS, yakni metode
EMV (Eyes, Verbal, Movement)
Lebih kurang 80% penderita yang datang ke rung gawat darurat dengan cedera
kepala ringan, sebagian besar penderita sembuh dengan baik. 10% penderita dengan
cedera kepala sedang, masih dapat mengikuti perintah sederhana tetapi sering kali
bingung dan somnolen, mungkin ada defisit neurologis fokal seperti hemiparesis.
Penderita yang tergolong dalam cedera kepala berat, tidak dapat mengikuti perintah
yang sederhana, walaupun sudah dilakukan resusitasi kardiopulmoner. Semua
penderita mempunyai resiko morbiditas dan mortalitas yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai