Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KOTA KUPANG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH S.K. LERIK


Jl. Timor Raya - No. 134 - Pasir Panjang
 Telp./Fax. (0380) 824157  e-mail : rsudsklerik.pemkotkupang@gmail.com

PANDUAN
PENGELOLAAN AIR BERSIH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH S.K. LERIK

POKJA MANAJEMEN FASILITAS KESEHATAN


RSUD S.K. LERIK
2018
PEMERINTAH KOTA KUPANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH S.K. LERIK
Jl. Timor Raya - No. 134 - Pasir Panjang
 Telp./Fax. (0380) 824157  e-mail : rsudsklerik.pemkot@gmail.com

KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH S.K LERIK
NOMOR : RSUD/SKL.445/229/I/2018

TENTANG

KEBIJAKAN KETERSEDIAAN LISTRIK DAN AIR BERSIH DI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH S.K LERIK

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH S.K LERIK

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSUD S.K


Lerik, maka diperlukan kebijakan tentang ketersediaan listrik
dan air bersih selama 24 jam dalam sehari yang memenuhi
persyaratan dan standar yang benar;
b. bahwa agar kebijakan ketersediaan listrik dan air bersih
selama 24 jam dalam sehari yang memenuhi persyaratan dan
standar yang benar di RSUD S.K Lerikdapat terlaksana dengan
baik, maka diperlukan adanya kebijakan Direktur RSUD S.K
Lerik sebagai landasan bagi penyelenggaraan ketersediaan
listrik dan air bersih selama 24 jam dalam sehari yang memenuhi
persyaratan dan standar yang benar di RSUD S.K Lerik ;
c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas perlu
ditetapkan kebijakan tentang ketersediaan listrik dan air
bersih selama 24 jam dalam sehari yang memenuhi
persyaratan dan standar yang benar di RSUD S.K Lerik dengan
Keputusan Direktur RSUD S.K Lerik;
Mengingat : 1. Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang R I No. 28 tahun 2002 Tentang Bangunan
Gedung;
4. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 2000;
5. Standar, International Electric Comite (IEC) dan Standar
Listrik Indonesia (SLI);
6. Peraturan Dinas Pertambangan mengenai Penggunaan Air
Bawah Tanah;

M E M U T U S K A N:
Menetapkan :

PERTAMA : KEBIJAKAN TENTANG KETERSEDIAAN LISTRIK DAN AIR


BERSIH DI RSUD S.K LERIK ;
KEDUA : Kebijakan penerapan Ketersediaan Listrik dan Air Bersih
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini;
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penerapan Ketersediaan Listrik dan
Air Bersih di RSUD S.K Lerik dilaksanakan oleh Direktur, Kepala
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit dan Kepala Unit
Sanitasi;
KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya;

Ditetapkan di:
Pada Tanggal: 15 Januari 2018
Direktur RSUD S.K Lerik

Dr. Marsiana Y. Halek


Pembina, IV/a
NIP. 19770712 2001 12 2 003
BAB I
DEFINISI

1. Umum
a. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
b. Sumber penyediaan air minum dan untuk keperluan rumah sakit berasal
dari Perusahaan Air Minum, air yang didistribusikan melalui tangki air,
air kemasan dan harus memenuhi syarat kualitas air minum.
BAB II
RUANG LINGKUP

2. Ruang lingkup dari pengelolaan air bersih meliputi :


a. Pelaksanaan Gangguan Air Mati
b. Pelaksanaan Kaporisasi
c. Pemantauan Volume Tandon
d. Pembersihan Tangki Pengaduk
e. Pengurasan Tandon Sentral
f. Penanggulangan Kebakaran dan Bencana
g. Pengelolaan Air Bersih di IRD
h. Pengelolaan Air Medis di IRD
i. Pengelolaan Air Bersih di GPDT
j. Pengelolaan Air Medis di GPDT
k. Menjalankan Alat Pengolahan Air Medis di GBPT
BAB III
KEBIJAKAN

3. Kegiatan pengawasan kualitas air dengan pendekatan surveilans kualitas


air antara lain meliputi :
a. Inspeksi sanitasi terhadap sarana air minum dan air bersih
b. Pengambilan, pengiriman dan pemeriksaan sampel air
c. Melakukan analisis hasil inspeksi sanitasi pemeriksaan laboratorium
dan
d. Tindak lanjut berupa perbaikan sarana dan kualitas air
4. Melakukan inspeksi sanitasi sarana air minum dan air bersih rumah sakit
dilaksanakan minimal 1 tahun sekali. Petunjuk teknis inspeksi sanitasi
sarana penyediaan air sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan
Direktorat Jenderal PPM dan PL Depkes.
5. Pengambilan sampel air pada sarana penyediaan air minum dan atau air
bersih rumah sakit
6. Pemeriksaan kimia air minum dan atau air bersih dilakukan minimal 2
kali setahun (sekali musim kemarau dan sekali pada musim hujan) dan
titik pengambilan sampel masing-masing pada tempat penampungan
(reservoir) dan kran terjauh dari reservoir.
7. Titik pengambilan sampel air untuk pemeriksaan mikrobiologi terutama
pada air kran ruang dapur, ruang operasi, kamar bersalin, kamar bayi
dan ruang makan, tempat penampungan (reservoir) secara acak pada
kran-kran sepanjang sistem distribusi pada sumber air dan titik-titik lain
yang rawan pencemaran.
8. Sampel air pada butir 3 dan 4 tersebut diatas dikirim dan diperiksakan
pada laboratorium yang berwenang atau yang ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan atau Pemda setempat.
9. Pengambilan dan pengiriman sampel air dapat dilaksanakan sendiri oleh
pihak rumahsakit atau pihak ketiga yang direkomendasikan oleh Dinkes.
10. Sewaktu-waktu dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota dalam rangka
pengawasan (uji petik) penyelenggaraan penyehatan lingkungan rumah
sakit dapat mengambil langsung sampel air pada sarana penyediaan air
minum dan atau air bersih rumah sakit untuk diperiksakan pada
laboratorium.
11. Setiap 24 jam sekali rumah sakit harus melakukan pemeriksaan kualitas
air untuk pengukuran sisa khlor bila menggunakan disnfektan kaporit,
pH, dan kekeruhan air minum atau air bersih yang berasal dari sistem
perpipaan dan atu pengolahan air pada titik/tempat yang dicurigai rawan
pencemaran.
12. Petugas sanitasi atau penanggung jawab pengelolaan kesehatan
lingkungan melakukan analisis hasil inspeksi sanitasi dan pemeriksaan
laboratorium.
13. Apabila dalam hasil pemeriksaan kualitas air terdapat parameter yang
menyimpang dari standar mka harus dilakukan pengolahan sesuai
parameter yang menyimpang.
14. Apabila ada hasil inspeksi sanitasi yang menunjukkan tingkat resiko
pencemaran amat tinggi dan tinggi harus dilakukan perbaikan sarana
BAB IV
TATA LAKSANA

Pengadaaan air bersih harus menjamin air minum yang diproduksinya


emenuhi syarat kesehatan dengan melaksanakan pemeriksaan secaraberkala
terhadap kualitas air yang diproduksinya dan melakukan pengamanan
terhadap sumber air baku yang dikelolanya dari segala bentuk pencemaran.

Pengelolaan air minum bertujuan untuk menghasilkan air minum yang


sesuai dengan standar yang berlaku dan agar prasarana dan sarana air
minum terpelihara dengan baik sehingga dapat melayani kebutuhan air
minum masyarakat secara berkesinambungan.

Standar pelayanan minimum air minum harus memenuhi ketentuan


sesuai peraturan yang berlaku. operasional atau kerjasama manajemen
penyelenggaraan SPAM. Selain itu kerjasama dapat berupa regionalisasi
penyelenggaraan SPAM. Regionalisasi dapat dilakukan pada daerah-daerah
dengan daerah pelayanan yang bersinggungan,berdekatan atau pada daerah
perbatasan, pada daerah pemekaran dengan daerah induknya. Regionalisasi
dapat pula berbentuk kerjasama

Begitu pula secara umum tentang kualitas air sumur atau air tanah
mempunyai karakteristik tertentu yang berbeda dengan kualitas air
permukaan/sungai. Air tanah pada umumnya jernih,namun sering
mengandung mineral-mineral atau garam-garam yang cukup tinggi, sebagai
akibat dari pengaruh batuan dibawah tanah yang dilalui oleh air tanah. Pada
air tanah dangkal, kualitas dan kuantitasnya dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan di permukaanya, dalam hal kuantitas sangat dipengaruhi oleh
curah hujan setempat, sementara kualitasnya dipengaruhi oleh kondisi
sanitasi disekitarnya.
Air bersih yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah SK Lerik saat ini
berasal dari 2 sumber, yaitu mendapatkan air bersih dari Bak penampung
diisi menggunakan tengki yang dimiliki oleh Rumah Sakit Umum Daerah SK
Lerik. Untuk pengeloaan air dalam kegiatan sehari hari air dari bak
panampung di alirkan ke seluruh lingkungan Rumah sakit.
BAB V
DOKUMENTASI

1. Pemantauan Tandon Sentral


2. Pemeriksaan Meter Air, Volume Tandon, Pelampung Tandon, Fungsi
Pompa, Pengecekan Kualitas Air)
3. Pengecekan dan Pemanasan Pompa Air
4. Pemantauan ( Meter Air PDAM, Volume Tandon, Pelampung Tandon,
Fungsi Pompa, Water Treatment
5. Perbaikan sarana air bersih di ruangan
6. Pengambilan sampling air bersih dan Pemeriksaan oleh BBTKL secara
kimia dan bakteriologi secara berkala.
Dengan dilaksanakannya panduan Pengelolaan Air Bersih di lingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah SK Lerik dengan baik, diharapkan akan
membantu program peningkatan Mutu Rumah Sakit. Demikian pula
diharapkan tercapai kebutuhan air bersih sehari hari dilingkungan Rumah
Sakit Umum Daerah SK Lerik.

Anda mungkin juga menyukai