PENDAHULUAN
Perubahan sosial dan budaya yang terjadi seiring tekanan besar yang
dilakukan manusia terhadap sistem alam sekitar, menghadirkan berbagai
macam risiko kesehatan dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia. Sebagai
contoh, kita terus mempertinggi konsentrasi gas-gas tertentu yang
menyebabkan meningkatkan efek alami rumah kaca (greenhouse) yang
mencegah bumi dari pendinginan alami (freezing). Selama abad 20 ini, suhu
rata-rata permukaan bumi meningkat sekitar 0,6oC dan sekitar dua-per-tiga
pemanasan ini terjadi sejak tahun 1975. Dampak perubahan sosial dan budaya
penting lainnya adalah menipisnya lapisan ozon, hilangnya keaneragaman
hayati (bio-diversity), degradasi kualitas lahan, penangkapan ikan melampaui
batas (over-fishing), terputusnya siklus unsur-unsur penting (misalnya nitrogen,
sulfur, fosfor), berkurangnya suplai air bersih, urbanisasi, dan penyebaran
global berbagai polutan organik. Dari kacamata kesehatan, hal-hal di atas
mengindikasikan bahwa kesehatan umat manusia dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang terjadi di luar batas kemampuan daya dukung ruang lingkungan
dimana mereka hidup.
Bicara tentang sosial, erat kaitannya dengan masyarakat dan hubungan antar
masyarakat. Hubungan antar masyarakat yang beragam menciptakan suatu kebiasaan
yang disebut juga budaya. Jadi, sosial budaya membahas tentang fakta-fakta
kebiasaan masyarakat dalam berinteraksi satu dengan yang lain.
1. Meningkatnya individualisme.
Di era globalisasi ini, kesempatan individu untuk mengatur dan menentukan
yang baik bagi dirinya sendiri sangat terbuka lebar. Hidup perorangan tanpa
memperdulikan lingungan sekitar, nantinya akan merugikan diri sendiri.
2. Cultur Shock (gegar budaya).
Norma masyarakat yang sebelumnya menjadi pedoman bagi seseorang
bertindak perlahan- lahan berubah menjadi longgar
3. Cultur Lag (kesenjangan budaya).
Cultur lag ditandai dengan kebiasaan anggota masyarakat melanggar aturan
atau hukum.
Contoh minuman keras beralkohol digolongkan kedalam Napza namun
masyarakat masih mengkonsumsi secara berlebihan sehingga menimbulkan
masalah kesehatan.
4. Pola Kerja.
Globalisasi membawa perubahan yang mendalam dalam dunia kerja
Pekerja tanpa ketrampilan akan digantikan oleh pekerja yang memiliki
ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh industri modern
5. Kebudayaan Pop.
Karena globalisasi, image gagasan dan gaya hidup baru menyebar dengan cepat
ke seluruh pelosok dunia. Perdagangan, teknologi informasi baru, dan migrasi
global telah memberi kontribusi besar bagi penyebaran citra, gagasan, dan gaya
hidup baru tersebut melintasi batas- batas negara.
2. Upaya yang Dapat Dilakukan
Aktifitas penelitian yang menghubungkan kajian lingkungan dan
kesehatan secara integral serta kerja praktis sistematis dari hasil penelitian
ilmiah di atas masih sangat sedikit dilakukan di Indonesia. Menghadapi
tantangan lingkungan dan kesehatan ini diperlukan terobosan-terobosan
institusional baru diantara lembaga terkait lingkungan hidup dan kesehatan,
misalnya dilakukan rintisan kerjasama intensif yang diprakarsai Departemen
Kesehatan, Departemen Sosial dan Kementerian Lingkungan Hidup bersama
lembaga penyedia data keruangan seperti Bakosurtanal (pemetaan) dan
LAPAN (analisa melalui citra satelit). Untuk mewujudkan kerjasama di
tataran praktis komunitas atau LSM pemerhati lingkungan hidup mesti
berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Indonesia bersama asosiasi profesi seperti
Ikatan Surveyor Indonesia (ISI), Masyarakat Penginderaan Jauh (MAPIN)
dalam mewujudkan agenda-agenda penelitian dan program-program
penanganan permasalahan kesehatan dan perubahan lingkungan di tingkat
lokal hingga nasional.
Hadirnya wacana dan penelitian sosial budaya dengan kompleksitas,
ketidakpastian konsep-metodologi, dan perubahan-perubahan besar di masa
depan, telah menghadirkan tantangan-tantangan dan tugas-tugas bagi
komunitas ilmiah, masyarakat dan para pengambil keputusan. Penelitian
ilmiah yang cenderung lamban, kini harus berganti dengan usaha-usaha
terarah dan cepat menghadapi urgensi penanganan masalah kesehatan-
lingkungan. Kemudian dalam gerak cepat pula informasi yang dihasilkan
dunia ilmiah, walaupun dengan segala ketidaksempurnaan dan asumsi-asumsi,
didorong untuk memasuki arena kebijakan. Masalah kesehatan dan GEC ini
merupakan isu krusial dan bahkan isu sentral dalam diskursus internasional
seputar pembangunan yang berkelanjutan
BAB IV
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Identifikasi masalah kesehatan terkait dengan social dan budaya
merupakan sesuatu yang sangat penting bagi tenaga kesehatan khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Banyak sekali hal hal yang kita temukan yang
berdasarkan konsep kesehatan dan social budaya yang kita temukan dilapangan
berlawanan baik secara konsep maupun secara praktik. Kita sebagai tenaga
kesehtan dituntut untuk lebih memahami dan memerikan porsi yang sesuai
demi terciptanya suatu derajat kesehatan yang maksimal dengan tetap menajag
nilai budaya dalam bermasyarakat.
3.2 SARAN
Saya selaku penulis berharap kepada pembaca, agar setelah membaca
makalah ini dapat mengetahui pengaruh sosial budaya terhadap kesehatan di
lingkungan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi, Edisi Revisi,
Rineka Cipta, Jakarta