Anda di halaman 1dari 2

1.

Ketorolac
Indikasi : Untuk penatalaksanaan nyeri akut yang berat jangka pendek (< 5 hari).
Efek samping : Ulkus, perdarahan saluran cerna dan perforasi, hemoragis pasca bedah,
gagal ginjal akut, reaksi anafilaktoid, dan gagal hati

2. Ampicillin
Indikasi : Kegunaan ampisilin (ampicillin) adalah untuk mengobati infeksi yang
disebabkan oleh bakteri yang peka terhadap ampisilin (ampicillin) seperti infeksi saluran
nafas : otitis media akut, faringitis yang disebabkan streptococcus, faringitis, sinusitis.
Ampisilin (ampicillin) adalah antibiotik pilihan pertama untuk pengobatan infeksi-infeksi
yang disebabkan enterococcus seperti endocarditis dan meningitis.
Ampisilin (ampicillin) digunakan juga untuk pengobatan gonorrhoea, infeksi kulit dan
jaringan lunak,  Infeksi saluran kemih, infeksi Salmonella dan shigela .
Efek samping : kebanyakan efek samping ampisilin (ampicillin) yang muncul adalah
mual, muntah, ruam kulit, dan antibiotik kolitis.
Efek samping yang jarang seperti angioedema dan Clostridium difficile diarrhea.
Perawatan medis harus segera diberikan jika tanda-tanda pertama dari efek samping
muncul karena jika seseorang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap
ampisilin (ampicillin), dapat mengalami shock anafilaktik yang bisa berakibat fatal.

3. Ranitidin
Indikasi : untuk sakit maag.
Efek samping : Efek samping yang ditimbulkan sangat jarang ditemukan. Adapun efek
samping tersebut beserta  persentase frekuensi kemunculannya adalah sebagai berikut:
1 Sakit kepala (3%);
2 Sulit buang air besar (<1%);
3 Diare (<1%);
4 Mual (<1%);
5 Nyeri perut (<1%);
6 Gatal-gatal pada kulit (<1%).
4. Penicillin
Indikasi : digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Efek samping : Reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda. Beberapa efek
samping penisilin yang umumnya terjadi adalah:
 Diare.
 Sakit kepala.
 Sariawan di mulut dan lidah.
 Gatal pada vagina dan keputihan.
 Bercak putih dalam mulut dan lidah.
5. Paracetamol
Indikasi : untuk mengurangi rasa nyeri ringan sampai sedang, seperti sakit kepala, sakit
gigi, nyeri otot, dan nyeri setelah pencabutan gigi serta menurunkan demam. Selain itu,
parasetamol juga mempunyai efek anti-radang yang lemah.
Efek samping : Efek samping dapat berupa gejala ringan seperti pusing sampai efek
samping berat seperti gangguan ginjal, gangguan hati, reaksi alergi dan gangguan darah.
Reaksi alergi dapat berupa bintik – bintik merah pada kulit, biduran, sampai reaksi alergi
berat yang mengancam nyawa. Gangguan darah dapat berupa perdarahan saluran cerna,
penurunan kadar trombosit dan leukosit, serta gangguan sel darah putih. Penggunaan
parasetamol jangka pendek aman pada ibu hamil pada semua trimester dan ibu menyusui.

Anda mungkin juga menyukai