Anda di halaman 1dari 19

TUGAS FARMASETIKA DASAR II

OLEH
DESRITA HAFIZAH PUTRI
1304070
TUGAS RESEP
RESEP DARI PUSKESMAS LUBUK BUAYA
RESEP DOKTER
R/Amoxilin syr fls No I
S 3dd cth I
R/PCT syr fls No I
S3dd cth I
R/CTM tab No V
S3dd ¼ tab
SKRINING RESEP

Amoxilin syr 1 botol

PCT syr 1 botol

CTM 5 tablet
PERHITUANGAN HARGA

Amoxilin syr 60 ml @17000,Rp 17000


PCT syr @10000Rp 10000
CTM tab @500,Rp 2500
TOTAL Rp 29500
TOTAL BAYAR Rp 29500
TINJAUAN FARMAKOLOGI
 Amoxilin syr ( Amoksisilin trihidrat 125/5 ml )
Dosis : dewasa dan anak – anak dg BB>20 kg 250-500 mg
tiap 8 jam.Anak-anak dg BB<20 kg:sehari 20-40 mg/kg/BB
dalam dosis bagi tiap 8 jam.Untuk penderita ggl ginjal perlu
dilakukan pengurangan dosis.Pada penderita yang
menerima dialisa peritonial dosis maksimal yang di anjurkan
sehari 500 mg.gonokokkus uretritis amoksisilin 3 g sebagaai
dosis tunggal anak-anak dengan BB<8 kg sebaiknya
diberikan sediak sirup kering.dosis diberikan setelah makan.
INDIKASI
Infeksi yang disebabkan oleh strain-strain bakteri yang peka
:
 Infeksi kulit dan jaringan lunak : staphylococcus sp.
bukan penghasil penisilinase, streptococcus sp., E. coli.
 Infeksi saluran pernapasan : Hemophilus influinzae,
Streptococcus sp. termasuk Streptococcus pneumoniae,
Stapylococcus sp. bukan penghasil penisilinase, E. coli.
 Infeksi saluran genitourinaria : E.coli, P. mirabilis, dan
Streptococcus faecalis.
 Gonore : N. gonorrhoeae (bukan penghasil penisilinase).
KONTRA INDIKASI

 Penderita yang hipersensitif atau mempunyai


riwayat hipersensitif terhadap antibiotik beta laktam
( penisilin, sefalosporin).
PERINGATAN DAN PERHATIAN
 Hati-hati pemberian obat ini pada penderita leukimia
limphatik, karena dapat menimbulkan reaksi hipersensitivitas
berupa ruam kulit.
 Dapat menyebabkan terjadinya kolitis yang berat.
 Sebelum pengobataan dengan amoksisilin harus dilakukan
pemeriksaan reaksi kepekaan terhadap penisili
 Amoksisilin harus digunakan dengan hati-hati pada wanita
hamil dan menyusui.
EFEK SAMPING
 Reaksi kepekaan seperti erythematous
maculopapular rashes, urtikaria, Serum sickness.
 Reaksi kepekaan yang serius dan fatal adalah reaksi
anafilaksis terutama terjadi pada penderita yang
hipersensitif terhadap penisilin.
 Gangguan saluran pencernaan seperti mual,muntah,
dan diare.
 Reaksi-reaksi hematologi ( biasanya bersifat
reversibel).
INTERAKSI OBAT
 Probenecid dapat meningkatkan dan
memperpanjang kadar amoksisilin dalam darah.
 Penggunaan bersamaan alopurinol dapat
menyebabkan peningkatan terjadinya reaksi kulit.
TINJAUAN FARMAKOLOGI
 PCT syr ( paracetamol 120 mg/5 ml )
Dosis
 dewasa : sehari 3 – 4x,4 sendok teh.anak : 8 - 12 thn : 3 –
4x,2-4 sendok teh.anak : 1- 6 thn,3 - 4x,1 - 2 sendok teh.
Anak <1 thn 3 - 4x,½ - 1 sendok teh.
INDIKASI
 Mengurangi nyeri pada kondisi : sakit kepala, nyeri otot,
sakit gigi, nyeri pasca operasi minor, nyeri trauma ringan.
 Menurunkan demam yang disebabkan oleh berbagai
penyakit. Pada kondisi demam, paracetamol hanya
bersifat simtomatik yaitu meredakan keluhan demam
(menurunkan suhu tubuh) dan tidak mengobati penyebab
demam itu sendiri.
KONTRAINDIKASI
 Parasetamol jangan diberikan kepada
penderita hipersensitif atau alergi terhadap
Paracetamol.
 Penderita gangguan fungsi hati berat.
EFEK SAMPING
 Mual, nyeri perut, dan kehilangan nafsu makan.
 Penggunaan jangka panjang dan dosis besar dapat
menyebabkan kerusakan hati.
 Reaksi hipersensitivitas atau alergi seperti ruam,
kemerahan kulit, bengkak di wajah di mata, bibir,
juga sesak napas, dan syok.
MEKANISME KERJA OBAT
 Paracetamol bekerja dengan mengurangi produksi
prostaglandins dengan mengganggu enzim
CycloOksigenase ( COX ). Parasetamol
menghambat kerja COX pada sistem syaraf pusat
yang tidak efektif dan sel edothelial dan bukan pada
sel kekebalan dengan peroksida tinggi. Kemampuan
menghambat kerja enzim COX yang dihasilkan otak
inilah yang membuat paracetamol dapat
mengurangi rasa sakit kepala dan dapat
menurunkan demam tanpa menyebabkan efek
samping yang tidak seperti analgesik-analgesik
lainnya.
TINJAUAN FARMAKOLIGI
 CTM tab (Chlorpheniramine maleat 4 mg )
DOSIS
 Dewasa : sehari 3 – 4x,1 tab.anak – anak : 6 – 12 tahun :
sehari 3 – 4x ,1/2 tab.anak: 2 – 6 tahun : sehari 3 – 4x,1/4
tab.
INDIKASI
 Pengobatan pada gejala-gejala alergi,
seperti: bersin, rinorrhea, urticaria, pruritis, dll.
KONTRAINDIKASI
 Serangan asma akut, bayi prematur pada ibu hamil.
EFEK SAMPING
 Sedasi ( rasa ngantuk,gangguan saluran cerna,
mulut kering, dan kesukaran miksi) gangguan
gastro intestinal, efek muskarinik, hipotensi,
kelemahan otot, tinitus, eufria, sakit kepala,
merangsang susunan saraf pusat, reaksi alergi,
kelainan darah.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
 Selama minum obat ini, jangan mengendarai kendaraan
bermotor atau menjalankan mesin. obat ini memiliki
interaksi dengan alkohol, depresan syaraf pusat, anti
kolinergik
MEKANISME OBAT
 Menurut Dinamika Obat (ITB,1991),CTM
merupakan salah satu antihistaminika H1 (AH1) yang
mampu mengusir histamin secara kompetitif dari
reseptornya (reseptor H1) dan dengan demikian
mampu meniadakan kerja histamin.
 Di dalam tubuh adanya stimulasi reseptor H1 dapat
menimbulkan vasokontriksi pembuluh-pembuluh yang lebih
besar, kontraksi otot (bronkus, usus, uterus), kontraksi sel-sel
endotel dan kenaikan aliran limfa. Jika histamin mencapai kulit
misal pada gigitan serangga, maka terjadi pemerahan disertai
rasa nyeri akibat pelebaran kapiler atau terjadi pembengkakan
yang gatal akibat kenaikan tekanan pada kapiler. Histamin
memegang peran utama pada proses peradangan dan pada
sistem imun.
 CTM sebagai AH1 menghambat efek histamin pada
pembuluh darah, bronkus dan bermacam-macam
otot polos. AH1 juga bermanfaat untuk mengobati
reaksi hipersensitivitas dan keadaan lain yang
disertai pelepasan histamin endogen berlebih. Dalam
Farmakologi dan Terapi edisi IV (FK-UI,1995)
disebutkan bahwa histamin endogen bersumber dari
daging dan bakteri dalam lumen usus atau kolon
yang membentuk histamin dari histidin.

Anda mungkin juga menyukai