Anda di halaman 1dari 95

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai peningkatan
derajat hidup sehat bagi setiap penduduk merupakan hakekat pembangunan kesehatan yang
termuat di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan tujuan agar dapat mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari
tujuan nasional. Agar tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal, maka diperlukan partisipasi
aktif dari seluruh anggota masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan yang
tercantum dalam UU No. 36 tahun 2009 pada pasal 9 ayat 1 dan 2 yang menyatakan bahwa
setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginnya. Kewajiban sebagaimana dimaksud adalah
pelaksanaannya meliputi upaya kesehatan perseorangan, upaya kesehatan masyarakat, dan
pembangunan berwawasan kesehatan.
Peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia di berbagai bidang kehidupan
mengakibatkan pergeseran pola kehidupan masyarakat diantaranya bidang kesehatan. Dengan
berkembangnya Paradigma “Sehat-Sakit”, saat ini telah terjadi pergeseran, antara lain:
perubahan upaya kuratif menjadi upaya preventif dan promotif, dan segi kegiatan yang pasif
menunggu masyarakat berobat ke unit-unit pelayanan kesehatan menjadi kegiatan penemuan
kasus yang bersifat aktif. Hal ini akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
masyarakat untuk ikut berperan secara aktif dalam upaya peningkatan status kesehatannya.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu, keluarga dan
kelompok pada tatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan menerapkan konsep
keperawatan komunitas, serta sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga perawat profesional
yang memiliki potensi dalam meningkatkan kemampuan keperawatan mandiri sesuai dengan
kompetensi yang harus dicapai, maka mahasiswa Program Studi Profesi Ners Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Kuningan Tahun Ajaran 2018/2019 melaksanakan Praktik Klinik Keperawatan
Komunitas di Desa Sukadana, Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan dengan
menggunakan 3 pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, kelompok dan masyarakat yang secara
aktif berpartisipasi dalam upaya peningkatan status kesehatannya.
Selain itu, selama proses belajar klinik di komunitas, mahasiswa mengidentifikasi
populasi dengan risiko tinggi dan sumber yang tersedia untuk bekerjasama dengan komunitas
dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi perubahan komunitas dengan penerapan
1
proses keperawatan komunitas dan pengorganisasian komunitas. Harapan yang ada, masyarakat
akan mandiri dalam upaya meningkatkan status kesehatannya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan konsep dan teori keperawatan komunitas yang telah diperoleh pada
tahap akademik secara nyata dalam memberikan Asuhan Keperawatan Komunitas
khususnya di Desa Sukadana Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan.
2. Tujuan Khusus
1. Melakukan pengumpulan data melalui kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) pada
masyarakat di Desa Sukadana Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan.
2. Melakukan analisa data hasil SMD pada masyarakat di Desa Sukadana Kecamatan
Ciawigebang Kabupaten Kuningan.
3. Menentukan diagnosa keperawatan berdasarkan hasil anlisis hasil SMD pada
masyarakat di Desa Sukadana Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan.
4. Menetukan prioritas masalah yang ada di Desa Sukadana Kecamatan Ciawigebang
Kabupaten Kuningan melalui kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
5. Menyusun rencana tindakan (Planning of Action) melalui kegiatan MMD di Desa
Sukadana Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan.
6. Melakukan implementasi keperawatan sesuai dengan prioritas masalah dan rencana
tindakan yang telah disepakati dalam kegiatan MMD bersama masyarakat di Desa
Sukadana Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan.
7. Menginformasikan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di Desa Sukadana
Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan melalui kegiatan evaluasi proses
pelaksanaan implementasi keperawatan bersama Masyarakat Desa Sukadana
Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan.

C. Ruang Lingkup
1. Waktu
Pelaksanaan Praktik Keperawatan Komunitas ini dimulai pada tanggal 29 Oktober
2018 sampai dengan 01 Desember 2018.
2. Tempat Praktik
Praktik Keperawatan Komunitas ditempatkan di Desa Sukadana Kecamatan
Ciawigebang Kabupaten Kuningan.
3. Strategi Pelaksanaan

1
1) Pendidikan kesehatan (Health Promotion)
Kegiatan ini berupa penyuluhan kesehatan yang dilakukan dengan cara menyebarkan
pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran untuk meningkatkan derajat
kesehatan di Desa Sukadana Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan.
2) Focus Group Disscuse
Kegiatan ini dilakukan dengan metode diskusi bersama anggota masyarakat Desa
Sukadana guna bersama-sama mewujudkan derajat kesehatan yang optimal di Desa
Sukadana Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan.
3) Kerja sama atau kemitraan (Partnership)
Kegiatan ini dilakukan atas dasar bahwa partisipasi masyarakat dikonseptualisasikan
sebagai peningkatan inisiatif diri terhadap segala kegiatan yang memiliki konstribusi
pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan. Kemitraan antara perawat komunitas
dan pihak-pihak terkait dengan masyarakat digambarkan dalam bentuk garis hubung
antara komponen-komponen yang ada. Hal ini memberikan pengertian perlunya upaya
kolaborasi dalam mengkombinasikan keahlian masing-masing yang dibutuhkan untuk
mengembangkan strategi peningkatan kesehatan.
4) Pemberdayaan (Empowerment)
Konsep-konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai proses
pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi transformasi kepada
masyarakat,antara lain: adanya dukungan, pemberdayaan, kekuatan ide baru, dan
kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan baru. Perawat komunitas perlu
memberikan dorongan atau pemberdayaan kepada masyarakat agar muncul partisipasi
aktif masyarakat. Membangun kesehatan masyarakat tidak terlepas dari upaya-upaya
untuk meningkatkan kapasitas, kepemimpinan dan partisipasi masyarakat.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan selama kegiatan SMD di Desa Sukadana
menggunakan:
1) Wawancara
Pada tahap wawancara melibatkan:
1. Masyarakat
2. Tokoh masyarakat
3. Kader
4. Aparat kelurahan/desa
2) Observasi

1
Pada tahap observasi meliputi :
1. Norma
2. Nilai
3. Keyakinan
4. Struktur kekuatan
5. Proses penyelesaian masalah
6. Dinamika kelompok masyarakat
7. Pola komunikasi
8. Situasi/ kondisi lingkungan wilayah
3) Kuesioner
Pengumpulan data menggunakan kuisioner yaitu dengan mengambil sampel
sebanyak 200 Kepala Keluarga dari 1.239 Kepala Keluarga.Pengkajian kesehatan
komunitas menggunakan kuesioner kesehatan komunitas dari H. Sugiyanto yang
dimodifikasi oleh mahasiswa. Kuesioner lain yang digunakan adalah kuesioner pada Ibu
hamil, balita, anak, remaja tentang status kesehatan ibu yang dibuat oleh mahasiswa
kelompok kerja.

1
BAB II
METODE PRAKTIK

Kegiatan praktik klinik keperawatan komunitas ini dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2018
sampai tanggal 1 Desember 2018. Berbekal materi yang telah diberikan pada saat pembekalan,
maka secara resmi pada tanggal 29 Oktober 2018, mahasiswa Program Profesi Ners Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Kuningan (STIKKU) Kelompok 6 dan 8 melaksanakan praktik klinik keperawatan
komunitas di Desa Sukadana, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan.
Adapun kegiatan selama praktik keperawatan komunitas di desa Sukadana diuraikan sebagai
berikut:
A. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap awal pra praktik klinik atau praktik di lapangan.
Berbagai kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu berupa pemberian materi dari
pembimbing akademik, pengorganisasian kelompok, persiapan administrasi berupa perijinan
dan konsolidasi pada instansi terkait, orientasi, analisa situasi, serta pemberian arahan dan
materi dari pihak Dinas Kesehatan, Kepala Desa dan juga Ketua TP-PKK Desa Sukadana.
B. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Berikut ini kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan selama praktik klinik keperawatan
komunitas:
1. Pembukaan Praktik Klinik Keperawatan Komunitas
Pembukaan praktik klinik komunitas dilaksanakan pada Senin, 29 Oktober 2018
pukul 09.00-13.00 WIB di Balai Desa Sukadana yang dihadiri oleh mahasiswa Program
Profesi Ners Stikes Kuningan yang akan melakukan praktek Stase Komunitas di Desa
Sukadana, ketua STIKKU, Ketua Program Studi Ners STIKKU, Dosen Pembimbing
Keperawatan Komunitas, Kepala Desa Sukadana, Kepala Puskesmas Sukadana, perwakilan
Dinas Kesehatan Kab. Kuningan, dan perwakilan kader kesehatan.
Kegiatan dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan berbagai sambutan dari kepala desa
Sukadana, kepala Puskesmas Sukadana, dan Ketua STIKKU yang dilanjutkan dengan acara
serah terima dari pihak kampus ke pihak Desa Sukadana untuk selanjutnya dibimbing
selama kegiatan praktik klinik keperawatan komunitas berlangsung.
Dalam kegiatan ini, diberikan pembekalan kepada mahasiwa mengenai seputar
lingkungan, kebiasaan, adat istiadat, potensi dan masalah kesehatan di Desa Sukadana
secara umum, profil wilayah Desa Sukadana, profil wilayah Puskesmas Sukadana, dan
proses SMD hingga MMD.
2. Pertemuan Kader dan Sosialisasi Pengkajian Data Kesehatan Komunitas
1
Tanggal 03 November 2018, dilakukan pertemuan selurah kader kesehatan dengan
seluruh mahasiswa dan saling memperkenalkan diri serta mensosialisasikan program kerja
mahasiwa, yang akan diawali dengan pelaksanaan Survey Mawas Diri(SMD) yang akan
dilakukan dalam waktu kurang lebih 3 hari. Berdasarkan hasil kesepakatan antara para kader
dan mahasiswa, maka SMD akan dilakukan serentak pada Sabtu, 03 November 2018 selama
3 hari, dimana para kader kesehatan berperan sebagai pendamping mahasiswa. Pada saat
sebelumnya, mahasiswa juga telah berkonsultasi dengan pembimbing di puskesmas
Sukadana terkait format kuesioner pengkajian data kesehatan komunitas yang akan
digunakan.
3. Survey Mawas Diri (SMD) / Pengkajian Data Kesehatan Komunitas
Pengkajian data kesehatan komunitas dilakukan pada tanggal 03 November 2018-05
November 2018 sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa dan kader
kesehatan.Pelaksana kegiatan ini adalah mahasiswa yang telah dibagi tiap dusun dan tiap
RT, bekerjasama dengan kader kesehatan yang sebelumnya sudah meminta izin ke setiap
ketua RT.
Data komunitas yang dikumpulkan berdasarkan pada tujuan menggali semua
permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat untuk selanjutnya dilakukan pemecahan
masalah dengan menggunakan format pengkajian komunitas yang telah dikonsultasikan
pada pembimbing klinik di puskesmas. Format tersebut telah dimodifikasi dari berbagai
teori, dan pada akhirnya format tersebut meliputi beberapa aspek/komponen dalam
masyarakat, yaitu:
a. Data Demografi
Data tersebut meliputi:
1) Identitas keluarga (KK), yaitu nama, umur, pendidkan, pekerjaan, agama.
2) Data anggota keluarga, yaitu nama, jenis kelamin, tanggal lahir/umur, hubungan
dengan KK, pendidikan, pekerjaan, status kesehatan, dan keterangan.
b. Data Sosial Ekonomi
Data tersebut meliputi, penghasilan rata-rata perbulan dan keikutsertaan asuransi
kesehatan.
c. Lingkungan Fisik
Data kesehatan lingkungan fisik, meliputi perumahan, ventilasi, pencahayaan,
sumber air, pemanfaatan sumber air, kepemilikan jamban dan septi tank, tempat
penampungan air, cara pembuangan sampah, dan sistem pembuangan limbah.

d. Pengkajian pada Balita

1
Meliputi Tinggi badan, berat badan, perkembangan anak dan imunisasi pada anak.
e. Anak dan Remaja
Meliputi sikap, perubahan fisik, pengetahuan remaja mengenai NAPZA dan
Kesehatan Reproduksi.
f. Ibu hamil
Meliputi pertanyaan pada saat hamil diantaranya usia kehamilan, pemeriksaan
kehamilan, imunisasi TT.
g. Lanjut Usia (Lansia)
Meliputi keberadaan lansia di kelurga, kesehatan lansia saat ini, keluhan tindakan
yang diberikan dan kegiatan/aktifitas lansia, dan keikutsertaan posbindu.
4. Tabulasi, Analisa Data Komunitas, dan Perencanaan
Setelah dilakukan pengumpulan data oleh penanggung jawab dari tiap dusun, maka
mulai 09 November 2018 – 15 November 2018 dilakukan tabulasi data, analisa data,
penentuan permasalahan, dan perencanaan sementara.
Mekanisme kegiatan tersebut yaitu: masing-masing penanggung jawab tiap dusun
bertugas untuk melakukan tabulasi data yang sudah terkumpul dengan format baku yang
telah disusun untuk kemudian dilakukan diskusi penentuan permasalahan dan perncanaan
sementara. Analisa penentuan prioritas masalah sementara yang digunakan adalah analisa
USG yaitu penentuan prioritas masalah berdasarkan Urgency (Keterdesakan), Seriousness
(Keseriusan), Growth (Kemungkinan memburuk jika dibiarkan).
5. Klarifikasi dan Diseminasi Data Kesehatan Komunitas / Pra-MMD (Pra-Musyawarah
Mayarakat Desa)
Setelah dilakukan perencanaan sementara sebagai wacana bagi warga, maka perlu
dilakukan klarifikasi untuk mencapai kesepakatan dan pembenaran atas data yang telah
dikumpulkan oleh mahasiswa. Pra-MMD dilakukan bersama perangkat desa, dan pihak
Dinas Kesehatan serta pihak Puskesmas Sukadana tanpa melibatkan masyarakat.
6. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Setelah pra-MMD dengan data yang sudah diklarifikasi kembali dan pembentukan
kelompok kerja dengan masalah yang ditemukan disertai dengan penyusunan rencana
tindakan, kegiatan selanjutnya yaitu MMD. MMD dilakukan bersama masyarakat, perangkat
desa, pihak Dinas Kesehatan dan pihak Puskesmas Sukadana serta pembimbing akademik
dan pembimbing klinik mahasiswa. MMD dilaksanakan guna menentukan prioritas masalah
dan prioritas tindakan yang akan dilakukan sebagai upaya penyelesaian masalah secara
bersama-sama.
7. Implementasi

1
Implementasi dilakukan berdasarkan rencana tidakan yang telah disusun dan disepakati
bersama pada saat MMD dengan waktu dan tempat yang disesuaikan dengan keadaan pada
saat pelaksanaan implementasi.
8. Evaluasi
Evaluasi dilakukan setelah terlaksananya kegiatan yang telah direncanakan
(implementasi). Evaluasi dilakukan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dari setiap
kegiatan.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Penduduk Desa Sukadana berjumlah 1239 KK, yang terbagi dalam beberapa dusun, yaitu:
1) Dusun Kliwon : 181 KK
2) Dusun Manis : 324 KK
3) Dusun Pahing : 181 KK
4) Dusun Puhun : 300 KK
5) Dusun Wage : 264 KK
2. Sampel
Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling, dimana
jumlah sampel diambil secara acak yang dapat ditemui pada masing-masing dusun di Desa
Sukadana selama 3 hari pengkajian. Adapun jumlah sampel yang berhasil dilakukan
pendataan selama 3 hari yakni pada tanggal 03 November sampai dengan 05 November
2018 adalah sejumlah 200 KK yang terbagi dari masing-masing dusun antara lain sebagai
berikut:
a. Dusun Kliwon : 27 KK
b. Dusun Manis : 52 KK
c. Dusun Pahing : 29 KK
d. Dusun Puhun Pabrik : 48 KK
e. Dusun Wage : 44 KK
Penentuan sampel pada ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi/balita menggunakan total
sampling, sedangkan pada fokus kajian kesehatan anak dan remaja serta lansia
menggunakan teknik accidental sampling, dimana jumlah sampel diambil secara kebetulan
yang dapat ditemui pada masing-masing dusun di Desa Sukadana selama 3 hari pengkajian.
Adapun jumlah sampel yang berhasil dilakukan pendataan pada masing-masing fokus
sasaran diantaranya :
a. Ibu Hamil : 6 ibu hamil

1
b. Bayi/Balita : 53 bayi/balita
c. Anak dan Remaja : 26 anak, 62 remaja
d. Lansia : 81 lansia

D. Teknik Pengumpulan Data


Data dikumpulkan dengan cara observasi langsung, wawancara, dan studi dokumentasi
yang bersumber dari Desa dan Puskesmas Cihaur.

1
BAB III

HASIL PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Hasil Survey Mawas Diri


Hasil Survey Mawas Diri (SMD) yang dilakukan pada tanggal 3 sampai dengan 5
Oktober 2018, adalah sebagai berikut :
1. Gambaran Geografis Desa
Desa Sukadana merupakan pemekaran dari Desa Sukadana dan merupakan bagian
dari wilayah Kecamatan Ciawigebang, yang terletak 6.7 Kilometer dari pusat kota
Kecamatan Ciawigebang, dilihat dari letak geograpisnya Desa Sukadana berada didataran
tinggi serta wilayahnya berada pada ketinggian diantara 267 meter diatas permukaan laut
dengan curah hujan 3000Mm/Tahun dengan luas wilayah keseluruhan 581.622 Ha dengan
batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Karang Wuni Kecamatan Sedong
b. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sukaraja
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cigarukgak
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Cihirup
Untuk menempuh perjalanan kewilayah lain diluar Desa Sukadana dapat
menggunakan kendaraan yang berjarak tempuh perjalanan meliputi :
a. Ke Kantor Kecamatan Ciawigebang ±6.7Kilometer
b. Ke Kantor Bupati Kuningan ± 20 Kilometer
c. Ke Badan Koordinasi Wilayah Tiga Cirebon ± 50 Kilometer
d. Ke Ibu Kota Provinsi Jawa Barat ± 234 Kilometer
e. Ke Ibu Kota Negara Republik indonesia ± 434 Kilometer
Wilayah Desa Sukadana terbagi atas Lima Dusun, Lima RW dan 20 RT, dengan
nama Dusun di wilayah Desa Sukadana meliputi :
a. Dusun Wage
b. Dusun Puhun
c. Dusun Kliwon
d. Dusun Manis
e. Dusun Pahing
2. Potensi Desa
1. Posyandu :
1) Posyandu Mawar (Dusun Wage)
2) Posyandu Putih (Dusun Puhun)

1
3) Posyandu Biru (Dusun Kliwon)
4) Posyandu Kuning (Dusun Manis)
5) Posyandu Hijau (Dusun Pahing)
2. Jumlah POSBINDU : 1 (satu bulan sekali)
3. Jumlah Keder : 23
4. Jumlah POSKESDES :1
5. Bank Darah Desa : Aktif (Pelaksanaan Donor Darah Desa
setiap 3 bulan sekali)
B. Karakteristik Kepala Keluarga
1. Agama
3.1 Tabel Distribusi Frekuensi Agama Kepala Keluarga di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Agama Frekuensi (f) Persentase (%)


Islam 200 100
Jumlah 200 100
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.1 Diagram Distribusi Frekuensi Agama Kepala Keluarga di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Agama
Islam

100

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala keluarga
beragama islam.
2. Pendidikan
3.2 Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Pedidikan Kepala Keluarga di Desa Sukadana
Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Persentase
Pendidikan Frekuensi (f)
(%)
S1 2 1,0
SD 149 74,5

1
SMA 9 4,5
SMK 4 2,0
SMP 35 17,5
TIDAK SEKOLAH 1 ,5
Jumlah 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018
3.2 Diagram Distribusi Frekuensi Tingkat Pedidikan Kepala Keluarga di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Pendidikan
0.5
1 2 4.5

S1
SMK
17.5
SMA
SMP
74.5 SD
TIDAK SEKOLAH

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala keluarga
yang dikaji, sebagian besar kepala keluarga 145 (74,5%) dengan tingkat pendidikan SD,
sebanyak 35 (17,5%) tingkat pendidikan SMP, sebanyak 9 (4,5%) tingkat pendidikan SMA,
sebanyak 4 (2%) tingkat pendidikan SMK, sebanyak 2 (1%) tingkat pendidikan S1 dan
sebanyak 1 (0,5%) tidak sekolah.
3. Pekerjaan
3.3 Tabel Distribusi Frekuensi Pekerjaan Kepala Keluarga di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Pekerjaan Frekuensi Persentase


(f) (%)
Perangkat Desa 3 1,5
Buruh 70 35,0
Guru 1 ,5
IRT 12 6,0
Karyawan Swasta 5 2,5

1
Konveksi 1 ,5
Petani 46 23,0
Sopir 2 1,0
Tidak Bekerja 3 1,5
Tukang Pijat 1 ,5
Wiraswasta 56 28,0
Jumlah 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.3 Diagram Distribusi Frekuensi Pekerjaan Kepala Keluarga di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Pekerjaan
1.5
PERANGKAT DESA
BURUH
28
35 GURU

0.5 IRT
1.5
KARYAWAN SWASTA
1
6 KONVEKSI
23
0.5
PETANI
0.5 2.5

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala keluarga
yang dikaji dengan pekerjaan yang bervariasi, sebagian besar buruh 70 (35 %), wiraswasta
56 (28 %), petani 46 (23 %), karyawan swasta 5 (2,5%), tidak bekerja 3 (1,5%), sopir 2 (1
%), aparat desa 2 (1%), guru 1 (0,5%), konveksi (0,5%), IRT 1 (0,5%), perangkat desa 1
(0,5%) dan tukang pijit 1 (0,5%).

4. Sosial Ekonomi

1
a. Penghasilan
3.4 Tabel Distribusi Frekuensi Penghasilan rata-rata perbulan Kepala Keluarga
di Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Penghasilan Frekuensi Persentase


(f) (%)
Tidak Menentu 7 3,5
<900.000 65 32,5
900.000-1.500.000 90 45,0
1.600.000-2.500.000 34 17,0
>2.500.000 4 2,0
Jumlah 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018
3.4 Diagram Distribusi Frekuensi Penghasilan rata-rata perbulan Kepala
Keluarga di Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun
2018

2
3.5 Penghasilan
Tidak Menentu
17
<900.000
32.5
900.000-1.500.000

1.600.000-2.500.000

45 >2.500.000

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala keluarga
yang dikaji, kepala keluarga berpenghasilan 900.000 – 1.500.000 ribu sebanyak 90
(45%), kepala keluarga berpenghasilan < 900.000 ribu sebanyak 65 (32,5%), kepala
keluarga berpenghasilan 1.600.000-2.500.000 ribu sebanyak 34 (17%), kepala keluarga
berpenghasilan tidak menentu sebanyak 7 (3,5%) dan kepala keluarga berpenghasilan >
2.500.000 sebanyak 4 (2%).

b. Kepemilikan Dana Jaminan Kesehatan

1
3.5 Tabel Distribusi Frekuensi kepemilikan dana jaminan kesehatan Kepala
Keluarga di Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Dana Jaminan Frekuensi Persentase


Kesehatan (f) (%)
Askes 95 47,5
Jamkesmas 54 27,0
Tidak Ada 51 25,5
Total 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.5 Diagram Distribusi Frekuensi kepemilikan dana jaminan kesehatan Kepala


Keluarga di Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Kepemilikan dana jaminan


kesehatan
50
45
40
35
30
25 Kepemilikan dana
20 jaminan kesehatan
15
10
5
0
Askes Jamkesmas Tidak Ada

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala keluarga
yang memiliki dana jaminan kesehatan berupa askes sebanyak 95 (47,5%), jamkesmas
54 (27%) dan kepala keluarga tidak memiliki dana jaminan kesehatan sebanyak 51
(25,5%).

5. Lingkungan Fisik
a. Perumahan
1
1) Kepemilikan
3.6 Tabel Distribusi Frekuensi kepemilikan rumah Kepala Keluarga di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Frekuensi Persentase
Kepemilikan Rumah
(f) (%)
Sewa 11 5,5
Menumpang 11 5,5
Milik Sendiri 178 89,0
Jumlah 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.6 Diagram Distribusi Frekuensi kepemilikan rumah Kepala Keluarga di


Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Kepemilikan Rumah Kepala


Keluarga
5.5
5.5

Sewa
Menumpang
89
Milik Sendiri

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang memiliki rumah milik sendiri sebanyak 178 (89%), sewa 11 (5,5%) dan
menumpang 11 (5,5%).

2) Jenis Perumahan
3.7 Tabel Distribusi Frekuensi jenis rumah Kepala Keluarga di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

1
Frekuensi Persentase
Jenis Rumah
(f) (%)
Permanen 174 87,0
Semi Permanen 26 13,0
Jumlah 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018
3.7 Diagram Distribusi Frekuensi jenis rumah Kepala Keluarga di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Jenis Rumah

100
80
60
40 Jenis Rumah
20
0
Permanen Semi
Permanen

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang memiliki jenis rumah permanen sebanyak 174 (87%) dan yang memiliki
jenis rumah semi permanen sebanyak 26 (13%).
3) Jenis Lantai
3.8 Tabel Distribusi Frekuensi jenis lantai perumahan Keluarga di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Frekuensi Pesentase
Jenis Lantai Rumah
(f) (%)
Tanah 9 4,5
Tegel / Semen /
191 95,5
Keramik
Jumlah 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018
3.8 Diagram Distribusi Frekuensi jenis lantai perumahan Keluarga di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

1
Jenis Lantai Rumah
4.5

Tanah

95.5

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang memiliki rumah dengan jenis lantai rumah tanah sebanyak 9 (4,5%) dan
yang memiliki jenis lantai rumah tegel/semen/keramik sebanyak 191 (95,5%).
4) Ventilasi Rumah
3.9 Tabel Distribusi Frekuensi Ventilasi rumah di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Ventilasi Rumah Frekuensi (f) Persentase (%)

<10% dari luas lantai 183 91,5


>10% dari luas lantai 17 8,5
Jumlah 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018
3.9 Diagram Distribusi Frekuensi Ventilasi Rumah di Desa Sukadana
Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Ventilasi Rumah

8.5

<10% dari luas lantai


>10% dari luas lantai
91.5

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang memiliki ventilasi rumah <10% dari luas lantai sebanyak 183 (91,5%)
dan yang memiliki ventilasi rumah >10% dari luas lantai sebanyak 17 (8,5%).

1
5) Pencahayaan Sinar Matahari
3.10 Tabel Distribusi Frekuensi Pencahayaan Sinar Matahari di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Pencahayaan Sinar Frekuensi Persentase


Matahari (f) (%)
masuk kedalam rumah 195 97,5
tidak masuk kedalam
5 2,5
rumah
Jumlah 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.10 Diagram Distribusi Frekuensi Pencahayaan Sinar Matahari di Desa


Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Pencahayaan Sinar Matahari


2.5

masuk kedalam
rumah
tidak masuk
97.5 kedalam rumah

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang pencahayaan sinar matahari masuk kedalam rumah sebanyak 195
(97,5%) dan yang pencahayaan sinar matahari yang tidak masuk kedalam rumah
sebanyak 5 (2,5%).

6) Luas bangunan/orang
3.11 Tabel Distribusi Frekuensi Luas bangunan/orang di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

1
Frekuensi Persentase(%)
Luas_Bangunan
(f)
<8m2/orang 142 71,0
>8m2/orang 58 29,0
Total 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018
3.11 Diagram Distribusi Frekuensi Luas bangunan/orang di Desa Sukadana
Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Luas Bangunan

29 <8m2/orang
>8m2/orang
71

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang memiliki luas bangunan <8m2 sebanyak 142 (71,0%) dan yang memiliki
luas bangunan >8m2 sebanyak 58 (29,0%).
7) Pemanfaatan Pekarangan
3.12 Tabel Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Pekarangan di Desa Sukadana
Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Frekuensi Persentase
Pemanfaatan Pekarangan
(f) (%)
Sayuran/buah-buahan 56 28,0
Tanaman obat keluarga 2 1,0
Tanaman hias/bunga 20 10,0
Tidak ditanami 122 61,0
Total 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.12 Diagram Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Pekarangan di Desa


Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

1
Pemanfaatan Pekarangan
sayuran/buah-
buahan
28
tanaman obat
keluarga
61 1 tanaman
10
hias/bunga
tidak ditanami

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala keluarga
yang memanfaatkan pekarangan dengan sayuran/buah-buahan sebanyak 56 (28,0%)
dengan tanaman obat keluarga 1 (1,0%) dengan tanaman hias/bunga sebanyak 20
(10,0%) dan yang tidak ditanami sebanyak 122 (61,0%).
b. Pembuangan
1) Pembuangan Air Besar
3.13 Tabel Distribusi Frekuensi Pembuangan Air Besar di Desa Sukadana
Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Pembuangan Air Besar Frekuensi (f) Persentase (%)


Sungai 22 11,0
WC 178 89,0
Total 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018
3.13 Diagram Distribusi Frekuensi Pembuangan Air Besar di Desa Sukadana
Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Pembuangan Air Besar


11
Sungai
WC
89

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang Pembuangan Air Besar di Sungai 22 (11,0%) dan pembuangan air besar
di WC sebanyak 178 (89,0%).

1
2) Jenis Jamban
3.14 Tabel Distribusi Frekuensi Jenis Jamban di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Frekuensi Persentase
JenisJamban
(f) (%)
Septik tank 177 88,5
WC cemplung 23 11,5
Total 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.14 Diagram Distribusi Frekuensi jenis jambandi Desa Sukadana Kec.


Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Jenis Jamban
11.5

septi tank
WC cemplung
88.5

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang memiliki jenis jamban septi tank sebanyak 177 (88,5%), dan WC
cemplung sebanyak 25 (11,5%).
3) Jarak WC Dengan Sumber Air
3.15 Tabel Distribusi Frekuensi Jarak WC Dengan Sumber Air di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Frekuensi Persentase
Jarak WC Dengan Sumber Air
(f) (%)
<10m 147 73,5
>10m 53 26,5
Total 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

1
3.15 Diagram Distribusi Frekuensi Jarak WC Dengan Sumber Air di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Jarak WC Dengan Sumber Air

26.5 <10m
>10m
73.5

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang jarak WC ke sumber air berjarak <10m 146 (73,5%), dan yang berjarak
>10m sebanyak 53 (26,5%).
4) Kondisi Jamban
3.16 Tabel Distribusi Frekuensi Kondisi Jamban di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Frekuensi Persentase
KondisiJamban
(f) (%)
Terawat 160 80,0
Tidak Terawat 40 20,0
Total 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.16 Diagram Distribusi Frekuensi kondisi jambandi Desa Sukadana Kec.


Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

1
Kondisi Jamban

20
Terawat
80 Tidak Terawat

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang kondisi jambannya terawat 160 (80,0%) dan kondisi jamban nya yang
tidak terawat sebanyak 40 (20,0%).
c. Sumber Air
1) Sumber Air Mandi/cuci
3.17 Tabel Distribusi Frekuensi Sumber Air Mandi/cuci di Desa Sukadana
Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Sumber Air Mandi/cuci Frekuesni (f) Persentase (%)


PDAM 76 38,0
Sumur Pompa 23 11,5
Sumur Gali 92 46,0
Sungai 9 4,5
Jumlah 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018
3.17 Diagram Distribusi Frekuensi Sumber Air Mandi/cuci di Desa Sukadana
Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Sumber Air Mandi/cuci


4.5

PDAM
38 Sumur Pompa
46 Sumur Gali
11.5 Sungai

1
Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang menggunakan sumber air untuk mandi/cuci dari sumur gali sebanyak 92
(46%), PDAM sebanyak 76 (38%), sumur pompa 23 (11,5%) dan sungai 9 (4,5%).
2) Penyediaan Air Minum
3.18 Tabel Distribusi Frekuensi Penyediaan Air Minum di Desa Sukadana
Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Sumber Air Minum Frekuensi (f) Persentase (%)


PDAM 77 38,5
Sumur Pompa 19 9,5
Sumur Gali 102 51,0
Air Galon 2 1,0
Total 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.
3.18 Diagram Distribusi Frekuensi Penyediaan Air Minumdi Desa Sukadana
Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Sumber Air Minum


1

PDAM
38.5
Sumur Pompa

51 Sumur Gali
Air Galon

9.5

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang menggunakan sumber air minum menggunakan sumur gali sebanyak 102
(51,0%), PDAM sebanyak 77 (38,5%), sumur pompa 19 (9,5%) dan air galon 2 (1,0%).

1
3) Pengelolaan Air Minum
3.19 Tabel Distribusi Frekuensi Pengelolaan Air Minum di Desa Sukadana
Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Pengelolaan Air Minum Frekuensi (f) Persentasi (%)


Dimasak 198 99,0
Tidak dimasak (Air Galon) 2 1,0
Total 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.
3.19 Diagram Distribusi Frekuensi Pengelolaan Air Minum di Desa Sukadana
Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Pengelolaan Air Minum


1

Dimasak

Tidak dimasak (Air


Galon)
99

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang pengelolaan air minum dimasak sebanyak 198 (99,0%) dan yang tidak
dimasak (air galon) sebanyak 2 (1,0%).
d. Tempat Penampungan Air
1) Jenis Tempat Penampungan Air
3.20 Tabel Distribusi Frekuensi Jenis Tempat Penampungan Air di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Tempat Penampungan Air Frekuensi (f) Persentase (%)


Bak 149 74,5
Gentong 24 12,0
Ember 11 5,5
Torn 16 8,0
Jumlah 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

1
3.20 Diagram Distribusi Frekuensi Jenis Tempat Penampungan Air di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

100

80 Bak
60 Gentong

40 Ember
Torn
20
Total
0
Persentase (%)

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang dikaji, sebagian besar kepala keluarga sebanyak 149 (74,5%)
menggunakan bak sebagai penampungan air, sebanyak 24 (12%) menggunakan
gentong, sebanyak 11 (5,5%) menggunakan ember, sebanyak 16 (8%) menggunakan
torn.
2) Kondisi Tempat Penampungan Air
3.21 Tabel Distribusi Frekuensi Kondisi Tempat Penampungan Air di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Kondisi Penampungan Air Frekuensi (f) Persentase (%)


Tertutup 58 29,0
Terbuka 142 71,0
Jumlah 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018
3.21 Diagram Distribusi Frekuensi Kondisi Tempat Penampungan Air di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Kondisi Penampungan Air


100
80
60 Terbuka
40 Tertutup
20 Jumlah
0
Kondisi Penampungan Air

1
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang dikaji, sebagian besar kepala keluarga sebanyak 58 (29,0%) dengan
kondisi penampungan air tertutup, dan sebanyak 142 (71,0%) dengan kondisi
penampungan air terbuka.
3) Pengurasan Tempat Penampungan Air
3.22 Tabel Distribusi Frekuensi Pengurasan Tempat Penampungan Air di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Pengurasan Tempat Frekuensi Persentase


Penampungan Air (f) (%)
Setiap Hari 5 2,5
Setiap 2 Hari 29 14,5
Setiap 3 Hari 102 51,0
Lain-lain 64 32,0
Jumlah 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.22 Diagram Distribusi Frekuensi Pengurasan Tempat Penampungan Air di


Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Pengurasan Tempat Penampungan Air


100
80 Setiap Hari

60 Setiap 2 Hari
40 Setiap 3 Hari
20 Lainnya
0 Jumlah
Pengurasan Tempat Penampungan Air

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala keluarga
yang dikaji, sebagian besar kepala keluarga sebanyak 5 (2,5%) setiap hari menguras
tempat penampungan air, sebanyak 29 (14,5%) setiap 2 hari sekali menguras tempat
penampungan air, sebanyak 102 (51,0%) setiap 3 hari sekali, dan sebanyak 64 (32,0%)
lebih dari 3 hari sekali.

1
4) Pengurasan Tempat Penampungan Air Per Bulan
3.23 Tabel Distribusi Frekuensi Pengurasan Tempat Penampungan Air Per
Bulan di Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Pengurasan Per Bulan Frekuensi (f) Persentase (%)


2 Kali 34 17,0
3 Kali 50 25,0
Lebih dari 3 Kali 116 58,0
Jumlah 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.23 Diagram Distribusi Frekuensi Pengurasan Tempat Penampungan Air Per


Bulan di Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018
100

80
2 Kali
60
3 Kali
40 > 3 Kali
20 Jumlah

0
Pengurasan Per Bulan

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala keluarga
yang dikaji, sebagian besar kepala keluarga sebanyak 34 (17,0%) menguras tempat
penampungan air 2 kali per bulan, sebanyak 50 (25%) menguras tempat penampungan
air 3 kali per bulan, dan sebanyak 116 (58,0%) menguras lebih dari 3 kali per bulan.
5) Kondisi Air
3.24 Tabel Distribusi Frekuensi Kondisi Air di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Kondisi Air Frekuensi (f) Persentase (%)


Berwarna 2 1,0
Tidak berbau, tidak 198 99,0
berwarna dan tidak berasa
Jumlah 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

1
3.24 Diagram Distribusi Frekuensi Kondisi Air di Desa Sukadana
Kec.Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Kondisi Air
100
Berwarna
80

60
Tidak berbau, tidak
40 berwarna, tidak
berasa
20 Jumlah
0
Kondisi Air

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang dikaji, sebagian besar kepala keluarga sebanyak 2 (1,0%) dengan kondisi
air berwarna, dan sebanyak 198 (99,0%) dengan kondisi air tidak berbau, tidak
berwarna, dan tidak berasa.

e. Pembuangan Sampah dan Limbah


1) Tempat Pembuangan Sampah
3.25 Tabel Frekuensi dan PresentaseTempat Pembuangan Sampah di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Tempat Pembuangan
Frekuensi (f) Persentase (%)
sampah
Tempat Sampah Umum 2 1,0
Sungai 26 13,0
Sembarangan Tempat 5 2,5
Dibakar 163 81,5
Ditanam/Ditimbun 4 2,0
Total 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.

3.25 Diagram Frekuensi dan Presentase Tempat Pembuangan Sampah Kepala


Keluarga di Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun
2018

1
Tempat Pembuangan Sampah
100
90
80
70
60
50
40
30
20 frekuensi
10
0
presentase

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga terdapat 163 (81,5%) yang membuang sampah dengan cara dibakar, 26 (13%)
kepala keluarga membuang sampah ke sungai, 5 (2,5%) kepala keluarga yang
membuang sampah ke sembarang tempat, 4 (2%) kepala keluarga yang membuang
sampah dengan cara ditanam atau ditimbun dan yang membuang sampah pada tempat
sampah umum sebanyak 2 (1%) kepala keluarga.
2) Tempat Sampah
3.26 Tabel Frekuensi dan Persentase Tempat Sampah di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Frekuensi Persentase
Tempat Sampah
(f) (%)
Tertutup, kedap air 2 1,0
Terbuka, tidak kedap air 123 61,5
Tertutup, tidak kedap air 15 7,5
Terbuka, kedap air 60 30,0
Total 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.26 Diagram Distribusi Frekuensi dan Persentase Tempat Sampah di Desa


Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

1
Tempat Sampah
140
120
100
80
60
40
20
0
Tertutup, kedap air Terbuka, tidak kedap Tertutup, tidak kedap Terbuka, kedap air
air air

frekuensi presentase

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga terdapat 123 (61,5%) kepala keluarga yang memiliki tempat sampat sampah
terbuka dan tidak kedap air, 60 (30%) kepala keluarga yang memiliki tempat sampah
terbuka dan kedap air, 15 (7,5%) kepala keluarga yang memiliki tempat sampah tertutup
dan tidak kedap air dan 2 (1,0%) kepala keluarga yang memiliki tempat sampah tertutup
dan kedap air.

3) Pembuangan Air Limbah


3.27 Tabel Frekuensi dan Persentase Pembuangan Air Limbah di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Frekuensi Persentase
Pembuangan Air Limbah
(f) (%)
Got 140 70,0
Sungai 20 10,0
Sembarangan Tempat 2 1,0
Penampungan 38 19,0
Total 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.27 Diagram Distribusi Frekuensi dan Persentase Pembuangan Air Limbah di


Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

1
Pembuangan Air Limbah
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Got Sungai Sembarangan Tempat Penampungan

frekuensi presentase

Berdasarkan hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga, terdapat 140 (70%) kepala keluarga membuang air limbah ke got, 38 (19%)
kepala keluarga membuang air limbah ke penampungan, 20 (10%) kepala keluarga
membuang air limbah ke sungai, dan 2 (1%) kepala keluarga membuang air limbah ke
sembarang tempat.

4) Kondisi Saluran Limbah


3.28 Tabel Frekuensi dan Persentase Kondisi Saluran Limbah di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Kondisi Saluran Frekuensi Persentase


Limbah (f) (%)
Terbuka 141 70,5
Tertutup 30 15,0
Lancar 22 11,0
Tergenang 7 3,5
Total 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.28 Diagram Distribusi Frekuensi dan Persentase Kondisi Saluran Limbah di


Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

1
Kondisi Saluran Limbah
160

140

120

100

80

60

40

20

0
Terbuka Tertutup Lancar Tergenang

Frekuensi Presensate

Berdasarkan hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga, terdapat 141 (70,5%) kepala keluarga mempunyai kondisi saluran limbah
terbuka, 30 (15%) kepala keluarga mempunyai kondisi saluran limbah tertutup, 22
(11%) kepala keluarga mempunyai kondisi saluran limbah lancar, dan 7 (3,5%) kepala
keluarga mempunyai saluran limbah yang tergenang.

f. Kandang Ternak / Unggas


1) Kepemilikan Kandang Ternak / Unggas
3.29 Tabel Distribusi Frekuensi Kepemilikan Kandang Ternak / Unggas di
Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Kepemilikan Frekuensi Persentase


Kandang Ternak (f) (%)
Ya 59 29,5
Tidak 141 70,5
Jumlah 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.29 Diagram Distribusi Frekuensi Kandang Ternak / Unggas dengan Rumah


di Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

1
80

60

40 Ya
Tidak
20

0
Kepemilikan Kandang Ternak

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga, sebagian besar kepala keluarga 141 (70,5%) tidak mempunyai kandang ternak
dan sebanyak 59 (29,5%) mempunyai kandang ternak.
2) Letak Kandang Ternak dengan Rumah
3.30 Tabel Distribusi Frekuensi Letak Kandang Ternak dengan Rumah di
Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Letak Kandang Frekuensi (f) Persentase (%)


Menempel dengan rumah 18 9,0
<10 meter 33 16,5
>10 meter 8 4,0
Tidak Memiliki Kandang Ternak 141 70,5
Jumlah 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018
3.30 Diagram Distribusi Frekuensi Letak Kandang Ternak dengan Rumah di
Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Letak Kandang Ternak dengan Rumah

100
< 10 m
80
> 10 m
60

40 Tidak Memiliki
Kandang Ternak
20

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga, sebagian besar kepala keluarga 141 (70,5%) tidak mempunyai kandang ternak

1
dan sebanyak 59 (29,5%) kepala keluarga mempunyai kandang ternak yang menempel
dengan rumah berjarak < 10 meter sebanyak 33 (16,5%) dan berjarak >10 meter
sebanyak 8 (4,0).
3) Kondisi Kandang
3.31 Tabel Distribusi Frekuensi Kondisi Kandang di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Kondisi Kandang Frekuensi (f) Persentase (%)


Terawat 51 25,5
Tidak Terawat 8 4,0
Tidak Memiliki Kandang
141 70,5
Ternak
Jumlah 200 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.31 Diagram Distribusi Frekuensi Kondisi Kandang di Desa Sukadana Kec.


Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

80

70

60
Terawat
50

40 Tidak Terawat

30
Tidak Memiliki Kandang
20 Ternak

10

0
Kondisi Kandang

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga, sebagian besar kepala keluarga 141 (70,5%) tidak memiliki kandang ternak
dan sebanyak 51 (25,5%) kepala keluarga mempunyai kandang ternak yang terawat dan
tidak terawat sebanyak 8 (4,0).

g. Data Balita
1) Usia Balita

1
3.32 Tabel Distribusi Frekuensi Usia Balita di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Usia Balita Frekuensi (f) Persentase (%)


14 Bulan 1 1,9
14 Bulan 7 13,2
20 Bulan 3 5,7
3 Bulan 1 1,9
36 Bulan 8 15,1
42 Bulan 1 1,9
4 Bulan 1 1,9
48 Bulan 16 30,2
5 Bulan 1 1,9
60 Bulan 9 17,0
6 Bulan 2 3,8
7 Bulan 2 3,8
9 Bulan 1 1,9
Total 53 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.

3.32 Diagram Distribusi Frekuensi Usia Balita di Desa Sukadana Kec.


Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

1.9
Usia Balita
1.9
3.8 3.8 14 Bulan
14 Bulan
13.2
20 Bulan
17 5.7
1.9
3 Bulan
1.9 36 Bulan
15.1
42 Bulan
30.2 4 Bulan
1.9
1.9 48 Bulan

1
Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang memiliki balita sebanyak 53, yang berusia 0-30 bulan sebanyak 19
(35,9%) balita sedangkan balita yang usia 31-60 bulan sebanyak 34 (64,1%) balita.
2) Yang dilakukan keluarga bila balita sakit
3.33 Tabel Distribusi Frekuensi yang dilakukan keluarga bila balita sakit di
Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Pengobatan Balita Frekuensi (f) Persentase (%)


Diobati Sendiri 4 7,5
Pelayanan Kesehatan 49 92,5
Total 53 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.

3.33 Diagram Distribusi Frekuensi yang dilakukan keluarga bila balita sakit di
Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Pengobatan Balita
7.5

Diobati Sendiri

Pelayanan
92.5 Kesehatan

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang memiliki sebanyak 53 balita diantaranya 49 (92,5%) orang tua
membawa balitanya yang sakit ke pelayanan kesehatan sedangkan 4 (7,5%) balita jika
sakit orangtua hanya mengobati sendiri di rumah.
3) Perkembangan Balita
3.34 Tabel Distribusi Frekuensi Perkembangan Balita di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Perkembangan Persentaser
Balita Frekuensi (f)
(%)

Baik 53 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.

1
3.34 Diagram Distribusi Frekuensi Perkembangan Balita di Desa Sukadana
Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Perkembangan Balita

Baik

100

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang memiliki sebanyak 53 balita seluruhnya memiliki perkembangan yang
baik syaitu (100%).
4) Kunjungan Posyandu Setiap Bulan
3.35 Tabel Distribusi Frekuensi Kunjungan Posyandu Setiap Bulan di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Kunjungan
Posyandu Frekuensi (f) Persentase (%)

Ya 52 98,1
Tidak 1 1,9
Total 53 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.

3.35 Diagram Distribusi Frekuensi Kunjungan Posyandu Setiap Bulan di Desa


Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Kunjungan Posyandu
1.9

Ya
98.1 Tidak

Berdasarkan diagram di atas menunjukka dari 53 orang tua yang meiliki


balita 52 (98,1%) diantaranya melakukan kunjungan ke posyandu di setiap bulan,
sedangkan 1 (1,9%) orantua tidak membawa balitanya ke posyandu di setiap bulan nya.

1
5) Imunisasi
3.36 Tabel Distribusi Frekuensi Imunisasi di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Imunisasi Frekuensi (f) Persentase (%)


Lengkap 53 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.

3.36 Diagram Distribusi Frekuensi Imunisasi di Desa Sukadana Kec.


Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Imunisasi

Lengkap
100

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan seluruh balita sebanyak 53 (100%)


melakukan imunisasi secara lengkap sesuai umur.

6) Gizi Balita
3.37 Tabel Distribusi Frekuensi Gizi Balita di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Gizi Balita Frekuensi (f) Persentase (%)


Baik 53 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.

3.37 Diagram Distribusi Frekuensi Gizi Balita di Desa Sukadana Kec.


Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Gizi Balita

Baik
100

1
Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa 53 (100%) balita memiliki
gizi yang baik.
h. Anak dan Remaja
1) Jumlah Anak
3.38 Tabel Distribusi Frekuensi Jumlah Anak di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)


Laki-laki 16 61,5
Perempuan 10 38,5
Total 26 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018
3.38 Tabel Distribusi Frekuensi Jumlah Anak di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Jumlah Anak
70
60
50
40
30 Jenis Kelamin
20
10
0
Laki-laki Perempuan

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 kepala keluarga
yang mempunyai anak sebanyak 26 anak terdiri dari anak laki-laki sebanyak 16 (61,5%)
dan anak perempuan sebanyak 10 (38,5%).
2) Umur Anak
3.39 Tabel Distribusi Frekuensi Umur Anak di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Umur Anak Frekuensi (f) Persentase (%)


10 Tahun 6 23,1
11 Tahun 5 19,2
6 Tahun 2 7,7
7 Tahun 4 15,4

1
8 Tahun 4 15,4
9 Tahun 5 19,2
Total 26 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.39 Diagram Distribusi Frekuensi Umur Anak di Desa Sukadana Kec.


Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Umur Anak

30
20
10
Umur Anak
0

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 kepala keluarga
yang mempunyai anak berumur 11 tahun sebanyak 5 anak (19,2%), yang berumur 10
tahun sebanyak 6 anak (23,1%), yang berumur 9 tahun sebanyak 5 anak (19,2%), yang
berumur 8 tahun sebanyak 4 tahun (15,4%), yang berumur 7 tahun sebanyak 4 anak
(15,4%) dan yang berumur 6 tahun sebanyak 2 anak (7,7%).
3) Jumlah Remaja
3.40 Tabel Distribusi Frekuensi Jumlah Remaja di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Jumlah Remaja Frekuensi (f) Persentase (%)


Laki-laki 25 40,3
Perempuan 37 59,7
Total 62 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

1
3.40 Diagram Distribusi Frekuensi jumlah remaja di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Jumlah Remaja

40.3
Laki-laki
59.7
Perempuan

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 kepala keluarga
yang mempunyai remaja sebanyak 62 anak terdiri dari laki-laki sebanyak 25 (40,3%)
dan perempuan sebanyak 37 (59,7%).
4) Umur Remaja
3.41 Tabel Distribusi Frekuensi Umur Remaja di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Umur Remaja Frekuensi (f) Persentase (%)


12 Tahun 11 17,7
13 Tahun 11 17,7
14 Tahun 4 6,5
15 Tahun 6 9,7
16 Tahun 8 12,9
17 Tahun 8 12,9
18 Tahun 6 9,7
19 Tahun 2 3,2
20 Tahun 6 9,7
Total 62 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

1
3.41 Diagram Distribusi Frekuensi jumlah remaja di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Umur Remaja

12 Tahun
3.2
9.7 17.7 13 Tahun
9.7
14 Tahun
17.7
12.9
15 Tahun
12.9 9.7 16 Tahun
17 Tahun
6.5
18 Tahun

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 kepala keluarga
yang mempunyai remaja berumur 12 tahun sebanyak 11 (17,7), yang berumur 13 tahun
sebanyak 11 (17,7%), yang berumur 14 tahun sebanyak 4 (6,5%), yang berumur 15
tahun sebanyak 6 (9,7%), yang berumur 16 tahun sebanyak 8 (12,9%), yang berumur 17
tahun sebanyak 8 (12,9%), yang berumur 18 tahun sebanyak 6 (9,7%), yang berumur 19
tahun sebanyak 2 (3,2%) dan yang berumur 20 tahun sebanyak 6 (9,7%).
5) Sikap Remaja laki-laki dan Perempuan Dilingkungan Keluarga
3.42 Tabel Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Dilingkungan Keluarga di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Sikap Remaja Di
Frekuensi (f) Persentase (%)
Lingkungan Keluarga
Peduli 62 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.42 Diagram Distribusi Frekuensi Sikap Remaja laki-laki dan Perempuan


Dilingkungan Keluarga di Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan
November Tahun 2018

Sikap Remaja laki-laki dan Perempuan


Dilingkungan Keluarga

Peduli
100

1
Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 kepala keluarga
yang mempunyai remaja sebanyak 62 anak sikap remaja laki-laki dan perempuan
dilingkungan keluarga sebanyak 62 (100%) bersikap peduli saat di lingkungan keluarga.

6) Perubahan Fisik Seksual Sekunder Pada Remaja Laki-laki


3.43 Tabel Distribusi Frekuensi Perubahan Fisik Seksual Sekunder Pada
Remaja Laki-laki di Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November
Tahun 2018

Perubahan fisik seksual remaja


Frekuensi (f) Persentase (%)
laki laki
Ada Perubahan 23 92,0
Belum Perubahan 2 8,0
Total 25 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.43 Diagram Distribusi Perubahan Fisik Seksual Sekunder Pada Remaja


Laki-laki di Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun
2018

Perubahan Fisik Seksual Sekunder Pada Remaja Laki-laki

Ada Perubahan
Belum Perubahan

92

Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 kepala
keluarga terdapat 25 remaja laki, 23 (92.0%) remaja laki-laki yang mengalami
perubahan fisik seksual sekunder seperti tumbuhnya jakun, dan 2 (8.0%) orang remaja
laki-laki belum mengalami perubahan fisik seksual sekunder.

1
7) Perubahan Fisik Seksual Sekunder Pada Remaja perempuan
3.44 Tabel Distribusi Frekuensi Perubahan Fisik Seksual Sekunder Pada
Remaja perempuan di Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November
Tahun 2018

Perubahan fisik seksual Frekuensi Pesentase


perempuan (f) (%)
Ada Perubahan 34 91,9
Belum Ada Perubahan 3 8,1
Total 37 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.44 Diagram Distribusi Perubahan Fisik Seksual Sekunder Pada Remaja


Laki-laki di Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun
2018

Perubahan Fisik Seksual Perempuan


8.1

Ada Perubahan

91.9 Belum Ada


Perubahan

Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 kepala
keluarga terdapat 37 remaja perempuan, 34 (91,9%) remaja perempuan yang mengalami
perubahan fisik seksual sekunder seperti tumbuhnya payudara, dan 3 (8.1%) orang
remaja perempuan belum mengalami perubahan fisik seksual sekunder.
8) Perilaku Merokok Remaja Laki-laki
3.45 Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Perilaku Merokok Remaja Laki-laki di
Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Perilaku Merokok Remaja


Frekuensi (f) Persentase (%)
laki - laki
Perokok 3 12,0
Bukan Perokok 22 88,0
Total 25 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

1
3.45 Diagram Distribusi Perilaku Merokok Remaja Laki-laki di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Perilaku Merokok Remaja Laki-laki


12

Perokok
88 Bukan Perokok

Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 kepala
keluarga terdapat 25 remaja laki-laki, 3 (18,0%) remaja laki-laki yang bukan perkokok,
dan 22 (88,0%) bukan perokok.
9) Pengetahuan Narkoba dan Seks Bebas Pada Remaja laki-laki dan perempuan
3.46 Tabel Distribusi Frekuensi Pengetahuan Narkoba dan Seks Bebas Pada
Anak dan Remajadi Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November
Tahun 2018

Pengetahuan narkoba Frekuensi Persentase


dan seks bebas (f) (%)
Mengetahui 26 41,9
Tidak Mengetahui 36 58,1
Total 62 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.46 Diagram Distribusi Pengetahuan Narkoba dan Seks Bebas Pada Remaja
laki-laki dan perempuan di Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan
November Tahun 2018

Pengetahuan Narkoba dan Seks Bebas Pada


Remaja laki-laki dan perempuan

41.9
Mengetahui
58.1
Tidak Mengetahui

1
Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 kepala
keluarga terdapat 62 remaja laki-laki dan perempuan, 26 (41,9%) mengetahui tentang
Narkoba dan Seks Bebasdan 36 (58,1%) tidak pengetahui tentang Narkoba dan Seks
Bebas.
10) Pengetahuan Penyakit Menular Seksual Pada Remaja laki-laki dan
perempuan
3.47 Tabel Distribusi Frekuensi Pengetahuan Penyakit Menular Seksual
Pada Remaja laki-laki dan perempuan di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Pengetahuan penyakit Frekuensi Persentase


menular sekskual (f) (%)
Mengetahui 26 41,9
Tidak Mengetahui 36 58,1
Total 62 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.47 Diagram Distribusi Pengetahuan Pengetahuan Penyakit Menular


Seksual Pada Remaja laki-laki dan perempuan di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Pengetahuan Penyakit Menular Seksual Pada


Remaja laki-laki dan perempuan

41.9
Mengetahui
58.1
Tidak Mengetahui

Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 kepala
keluarga terdapat 62 remaja laki-laki dan perempuan, 26 (41,9%) mengetahui tentang
Penyakit Menular Seksualdan 36 (58,1%) tidak pengetahui tentang Penyakit Menular
Seksual.

1
11) Pengetahuan Cara Pencegahan Penyakit Menular Seksual Pada Remaja laki-
laki dan perempuan
3.48 Tabel Distribusi Frekuensi Pengetahuan Cara Pencegahan Penyakit
Menular Seksual Pada Remaja laki-laki dan perempuan di Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Pengetahuan pencegahan Frekuensi Pesentase


penyakit menular seksual (f) (%)
Mengetahui 18 29,0
Tidak Mengetahui 44 71,0
Total 62 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.48 Diagram Distribusi Pengetahuan Cara Pencegahan Penyakit Menular


Seksual Pada Remaja laki-laki dan perempuan di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Pengetahuan Cara Pencegahan Penyakit Menular Seksual


Pada Remaja laki-laki dan perempuan

29

Mengetahui
71 Tidak Mengetahui

Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 kepala
keluarga terdapat 62 remaja laki-laki dan perempuan, 18 (29,0%) mengetahui tentang
Cara Pencegahan Penyakit Menular Seksualdan 44 (71,0%) tidak pengetahui tentang
Cara Pencegahan Penyakit Menular Seksual.

1
i. Ibu Hamil
1) Jumlah Hamil
3.49 Tabel Distribusi Frekuensi ibu hamil Desa Sukadana Kec. Ciawigebang
Bulan November Tahun 2018.

Frekuensi Persentasi
Ibu hamil
(f) (%)
Ya 6 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.

3.49 Diagram Distribusi Frekuensi ibu hamil Desa Sukadana Kec.


Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Ibu Hamil

Ya

100

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang terdapat ibu hamil 6.
2) Umur Kehamilan
3.50 Tabel Distribusi Frekuensi umur kehamilan Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Umur Kehamilan Frekuensi (f) Persentasi (%)

I (0-3 Bulan) 2 33,3


II (4-6 Bulan) 1 16,7
III (7-9 Bulan) 3 50,0
Total 6 100,0

Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.

1
3.50 Diagram Distribusi Frekuensi umur kehamilan Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Umur Kehamilan

33.3
50 I (0-3 Bulan)
II (4-6 Bulan)
16.7
III (7-9 Bulan)

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang terdapat 6 ibu hamil dengan usia kehamilan trimester I sebanyak 2
(33,3%), usia kehamilan trimester II sebanyak 3 (16,7%) dan usia kehamilan trimester
III sebanyak 3 (50%).
3) Urutan Kehamilan
3.51 Tabel Distribusi Frekuensi urutan kehamilan Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Urutan Kemahilan Frekuensi (f) Persentasi (%)

1 4 66,7
>3 2 33,3
Total 6 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.

3.51 Diagram Distribusi Frekuensi urutan kehamilan Desa Sukadana Kec.


Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Urutan Kehamilan

33.3 1
>3
66.7

1
Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang terdapat 6 ibu hamil dengan urutan kehamilan anak pertama sebanyak 4
(66,7%) dan urutan kehamilan yang lebih dari tiga sebanyak 2 (33,3%).
4) Usia Ibu Hamil
3.52 Tabel Distribusi Frekuensi usia ibu hamil Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Usia Ibu Hamil Frekuensi (f) Persentasi (%)


20-35 Tahun 5 83,3
>35 Tahun 1 16,7
Total 6 100,0

Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.

3.52 Diagram Distribusi Frekuensi usia ibu hamil Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Usia Ibu Hamil

16.7
20-35 Tahun
83.3 >35 Tahun

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang terdapat 6 ibu hamil dengan usia ibu saat hamil 20-35 tahun sebanyak 5
(83,3%) dan usia ibu saat hamil diatas 35 tahun hanya 1 (16,7%).
5) Perilaku pemeriksaan kehamilan
3.53 Tabel Distribusi Frekuensi perilaku pemeriksaan kehamilan Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.
Pemeriksaan
Frekuensi (f) Persentase (%)
Kehamilan
Ya 6 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.

1
3.53 Diagram Distribusi Frekuensi perilaku pemeriksaan kehamilan Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Pemeriksaan Kehamilan

Ya

100

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang terdapat 6 ibu hamil dan seluruhnya memeriksakan kehamilannya.
6) Pemeriksaan kehamilan
3.54 Tabel Distribusi Frekuensi pemeriksaan kehamilan Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Pemeriksaan Frekuensi Persentase


Kehamilan (f) (%)
2 Kali 4 66,6
3 Kali 1 16,7
>4 Kali 1 16,7
Total 6 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.
3.54 Tabel Distribusi Frekuensi pemeriksaan kehamilan Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Pemeriksaan Kehamilan

16.7

16.7 2 Kali

66.6 3 Kali
>4 Kali

1
Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang terdapat 6 ibu hamil dengan semuanya memeriksakan kehamilannya, ibu
hamil yang hanya memeriksakan kehamilannya 2 kali sebanyak 4 (66,67%), ibu hamil
yang memeriksakan kehamilannya 3 kali hanya 1 (16,7%) dan ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya lebih dari 4 kali hanya 1 (16,7%).
7) Imunisasi TT
3.55 Tabel Distribusi Frekuensi imunisasi TT Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Frekuensi Persentase
Imunisasi TT
(f) (%)
Ya 5 83,3
Tidak 1 16,7
Total 6 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.

3.55 Diagram Distribusi Frekuensi imunisasi TT Desa Sukadana Kec.


Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Imunisasi TT
16.7

Ya
83.3 Tidak

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang terdapat 6 ibu hamil dengan yang melakukan imunasi TT 5 (83,3%) dan
yang tidak melakukan imunisasi TT 1 (16,7%).
8) Mendapatkan Imunisasi TT
3.56 Tabel Distribusi Frekuensi yang Mendapatkan Imunisasi TT Desa
Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Frekuensi Persentase
Mendapatkan Imunisasi TT
(f) (%)
Lengkap (2 Kali) 3 50,0

1
Tidak Lengkap (1 Kali) 2 33,3
Belum Waktunya 1 16,7
Total 6 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.

3.56 Diagram Distribusi Frekuensi yang Mendapatkan Imunisasi TT Desa


Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Imunisasi TT
16.7
Lengkap (2
50 Kali)
33.3
Tidak Lengkap
(1 Kali)

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang terdapat 6 ibu hamil dengan yang melakukan imunisasi TT yang lengkap
sebanyak 3 (50%) dan yang tidak melakukan imunisasi TT sebanyak 2 (33,3%)
sedangkan yang belum waktunya melakukan imunisasi TT 1 (16,7%).
9) Konsumsi obat tambah darah
3.57 Tabel Distribusi Frekuensi konsumsi obat tambah darah ibu hamil di
Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Konsumsi Obat Tambah


Darah Frekuensi (f) Persentase (%)
Ya 3 50,0
Tidak 3 50,0
Total 6 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.

1
3.57 Diagram Distribusi Frekuensi konsumsi obat tambah darah ibu hamil di
Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Konsumsi Obat Tambah darah

50
50 Ya
Tidak

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang terdapat 6 ibu hamil dengan ibu hamil yang mengonsumsi obat
penambah darah 3 (50%) dan ibu hamil yang tidak mengonsumsi obat penambah darah
3 (50%).
10) Kelelahan ibu hamil
3.58 Tabel Distribusi Frekuensi kelelahan ibu hamil di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Kelelahan Ibu Hamil Frekuensi (f) Persentase (%)


Sering 1 16,7
Kadang-Kadang 2 33,3
Tidak Pernah 3 50,0
Total 6 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.

3.58 Diagram Distribusi Frekuensi kelelahan ibu hamil di Desa Sukadana


Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Kelelahan Ibu Hamil

16.7

50 Sering

33.3 Kadang-Kadang
Tidak Pernah

1
Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang terdapat 6 ibu hamil dengan ibu hamil yang tidak pernah merasakan
kelelahan saat usia kehamilan 6-9 bulan 3 (50%), ibu hamil yang kadang-kadang
merasakan kelelahan 2 (33,3%) dan ibu hamil yang sering merasakan kelelahan hanya 1
(16,7%).
11) Kagiatan Jalan Ringan
3.59 Tabel Distribusi Frekuensi kagiatan jalan ringan ibu hamil di trimester
tiga di Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Kegiatan Jalan Ringan Frekuensi (f) Persentase (%)


Ya 3 50,0
Tidak 3 50,0
Total 6 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.
3.59 Diagram Distribusi Frekuensi kagiatan jalan ringan ibu hamil di
trimester tiga di Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November
Tahun 2018.

Kegiatan Jalan Ringan

50 50 Ya
Tidak

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang terdapat 6 ibu hamil dengan ibu hamil yang tidak pernah melakukan jalan
ringan saat usia kehamilan 6-9 bulan 3 (50%) dan ibu hamil yang tidak melakukan jalan
ringan 3 (50%).
12) Pemeriksaan HB
3.60 Tabel Distribusi Frekuensi pemeriksaan HB ibu hamil di trimester tiga
di Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.
Periksa Hb Frekuensi (f) Persentase (%)
Ya 5 83,3
Tidak 1 16,7
Total 6 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.

1
3.60 Diagram Distribusi Frekuensi pemeriksaan HB ibu hamil di trimester
tiga di Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Periksa Hb

16.7

Ya
83.3 Tidak

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang terdapat 6 ibu hamil dengan ibu hamil yang memeriksakan Hb sebanyak
5 (83,3%) dan ibu hamil yang tidak memeriksakan Hb hanya 1 (16,7%).
13) Keadaan Konjungtiva
3.61 Tabel Distribusi Frekuensi Keadaan Konjungtiva ibu hamil di trimester
tiga di Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Konjungtiva Frekuensi (f) Persentase (%)


Ananemis 6 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018.

3.61 Diagram Frekuensi Keadaan Konjungtiva ibu hamil di trimester tiga di


Desa Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018.

Konjuntiva

Ananemis

100

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%) kepala
keluarga yang terdapat 6 ibu hamil dengan seluruh ibu hamil menunjuktan ananemis
(100%).

1
j. Lansia
1) Jumlah Lansia
3.62 Tabel Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)


Laki-laki 38 46,9
Perempuan 43 53,1
Total 81 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.62 Diagram Distribusi Frekuensi Jumlah Lansiadi Desa Sukadana Kec.


Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Jumlah Lansia

46.9 Laki-laki
53.1 Perempuan

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah di desa Sukadana


terdapat 81 lansia, laki-laki sebanyak 38 (46,9%) dan perempuan sebanyak 43 (53,1%).
2) Umur Lansia
3.63 Tabel Distribusi Frekuensi umur lansia di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Freqkuensi Persentase
Umur_Lansia
(f) (%)
Pra Lansia 29 35,8
Lansia 52 64,2
Total 81 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

1
3.63 Diagram Distribusi Frekuensi Umur Lansia di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Umur Lansia

35.8
Pra Lansia
64.2
Lansia

Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%)
kepala keluarga dan terdapat 81 lansia umur lansia 45-59 tahun atau di sebut pra lansia
sebanyak 29 (35,8%) dan umur lansia lebih dari 60 tahun yang di sebut lansia sebanyak
52 (64,2%).
3) Penyakit
3.64 Tabel Distribusi Frekuensi keluhan penyakit di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Keluhan Frekuensi Persentase


Penyakit (f) (%)
Ya 50 61,7
Tidak 31 38,3
Total 81 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.64 Diagram Distribusi Frekuensi keluhan penyakit di Desa Sukadana Kec.


Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Keluhan Penyakit

38.3
Ya
61.7
Tidak

1
Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%)
kepala keluarga dan terdapat 81 lansia 50 (61,7%) lansia mengeluh penyakit dan 31
(38,3%) lansia tidak ada keluhan penyakit.
4) Jenis Keluhan Penyakit
3.65 Tabel Distribusi Frekuensi jenis keluhan penyakit di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Jenis Keluhan Frekuensi (f) Persentase (%)


Hipertensi 23 28,4
TBC 1 1,2
Kencing Manis 1 1,2
Stroke 3 3,7
Lain-lain 22 27,2
Tidak Ada Keluhan 31 38,3
Total 81 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.65 Diagram Distribusi Frekuensi jenis keluhan penyakit di Desa Sukadana


Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Jenis Keluhan Penyakit

Hipertensi
38.3 28.4 TBC
Kencing Manis
1.2 Stroke
27.2
1.2
Lain-lain
3.7
Tidak Ada Keluhan

Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%)
kepala keluarga dan terdapat 81 lansia 50 lansia mengeluh penyakit dia antaranya
hipertensi 23 (28,4%) lansia, TBC 1 (1,2%) lansia, kencing manis 1 (1,2%) lansia,
stroke 3 (3,7%) lansia, dan yang mengeluh penyakit lainnya sebanyak 22 (27,2%)
lansia, dan 31 (38,3%) lansia tidak ada keluhan.

1
5) Lansia Bekerja
3.66 Tabel Distribusi Frekuensi lansia bekerja di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Lansia Bekerja Frekuensi (f) Persentase (%)


Bekerja 40 49,4
Tidak Bekerja 41 50,6
Total 81 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.66 Diagram Distribusi Frekuensi lansia bekerja di Desa Sukadana Kec.


Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Lansia Bekerja

49.4
50.6 Bekerja
Tidak Bekerja

Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%)
kepala keluarga dan terdapat 81 lansia, 40 (49,4%) lansia masih bekerja dan 41 (50,6%)
lansia sudah tidak bekerja.
6) Kegiatan Lansia
3.67 Tabel Distribusi Frekuensi kegiatan lansia bila sakit di Desa Sukadana
Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Frekuensi Persentase
Kegiatan Lansia Bila Sakit
(f) (%)
Berobat ke Puskesmas 65 80,2
Berkebun atau Bertani 5 6,2
Nonton TV atau Mendengar Radio 8 9,9
Bukan salah satunya 3 3,7
Total 81 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

1
3.67 Diagram Distribusi Frekuensi kegiatan lansia bila sakit di Desa Sukadana
Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Kegiatan Lansia Bila Sakit

9.9 3.7
6.2 Berobat ke
Puskesmas
Berkebun atau
80.2 Bertani
Nonton TV atau
Mendengar Radio

Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%)
kepala keluarga dan terdapat 81 lansia, dan yang di lakukan lansia bila sedang sakit 65
(80,2%) lansia berobat ke puskesmas, 5 (6,2%) lansia berkebun atau bertani. 8 (9,9%)
lansia nonton tv, dan 3 (3,7%) lansia bukan salah satunya dari kegitan tersebut.
7) Penggunaan Waktu lansia
3.68 Tabel Distribusi Frekuensi Penggunaan Waktu lansia di Desa Sukadana
Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Penggunaan Waktu Frekuensi (f) Persentase (%)

Senam 4 4,9
Berkebun / Betani 17 21,0
Nonton TV 35 43,2
Pengajian 10 12,3
Bukan salah satunya 15 18,5
Total 81 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

3.68 Diagram Distribusi Frekuensi Penggunaan Waktu lansia di Desa


Sukadana Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Penggunaan Waktu lansia

Senam

Berkebun /
Betani
Nonton TV

1
Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%)
kepala keluarga dan terdapat 81 lansia, kegiatan yang dilakukan lansia untuk mengisi
waktu senggang 4 (4,9%) lansia melakukan senam, 17 (21,0%) lansia berkebun atau
bertani, 35 (43,2%) lansia menonton tv, 10 (12,3%) lansia pengaian dan 15 (18,5%)
lansia melakukan kegiatan lainnya untuk megisi waktu senggang.
8) Kegiatan Posbindu
3.69 Tabel Distribusi Frekuensi kegiatan posbindu lansia di Desa Sukadana
Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Kegiatan Posbindu Frekuensi (f) Persentase (%)


Ya 4 4,9
Tidak 31 38,3
Belum ada posbindu 46 56,8
Total 81 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018
3.69 Diagram Distribusi Frekuensi kegiatan posbindu lansiadi Desa Sukadana
Kec. Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Kegiatan Posbindu Lansia


4.9

Ya
38.3
56.8 Tidak
Belum ada posbindu

Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%)
kepala keluarga dan terdapat 81 lansia, yang melakukan kegiatan posbindu lansia 4
(4,9%), 31 (38,3%) lansia tidak melakukan posbindu lansia, dan belum ada posbindu
lansia 46 (56,8%).
9) Kemandirian Lansia
3.70 Tabel Distribusi Frekuensi kemandirian lansia di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018
Kemandirian Lansia Frekuensi (f) Persentase (%)
Indeks A 79 97,5
Indeks D 2 2,5
Total 81 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

1
3.70 Diagram Distribusi Frekuensi kemandirian lansiadi Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Kemandirian Lansia

Indeks A
Indeks D

Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%)
kepala keluarga dan terdapat 81 lansia, 79 (97,5%) lansia masuk dalam indeks A yang
berarti semua aktivitas seperti mandi, BAB, BAK, berpakaikan, pergi kekamar mandi,
berpindah dan mandi dilakukan secara mandiri, dan 2 (2,5%) lansia masuk dalam
indeks D yang berarti aktivitas mandi, berpakaian dan satu aktivitas lain tidak mandiri.
10) Kebiasaan Lansia
3.71 Tabel Distribusi Frekuensi kebiasaan lansia di Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018
Kebiasaan Lansia Frekuensi (f) Persentase (%)
Merokok 12 14,8
Minum Kopi 17 21,0
MInum Teh 13 16,0
Lain-lain 35 43,2
> 1 Kebiasaan 4 4,9
Total 81 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2018

1
3.71 Diagram Distribusi Frekuensi kebiasaan lansiadi Desa Sukadana Kec.
Ciawigebang Bulan November Tahun 2018

Kebiasaan Lansia

4.9
Merokok
14.8
Minum Kopi
43.2 21
MInum Teh

16 Lain-lain
> 1 Kebiasaan

Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 200 (100%)
kepala keluarga dan terdapat 81 lansia, lansia memiliki kebiasaan merokok 12 (14,8%)
lansia, minum kopi 17 (21,0%) lansia, minum teh 13 (16,0%) lansia, lebih dari satu
kebiasaan seperti merokok, minum kopi, minum teh sebanyak 4 (4,9%) lansia dan
kebiasaan kebiasaan lainnya 35 (43,2 %) lansia.

1
Berikut ini gambar mengenai persiapan dan proses kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) :

Gambar Persiapan dan Pelaksanaan Kegiatan Survei Mawas Diri

1
B. Analisa Data
No. Data Masalah
1. Sistem pengelolaan sampah di Desa Belum optimalnya
Sukadana menunjukkan: program pemeliharaan
 13,0% dibuang di sungai, 2,0% lingkungan diDesa
ditimbun, 81,5% dibakar, 2,5% Sukadana
dibuang di sembarangan tempat,
dan 1,0% di tempat sampah
umum.
 Keadaan tempat penampungan
sampah yang terbuka dan kedap
air 30,0%, terbuka dan tidak
kedap air 61,5%, tertutup dan
kedap air 1,0%, dan 7,5% dalam
keadaan tertutup tidak kedap air.
Sistem pengelolaan limbah di Desa
Sukadana menunjukkan :
 Pembuangan air limbah 70%
dibuang ke got, 10% ke sungai,
1% ke sembarang tempat, dan
19% ke penampungan.
 Kondisi saluran limbah yang
terbuka sebanyak 70,5%, tertutup
15%, lancar 11%, dan tergenang
3,5%
2. Resiko tinggi terjadinya peningkatan Risiko tinggi terjadinya
penyakit degenerative ditunjukan peningkatan penyakit
dengan data berikut ini: degeneratif (hipertensi)
 Jumlah lansia yang memiliki di Desa Sukadana
penyakit 61,7% dan yang tidak

1
memiliki penyakit 38,3%.
 Penyakit-penyakit yang diderita
lansia yaitu: TBC 1,2%,
Hipertensi 28,4%, Kencing manis
1,2%, stroke 3,7%, lain-lain
27,2%.
 Kebiasaan lansia merokok 14,8%,
kebiasaan lansia minum kopi
21,0%, kebiasaan lansia minum
teh 16,0%, lain-lain 43,2%, dan
lebih dari satu kebiasaan 4,9%
3. Kurangnya pengetahuan kesehatan Kurangnya pengetahuan
reproduksi dan napza ditunjukkan kesehatan reproduksi dan
dengan data sebagai berikut : napza pada anak remaja
 41,9% mengetahui tentang
narkoba, seks bebas dan penyakit
menular seksual, 58,1% tidak
mengetahui
 29% mengetahui car pencegahan
penyakit menular seksual, dan
71% tidak mengetahui

C. Masalah Keperawatan Prioritas


1. Belum optimalnya program pemeliharaan lingkungan diDesa
Sukadana
2. Risiko tinggi terjadinya peningkatan penyakit degeneratif (hipertensi)
di Desa Sukadana
3. Kurangnya pengetahuan kesehatan reproduksi dan napza pada anak
remaja

1
D. Planning Of Action (POA)
Tujuan
Penanggung
No Masalah Tujuan Jangka Tujuan Jangka Kegiatan Waktu Tempat Metode Sasaran
Jawab
Pendek Panjang
1. Belum 1. Meningkatnya 1. Terwujudnya 1. Melakukan 26 Balai Desa 1. Ceramah Masyarakat Mahasiswa
optimalnya kesadaran kesadaran dan penyuluhan November Sukadana 2. Tanya jawab Desa program
program masyarakat kemauan dan simulasi 2018 3. Penyebaran Sukadana Profesi Ners
pemeliharaan tentang masyarakat pemilahan Leaflet yang praktik
lingkungan pengelolaan dalam sampah 4. Demonstrasi di Desa
diDesa sampah pemeliharaan organik dan Sukadana
Sukadana lingkungan anorganik.
2. Meningkatnya 2. Melakukan
presentasi kerja bakti
kesehatan 3. Bekerjasama
lingkungan dengan desa
untuk
menyediakan
TPA
2. Risiko tinggi 1. Pengetahuan 1. Penduduk 1. Melakukan 27 Balai Desa 1. Cerama Dewasa dan Mahasiswa
terjadinya masyarakat Desa penyuluhan November Sukadana 2. Tanya jawab Lansia yang program
peningkatan tentang Sukadana tentang 2018 3. Skrining menderita Profesi Ners

70
penyakit penangananpe memiliki penanganan 4. Penyebaran hipertensi yang praktik
degeneratif nyakit status masalah Leaflet di Desa
(hipertensi) degeneratif kesehatan penyakit 5. Demonstrasi Sukadana
di Desa (hipertensi) yang optimal degeneratif
Sukadana meningkat (hipertensi)
2. Masyarakat 2. Memberikan
bisa terapi tertawa
mengetahui / pada lansia
mendeteksi penderita
dini kondisi hipertensi
penyakit yang untuk
dideritanya menurunkan
3. Masyarakat tekanan darah
lebih paham 3. Memberikan
mengenai senam anti-
bahaya hipertensi
merokok kepada lansia
setelah penderita
diberikan hipertensi
demonstrasi untuk
menurunkan

71
tekanan darah
4. Memberikan
jus mentimun
pada lansia
sebagai upaya
membantu
menurunkan
tekanan darah
tinggi
3. Kurangnya a. Pengetahuan 1. Remaja di 1. Melakukan 27 SMP Negeri 1. Ceramah Siswa dan Mahasiswa
pengetahuan remaja Desa penyuluhan November 2 2. Tanya jawab siswi SMP program
kesehatan tentang Sukadana mengenai 2018 Ciawigebang 3. Penyebaran Negeri 2 Profesi Ners
reproduksi kesehatan memiliki kesehatan Leaflet Ciawigebang yang praktik
dan napza reproduksi kesehatan reproduksi dan di Desa
pada anak dan napza reproduksi napza. Sukadana
remaja meningkat. yang baik
berhubungan b. Remaja bisa
dengan mengetahui
kurangnya kebersihan
kesadaran dan
diri untuk kesehatan

72
mengakses reproduksi
informasi dirinya
sendiri.

73
Berdasarkan hasil SMD (Survey Mawas Diri), analisa data, penentuan masalah
serta penyusunan POA (Planning Of Action), maka selanjutnya akan dilakukan kegiatan
Pra MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) (Musyawarah Masyarakat Desa), MMD
(Musyawarah Masyarakat Desa), Implementasi dan Evaluasi.

E. Pra-MMD (Musyawarah Masyarakat Desa)


Pra-MMD dilakukan antara mahasiswa bersama dengan Kepala Desa Sukadana,
sub-bagian promosi kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Kuningan, Bidan Desa Sukadana,
dan seluruh Kepala Dusun Desa Sukadana yang dilaksanakan pada tanggal 21 November
2018 di Balai Desa Sukadana.
Kegiatan pra-MMD ini dimulai pukul 09.00 WIB, dilanjutkan presentasi hasil
SMD dan dilanjutkan diskusi terkait data yang ditemukan saat dilakukan SMD. Dari
hasil pertemuan tersebut, terdapat beberapa data yang perlu dilakukan klarifikasi kembali
kepada pihak-pihak yang terkait, guna mencocokkan data yang ada di desa dan juga data
yang ditemukan oleh mahasiswa, diantaranya yaitu distribusi pekerjaan kepala keluarga,
kondisi lingkungan fisik, status kesehatan ibu hamil, status kesehatan bayi dan balita,
tingkat pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi dan NAPZA, status kesehatan
dewasa dan lansia.

Pelaksanaan kegiatan Pra MMD

74
F. MMD (Musyawarah Masyarakat Desa)
MMD dilakukan pada hari Jumat, 23 November 2018 pukul 13.00 WIB.
Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, diantaranya Kepala Desa
beserta perangkat desa, sub-bagian promosi kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Kuningan,
perwakilan Puskemas Cihaur, Bidan Desa, Ketua RT, Ketua RW, Kader Kesehatan,
Anggota Karang Taruna, Tokoh Masyarakat, Dosen Pembimbing Akademik.
Kegiatan MMD ini dimulai pukul 13.15 WIB yang dimulai dengan sambutan dari
Kepala Desa Sukadana, Perwakilah dari Kecamatan, yang kemudian dilanjutkan dengan
penyajian hasil SMD oleh penyaji. Selanjutnya, dilakukan diskusi untuk menentukan
prioritas masalah dan perumusan rencana tindakan dari tiap masalah yang muncul.
Berdasarkan hasil diskusi bersama masyarakat, disepakati 3 prioritas masalah yaitu:
1. Belum optimalnya program pemeliharaan lingkungan diDesa Sukadana
2. Risiko tinggi terjadinya peningkatan penyakit degeneratif (hipertensi) di Desa
Sukadana
3. Kurangnya pengetahuan kesehatan reproduksi dan napza pada anak remaja
Berikut ini rencana tindakan yang telah disepakati bersama terkait prioritas masalah
tersebut diatas:

75
Rencana Kegiatan Berdasarkan Prioritas Masalah

Tujuan
Penanggung
No Masalah Tujuan Jangka Tujuan Jangka Kegiatan Waktu Tempat Metode Sasaran
Jawab
Pendek Panjang
1. Belum Meningkatnya 1. Terwujudnya 1. Melakukan 26 Balai desa 1. Ceramah Masyarakat Mahasiswa
optimalnya kesadaran kesadaran dan penyuluhan November Sukadana 2. Tanya jawab Desa program
program masyarakat tentang kemauan dan simulasi 2018 3. Penyebaran Sukadana Profesi Ners
pemeliharaan pengelolaan masyarakat pemilahan Pukul Leaflet yang praktik
lingkungan sampah dalam sampah 20.00 4. Demonstrasi di Desa
diDesa pemeliharaan organik dan WIB Sukadana
Sukadana lingkungan anorganik.
2. Meningkatnya 2. Bekerjasama
presentasi dengan desa
kesehatan untuk
lingkungan menyediakan
TPA
2. Risiko tinggi 1. Pengetahuan 1. Penduduk 1. Melakukan 28 Balai Desa 1. Cerama Dewasa dan Mahasiswa
terjadinya masyarakat Desa penyuluhan November Sukadana 2. Tanya jawab Lansia yang program
peningkatan tentang Sukadana tentang 2018 3. Skrining menderita Profesi Ners
penyakit penangananpen memiliki penanganan Pukul 4. Penyebaran hipertensi yang praktik
degeneratif yakit status masalah 08.00 Leaflet di Desa
(hipertensi) degeneratif kesehatan penyakit WIB 5. Demonstrasi Sukadana

76
di Desa (hipertensi) yang optimal degeneratif
Sukadana meningkat (hipertensi)
2. Masyarakat bisa 2. Memberikan
mengetahui / senam anti-
mendeteksi dini hipertensi
kondisi kepada lansia
penyakit yang penderita
dideritanya hipertensi
3. Masyarakat untuk
lebih paham menurunkan
mengenai tekanan darah
bahaya merokok 3. Memberikan
setelah jus mentimun
diberikan pada lansia
demonstrasi sebagai upaya
membantu
menurunkan
tekanan darah
tinggi
3. Kurangnya 1. Pengetahuan 2. Remaja di 1. Melakukan 27 SMP Negeri 1. Ceramah Siswa dan Mahasiswa
pengetahuan remaja tentang Desa penyuluhan November 2 2. Tanya jawab siswi SMP program

77
kesehatan kesehatan Sukadana mengenai 2018 Ciawigebang 3. Penyebaran Negeri 2 Profesi Ners
reproduksi reproduksi dan memiliki kesehatan Pukul Leaflet Ciawigebang yang praktik
dan napza napza kesehatan reproduksi dan 07.00 di Desa
pada anak meningkat. reproduksi napza. WIB Sukadana
remaja 2. Remaja bisa yang baik
mengetahui
kebersihan dan
kesehatan
reproduksi
dirinya sendiri.

78
Pelaksanaan Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa

79
G. Implementasi
No. Masalah Waktu/Tempat Kegiatan Metode Evaluasi
Keperawatan
1. Belum 26 November Melakukan Ceramah, Kesadaran
optimalnya 2018 penyuluhan dan Tanya jawab, masyarakat
program Pukul 20.00 simulasi audio visual mengenai
pemeliharaan WIB pemilahan pentingnya
lingkungan sampah organik pegelolaan
diDesa Di Balai Desa dan anorganik. sampah dan
Sukadana Sukadana kesehatan
lingkungan.
Bekerjasama Face to face Perangkat Desa
dengan desa (tatap muka) menyetujui
untuk / adanya program
menyediakan penyampaian TPA dan akan
TPA. langsung dilaksanakan
oleh perangkat
desa.
2. Risiko 28 November Melakukan Ceramah, Pengetahuan
peningkatan 2018 penyuluhan Tanya jawab, masyarakat/lansi
penyakit Pukul 08.00 terkait pemberian a tentang
degeneratif WIB hipertensi. leaflet. perawatan dan
(hipertensi). pencegahan
Di Balai Desa PTM meningkat.
Sukadana Melakukan Skrining Masyarakat
pemeriksaan dapat
penyakit mengetahui /
degeneratif. mendeteksi dini
kondisi penyakit
yang

78
dideritanya.
Memberikan Demonstrasi. Masyarakat
senam anti- dapat mengikuti
hipertensi senam anti-
kepada lansia hipertensi
penderita bersama
hipertensi untuk mahasiswa.
menurunkan
tekanan darah.
Memberikan jus Demonstrasi. Masyarakat
mentimun pada menerima jus
lansia sebagai mentimun yang
upaya diberikan
membantu setelah senam.
menurunkan
tekanan darah
tinggi.
3. Kurangnya 27 November Memberikan Ceramah, Peningkatan
pengetahuan 2018 penyuluhan Tanya jawab, pengetahuan
kesehatan Pukul 07.00 tentang leaflet. siswa-siswi
reproduksi dan WIB kesehatan terkait kesehatan
napza pada reproduksi dan reproduksi dan
anak remaja SMP Negeri 2 NAPZA. NAPZA.
Ciawigebang

79
H. Evaluasi
Evaluasi
No. Masalah Keperawatan Sebelum dilakukan Sesudah dilakukan
Implementasi Implementasi
1. Belum optimalnya  13,0% dibuang di - Sebagian besar
program pemeliharaan sungai, 2,0% masyarakat
lingkungan diDesa ditimbun, 81,5% berkeinginan
Sukadana dibakar, 2,5% mengubah perilaku
dibuang di dan akan melakukan
sembarangan tempat, pengelolaan sampah
dan 1,0% di tempat dengan tepat.
sampah umum.
 Keadaan tempat
penampungan
sampah yang terbuka
dan kedap air 30,0%,
terbuka dan tidak
kedap air 61,5%,
tertutup dan kedap air
1,0%, dan 7,5%
dalam keadaan
tertutup tidak kedap
air.
2. Risiko peningkatan  Jumlah lansia yang - Sebanyak 24 orang
penyakit degenerative memiliki penyakit dewasa dan lansia
(hipertensi) di Desa 61,7% dan yang tidak hadir dan antusias
Sukadana. memiliki penyakit untuk mengikuti
38,3%. penyuluhan,
 Penyakit-penyakit pemeriksaan
yang diderita lansia kesehatan, dan

80
yaitu: TBC 1,2%, senam anti-hipertensi
Hipertensi 28,4%, yang dilakukan.
Kencing manis 1,2%, - Belum terlihat
stroke 3,7%, lain-lain adanya perubahan
27,2%. perilaku dan
Kebiasaan lansia penurunan tekanan
merokok 14,8%, darah.
kebiasaan lansia
minum kopi 21,0%,
kebiasaan lansia
minum teh 16,0%,
lain-lain 43,2%, dan
lebih dari satu
kebiasaan 4,9%.
3. Kurangnya  41,9% mengetahui - Sebanyak 143 orang
pengetahuan kesehatan tentang narkoba, seks siswa SMP hadir dan
reproduksi dan NAPZA bebas dan penyakit antusias untuk
pada anak remaja. menular seksual, mengikuti
58,1% tidak penyuluhan.
mengetahui. - Remaja (siswa SMP
 29% mengetahui car kelas 3) mengetahui
pencegahan penyakit cara membersihkan
menular seksual, dan dan menjaga
71% tidak kesehatan
mengetahui reproduksi, cara
pencegahan HIV,
dan NAPZA.

81
BAB IV
PEMBAHASAN

Praktik keperawatan komunitas di Desa Sukadana, Kecamatan


Ciawigebang, Kabupaten Kuningan yang dilaksanakan mahasiswa Program Studi
Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan adalah salah satu program
profesi untuk mengaplikasikan konsep keperawatan komunitas dengan
menggunakan proses keperawatan komunitas sebagai dasar ilmiah. Upaya
pendidikan untuk mencetak seorang perawat yang profesional, mandiri dan
mempunyai kompetensi sesuai dengan yang diinginkan dapat dilakukan dengan
menerapkan konsep tersebut, dan secara resmi mahasiswa melakukan praktik
klinik keperawatan komunitas Sukadana, Kecamatan Ciawigebang mulai dari 29
Oktober 2018 sampai 1 Desember 2018 dengan melakukan berbagai kegiatan.

A. Survey Mawas Diri


Pengkajian data kesehatan komunitas dilakukan pada tanggal 03
November 2018 - 05 November 2018 sesuai dengan kesepakatan antara
mahasiswa dan kader kesehatan. Pengkajian di lakukan dengan format
pengkajian komunitas yang meliputi: pengkajian demografi, sosial ekonomi,
lingkungan fisik, balita, anak dan remaja, dan lanjut usia adapun yang
menjadi fokus pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa pada masyarakat
desa Sukadana yaitu di dasarkan pada asuhan keperawatan keluarga baik
yang sakit, resiko sakit maupun keluarga yang sehat, jadi sasaran
keperawatan komunitas meliputi : semua ibu hamil, semua bayi dan balita ,
anak (6-12) dan remaja (13-21), dan lanjut usia (>55) di Desa Sukadana.
Metode pengambilan sampel menggunakan tekhnik random sampling,
dimana jumlah sampel diambil secara acak yang dapat ditemui di masing-
masing dusun di Desa Sukadana. Tekhnik pengambilan sampel pada sasaran
ibu hamil sebanyak 6 orang dan bayi/ balita sebanyak 53 orang yaitu
menggunakan total sampling. Sedangkan pada anak dan remaja menggunakan
metode accidental sampling. Metode pengambilan sampel pada lansia

82
menggunakan metode accidental sampling sehingga diperoleh sampel 81
lansia.

B. Analisis Data dan Penentuan Prioritas Masalah


Berdasarkan survei mawas diri didapatkan beberapa masalah yang
ditemukan, masalah tersebut kemudian diprioritaskan terlebih dahulu oleh
mahasiswa kelompok kerja dengan menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth), dimana dari setiap mahasiswa menilai beberapa
masalah berdasarkan nilai dari 1 sampai dengan 5 sesuai dengan standar
acuan penilaian USG. Berdasarkan penentuan prioritas masalah, berikut akan
dijelaskan uraian dari setiap masalah yang diangkat dari masing-masing fokus
sasaran kajian.
1. Belum optimalnya program pemeliharaan lingkungan di Desa Sukadana
Berdasarkan hasil pengkajian melalui SMD ditemukan data bahwa
sebagian besar KK belum mampu mengelola sampah dengan baik yaitu
sebesar 13,0% dibuang di sungai, 2,0% ditimbun, 81,5% dibakar, 2,5%
dibuang di sembarang tempat, dan 1% di tempat sampah umum, dan
setelah ditelaah keadaan penampungan sampah yang terbuka dan kedap
air 30%, terbuka dan tidak kedap air 61,5%, tertutup dan kedap air 1%,
dan 7,5% dalam keadaan tertutup dan tidak kedap air. Keadaan tersebut
salah satunya disebabkan karena kurangnya pengetahuan terkait pemilahan
dan pemanfaatan sampah. Beberapa dampak yang ditimbulkan dari kurang
optimalnya pengelolaan sampah yaitu dapat memunculkan wabah penyakit
dan sebagainya yang dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang.
2. Resiko tinggi peningkatan penyakit degeneratif (hipertensi) di Desa
Sukadana
Berdasarkan hasil skrining yang dilakukan pada lansia, diperoleh
data tingginya angka hipertensi yaitu sebanyak 28,4%, lansia mengalami
kencing manis sebanyak 1,2%, sebanyak 3,7%% lansia mengalami stroke.
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa hipertensi merupakan prosentase
tertinggi penyakit tidak menular di Desa Sukadana. Tingginya angka

83
masalah tersebut pada lansia dapat disebabkan karena faktor degeneratif,
perilaku merokok, serta kurangya konsumsi buah dan sayur. Beberapa hal
tersebut mengundang beberapa penyakit salah satu contohnya adalah
hipertensi yang menunjukkan data tertinggi penyakit pada lansia, jika hal
ini dibiarkan tanpa ada perawatan khusus maka akan menyebabkan
berbagai komplikasi seperti stroke, diabetes mellitus, penyakit jantung
bahkan sampai gagal jantung, gagal ginjal, dan sebagainya. Riskesdas
2007 melaporkan 34,7% penduduk usia 15 tahun ke atas merokok setiap
hari, 93,6% kurang konsumsi buah dan sayur, serta 48,2% kurang aktivitas
fisik (Riskesdas, 2007).
Penyakit degeneratif adalah penyebab kematian terbanyak di
Indonesia. Keadaan dimana penyakit tersebut masih merupakan masalah
kesehatan penting dan dalam waktu bersamaan morbiditas dan mortalitas
PTM makin meningkat. Berdasarkan data Riskesdas 2007 di perkotaan,
kematian akibat stroke pada kelompok usia 45-54 tahun sebesar 15,9%,
sedangkan di pedesaan sebesar 11,5%. Sementara itu, prevalensi PTM
lainnya cukup tinggi yaitu Hipertensi (31,7%), Arthritis (30,3%), penyakit
jantung (7,2%), dan cedera (7,5%) (Riskesdas, 2007). Hasil survei yang
dilakukan pada SMD didapatkan di Desa Sukadana yang berhasil dikaji,
sebagian besar lansia memiliki kebiasaan merokok. Upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan pencegahan dan
pengendalian faktor risiko PTM melalui upaya promosi, pencegahan, dan
pengurangan faktor risiko PTM melalui pemberdayaan masyarakat.
3. Kurangnya pengetahuan kesehatan reproduksi dan NAPZA pada remaja
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada SMD didapatkan dari
20 remaja di Desa Sukadana yang berhasil dikaji, sebanyak 41,9% remaja
memiliki pengetahuan terkait narkoba dan kesehatan reproduksi,
sedangkan 58,1% tidak mengetahui. Kemudian, 29% remaja mengetahui
cara pencegahan penyakit menular seksual, sedangkan 71% tidak
mengetahui.

84
Beberapa sampel remaja yang berhasil dikaji dapat diketahui bahwa
faktor utama kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi dan
NAPZA karena kurangnya kesadaran diri untuk mengakses informasi
terkait hal tersebut.
Dampak yang dapat ditimbulkan dari kurangnya pengetahuan
remaja terkait kesehatan reproduksi dan NAPZA yaitu kebersihan dan
pemeliharaan organ reproduksi yang kurang tepat.

C. MMD (Musyawarah Masyarakat Desa)


Pada hari jumat tanggal 23 November 2018 Pukul 13.00 s/d 15.00
WIB bertempat di Balai Desa Sukadana Kecamatan Ciawigebang Kabupaten
Kuningan, telah dilaksanakan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) oleh Mahasiswa Program Studi Profesi Ners STIKes Kuningan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa, Perangkat Desa, Kepala RW dan RT,
Tokoh Masyarakat, serta Para Kader. Dari 57 undangan yang dibagikan, yang
memenuhi undangan tersebut berjumlah 23 orang dengan alasan mereka ingin
mengetahui tentang apa yang akan dibahas dalam MMD serta manfaat bagi
masyarakat desanya sendiri. Sedangkan 34 undangan yang tidak menghadiri
MMD dengan alasan jarak yang jauh dari rumah ke balai desa dan bertepatan
dengan waktu kerja.
Metode yang digunakan dalam MMD ini menggunakan metode
diskusi, dimana masyarakat dan perangkat desa berkumpul di Balai Desa
guna membahas masalah kesehatan yang ditemukan di Desa Sukadana.
Setelah pemaparan hasil SMD, kemudian membuka forum diskusi untuk
menentukan prioritas masalah yang akan diangkat serta membuat kesepakatan
untuk mengatasi masalah kesehatan yang ditemukan.
Berdasarkan musyawarah bersama, telah disepakati bahwa
permasalahan utama yang terjadi di Desa Sukadana yang perlu pemecahan
masalah dan tindakan lebih lanjut, diantaranya :

85
a) Belum optimalnya program pemeliharaan lingkungan di Desa Sukadana
b) Resiko tinggi peningkatan penyakit degeneratif (hipertensi) di Desa
Sukadana
c) Kurangnya pengetahuan kesehatan reproduksi dan NAPZA
Penentuan prioritas ketiga masalah tersebut didasarkan pada
kebutuhan masyarakat terkait pengelolaan sampah yang tepat, penyuluhan
terkait bahaya PTM atau penyakit degenratif dan pola hidup sehat untuk
pencegahan penyakit tersebut, serta penyuluhan terkait pengetahuan
kesehatan reproduksi dan NAPZA. Ketiga prioritas masalah ini telah
disepakati oleh masyarakat, kepala desa, kader desa, tokoh-tokoh masyarakat,
bidan desa, dan perwakilan UPTD puskesmas untuk bersama-sama
mewujudkan rencana tindak lanjut untuk memecahkan masalah tersebut.

D. Planning Of Action
Perencanaan diawali dengan merumuskan tujuan yang ingin dicapai
serta rencana tindakan untuk mengatasi masalah yang ada berdasarkan
pertimbangan hasil kesepakatan MMD dan berdasarkan urgency dari setiap
masalah yang ditemukan di SMD. POA yang dibuat berdasarkan 5 strategi
intervensi komunitas diantaranya health education, intervensi professional
(terapi non medik), empowerment (pemberdayaan masyarakat), membentuk
koalisi, dan partnership (kemitraan).
Health Education berupa memberikan pendidikan kesehatan dengan
tema penglolaan sampah, penyakit degeneratif pada lansia, dan pentingnya
pengetahuan kesehatan reproduksi remaja. Intervensi profesional berupa
penyuluhan, senam anti-hipertensi, dan pemberian jus mentimun.
Empowerment berupa senam anti-hipertensi lansia, simulasi pemilahan
sampah. Membentuk koalisi berupa bekerja sama dengan bidan desa dan
melibatkan kader dalam rencana tindakan. Partnership (kemitraan) berupa
koordinasi dengan pihak desa untuk merencanakan pengadaan Tempat
Penampungan Akhir untuk sampah warga Desa Sukadana dengan sumber
dana dari Dana Desa.

86
E. Implementasi
Pada pelaksanaan implementasi, dilakukan beberapa kegiatan yang
telah disesuaikan dengan masalah yang telah disepakati dalam MMD.
Implementasi yang telah dilakukan menggunakan beberapa metode, yaitu:
1. Pemicuan Penampungan Sampah
Kegiatan pemicuan ini dilakukan sebanyak satu kali dalam waktu
±30 menit dengan memberikan penjelasan terkait pengelolaan sampah dan
pemanfaatan sampah yang menggunakan dua media, yaitu audio visual
yang berupa pemutaran video pemanfaatan sampah anorganik dan
pemaparan materi menggunakan slide powerpoint serta pembagian leaflet
dengan tema “PENGELOLAAN SAMPAH”. Selain itu, dilakukan juga
diskusi antar peserta kegiatan, karang taruna, dan perangkat desa untuk
membahas program lanjutan untuk pengadaan Tempat Penampungan
Akhir.
2. Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan penambahan pengetahuan
yang diperuntukkan bagi masyarakat melalui penyebaran pesan. Teknik ini
digunakan karena penyuluhan kesehatan merupakan salah satu cara untuk
memberikan informasi serta untuk mempengaruhi perilaku masyarakat
baik secara individu maupun kelompok dengan harapan dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan. Kegiatan ini
dilakukan satu kali dengan durasi ± 45 menit untuk setiap implementasi
pemecahan masalah, dimana durasi waktu penyampaian materi ± 15 menit
karena pada durasi waktu tersebut kemampuan maksimal otak untuk
menyerap informasi, dan sisanya dilakukan sesi tanya jawab serta
menggunakan media lain berupa leaflet. Kegiatan penyuluhan kesehatan
ini dilakukan untuk tiga implementasi pemecahan masalah, yaitu belum
optimal pengetahuan masyarakat terkait kesehatan lingkungan terutama
pengelolaan sampah, risiko peningkatan penyakit degeneratif, kurang
pengetahuan remaja terkait masalah kesehatan reproduksi dan NAPZA.
Leaflet yang digunakan yaitu dengan tema “PENGELOLAAN

87
SAMPAH”, “MANAJEMEN HIPERTENSI”, dan “KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA”.
3. Skrinning Penyakit
Skrinning merupakan rangkaian tes kesehatan untuk mendeteksi
penyakit. Skrinning penyakit ini dilakukan guna mendapatkan gambaran
penyakit yang ada di masyarakat sehingga dapat dilakukan pencegahan
terhadap meluasnya penyakit yang ada dalam masyarakat. Kegiatan ini
dilakukan dua kali yaitu pada implementasi pemecahan masalah mengenai
risiko peningkatan penyakit degeneratif. Skrining yang dilakukan yaitu
berupa pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS), asam urat, dan tekanan
darah.
4. Demonstrasi
Demonstrasi merupakan suatu cara penyampaian materi dengan
memperagakan suatu proses atau kegiatan, yang bertujuan untuk
memperjelas konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau
proses terjadinya sesuatu. Kegiatan demonstrasi ini dilakukan satu kali
pada setiap implementasi dengan durasi ± 15-20 menit, yang disesuaikan
dengan keadaan pada setiap implementasi. Kegiatan demonstrasi ini
dilakukan pada implementasi pemecahan masalah pengelolaan sampah,
dan risiko peningkatan penyakit degeneratif.

F. Evaluasi
1. Kegiatan Pengelolaan Sampah
Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai upaya
pemecahan masalah adalah metode pemicuan penampungan sampah untuk
mengubah kesadaran dan perubahan perilaku kesehatan masyarakat desa
Sukadana. Kegiatan ini meliputi penyuluhan pengelolaan sampah dengan
memberikan penjelasan tentang dampak buang sampah sembarangan, jenis
sampah, dan cara memilah sampah. Kegiatan ini dilakukan dengan
bekerjasama dengan kader dan karang taruna terkait untuk mengumpulkan
sasaran masyarakat. Metode kegiatan dilakukan dengan ceramah, tanya

88
jawab, dan penayangan video terkait pemilahan dan pengelolaan
sampah,serta pembagian leafletyang bertemakan “pengelolaan sampah”
kepada sasaran masyarakat.
Kegiatan pemicuan pengelolaan sampah dilaksanakan pada hari
Senin, 26 November 2018 yang diikuti oleh ±15 orang dan dihadiri oleh
Kepala Dusun Wage, serta anggota karang taruna. Kegiatan ini
berlangsung selama 90 menit, dipimpin oleh penyaji dari salah satu
mahasiswa yang ditunjuk. Secara umum kegiatan yang dilaksanakan dapat
dikatakan berhasil (80%), penilaian tersebut didapatkan saat evaluasi
respon positif dan antusiasme masyarakat terhadap kegiatan terlihat saat
proses kegiatan berjalan. Evaluasi yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu
meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan
sampah yang tepat di semua rumah dan tempat penampungan akhir demi
terciptanya lingkungan dan masyarakat yang sehat.
Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan evaluasi secara
langsung oleh mahasiswa di akhir kegiatan, hasil evaluasi didapatkan
sebagian besar masyarakat (80%) berkeinginan mengubah perilaku dan
sepakat untuk mengelolah sampah dengan baik dan membuat tempat
penampungan sampah dengan disertai dukungan dari pihak desa bahwa
ada anggaran desa untuk dialokasikan pada beberapa warga yang
memenuhi target sasaran.
2. Kegiatan Penyuluhan Penyakit Degeneratif
Kesehatan utama di unit keluarga adalah pola hidup di semua
kalangan usia. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini
adalah dengan pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit
hipertensi melalui upaya promosi, pencegahan, dan pengurangan faktor
risiko penyakit degeneratif (hipertensi) melalui pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan mahasiswa meliputi penyuluhan tentang penyakit
hipertensi (faktor risiko, komplikasi, tanda gejala, pencegahan, dan
pengobata radisional), demonstrasi senam anti-hipertensi dan pemberian
jus mentimun. Sementara itu, kegiatan penyuluhan dilaksanakan di

89
satutempat yakni di Balai Desa Sukadana dengan sasaran masyarakat dari
usia 40 tahun ke atas.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 November 2018 oleh
mahasiswa yang diikuti oleh 24 orang warga yang memiliki penyakit
degenerative di Desa Sukadana. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga agar
masyarakat tetap sehat dan terhindar dari faktor perilaku berisiko,
masyarakat mampu megidentifikasi dan mengubah perilaku berisiko agar
tidak menjadi onset penyakit tersebut serta menemukan dini kasus-kasus
berpotensi PTM atau penyakit degeneratif melalui skrining pemeriksaan
sebagai upaya pencegahan komplikasi lebih lanjut dan dapat ditangani
sesuai dengan standar.
3. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi dan NAPZA
Pada tanggal 27November 2018 penyuluhan kesehatan reproduksi
dengan materi penyuluhan berupa pentingnya merawat kesehatan
reproduksi dan NAPZA, kegiatan ini dihadiri oleh 143 orang siswa dan
siswi kelas 3 SMP Negeri 2 Ciawigebang. Hasil evaluasi yang diperoleh
yaitusebagian besar ibu hamil (40%) mampu mengikuti kegiatan sesuai
ketentuan.
Pengetahuan siswa dan siswi SMPkelas 3 meningkat cukup
signifikan, hal ini tampak dari antusiasnya siswa dan siswi dalam
mendengarkan materi dan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan.
Sebanyak 80% siswa yang mengikuti kegiatan ini mampu menjawab cara
pencegahan penyakit menular seksual dan cara merawat serta
membersihkan kesehatan reproduksi.Evaluasi akhir yang diharapkan yaitu
kegiatan penyuluhan ini dapat berjalan secara rutin minimal 1 bulan 1 kali
dengan pemaparan materi atau kegiatan yang lain selain dari penyuluhan.

G. Kendala Proses Praktik


Kendala yang dihadapi oleh Mahasiswa adalah kesulitan untuk
mengumpulkan semua warga di semua dusun, untuk itu mahasiswa harus
berupaya menjemput bola dengan berkunjung ke setiap Dusun, sehingga tidak

90
memungkinkan untuk memperoleh outcome yang signifikan. Hambatan lain
yang ditemukan adalah keterbatasan waktu dalam melakukan program
kegiatan, karena dari segi waktu harus menyesuaikan dengan kondisi
sebagian besar masyarakat.
Kendala lain yang dihadapi mahasiswa adalah masih terdapat sebagian
warga belum mengikuti pemicuan pengelolaan sampah, hal ini
dikarenakan jarak yang cukup jauh dan waktu yang kurang efektif. Selain itu,
terdapat kendala dalam upaya mengumpulkan sasaran, serta ketepatan waktu.

91
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi mahasiswa
selama periode tanggal 29 Oktober 2018 sampai 01 Desember 2018, maka dapat
simpulkan bahwa:
1. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
pengelolaan sampah untuk menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan indah.
2. Adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang perawatan dan pencegahan
penyakit degenerative (hipertensi).
3. Adanya peningkatan pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi dan NAPZA.
4. Semua target indikator keberhasilan dapat tercapai sesuai target pada masing-masing
kegiatan.

B. Rekomendasi
Hal-hal yang masih perlu dilakukan dalam upaya menangani permasalahan–
permasalahan yang terjadi di Desa Sukadana tersebut adalah:
1. Mahasiswa Program Profesi Ners
Mahasiswa Program Profesi Ners selanjutnya yang akan melaksanakan praktik
keperawatan di Desa Sukadana supaya melakukan pengkajian atau survey mawas diri
(SMD) lebih menyeluruh dan menggali lebih dalam masalah-masalah kesehatan yang
ada di Desa Sukadana.
2. Perawat Komunitas
Hendaknya sebagai perawat profesional dapat melaksanakan asuhan
keperawatan komunitas secara komprehensif di Desa Sukadana supaya masalah-
masalah kesehatan yang ada dapat diselesaikan.
3. Masyarakat Desa Sukadana
a. Mengadakan kegiatan sosial dengan melibatkan remaja di Desa Sukadana.
b. Peningkatan kunjungan lansia ke tempat posbindu secara rutin.
c. Selalu ikut berperan aktif dalam segala kegiatan yang berhubungan dengan
masalah kesehatan.

91
4. Pemerintah Desa Garawangi
a. Memberdayakan Karang Taruna dan para kader untuk membentuk program
pelayanan posbindu PTM atau penyakit degenerative di setiap Dusun.
b. Memberdayakan para kader dan karang taruna untuk menindaklanjuti setiap
kegiatan supaya terus berjalan.
5. UPTD Puskesmas Garawangi
Pihak puskesmas secara berkala dapat membantu memberi pembinaan lanjutan
dan arahan positif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Desa
Sukadana yang berperan sebagai fasilitator kesehatan serta puskesmas diharapkan
dapat selalu mengevaluasi keberhasilan dari pelaksanaan program kerja kader
kesehatan secara periodik. Secara khusus, diharapkan puskesmas dapat membantu
mewujudkan dan memantau penyelenggaraan program pelayanan posbindu di unit
RW/Dusun.
6. Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan
Nursing Center yang berada di Desa Sukadana harus berperan aktif dalam
mengatasi permasalahan kesehatan yang dialami oleh masyarakat Desa Sukadana.

92

Anda mungkin juga menyukai