OLEH RUANG 4
KASUS 1
Seorang laki-laki, 35 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk, pilek, panas sumer-
sumer. Penderita mendapat obat amoksisilin, parasetamol, GG, CTM. Setelah mendapat
obat dari Puskesmas, penderita pulang dan minum obat-obatan yang diberikan. Bebera[a
menit setelah meminum obat tersebut timbul bentol-bentol kemerahan diseluruh tubuhnya
dan terasa gatal.
KATA SULIT
KATA KUNCI
Laki-laki, 35 tahun
Keluhan batuk, pilek, panas sumer-sumer
Mendapat obat amoksisilin, parasetamol, GG, CTM
Beberapa menit setelah meminum obat, timbul bentol-bentol kemerahan diseluruh
tubuhnya dan terasa gatal
MASALAH DASAR
b) Parasetamol
Asetaminofen (di Indonesia lebih dikenal dengan Parasetamol) merupakan
metabolit fenatesin dengan efek antipiretik yang sama dan telah digunakan sejak
1983. Efek antipiretik ini ditimbulkan oleh gugus amino-benzen.
Farmakodinamik :
Efek analgesic parasetamol dan fenatesin serupa dengan salisilat yaitu
menghilangkan nyeri ringan sampai sedang. Keduanya menurunkan suhu tubuh
dengan mekanisme yang diduga juga berdasarkan efek sentral seperti salisilat.
Pada kasus ini, parasetamol digunakan khusus untuk gejala panas sumer-sumer.
c) GG ( Gliserol Guaiakolat)
Obat ini merupakan obat ekspektoran. Ekspektoran ialah obat yang dapat
merangsang pengeluaran dahak dari saluran napas (espektorasi). Mekanisme
kerjanya diduga berdasarkan stimulasi mukosa lambung dan selanjutnya secara
refleks merangsang sekresi kelenjar saluran napas lewat N. vagus, sehingga
menurunkan viskositas dan mempermudah pengeluaran dahak. Namun,
penggunaan obat ini didasarkan oleh tradisi dan kesan subjektif pasien dan
dokter. Belum ada bukti bahwa obat bermanfaat pada dosis yang diberikan. Pada
kasus ini, obat ini ditujukan untuk gejala batuk.
d) CTM (Chlorotrimeton)
Chlorotrimeton merupakan obat anti-histamin (AH₁), generasi pertama. Obat ini
berada dibawah golongan alkilamin. Obat ini dikenal juga sebagai khlorfeniramin
maleate. Obat ini berguna untuk pengobatan simtomatik berbagai penyakit alergi
dan mencegah atau mengobati mabuk perjalanan. (pada penyakit alergi) AH₁ ini
berguna untuk mengobati alergi tipe eksudatif akut misalnya pada polinosis atau
urtikaria. AH₁ menghilangkan bersin, rinore, dan gatal pada mata, hidung,
tenggorokan pada pasien seasonal hay fever. AH₁ efektif terhadap alergi yang
disebabkan debu, tetapi kurang efektif bila jumlah debu banyak dan kontaknya
lama. Pasa kasus ini ditunjukan untuk gejala pilek.
4) Apakah alergi ini disebabkan oleh salah satu jenis obat atau obat lain ? Sebutkan
pula kandungan yang terdapat pada obat khususnya yang menyebabkan alergi !
Jawab :
Alergi obat yang dialami pasien besar kemungkinan disebabkan oleh 2 jenis obat
yang dikonsumsi oleh pasien diantaranya amoksisilin dan parasetamol.
Manifestasi klinis dari alergi akibat amoksisilin :
o Ruam kulit. Ruam kulit dapat terjadi diseluruh tubuh atau dibagian
tertentu. Biasanya ditandai dengan kemerahan pada kulit, pembengkakan
serta benjolan(kadang-kadang gatal) dan bintik-bintik diatas permukaan
kulit. Hal inni adalah salah satu gejala yang paling umum dari reaksi alergi
terhadap amoksisilin pada anak-anak maupun orang dewasa.
o Gatal dan pembengkakan. Terasa sensasi gatal pada daerah-daerah
tubuh, terutama dilipatan kulit. Hal ini dapat menyebabkan banyak
ketidaknyamanan dan menyebabkan infeksi karena menggaruk dengan
kuku yang kotor. Selain gatal, bengkak juga merupakan efek samping dari
amoksisilin yang dapat terjadi.
o Peradangan. Peradangan dan sensasi terbakar terasa pada tubuh. Hal ini
sering terjadi pada otot-otot wajah dan dapat menyebabkan sensasi
terbakar di pipi, kelopak mata bawah, bibir, disekitar mulut dan hidung.
Hal ini juga dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain.
o Mual. Mual merupakan gejala yang sangat umum disebabkan oleh asupan
obat amoksisilin. Hal ini dapat menyebabkan kelemahan dan hilangnya
nafsu makan sebagai efek langsung.
o Masalah pencernaan. Ada beberapa masalah pencernaan yang dapat
muncul sebagai gejala alergi amoksisilin, yang meliputi tingkat keasaman,
mulas, diare serta nyeri perut.
o Reaksi parah. Ada reaksi lain yang dapat muncul sebagai akibat dari
penggunaan obat amoksisilin. Berikut ini adalah reaksi parah yang dapat
disebabkan karena penggunaan terus dan dosis obat :
Pengelupasan kulit pada tangan dan kaki
Pengembangan lepuh dan bisul di mulut
Punggung dan alat kelamin
Kejang
Sesak napas
Kesulitan bernafas
Hidung tersumbat
Nyeri didaerah perut
Warna urin menjadi gelap
Darah dalam tinja
Melemahnya fungsi hati
Infeksi jamur
Munculnya penyakit ginjal dan asma
Tingkat keparahan tergantung pada lama penggunaan serta dosis yang
tinggi.
Komposisi Amoksisilin
Tiap tablet amoksisilin 500mg mengandung amoksisilina trihidrat setara
dengan amoksisilina anhidrat 500mg. Tiap tablet amoksisilin 250mg
mengandung amoksisilina trihidrat setara dengan amoksisilina anhidrat
250mg. Tiap sendok teh (5ml) suspense mengandung amoksisilina trihidrat
setara dengan amoksisilina anhidrat 125mg.
Komposisi Parasetamol
o Parasetamol Tablet : Setiap tablet mengandung parasetamol 500mg
o Parasetamol Sirup 125mg/5ml : Tiap 5ml (1 sendok tkr) mengandung
parasetamol 125mg
o Parasetamol Sirup 160mg/5ml : Tiap 5ml (1 sendok tkr) mengandung
parasetamol 160mg
o Parasetamol Sirup Forte 250mg/5ml : Tiap 5ml (1 sendok tkr)
mengandung parasetamol 250mg
Penatalaksanaan khusus :
Terapi sesuai gejala yang timbul terutama pemberian obat golongan
kortikosteroid dan anti-histamin.
KESIMPULAN
REFERENSI