Anda di halaman 1dari 9

-ii-

PEMERINTAH KOTA KUPANG


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH S.K. LERIK
Jl. Timor Raya - No. 134 - Pasir Panjang
 Telp./Fax. (0380) 824157  e-mail : rsudsklerik.pemkotkupang@gmail.com

PROGRAM PENANGANAN BENCANA


(DISASTER PLANT)

RSUD S.K. LERIK KOTA KUPANG


2019
-iii-

DAFTAR ISI

Kover……………………………………………………………………………………. i
Daftar Isi………………………………………………………………………………. ii
Pendahuluan ………………………………………………………………………… 1
Latar Belakang………………………………………………………………………. 1
Tujuan ………………………………………………………………………………… 2
a. Tujuan Umum……………………………………………………………….. 2
b. Tujuan Khusus……………………………………………………………… 2
Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan………………………………………… 2
Cara Melaksanakan Kegiatan……………………………………………………. 3
Kriteria Siaga………………………………………………………………………… 4
Fase-fase dalam penanggulangan korban massal …………………………. 4
Sasaran……………………………………………………………………………….. 7
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan…………………………………………………… 7
Evaluasi Pelaksanaan dan kegiatan……………………………………………. 7
Pencatatan, pelaporan dan Evaluasi Kegiatan………………………………. 7
-1-

PROGRAM PENANGANAN BENCANA


(DISASTER PLAN)

1. Pendahuluan
Bencana alam dan musibah massal ialah kejadian yang disebabkan
oleh suatu kekerasan yang menimpa kelompok manusia / masyarakat
dan lingkungan yang cukup besar dan menimbukan kerugian jiwa dan
maretial. Karena sifatnya mendadak dan dalam waktu singkat
menimbulkan kerugian jiwa dan material yang lebih besar.
Bencana alam dan musibah massal yang terjadi di perkotaan mudah
diketahui oleh masyarakat, dan masyarakat yang mengetahui biasanya
banyak yang datang untuk menolong atau hanya sebagai penonton.
Musibah yang terjadi di tempat yang jauh dari khalayak ramai seperti
kecelakaan pesawat terbang yang jatuh di hutan kedalaman atau kapal
laut tenggelam di tengah laut kadang-kadang memerlukan waktu yang
lama diketahui.

2. Latar Belakang
Disadari peran instansi medis dalam upaya penanggulangan
bencana sangatlah penting. Oleh karena itu kesiap siagaan unsur
kesehatan dalam menghadapi bencana sebagai bagian dari sistem
penanggulangan bencana yang menyeluruh merupakan suatu kegiatan
yang mutlak diperlukan.
Dengan demikian perlu kiranya suatu rencana terpadu untuk
mengantisipasi terjadinya bencana alam atau musibah yang tertuang
dalam suatu pola yang praktis dan jelas, hal ini disadari pemikiran
Kemajuan pembangunan fisik dan tehnologi yang demikian pesat (jalan
aspal hotmik, kendaraan-kendaraan yang baik) memberi dampak untuk
peluang terjadinya lalu lintas massal. Masih tertinggal sebagian manusia
dari pesatnya kemajuan pembangunan diatas (pelanggaran peraturan
lalu lintas darat, laut, pemeliharaan sarana yang tidak adekuat),
memberi sesiko yang besar untuk terjadinya musibah massal.
-2-

3. Tujuan
a. Tujuan Umum
1) Penyelamatan jiwa, pencegahan kecacatan dan menanggulangi
korban bencana. Untuk mempermudah penanganan korban
musibah massal yang dikaitkan dengan jumlah tenaga
operasional yang ada serta estimasi jumlah korban.
2) Disaster Plan RSUD S.K Lerik bertujuan menyelamatkan jiwa,
mencegah kecacatan dan mencegah penyakit sebelum, selama,
dan sesudah terjadi bencana.
b. Tujuan Khusus
Tujuan Pedoman Ini dibuat adalah agar personil RSUD S.K Lerik
selalu siap sedia dalam keadaan apapun pada saat terjadi bencana
serta mampu menangani dan mengevakuasi korban bencana yang
terjadi sesuai dengan arahan dan jalur jalur yang sudah ditetapkan
oleh RSUD S.K Lerik.

4. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


a. Kegiatan Pokok
Mempersiapkan kondisi dan selalu siap sedia dalam
menghadapi bencana yang sewaktu waktu terjadi dilingkungan
RSUD S.K Lerik, baik bencana secara Eksternal maupun Bencana
secara Internal, serta mampu menangani dan mengondisikan setiap
keaadaan yang berhubungan dengan terjadinya bencana.
b. Rincian Kegiatan
1) Menyiapkan Alarm atau tanda bahaya yang kemungkinan
terjadi dilingkungan RSUD S.K Lerik
2) Menyiapkan jalur Evakuasi dan Titik Kumpul dilokasi yang
aman dan Luas Untuk Pasien, Pengunjung dan Anggota RSUD
S.K Lerik.
3) Memasang rambu rambu Evakuasi dan menyiapkan Pintu
Pintu agar mengarah keluar
4) Melatih Personil dalam penangan pasien pasien Gawat Darurat
misalnya PPGD atapun BTCLS
-3-

5) Membuat Jadwal terprogram setiap hari sebagai petugas


penanganan bencana Alam
6) Memberikan pelatihan terhadap anggota RSUD S.K Lerik
terhadap Bencana Yang kemungkinan terjadi di lokasi RSUD
S.K Lerik.

5. Cara Melaksanakan Kegiatan


Untuk kesatuan bahasa maka perlu diuraikan beberapa pengertian
bencana sebagai berikut :
a. Bencana Alam (Natural Disaster)
Dapat diartikan sebagai kejadian mendadak yang disebabkan
kekuatan alam yang menimpa suatu tempat atau daerah yang
menimbulkan kerusakan-kerusakan ditempat itu atau tempat lain
sehingga dapat mengakibatkan kerugian jiwa dan harta benda.
Contoh : Gempa bumi, tanah longsor, banjir, angin topan, keracunan
gas alam, serangan hama tanaman, gelombang tsunami, kemarau
panjang, dll.
b. Musibah Massal.
Kejadian mendadak yang terjadi pada waktu singkat yang
disebabkan oleh suatu kekerasan yang menimpa kelompok manusia
yang mengakibatkan korban massal yang memerlukan pertolongan
segera secara cepat.
a) Diakibatkan manusia/kelompok manusia (Man Made Disaster) :
1) Huru – hara
2) Teror
3) Pembajakan
b) Disebabkan oleh faktor benda
1) Kecelakaan udara
2) Kebakaran / pembakaran
c) Disebabkan oleh bibit penyakit
1) Wabah penyakit
2) Keracunan makanan.
-4-

6. Kriteria Siaga Di RSUD S.K. Lerik


a. SIAGA IV : Korban 20-50 orang, pelaksana tim yang ada di RS/IGD
24 jam.
b. SIAGA III : Korban 51-100 orang, siaga I dibantu oleh Konsulen
Duty manager
c. SIAGA II : Korban 101-300 orang, pelaksana seluruh staf di Rumah
Sakit ( baik On Duty maupun Off Duty ).
d. SIAGA I: Korban lebih dari 300 orang pelaksana perlu melibatkan
Rumah Sakit luar/sarana medis yang lain termasuk Puskesmas

7. Fase-fase dalam penanggulangan korban massal di RSUD S.K. Lerik


a. Fase Informasi
1) Bencana korban massal yang terjadi diluar Rumah Sakit
informasi dapat datang dari Polisi/TNI, Dinas Kebakaran, PMI,
Masyarakat dan Dinas Kesehatan.
2) Bencana korban massal yang terjadi di dalam Rumah Sakit,
informasi dapat datang dari dokter, perawat, dan awam.
3) Informasi bencana massal ke sentral telepon RS bagian
informasi/Satpam, maka petugas yang menerima informasi
harus meneruskan kepada dokter jaga IGD apabila musibah
terjadi dalam jam dinas dan Kalau diluar jam dinas kepada
Kepala Petugas Jaga IGD.
4) Dokter jaga IGD meneruskan informasi kepada Kepala IGD
dan selanjutnya Kepala IGD meneruskan kepada Kepala RS.
5) Komunikasi yang digunakan : Di dalam Rumah Sakit (Intern):
Telepon / aipon Di luar Rumah Sakit ( Ekstern ) : Telepon,
telpon 118.
b. Fase Siaga
1) Tim Pengumpul, dijabat oleh :
a) Ketua Tim (Petugas IGD).
Tugas :
(1) Melakukan uji kebenaran informasi adanya musibah
massal
-5-

(2) Melakukan koordinasi dengan Dinkes kota untuk


menggerakkan anggota guna mengamankan lokasi
penanganan bencana di IGD, mengatur lalu lintas
masuk dan keluar.
(3) Menggerakkan anggotanya untuk mengambil
brankart ruangan yang telah dipergunakan menujui
lokasi penanganan bencana.
(4) Melakukan koordinasi dengan supir ambulance.
b) Kabid Perawatan / perawat supervisi.
(1) Menyiapkan lokasi penampungan pertama korban.
(2) Merekrut perawat off duty untuk membantu :
(a) Resusitasi
(b) Evakuasi / transportasi.
(3) Mempersiapkan ruang untuk menerima korban
termasuk mempersiapkan lokasi cadangan.
c) Kepala Ruang Perawatan/bangsal.
1) Menyiapkan ruangan masing-masing
2) Menyiapkan relokasi pasien.
d) Kepala IGD Tugas :
1) Melakukan koordinasi dan merekrut dokter jaga off
duty, dokter konsulen.
2) Menentukan tingkat bencana yang terjadi (bencana
tingkat I, II, III, atau IV).
3) Melaporkan kepada Kepala RS tentang bencana yang
terjadi dan jenis bencana.
c. Fase Triase dan Pelayanan.
1) Triase dilakukan oleh dokter jaga IGD dan dokter bedah
Tugas :
a) Bertanggung jawab atas pemeriksaan pertama
b) Mengelompokkan korban sesuai dengan berat ringannya
perlukaan.
c) Menentukan prioritas pertolongan dengan pemberian label
triase
-6-

(1) Label Hijau : Penderita tidak luka


Ruang tunggu untuk
dipulangkan
(2) Label Kuning : Penderita hanya luka ringan
Ruang tindakan bedah
(3) Label Merah : Penderita dengan cidera berat
Resusitasi
Kamar Operasi
(4) Label Putih : Penderita dalam keadaan berat
shock
Resusitasi
Ruangan Resusitasi
(5) Label Hitam : Penderita yang sudah
meninggal
Kamar jenasah

2) Tim Medis
Terdiri dari : Tim medis inti serta tim penunjang seperti:
Laboratorium, Apotek, Radiologi
Tugas:
a) Bertanggung jawab atas terselenggaranya pelayanan
kesehatan dan tindakan yang diberikan kepada korban.
b) Merawat korban yang memerlukan perawatan, dapat
dimasukkan keruangan perawatan.
3) Logistik
Dijabat oleh Kepala Seksi Pelayanan Tugas :
a) Menyiapkan kebutuhan obat-obatan.
b) Mengadakan koordinasi dengan Kepala Instalasi Gizi guna
menyiapkan makanan untuk personil dan korban.
4) Rekam Medis dan Keuangan
a) Tugas Rekam Medis
(1) Melaksanakan administrasi pasien yaitu identifikasi,
registrasi dan menyiapkan status korban.
(2) Mencatat jumlah pasien dan tempat perawatan.
-7-

b) Tugas Keuangan :
Melaksanakan administrasi keuangan korban (BPJS, Umum
dan Jamsostek).
5) Penerangan / Informasi
Tugas : Koordinasi dengan Komandan Jaga untuk :
a) Mengetahui / mencatat administrasi global dengan baik.
b) Mencatat kondisi pasien yang meninggal.
8. Sasaran
a. Petugas yang Stanby di RSUD S.K. Lerik
b. Korban Bencana alam
c. Pengunjung Rumah Sakit dan Masyarakat
9. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No Nama Kegiatan Bulan Pelaksanaan Tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Latihan X
Kebakaran
3 Latihan Bencana X
Gempa Bumi

10. Evaluasi Pelaksanaan dan kegiatan


Pelaksanaan Evaluasi dan kegiatan penanggulangan korban massal
dilakukan oleh tim K3 RSUD S.K. Lerik dan dilaporkan kepada Kepala
RSUD S.K. Lerik, Kepala IGD dan Kepala Seksi Pelayanan Medis.
11. Pencatatan, pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan dan Pelaporan evaluasi tahunan di buat Akhir Tahun di
Bulan Desember 2019

Kupang, 11 Januari 2019


Direktur RSUD.S.K. Lerik

dr. Marsiana Y. Halek


Pembina Tk. I
NIP. 19770712 200112 2 003

Anda mungkin juga menyukai