Anda di halaman 1dari 21

PEMERINTAH KOTA KUPANG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH S.K. LERIK


Jl. Timor Raya - No. 134 - Pasir Panjang
 Telp./Fax. (0380) 824157  e-mail : rsudsklerik.pemkotkupang@gmail.com

PANDUAN SISTIM KUNCI AKR

POKJA MANAJEMEN FASILITAS KESEHATAN


RSUD S.K. LERIK
2018
PEMERINTAH KOTA KUPANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH S.K. LERIK
Jl. Timor Raya - No. 134 - Pasir Panjang
 Telp./Fax. (0380) 824157  e-mail : rsudsklerik.pemkotkupang@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH S.K LERIK KUPANG


Nomor
tentang
SISTEM KUNCI

DIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH S.K LERIK KUPANG


KEPALA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH S.K LERIK KUPANG

Menimbang : a. bahwa dalam upaya menjamin Terjaganya fasilitas yang ada di


rumah sakit Tingkat III Brawijaya maka diharuskan bagi karyawan
atau pengguna, maka diperlukan Kedisiplinan tiap tiap pengguna
fasilitas serta Sosialisasi tentang penggunaan fasilitas agar terjamin
dan terpenuhi terhadap kebutuhan fasilitas;
b. bahwa agar pelayanan yang terintegrasi dalam menjamin
terpenuhinya fasilitas dapat tercapai, maka perlu adanya kebijakan
tentang Sistem kunci di Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a
dan b, perlu ditetapkan Kebijakan Sistem Kunci di Rumah Sakit
Tingkat III Brawijaya dengan Peraturan Kepala Rumah Sakit ,
sebagai landasan pelaksanaan pemenuhan fasilitas di Rumah Sakit
Tingkat III Brawijaya;
Mengingat : 1. Undang-Undang RI. Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang RI. Nomor : 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. UU no 30 tahun 2007 tentang Energi
4. Permen ESDM no 15 tahun 2012 tentang penghematan Air tanah.
5. Permenkes No 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal di Rumah Sakit
6. Permenkes No 1691/Menkes/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit
MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Tentang Terjaganya Fasilitas yang ada di Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum Daerah S.K Lerik Kupang

2. Pemenuhan Keamanan dan Keselamatan RSUD S.K.


Lerik kupang sebagai dimaksud dalam diktum
Pertama tercantum dalam lampiran Keputusan ini.

3. Perencanaan, pembinaan dan pengawasan


penyelenggaraan fasilitas dan Keamanan di RSUD S.K.
Lerik Kupang dilaksanakan oleh unit
terkait.

Ditetapkan di: Kupang


Pada Tanggal:
Direktur RSUD S.K Lerik

Dr. Marsiana Y. Halek


Pembina, IV/a
NIP. 19770712 2001 12 2 003
BAB I

PENDAHULUAN

1. Pengertian
Sistem kunci adalah suatu metode dari pemeliharaan fasilitas
yang memiliki harus dijaga dan dipelihara fungsi dan cara kerjanya
agar pada pelaksanaannya akan tetap hemat dan berfungsi pada
waktu yang lama, serta untuk mengantisipasi faktor faktor yang
kemungkinan merugikan dari pihak pemakai gedung atau bangunan
itu sendiri maka dari itu sistem kunci harus dilaksanakan secara
sitematis tentang penggunaan dan penyimpanannya.
Sistem kunci dilaksanakan terhadap Sistem fasilitas dan
Keamanan diseluruh area Rumah sakit dan sistem kunci
mengunakan anak kunci, meliputi Ruangan Ruangan staf, Ruang
Rawat Jalan, Ruang Rawat inap, dan ruangan pendukung seperti
laboratorium, Ruang radiologi, Ruang USG, Ruang OK, Ruang
dapur, Ruang kamar Jenazah, Ruang BPJS, serta tempat tempat
Utility Lain sebagai sumber pendukung di Rumah Sakit Umum S.K
Lerik Kupang misalnya Tempat genset, tempat Instalasi Listrik,
tempat Instalasi air, Tempat Instalasi pembuanagan Limbah, kamar
mandi dan tempat lain yang membutuhkan sitem penguncian.
Selain memasang sistem tanda bahaya ( Kentongan ) dan
Tombol Kode red dan kode blue dimana penggunaannya pada saat
listrik dan sistem pengeras suara mati, digunakan sebagai sandi
suara dalam memberikan informasi tanda bahaya dari suatu
ruangan ke ruangan lainya, bahkan pengamana terhadap fasilitas
lainya tentang penggunaan listrik, air ataupun AC maka dibuatlah
sistem kunci dan pengamanan ruangan, maupun yang
dikombinasikan antara keduanya, semua itu dilakukan untuk
menjaga fasilitas agar tetap terjaga dan berfungsi sebagaimana
mestinya.
5

BAB II
RUANG LINGKUP

Sistem Kunci Rumah Sakit RSUD S.K Lerik memiiki sistem


kunci antara lain sistem keamanan terhadap fasilitas yang dimiliki
dan sistem penguncian itu sendiri, misalnya Air meliputi
penggunaan air monitoring pemakaian dan mematikan kran saat
sudah tidak digunakan, penggunaan listrik atau penerangan juga
harus di monitor penggunaannya agar hemat energi, mematikan
lampu lampu yang tidak digunakan saat siang dan malam hari,
begitu pula dengan Ac atau air condisioner harus dimatikan jika
tidak digunakan untuk itu diperlukan adanya sosialisasi dan
disiplin tiap tiap pengguna fasilitas, maka dari itu dalam penduan
kali ini akan membahas sistem kunci yang ada di Lokasi Rumah
Sakit Umum S.K Lerik.
6

BAB III
KEBIJAKAN

1. Sistem kunci fasilitas


a. Mematikan Air setelah digunakan ( kran kamar
mandi, kran tempat cucian dll).
b. Mematikan Ac / Air condisioner setelah
digunakan / saat selesai jam kerja.
c. Gas medis harus ditutup setelah digunakan atau
sesuai kebutuhan.
d. Mematikan lampu lampu saat sudah tidak
digunakan pada saat pagi hari terutama lampu
lampu Utama di area luar Rumah Sakit.
e. Pengecekan tabung Apar secara rutin
f. Pengecekan Sarana medis secara rutin
g. Perawatan genset selalu di laksanakan secara rutin
h. Pelumasan dan perawatan kunci gombyok di rumah sakit

2. Sistem kunci Gombyok:


a. Anak Kunci Di beri identitas warna sesuai lokasi
e. Anak kunci dijadikan satu dan di simpan di ruangan
khusus
b. Perawatan dan pelumasan sistem penguncian pintu
secara berkala
c. Pergantian kunci yang sudah rusak dengan yang baru
BAB IV
TATA LAKSANA

3. Terdapat 2 hal dalam standar ini:


a. Keselamatan: fasilitas di rumah sakit harus dalam kondisi
layak pakai sehingga keselamatan dari pasien, pekerja,
peserta didik, keluarga pasien serta pengunjung rumah sakit
terjamin dan terhindar dari risiko kecelakaan kerja maupun
penyakit akibat kerja. Banyak hal yang dapat dan harus kita
lakukan untuk mencapai standar ini. Kepedulian kita
terhadap fasilitas yang kurang aman sangat diperlukan agar
dapat segera ditindak lanjuti oleh satuan kerja yang
berkewajiban membenahi fasilitas tersebut. Begitu juga
dukungan dari manajemen dalam merealisasikan usulan
perbaikan terhadap fasilitas kurang aman merupakan kunci
penyelesaiaan risiko keselamatan di sini.
b. Keamanan: rumah sakit merupakan salah satu tempat
usaha yang sulit melakukan pembatasan akses masuk dari
orang-orang dalam proses kerjanya. Hal ini tentunya
menambah risiko dapat diaksesnya fasilitas rumah sakit oleh
orang-orang yang tidak berwenang. Kita tahu RS kita memiliki
banyak pintu masuk yang tidak bisa dikendalikan. Kita belum
bisa mengidentifikasi semua orang yang masuk ke RS untuk
keperluan apa. Kita belum tahu di dalam suatu gedung
terdapat berapa orang. Bagaimana jika terjadi bencana kita
bisa meyakinkan bahwa semua sudah terevakuasi kalau kita
tidak tahu berapa orang yang berada di dalam gedung
tersebut. Seharusnya setiap orang yang berada di dalam RS
ini dapat kita identifikasi dengan menggunakan tanda
pengenal sbb:
1) Tamu dengan menggunakan ID card tamu dan
menulis di buku tamu,
2) Pasien dengan gelang identitas,
3) Penunggu pasien dengan kartu tunggu
4) Pengunjung RS dengan kartu pengunjung
Siapkah kita mendukung suksesnya program ini ?
Jawabnya tentu harus siap jika ingin mendapatkan standar
sebagai RS yang baik.
Hal lain yang harus diperhatiakan adalah akses masuk
ke ruangan terbatas seperti kamar bayi, ruang Kepala rumah
Sakit, Gudang bahan berbahaya, server data dll yang harus
terkendali keamanannya.
4. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Sebelum bisa mengelola B3 secara aman kita semua harus
mengetahui B3 itu apa saja. Masih banyak pertanyaan yang
disampaikan ke kami tentang apa saja B3 itu. Jika anda sudah tahu
sampaikan kepada teman anda agar kita semua tahu dan dapat
mengendalian B3 tersebut.
Berikut kami sampaikan yang termasuk B3 tersebut. B3
jenisnya sangat banyak, akan tetapi dapat kita golongkan dalam
beberapa golongan saja. Suatu zat mungkin termasuk dalam
beberapa jenis bahaya. Jenis bahaya apa saja , dapat kita lihat
seperti dalam uraian berikut;
a. Bahan beracun
b. Bahan Infeksius
c. Bahan mudah terbakar
d. Bahan korosif
e. Bahan oksidatif
f. Bahan merusak lingkungan
g. Bahan mengandung radiasi
h. Bahan Mudah meledak
i. Bahan Karsinogenik
9

Jika didalam bahan atau zat yang ada ditempat kerja anda
memiliki salah satu sifat diatas, maka zat tersebut adalah termasuk
B3 dan anda harus memperlakukannya dengan hati-hati.
B3 tersebut harus dikendalikan mulai saat pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemanfaatan dan
pembuangan limbahnya. Sifat bahaya dari bahan tersebut dapat
kita baca di (Material safety data Sheet) MSDS atau LDKB (Lembar
Data Keselamatan Bahan) yang diletakkan didekat bahan tersebut
serta mudah ditemukan saat kita butuhkan.
Dalam pemanfaatannya juga harus dikendaliakn risikonya
dengan cara eliminasi jika mungkin, substitusi, rekayasa teknis,
administratif dan penggunaan APD bagi petugas yang menangani
langsung zat berbahaya tersebut. Jika perlu bantuan tentang B3
tersebut dapat berkoordinasi dengan Unit K3.
5. Keadaan Darurat
Keadaan Darurat atau bencana dapat terjadi kapan saja. Rumah
sakit harus memiliki rencana penanganan keadaan darurat ini baik
untuk bencana yang terjadi di luar RS seperti saat gempa bumi dan
gunung meletus beberapa waktu yang lalu, maupun jika terjadi
bencana di dalam Rumah Sakit kita.
Untuk mewujudkan kesiap siagaan tersebut RSUD S.K Lerik kupang
telah memiliki Hospital Disaster Plan serta sistem penanggulangan
bencana internal RS dengan membentuk Brigade Siaga Kebakaran dan
sistem “Code Red” yang beberapa saat lagi akan dipasang di satuan
kerja kita Selain itu secara berkala akan diadakan simulasi
penanggulangan bencana di Rumah Sakit.
6. Penanganan Kebakaran
Kita harus selalu siapsiaga jika terjadi kebakaran dan atau
bencana lain di Rumah Sakit agar jumlah korban dapat dicegah
atau diminimalkan. Rumah sakit telah melatih kepada hampir
seluruh pekerjanya agar mampu
10

menggunakan APAR dengan aman. Sistem proteksi kebakaran aktif


dan pasif juga sudah tersedia di seluruh lokasi di RSUD S.K Lerik.
Akan tetapi kita harus mampu untuk menjaganya agar sistem
tersebut selalu dalam keadaan siap pakai.
Apakah APAR dan jalur evakuasi beserta rambu petunjuknya
dalam keadaan baik dan siap pakai ? Sekali lagi dukungan anda
semua sangat diperlukan.
7. Peralatan Medis
Peralatan medis merupakan alat produksi utama di Rumah
Sakit,
sehingga alat –alat tersebut harus selalu dalam keadaan layak
pakai. Secara berkala IPSRS akan melakukan kalibrasi dengan atau
tanpa melibatkan vendor. Tugas kita semua adalah meyakinkan
bahwa semua alat medis yang akan kita pakai untuk pasien harus
telah dikalibrasi dan dinyatakan layak pakai. Berikan kesempatan
kepada petugas yang akan melakukan kalibrasi, karena mungkin
saja alat yang tidak dikalibrasi juga berbahaya bagi petugas seperti
peralatan radiasi dll.
8. Sistem Utilitas
Terakhir yang harus kita lakukan adalah memastikan bahwa
rumah sakit harus tetap berproduksi apapun yang terjadi. Saat
bencana terjadi mall boleh tutup, sekolah boleh tutup akan tetapi
rumah sakit tidak boleh tutup. Bahkan mungkin menjadi tujuan
utama orang-orang untuk mencari pertolongan. Hal inilah yang
mendasari sistem ini.
Kita memiliki sumber air bersih dari berbagai sumur untuk
mencukupi kebutuhan tanpa boleh berhenti. Begitu juga dengan
listrik. Kita telah bekerjasama dengan PLN dan memiliki beberapa
generator listrik agar pelayanan penting di beberapa tempat tidak
berhenti dalam kondisi apapun.
Gas medis juga merupakan salah satu pelayanan yang tidak
boleh berhenti.
Untuk mencapai sistem utilitas tersebut kita sudah memiliki
peralatan yang memadai, akan tetapi kita semua harus mendukung
sistem ini dengan melakukan penghematan terhadap air bersih,
listrik dan gas medis terutama jika pasokan dari sistem tersebut
terganggu. Contoh : jika listrik dari PLN mati dalam waktu yang
lama kita harus menghemat listrik dan air bersih agar tempat
tempat pelayanan yang tidak boleh terhenti seperti HCU, Neonatus,
Kamar Operasi, Ruang Gizi dll tidak terganggu.
9. Pemeliharaan Kunci, Grendel, dan Engsel.
a. Periksa keadaan kunci, grendel dan engsel pada pintu
yang tingkat penggunaannya tinggi, seperti pintu keluar,
pintu ruangan dan lain sebagainya.
b. Lumasi bagian yang bergerak dengan pelumas,
sekaligus menghilangkan karat yang terbentuk karena
kotoran dan cuaca/debu.
c. Lakukan pelumasan sekurangnya 2 (dua) bulan sekali.
d. Gunakan pelumas yang sesuai yaitu pelumas pasta
atau pelumas cair lainnya.
10. Tata cara Keamanan dan keselamatan Fasilitas
a. Setiap ruangan dan fasilitas umum lainya di RSUD S.K
Lerik dengan segala fasilitasnya harus dilengkapi sarana
dan prasarana penunjang keselamatan kerja
b. setiap pemakai fasilitas RSUD S.K Lerik diharuskan
untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga keselamatan
kerja di lingkungan RSUD S.K Lerik
c. Setiap Pemakai fasilitas Rumah Sakit Umum Daerah
S.K Lerik diharuskan mentaati kewajiban yang telah
ditetapkan
11. Ikut menjaga keutuhan dan keamanan fasilitas

a. Mentaati peraturan yang ada disetiap fasilitas yang


bersangkutan
12

b. kunci tiap - tiap ruangan diberi tanda Warna dan nama


ruangan
c. cara penyimpanan Kunci cadangan berada di Penjagaan
Rumah sakit dan diberi tanda warna dan nama
ruangan :

1) Kunci ruangan staff diberi tanda warna kuning


dan nama ruangan
2) Kunci rawat jalan diberi tanda warna Hijau dan
diberi nama ruangan
3) Kunci Ruang penunjang diberi tanda warna Biru
dan diberi nama ruangan
4) Kunci tempat Utility/ pendukung diberi tanda
warna Merah dan diberi nama Tempat
13

BAB V

DOKUMENTASI

12. Keselamatan dan Keamanan


14

13. bahan berbah aya dan Beracun ( B3)


15

14. Keadaan darurat


16

15. Penanganan kebakaran


17

16. Peralatan medis


18

17. Sistem utilitas


19

Untuk suksesnya pengelolaan Sistem kunci di RSUD S.K Lerik


tidak terlepas dari upaya Rumah Sakit dalam membina terhadap
setiap proses tahapan Sistem Kunci di Rumah Sakit. Bisa dari
sudut legislasi ataupun dari penyediaan pedoman-pedoman baik
teknis maupun strategi penerapan sistem kunci di Rumah Sakit

Direktur RSUD S. K. Lerik

dr. Marsiana Y.Halek


Pembina Tk I
NIP. 19770712 200112 2 003

Anda mungkin juga menyukai