Doktermuda :
Mingguke :
Dokter PPDS :
Dokter Supervisor :
Status:
Pekerjaan :
Tanggal Masuk :
Tanggal Keluar :
ANAMNESA
Keluhan Utama :
Telaah :
Status BagianIlmuPenyakitSaraf | 1
ANAMNESA TRAKTUS
Traktus Sirkulatorius :
Traktus Respiratorius :
Traktus Digestivus :
Traktus Urogenitalis :
ANAMNESA KELUARGA
Faktor Herediter :
Faktor Familier :
Lain-lain :
ANAMNESA SOSIAL
Kelahiran dan Pertumbuhan :
Imunisasi :
Pendidikan :
Pekerjaan :
PEMERIKSAAN JASMANI
PEMERIKSAAN UMUM
Tekanan Darah :
Nadi :
Frekuensi Nafas :
Status BagianIlmuPenyakitSaraf | 2
Temperatur :
Kulit dan Selaput Lendir :
Persendian :
Pergerakan :
Kelenjar Parotis :
Desah :
Dan Lain-lain :
Inspeksi :
Perkusi :
Palpasi :
Auskultasi :
GENITALIA
Toucher :
Status BagianIlmuPenyakitSaraf | 3
STATUS NEUROLOGI
Qualitative
ComposMentis (conscious) : Kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab
semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.
Apatis : Keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan
sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.
Delirium : Gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak,
berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.
Somnolen (Obtundasi, Letargi) : Kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah
tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh
tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.
Stupor (soporo koma) : Keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap
nyeri.
Coma (comatose) : Tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap
rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada
respon pupil terhadap cahaya).
Status BagianIlmuPenyakitSaraf | 4
(3) : flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada & kaki extensi saat diberi
rangsang nyeri).
(2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan jari mengepal & kaki
extensi saat diberi rangsang nyeri).
(1) : tidak ada respon
Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disajikan dalam simbol E…V…M… Selanjutnya nilai-nilai
dijumlahkan. Nilai GCS yang tertinggi adalah 15 yaitu E4V5M6 dan terendah adalah 3 yaitu E1V1M1 Setelah
dilakukan scoring maka dapat diambil kesimpulan : (Compos Mentis(GCS: 15-14) / Apatis (GCS: 13-12) /
Somnolen(11-10) / Delirium (GCS: 9-7)/ Sporo coma (GCS: 6-4) / Coma (GCS: 3))
KRANIUM
Bentuk:
Fontanela :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
Transiluminasi :
PERANGSANGAN MENINGEAL
Adanya penyakit yang menyebabkan iritasi pada meninges akan menyebabkan timbulnya tanda rangsang
meninges. Pemeriksaan tanda rangsang meninges yang diajarkan pada manual ini antara lain: pemeriksaan
kaku kuduk, Kernig’s sign, Brudzinski I, II, III, dan IV. Proses iritasi meninges yang menimbulkan gambaran
meningismus (kaku kuduk) terjadi akibat refleks spasme otot-otot paravertebral
Kaku Kuduk :
Cara :
1. Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien. Mintalah pasien berbaring telentang tanpa bantal.
2. Tempatkan tangan kiri di bawah kepala pasien yang sedang berbaring, tangan kanan berada diatas
dada pasien.
3. Rotasikan kepala pasien ke kiri dan ke kanan untuk memastikan pasien sedang dalam keadaan rileks
4. Tekukkan (fleksikan) kepala pasien secara pasif dan usahakan agar dagu mencapai dada.
Melakukan Interpretasi:
Status BagianIlmuPenyakitSaraf | 5
Kaku kuduk positif (abnormal) bila terdapat tahanan atau dagu tidak mencapai dada.
Meningismus apabila pada saat kepala dirotasikan ke kiri, ke kanan, dan di-fleksi-kan, terdapat tahanan
Tanda Kerniq :
Cara :
1. Pasien berbaring telentang. Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien.
2. Fleksikan salah satu paha pasien pada persendian panggul sampai membuat sudut 90 derajat.
3. Ekstensikan tungkai bawah sisi yang sama pada persendian lutut sampai membuat sudut 135 derajat
atau lebih.
Lakukan Interpretasi:
Kernig’s sign: negatif (= Normal, apabila ektensi lutut mencapai minimal 135 derajat)
Kernig’s sign positif (= Abnormal, yaituapabila tidak dapat mencapai 135 derajat atau terdapat rasa nyeri
Tanda Brudzinski I :
Cara :
1. Pasien berbaring telentang tanpa bantal kepala. Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien.
2. Letakkan tangan kiri di bawah kepala, tangan kanan di atas dada kemudian lakukan fleksi kepala
dengan cepat kearah dada pasien sejauh mungkin.
Lakukan Interpretasi :
Brudzinski I negatif (Normal) bila pada saat fleksi kepala, tidak terjadi fleksi involunter kedua tungkai pada
sendi lutut
Brudzinski I positif (abnormal) bila terjadi fleksi involunter kedua tungkai pada sendi lutut.
Status BagianIlmuPenyakitSaraf | 6
Tanda Brudzinski II :
Cara :
1. Pasien berbaring telentang. Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien.
2. Fleksikan satu tungkai pada sendi lutut, kemudiansecara pasif lakukan fleksi maksimal pada
persendian panggul, sedangkan tungkai yang satu berada dalam kedaan ekstensi (lurus).
Lakukan Interpretasi :
Brudzinski II positif (abnormal) bila tungkai yangdalam posisi ekstensi terjadi fleksi involunter pada sendi
panggul dan lutut.
Muntah :
Sakit Kepala :
Kejang :
Status BagianIlmuPenyakitSaraf | 7
SARAF OTAK / NERVUS KRANIALIS
2. Menaruh salah satu bahan/zat di depan salah satu lubang hidung klien sementara lubang hidung yang
lain ditutup. Zat pengetes yang digunakan sebaiknya zat yang dikenal sehari-hari, misalnya kopi, teh,
tembakau, jeruk.
NERVUS II :
Test konfrontasi
Interpretasi: Normal atau menyempit
Ada bagian bagian visual field yang buta dimana pasien tidak dapat
melihatnya, ini disebut dengan SKOTOMA.
• Skotoma positif : tanpa diperiksa pasien sudah merasa adanya skotoma.
Status BagianIlmuPenyakitSaraf | 8
• Skotoma negatif: dengan diperiksa pasien baru merasa adanya skotoma.
Fundus Okuli :
Pemeriksaan Funduskopi
o Pemeriksa memegang oftalmaskop dengan tangan kanan.
o Tangan kiri pemeriksa memfiksasi dahi pasien.
o Pemeriksa menyandarkan dahinya pd darsum manus tangan kiri yang memegang dahi pasien.
o Mata kanan pasien diperiksa dengan mata kanan pemeriksa,begitu sebaliknya.
o Pemeriksa menilai retina & papil nervi optisi.
Interpretasi Funduskopi: 1. Gambaran retina Normal : Latar belakang :merah jingga, Papil nervus
optikus : lebih muda , Pembuluh darah berpangkal pada pusat papil memancarkan cabangcabangnya
ke seluruh retina, Arteri berwarna jernih dan vena berwarna merah tua , Reflek sinar hanya tampak
pada arteri, Vena berukuran lebih besar & tampak berkelak-kelokdibandingkan arteri , Tampak pulsasi
pada pangkal vena besar (di papil) dan penekanan bola mata → pulsasi lebih jelas
Gambaran Nervus Optikus
Normal : bentuk lonjong, warna jingga muda, bagian temporal sedikit pucat, batas tegas, bagian nasal
agak kabur
Papil edema : papil hiperemis, batas papil kabur, cupping menghilang Papil Atropi Primer : papil
pucat, batas tegas, cupping (+) Papil Atropi Sekunder: papil pucat,batas tidak tegas cupping (-)
(OKULOMOTORIUS,TROKLEARIS,ABDUSENS)
Status BagianIlmuPenyakitSaraf | 9
Gerakan Bola Mata :
Nistagmus :
Pupil
Lebar :
Bentuk :
RefleksCahayaLangsung :
RefleksCahayaTidakLangsung :
Rima Palpebra :
DeviasiKonjugate :
FenomenaDoll’s Eye :
Strabismus :
Motorik
Membukadanmenutupmulut :
PalpasiOtot Masseter & Temporalis :
KekuatanGigitan :
Sensorik
Kulit :
SelaputLendir :
Reflex Kornea
Langsung :
TidakLangsung :
Refleks Masseter :
RefleksBersin :
Motorik
Mimik :
KerutKening :
Menutup Mata :
MeniupSekuatnya :
Memperlihatkangigi :
Tertawa :
Status BagianIlmuPenyakitSaraf | 10
Sensorik
Auditorius
Pendengaran :
Test Rinne :
Test Weber :
Test Schwabach :
Vestibularis
Nistagmus :
ReaksiKalori :
Vertigo :
Tinnitus :
NERVUS IX, X
Pallatum Mole :
Uvala :
Disfagia :
Disartria :
Disfonia :
RefleksMuntah :
Status BagianIlmuPenyakitSaraf | 11
MengangkatBahu :
FungsiOtotSternocleidomastoideus :
NERVUS XII
Lidah
Tremor :
Atroli :
Fasikulasi :
Ujung LidahSewaktuIstirahat :
Ujung LidahSewaktuDijulurkan :
SISTEM MOTORIK
Trofi :
Tonus Otot :
GerakanSpontan Abnormal
Tremor :
Khorea :
Ballismus :
Mioklonus :
Atetosis :
Distonia :
Spasme :
Tic :
Dan Lain-lain :
TEST SENSIBILITAS
Eksteroseptif :
Status BagianIlmuPenyakitSaraf | 12
Proprioseptif :
Stereognosis :
Pengenalan Dua Titik :
Grafestesia :
REFLEKS
Biceps :
Triceps :
Radioperiost :
APR :
KPR :
Strumple :
RefleksPatologis
Babinski :
Oppenheim :
Chaddock :
Gordon :
Schaefer :
Hoffman – Tromner :
KlonusLutut :
Klonus Kaki :
RefleksPrimitif :
KOORDINASI
Lenggang :
Bicara :
Menulis :
PercobaanApraksia :
Mimik :
Status BagianIlmuPenyakitSaraf | 13
Test Telunjuk – Telunjuk :
Diadokhokinesia :
Test Romberg :
VEGETATIF
Vasomotorik :
Sudomotorik :
PiloErektor :
Miksi :
Defekasi :
Libido :
VERTEBRA
Bentuk
Normal :
Scoliosis :
Hiperlordosis :
Pergerakan
Leher :
Pinggang :
Laseque :
Cross Laseque :
Status BagianIlmuPenyakitSaraf | 14
Test Lhermitte :
Test Naffziger :
GEJALA-GEJALA SEREBELAR
Ataksia :
Disartria :
Tremor :
Nistagmus :
Fenomena Rebound :
Vertigo :
Dan Lain-Lain :
GEJALA-GEJALA EKSTRAPIRAMIDAL
Tremor :
Rigiditas :
Bradikinesia :
Dan Lain-Lain :
FUNGSI LUHUR
KesadaranKualitatif :
IngatanBaru :
Ingatan Lama :
Orientasi
Status BagianIlmuPenyakitSaraf | 15
Diri :
Tempat :
Waktu :
Situasi :
Intelegensia :
DayaPertimbangan :
ReaksiEmosi :
Afasia
Ekspresif :
Represif :
Apraksia :
Agnosia
Agnosia Visual :
AgnosiaJari – jari :
Akalkulia :
DisorientasiKanan-Kiri :
Status BagianIlmuPenyakitSaraf | 16