Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS

“LETAK LINTANG”

Oleh :
Dwi Putri Simamora (18010043)

Pembimbing :
dr. Erwynson Saut Simanjuntak Sp.OG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDIKALANG


DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT OBSTETRI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
2019
BAB I
LATAR BELAKANG
Kelainan letak janin yang bertahan lama dapat menyebabkan komplikasi
1 serius seperti ruptur uteri dan prolaps tali pusat selama persalinan

Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin (sumbu panjang janin
2 kira-kira tegak lurus dengan sumbu panjang tubuh ibu) di dalam uterus

Insiden pada wanita dengan multipara mempunyai kemungkinan lebih


3 besar dari primipara

Kelainan letak lintang pada janin sebaiknya dilakukan tindakan oper


4 asi cesarea
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dengan makin berkurangnya kesehatan ibu
serta makin melemahnya kekuatan his, maka
kehamilan ini sangat tinggi risikonya, sehingga
selama kehamilan pun sering disertai dengan
kelainan-kelainan. Yang paling sering antara
lain kelainan posisi bayi (malpresentasi) bayi
Kelaianan letak lintang ataupun bahkan letak sungsang

Letak Janin
DEFINISI LETAK
LINTANG
Letak lintang adalah suatu keadaan
dimana sumbu panjang janin kira
kira tegak lurus dengan sumbu
panjang tubuh ibu (janin melintang
di dalam uterus) dengan kepala
terletak di salah satu fossa iliaka
dan bokong pada fossa iliaka yang
lain
Multipara 02
03
Prematur

Fiksasi LETAK Polihidramnion


01 ETIOLOGI 04
LINTANG
kepala tidak
ada

Plasenta
06 Gemeli
Previa dan 05
tumor
EPIDEMIOLOGI
Letak lintang terjadi
1 dari 322 kelahiran
tunggal (0,3%)

Terdapat 2.126 pasien dikirim k


e unit bagian obgyn, dimana
didapati 60 pasien dengan letak
lintang, Faisalabad, Pakistan
Angka kejadian letak lintang di :
RS Pirngadi  sekitar 0,3 %
RS Hasan Sadikin Bandung  1,9%
RSCM selama 5 tahun  0,1%.

Wanita dengan multipara mempunyai kemungkinan


lebih besar dari primipara
Letak Lintang I
Apabila posisi kepala janin berada pada sebelah kiri

Letak Lintang II
Apabila posisi kepala janin berada pada sebelah kanan

Dorso anterior
Apabila posisi punggung janin berada di depan
Dorso Posterior
Apabila posisi punggung janin berada di belakang

Dorso superior
Apabila posisi punggung janin berada di atas
Dorso inferior
Apabila posisi punggung janin berada di bawah
PENEGAKAN DIAGNOSA LETAK LINTANG

ANAMNESIS
A
PEMERIKSAAN FISIK B ULTRASONOGRAFI
LEOPOLD
C
PEMERIKSAAN
D DALAM
PEMERIKSAAN LEOPOLD
PEMERIKSAAN DALAM

Pada Tahap Awal Persalinan


bagian dada bayi, jika dapat diraba,
dapat dikenali dengan adanya“rasa  Bila punggungnya terletak di anterior, suatu
bergerigi” dari tulang rusuk
dataran yang keras membentang di bagian
depan perut ibu

Pada Tahap Lanjut Persalinan  Bila punggungnya di posterior, teraba nodulasi


bahu akan terjepit erat di rongga irreguler yang menggambarkan bagian-bagian
panggul dansalah satu tangan atau kecil janin dapat ditemukan pada tempat yang
lengan sering mengalami prolaps ke sama
vagina dan melewati vulva.
ULTRASONOGRAFI
TATALAKSANA
Pilihan lainnya yaitu Versi
sefalik eksternal
Pada Kehamilan

Dianjurkan posisi
lutut dada
(knee chest)
selama 10 menit
secara rutin setiap
hari sebanyak 2
kali sehari
Forward roll
Backward flip
Faktor Yang Mempengaruhi Kegagalan Versi

Palpasi kepala Obesitas


janin yang sulit maternal

Bagian terbawah Plasenta


janin sudah letak
Uterus tegang anterior
engage saat dipalpasi
TATALAKSANA

Pada Persalinan

Jika kondisi ibu dan janin


stabil, pilihan terbaik
dalam kasus ini adalah
melakukan
operasi
caesar
KOMPLIKASI
Janin
Ibu

Ruptur uteri
Asfiksia

Infeksi

Kematian janin

Terdapat letak lintang kasep


yang berpotensi meningkatkan
kematian pernatal
PROGNOSIS
100%
90%
Persalinan letak lintang memberikan prognosis 80%
jelek, baik terhadap ibu maupun janinnya
70%
60%
Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian janin pada 50%
letak lintang tersebut dapat menyebabkan letak lintang
kasep dan rupture uteri 40%
30%
20%
Versi ekstraksi kini sudah jarang dilakukan
10%
0%
RS RS Prov RSCM
Namun apabila dilakukan tindakan Hasan Medan
sectio cesarea prognosis Sadikin Angka kematian janin berkisar
letak lintang ini baik Angka kematian ibu berkisar
BAB III
STATUS PASIEN
STATUS PASIEN

I. Identitas Pasien
Istri Suami

Nama Hotmida Pandiangan Edi Simbolon

Umur 33 tahun 41 tahun

Suku/Bangsa Batak Toba Batak Toba

Agama Kristen Protestan Kristen Protestan

Pendidikan D3 SMA

Pekerjaan Petani Petani

Alamat Haripitu Haripitu

Datang ke Poliklinik 23 April 2019 -


Anamnesis

Keluhan Utama

01 Pasien datang ke poliklinik RSUD Sidikalang


dengan G2P1A0 , hamil 35-36 minggu belum
inpartu (+), janin intra uterin tunggal hidup,
letak lintang.

Telaah

02 Pasien datang ke RSUD Sidikalang pada tanggal 22 April 2019 pukul 13..00 wib
sebelumnya os memeriksakan kehamilan ke bidan dengan diagnosa letak lintang,
oleh karena itu pasien datang ke poliklinik RSUD Sidikalang untuk
memeriksakan kembali kehamilannya dengan USG
A. Riwayat penyakit Keluarga : Hipertensi, Anemia, DM, dan asma disangkal oleh pasien
B. Riwayat Menstruasi :
Menarche : 15 tahun

Siklus :28 hari

Lama Haid :4-5 hari

Banyak : 2-3 x ganti pembalut

Dismenorrhea : Jarang

HPHT : ?? Agustus 2018

TP : 20 Mei 2019

C. Riwayat Perkawinan : Menikah 1 kali, Usia pertama nikah 28 tahun, status masih menikah
D. Riwayat Persalinan :

 Anak Pertama laki-laki riwayat persalinan pervaginam dalam keadaan sehat


 Hamil ini (G2P1A0)

E. Riwayat KB : Belum Pernah


F. Riwayat Operasi : Belum pernah
I. Riwayat ANC :
Periksa kehamilan 1 x ke dokter dan 1x ke Bidan
Trimester III: usia Kehamilan 34-36 minggu.
J. Kebiasaan Hidup :
Merokok (-), Alkohol (-), Minum Obat-obatan dan jamu (-), Perut di kusut

(+).
III. Pemeriksaan Fisik
A. STATUS GENERALISATA
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran :Compos Mentis
Tanda Vital :
TD : 140/80 mmHg
RR : 20x/i
N : 95x/i
T : 37 ͦ C
BB : - kg,
BB Sebelum hamil : - kg
TB : -cm
Kepala : Normocepali, rambut hitam, tidak mudah rontok
Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-)
Leher : KGB tidak membesar
Thorax :
 Mammae : Simetris, membesar
 Cord an Pulmo : Dalam Batas Normal
 Abdomen : lihat status obstetric
 Rekttal : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Ekstremitas : Akral hangat (+/+), oedema (-/-)
Status Obtetrikus

Inspeksi : Perut tampak membesar, striae gravidarum (+), linea nigra (+), Luka bekas SC (-)
Palpasi :
 Leopold 1 : Fundus uteri tidak teraba bulat, lunak (bokong)
 Leopold 2 : Teraba keras disebelah kanan (kesan kepala)
 Leopold 3 : Bagian bawah kosong, tidak teraba bagian yang keras
 Leopold 4 : belum memasuki PAP
His : (-)
Auskultasi : DJJ +
Kesan : Letak Lintang, His (-), DJJ (+)
ANOGENITAL
Tidak dilakukan pemeriksaan
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG :

Janin tunggal, letak lintang, DJJ (+). Gravidarum 35-36 minggu.

Tafsiran persalinan 20 Mei 2019

D. DIAGNOSIS KERJA
G2P1A0 Gravida (35-36 minggu) dengan letak lintang
E. PENATALAKSANAAN

1. Observasi tanda-tanda vital


2. Melakukan control setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 36 minggu, setiap
minggu setelah umur kehamilan diatas diatas 36 minggu sampai proses persalinan
dimulai.
3. Melakukan gerakan bersujud (Knee Chest) selama 10 menit secara rutin setiap
hari sebanyak 2 kali sehari, yang bertujuan agar bayi berputar dan posisinya kembali
normal yaitu kepala berada disebelah bawah rahim.
4. Rencana Terminasi Sectio Cesarea sesuai dengan indikasi section cesarea yaitu
CPD, disfungsi uterus, distosia, plasenta previa, rupture uteri mengancam, partus lama
dan malposisi.
RESUME
Pasien dating ke poliklinik RSUD Sidikalang dengan keluhan diagnosis G2P1A0, hamil 35-36 minggu belum inpartu (+), janin intra uterin

tunggal hidup letak lintang

Pasien, Sebelumnya selama kehamilann pasien pernah dikusuk. Pasien memiliki riwayat mual muntah saat kehamilan muda.

Gerak janin (+), DJJ (+), ANC 1 kali , USG ke dokter 1 kali.

HPHT : ?? Agustus 2018

TP : 20 Mei 2019

STATUS GENERALISATA

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital : TD : 140/80 mmHg
RR : 20 x/i
N : 95 x/i
T : 37 ͦ C
STATUS OBSTETRIK
Kesan : Letak lintang, bagian keras teraba pada sisi kanan.

USG : Janin tunggal, letak lintang, Gravida 35-36 minggu


dengan tafsiran persalinan 20 Mei 2019
DIAGNOSIS
Ibu : G2P1A0 hamil 35-36 minggu dengan letak lintang
Janin : Janin intra uterine

PROGNOSIS

Ibu : Dubia ad Malam

Janin : Dubia ad Malam


PENATALAKSANAAN

1. Observasi tanda-tanda vital

2. Melakukan control setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 36 minggu, setiap minggu setelah
umur kehamilan diatas diatas 36 minggu sampai proses persalinan dimulai.

3. Melakukan gerakan bersujud (Knee Chest) selama 10 menit secara rutin setiap hari sebanyak 2 kali
sehari, yang bertujuan agar bayi berputar dan posisinya kembali normal yaitu kepala berada disebe
lah bawah rahim.

4. Rencana Terminasi Sectio Cesarea sesuai dengan indikasi section cesarea yaitu CPD, disfungsi ute
rus, distosia, plasenta previa, rupture uteri mengancam, partus lama, dan malposisi.
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP

Telah dilaporkan sebuah kasus atas pasien Ny. H yang berusia 33 tahun
datang ke poliklinik RS Sidikalang. Setelah melakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik, maka didapatkan G2P1A0 gravida 35-36 minggu + Tunggal
hidup + Letak lintang + Ketuban utuh. Mengedukasi pasien untuk melakukan
gerakan bersujud (Knee Chest) selama 10 menit secara rutin setiap hari
sebanyak 2 kali sehari, yang bertujuan agar bayi berputar dan posisinya kembali
normal yaitu kepala berada disebelah bawah rahim. Pada pasien ini dilakukan
rencana persalinan sectio caesarea.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai