Anda di halaman 1dari 14

ASMA

Kelompok 1
1. Rahmat Ardiyanto 19080101
2. Hasna Afiyah 19080102
3. Ajeng Ayu N 19080103
4. Shella Majid 19080104
5. M. Robith Inamul A 19080105

Kelas : 4D Farmasi
DEFINISI ASMA
Suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus
terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan
nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah secara spontan maupun
sebagai hasil pengobatan (Soeparman, 1990).

Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran
pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran
napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas.
PATOFISIOLOGI ASMA
Pencetus atau Pemicu

Alergen, tekanan jiwa, obat-obatan, polusi udara

Makrofag bekerja sebagai antigen presenting cell


(APC)

Sel Th Sel B c Interleukin2


c

Imonoglubin E

Influk ca⁺⁺ Mastosit dan Basofil

Kadar Camp Kontraksi otot, terjadinya edema,


Peningkatan sekeresi kelenjar dan
Peningkatan produksi mukus.
PENGGOLONGAN, MEKANISME DAN
INDIKASI OBAT ASMA

 Agonis ꞵ2 adrenergik. Mekanisme kerjanya : mengaktifkan sel beta-2


reseptor yang berfungsi melemaskan otot-otot pada saluran pernapasan dan
membuka jalan napas. Contoh : Salbutamol, Salmeterol dan Levarbuterol.
- Salbutamol
IN: obat untuk mencegah dan mengobati penyempitan
saluran pernafasan atau bronkospasme pada penderita asma
dan penyakit paru-paru.
ES: jantung berdebar, tungkai, lengan, tangan atau kaki gemetaran,
sakit kepala, nyeri atau kram otot.
KI: pernah mengalami riwayat hipersensitivitas dengan obat ini,
berefek bronkospasme paradoksal yang mengancam hidup.
- Salmeterol
IN: obat untuk mencegah dan meredakan gejala
asma dan penyakit paru obstruktif kronis.
ES: gelisah, batuk kering, suara serak, iritasi tenggorokan, sakit
perut, jantung berdebar.
KI: tidak boleh digunakan sebagai terapi tunggal di dalam
penatalaksanaan asma.
- Levarbuterol
IN: digunakan dalam pengobatan asma dan penyakit paru obstruktif
kronis.
ES: mual, ruam kulit, sakit perut, toksisitas akut.
 Kortikosteroid. Mekanisme kerjanya: bekerja dengan menekan reaksi
sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif, sehingga mengurangi
peradangan. Contoh: Prednisolon.
IN: untuk untuk mengatasi berbagai kondisi peradangan, serta
radang sendi, radang pada konjungtiva atau asma.
ES: peningkatan berat badan, perubahan suasana hati,
gangguan pencernaan, gelisah.
KI: hipersensitivitas terhadap obat ini, atau komponennya,
infeksi jamur sistemik, wanita hamil trimester pertama.
 Antikolinergik. Mekanisme kerjanya: memblok reseptor muskarin dari syaraf-
syaraf kolinergis di otot polos bronchi. Contoh : Ipratropium Bromida dan
Tiotropium Bromida.
- Ipratropium Bromida
IN: mencegah dan mengontrol gejala dari sesak napas atau mengi yang
disebabkan oleh penyakit paru obstruktif kronis.
ES: mulut kering, mual, muntah, sembelit, takikardia, sakit kepala.
KI: kontraindikasi pada pasien yang mendapatkan obat golongan
atropine dan turunannya.

- Tiotropium Bromida
IN: terapi pemeliharaan obstruksi paru kronik termasuk brochitis dan
emfisema kronik dan dispnea yang menyertainya.
ES: mengi, nyeri dada atau sesak, kesulitan bernapas, penglihatan
kabur.
KI: hipersensitivitas terhadap atropin atau derivatnya atau
komponen penyusun produk.
Gb. Ipratropium Bromida dan Tiotropium Bromida
 Metilksantin. Mekanisme kerjanya: bekerja dengan menghambat enzim
fosfodiesterase sehingga mencegah peruraian siklik AMP. Contoh:
Teofilin, Teobromin, Kafein.
-Teofilin
IN: meredakan gejala akibat penyempitan saluran
napas(bronkospasme) seperti mengi atau sesak napas.
ES: mual, muntah, sakit kepala, diare, insomnia.
KI: hati-hati pada pasien dengan penyakit jantung, hipertensi,
hipertiroid, ulkus lambung, kehamilan pada trimester tiga
beresiko bayi tidak bernapas.

-Teobromin
IN: relaksan otot-otot polos bronkus, dan stimulan yang lemah
pada sistem saraf pusat.
ES: mual, muntah, kehilangan nafsu makan.
Gb. Teofilin
 Penstabil Sel Mast. Mekanisme kerjanya: menghambat pelepasan
mediator oleh sel-sel inflamasi. Contoh : Sodium Kromoglikat,
Nedokromil.
- Sodium kromoglikat
IN: obat pencegah asma untuk anak dan dianjurkan untuk asma
derajat sedang.
ES: batuk, sementara bronkospasme, ruam kulit, nyeri sendi,
mual, sakit kepala.

- Nedokromil
IN: untuk mencegah terjadinya asma dan bronkospasma.
ES: mata panas, pedas, iritasi, gatal, hidung tersumbat, rasa
tidak enak badan.
KI: hipersensitif, gangguan hati berat atau penyakit hati.
 Modifier Leukotrien. Mekanisme kerjanya: menghambat kerja
leukotriene, yaitu senyawa yang mengakibatkan peradangan dan
penyempitan saluran pernapasan. Contoh: Montelukast dan Zafirlukast.
- Montelukast
IN: obat untuk mencegah sesak nafas akibat asma.
ES: ruam kulit, memar, kesemutan yang parah, mati rasa, nyeri,
kelemahan otot, tremor.
KI: hipersensitivitas terhadap obat, mempunyai riwayat
gangguan hati, sedang menjalani program kehamilan.
- Zafirlukast
IN: obat untuk mencegah gejala asma dan mengurangi jumlah
serangan asma.
ES: gangguan saluran pencernaan, sakit kepala, insomnia,
malaise, antralgia.
KI: kontraindikasi pada pasien dengan gangguan hati termasuk
sirosis hati. Jangan digunakan untuk anak di bawah 5 tahun.
Gb. Montelukast dan Zafirlukast
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai