Anda di halaman 1dari 14

FUNGSI ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DALAM

MENGUNGKAP KASUS PEMBUNUHAN TERHADAP IBU


DAN ANAK
(Studi Kasus diPolda Lampung)

(JURNAL)

Oleh

Ramadinne Nuzunulriyanti

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK

FUNGSI ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DALAM MENGUNGKAP


KASUS PEMBUNUHAN TERHADAP IBU DAN ANAK

Oleh

Ramadinne Nuzunulriyanti, Firganefi, Budi Rizki Husin


Email : Ramadinnenr@gmail.com

Ilmu kedokteran forensik adalah ilmu yang digunakan untuk keperluan hukum
dengan memberikan bukti ilmiah yang dapat digunakan dalam memecahkan
kejahatan khususnya kejahatan tindak pidana pembunuhan.Ilmu ini mempelajari
sebab kematian, identifikasi, keadaan mayat postmortem. Berdasarkan uraian
diatas maka permasalahan yang diambil dalam penulisan skripsi ini antara lain
Bagaimanakah fungsi ilmu kedokteran forensik dalam mengungkap kasus
pembunuhan ibu dan anak? dan Apakah faktor penghambat fungsi ilmu
kedokteran forensik dalam mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak?Metode
penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan yuridis normatif dan yuridis
empiris.Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder.Metode
pengambilan sampel yang digunakan adalah wawancara dengan narasumber.Hasil
wawancara responden kemudian diolah dan dianalisis secara kualitatif dengan
mengambil kesimpulan deduktif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,
dapat disimpulkan bahwa ilmu kedokteran forensik sangat berperan penting
dalam proses penyidikan pada perkara tindak pidana pembunuhan, untuk
menentukan sebab-sebab kematian dan dijadikan sebagai alat bukti yang sah
berupa visum sesuai dalam Pasal 184 KUHAP. Disimpulkan bahwa faktor hukum
dan penegak hukum yang masih kurang mengerti pentingnya ilmu kedokteran
forensik, Kemudian faktor sarana dan prasarana yang masih kurang memadai
yaitu dikarenakan mahalnya harga alat yang digunakan untuk autopsy dan alat
untuk interogasi lie detector.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis,
maka perlu diberikan saran dalam skripsi ini, yaitu kepolisian dan dokter selaku
penyidik untuk saling berkolaborasi dengan baik menambah sumber daya
manusia dan sarana prasarana agar tercapainya suatu keadilan bagi masyarakat.

Kata Kunci: Ilmu Kedokteran Forensik, Mengungkap, Tindak Pidana


Pembunuhan.
ABSTRACT

FUNCTION MEDICAL FORENSIC SCIENCE IN UNCOVERING THE


MURDER CASE AGAINST WOMEN & CHILDREN.

By:

Ramadinne Nuzunulriyanti, Firganefi, Budi Rizki Husin


Email :Ramadinnenr@gmail.com

Forensic medicine is the science that is used for legal purposes to provide
acientific evidence that can be used in solving crimes, especially crimes criminal
act of murder. The science of studying the causes of death, identification, state of
the bodiespostmortem. Based on the description above, problems taken in this
thesis include functions How forensic medicine in the murder of the mother and
child? And what are the factors inhibiting the function of forensic medicine in the
murder of the mother and child? The method used is the juridical normative and
empirical jurisdiction. Source data used are primary data and secondary data.
The sampling method used was interviews with sources. Results of interview
respondents were then processed and analyzed qualitatively by taking a deductive
conclusion. Based on the result of research and discussion, we can conclude that
the science of forensic medicine is very important in the process of investigation
in the criminal case of murder, to determine the causes of eath and used as legal
evidence in the form of vise according to Article 184 Criminal Procedure Code. It
was concluded that legal and law enforcement factors that still do not understand
the importance of forensic medicine, then factor infrastructure is still inadequate,
namely due to the high price of tools used for autopsy and tools for interrogation
lie detector. According to the research conducted by the author, it is necessary to
be given advice in this thesis, namely police and doctors as investigators to
collaborate with either augment human resources and infrastructure in order to
achieve a justice for the people

Keywords: Medical Forensic Science, Revealing, Crime Murder


I. PENDAHULUAN perkosaan, serta pemeriksaan noda
darah. 2
A. Latar Belakang Masalah
Dalam penyelesaian perkara pidana
Keberhasilan seorang polisi yang menyangkut tubuh, kesehatan,
menyelesaikan pemeriksaan suatu dan nyawa manusia seperti kasus
perkara pidana, terutama perkara pembunuhan, Ilmu Kedokteran
yang menyedot perhatian Forensik sangat diperlukan. Dan jug
masyarakat, perkara yang besar yang keberadaan dokter forensik didalam
sulit dan berbelit sangat bergantung menjalankan perintah undang-
dengan kemampuan profesionalitas undang, (dalam hal ini KUHAP),
setiap pemeriksaan perkara (penyidik yang melakukan pemeriksaan atas
polisi).Oleh karena itu setiap diri korban tindak pidana, atau
penyidik yang profesional dan tersangka pelaku tindak pidana
mandiri harus mampu menguasai (misalnya pada kasus pembunuhan)
kriminalisitik atau ilmu penyidikan merupakan suatu hal yang mutlak
(opsporingsleer). diperlukan dan tidak dapat di abaikan
untuk membuat titik terang suatu
Pembunuhan adalah suatu tindakan tindak pidana.Maka berdasarkan
untuk menghilangkan nyawa uraian diatas, penulis tertarik untuk
seseorang dengan cara melanggar mengkaji lebih lanjut dan
hukum, maupun yang tidak menuangkan dalam laporan skripsi
1
melanggar hukum. Adapun rumusan yang berjudul Fungsi Ilmu
Pasal 338 KUHP adalah barang siapa Kedokteran Forensik Dalam
merampas nyawa oranglain, Mengungkap Kasus Pembunuhan
diancam, karena pembunuhan, Terhadap Ibu Dan Anak.
dengan pidana pemjara paling laa
lima belas tahun. Permasalahan dalam skripsi ini
adalah:
Kriminalistik dalam mendukung a. Bagaimanakah fungsi ilmu
penegakan hukum acara pidana juga kedokteran forensik dalam
memperoleh bantuan dari hasil mengungkap kasus pembunuhan
temuan ilmu-ilmu pengetahuan yang ibu dan anak (studi kasus di
dikenal dengan ilmu forensik. Ilmu polda lampung)
Kedokteran Forensik/Kehakiman, b. Apakah faktor penghambat
yaitu ilmu kedokteran yang fungsi ilmu kedokteran forensik
diaplikasikan untuk kepentingan dalam mengungkap kasus
peradilan. Ilmu ini mempelajari pembunuhan ibu dan anak (studi
sebab kematian, identifikasi, keadaan kasus di polda lampung.
mayat postmortem, perlukaan,
2
Firganefi dan Ahmad Irzal Fardiansyah,
1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pembunuha 2014, “Hukum Dan Kriminalistik”, Justice
n Publisher, Bandar Lampung.Hlm. 23.
Metode penelitian yang digunakan Forensik, Ilmu Psikiatri Forensik,
dalam penelitian ini adalah dengan Balisik, Dektiloskopi dan sebagainya.
pendekatan yuridis normatif dan Fungsi utama ilmu-ilmu forensik
yuridis empiris.Sumber data yang tersebut, termasuk Ilmu Kedokteran
digunakan yaitu data primer dan data Forensik ialah :
sekunder.Metode pengambilan 1. Membantu penegakan hukum
sampel yang digunakan adalah menentukan apakah suatu
wawancara dengan narasumber atau peristiwa yang sedang diselidiki
informan (depth interview).Hasil merupakan peristiwa pidana atau
wawancara responden kemudian bukan
diolah dan dianalisis secara kualitatif 2. Membantu penegakan hukum
dengan mengambil kesimpulan mengetahui bagaimana proses
deduktif. tindak pidana tersebut, meliputi;
a. Kapan dilakukan
II. PEMBAHASAN b. Dimana dilakukan
c. Dengan apa dilakukan
A. Fungsi Ilmu Kedokteran d. Bagaimana cara dilakukan
Forensik dalam Mengungkap e. Apa akibatnya
Kasus Pembunuhan 3. Membantu penegakan hukum
mengetahui identitas korban
Ilmu forensik adalah ilmu yang 4. Membantu penegakan hukum
digunakan untuk keperluan hukum mengetahui identitas pelaku.
dengan memberikan bukti ilmiah
yang dapat digunakan dalam Berdasarkan hasil wawancara
pengadilan dalam memecahkan suatu dengan dokter Jims Ferdinan
kejahatan.3Forensik merupakan Possible selaku ahli forensik di
bidang ilmu pengetahuan yang Rumah Sakit Umum Ryacudu
digunakan untuk membantu proses Kotabumi, mengatakan bahwa fungsi
penegakan keadilan melalui proses dari ilmu kedokteran forensik ialah
penerapan ilmu atau sains. Forensik berdasarkan Pasal 133 KUHAP
adalah bidang ilmu pengetahuan bahwa “Dalam hal penyidik untuk
yang digunakan untuk membantu kepentingan peradilan menangani
proses penegakan keadilan melalui seorang korban baik luka,
proses penerapan ilmu sains. Pada keracunan ataupun mati yang
prinspnya, Ilmu Kedokteran Forensik diduga karena peristiwa yang
dapat dikelompokkan kedalam ilmu- merupakan tindak pidana, ia
ilmu forensik; seperti misalnya Ilmu berwenang mengajukan permintaan
Kimia Forensik, Ilmu Fisika keterangan ahli kedokteran
kehakiman atau dokter ahli
3
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2016 lainnya”.Ilmu kedokteran forensik
/09/pengertian-ilmu-forensik-dang- merupakan cabang ilmu kedokteran
ruang.html?m=1(Diakses Pada Tanggal 15 yang berperan dalam penegakan
Januari 2018)
keadilan, terkadang seorang dokter berwajib untuk memproses atau
akan dimintai keterangannya sebagai tidaknya menurut hokum. Dalam
saksi ahli. Jadi tugas dari ilmu hal ini dokter akan membuat
kedokteran forensik adalah visum et repertum sebelum
membantu proses peradilan menjadi mayat dikuburkan.
saksi ahli, untuk memberikan b. Pemeriksaan terhadap korban
keterangan dari apa yang kita yang luka oleh ahli forensik
(dokter) lakukan, pemeriksaan pada dimaksud untuk mengetahui:
barang bukti berdasarkan 1. Ada atau tidaknya
kewenangan dari penyidik. Jadi penganiayaan
didalam kita (dokter) memberikan 2. Menentukan ada atau
bantuannya harus disesuaikan tidaknya kejahatan atau
berdasarkan kebutuhan penyidik dan pelanggaran kesusilaan
disesuaikan berdasarkan kasus yang 3. Untuk mengetahui umur
sedang ditangani. 4 seseorang
4. Untuk menentukan kepastian
Ketentuan perundang-undangan seorang bayi yang meninggal
yang ada kaitannya dengan dalam kandungan seorang
kewajiban dokter didalam ilmu
ibu.
kedokteran forensik antara lain
dalam KUHAP disebutkan dalam Menurut Syahrial, jadi fungsi utama
Pasal 120, 133, 179, 180.5 Dokter forensik dalam mengungkap suatu
ahli forensik dapat memberikan kasus sangatlah dibutuhkan karena
bantuannya dalam hubungannya didalam mengungkap kasus
dengan proses peradilan dalam hal: pengakuan dari pada tersangka
sangat dibutuhkan keterangan ahli
a. Pemeriksaan ditempat kejadian sehingga pihak kepolisian
perkara, ini biasanya dimintakan mengambil kesaksian dari ahli
oleh pihak yang berkewajiban forensik, alat bantu lie detector,
dalam hal dijumpai seseorang video untuk perekaman saat
yang dalam hal keadaan pemeriksaan, dan ahli psikologi, dari
meninggal dunia. Pemeriksaan keterangan inilah saksi petunjuk
oleh ahli forensik ini akan sangat saksi ahli bisa mendapatakan hasil. 6
penting dalam hal menentukan
jenis kematian dan sekaligus Ilmu forensik digunakan pada saat
untuk mengetahui sebab-sebab proses penyidikan setelah dilakukan
dari kematian tersebut, sangat penyelidikan oleh kepolisian terlebih
berguna bagi pihak yang dahulu untuk mencari kebenaran atas
adanya suatu peristiwa pidana.
4
Wawancara dengan Jims Ferdinan Possible,
Dokter Rumah Sakit Umum Ryacudu
Penyelidikan adalah serangkaian
Kotabumi, Pada Tanggal 21 Desember 2017.
5
I Ketut Murtika, 1992, “Djoko Prakoso 6
Wawancara Dengan Syahrial, Kasat
Dasar-Dasar Ilmu Kedokteran Kehakiman”, Reskrim Polres Lampung Utara, Pada
Rineka Cipta, Jakarta, Hal. 109 Tanggal 15 Oktober 2017
tindakan penyelidik untuk mencari Marjuli yaitu pada saat pagi hari
dan menemukan suatu peristiwa disawah. Pada saat suami korban
yang diduga sebagai tindak pidana (Sutopo) hendak pergi kesawah
guna menentukan dapat atau untuk mengantarkan makanan untuk
tidaknya dilakukan penyidikan ibu mertua dan istrinya,
menurut cara yang diatur dalam ditemukannya ibu dan anak tewas
KUHAP. 7 mengenaskan ibu mertua (Supriyani)
mengalami luka bacok dilengan
Setelah dilakukannya penyelidikan tangan kanan dan kiri, pergelangan
dan dikatakan dapat dilakukan kaki kanan dan kiri, kepala, jari
penyidikan, maka penyidik telunjuk, dan telapak tangan kiri.
kepolisian memulai proses Sedangkan anaknya (Sumarijah) istri
penyidikan. Proses penyidikan dari Sutopo pada tubuh korban
dilakukan oleh penyidik, ditemukan luka bacok dikepala,
sebagaimana diatur dalam Pasal 6 kening, pelipis kiri, pergelangan
KUHAP, yaitu : tangan kiri dan kanan, serta luka
1. Penyidik adalah lecet diperut. Melihat hal itu ia
a. Pejabat Polisi Negara langsung melapor ke Polres
Republik Indonesia Lampung Utara, setelah penyelidik
b. Pejabat Pegawai Negeri Sipil datang dan menyatakan benar telah
tertentu yang diberi terjadi peristiwa pidana kemudian
wewenang khusus oleh dilakukan penyidikan. Setelah
undang-undang memeriksa saksi-saksi kemudian
2. Syarat kepangkatan pejabat penyidik menggelar olah TKP, saat
sebagaimana diatur dalam ayat 1 melakukan olah TKP penyidik
Kn diatur lebih lanjut dalam menemukan sidik jari tersangka pada
peraturan pemerintah. sebilah golok yang masih
berlumuran darah di lokasi
Pada proses penyidikan akan penemuan mayat.Kemudian golok
dilakukan melalui beberapa proses yang masih berlumuran darah
salah satunya yaitu dengan tersebut diperiksa oleh ahli forensik.
dilakukannya otopsi atau visum pada
korban. Fungsi dari ilmu kedokeran Saat pemeriksaan saksi-saksi
forensik dalam proses penyidikan penyidik mencurigai Marjuli selaku
pada perkara tindak pidana tersangka, karena dari keterangan
pembunuhan dilihat pada contoh istrinya Marjuli tidak ada dirumah
kasus dengan Nomor : sedangkan keterangan dari Marjuli
LP/47/B/III/2017/POLRES LU/SPK dia sedang ada dirumah, dan
POLSEK KTBU atas nama Marjuli. penyidik lebih meyakinkan lagi
Pembunuhan yang dilakukan oleh bahwa Marjuli adalah tersangkanya
karena ditemukannya Golok yang
7
Pasal 1 Ayat 4 Kitab Undang Undang ada diTKP dari keterangan saksi
Hukum Acara Pidana
bahwa golok tersebut dalah milik Menurut Idries dan Tjiptomartono
Marjuli yang biasa digunakannya bahwa bantuan ilmu kedokteran
untuk pergi kesawah, dan terdapat kehakiman/forensik dalam
sidik jari Marjuli digolok tersebut. penyidikan perkara pidana yang
Kemudian menurut H. Syahrial menyangkut tubuh, kesehatan, dan
selaku penyidik Polres Lampung nyawa manusia diberikan menurut
Utara melakukan pemeriksaan pada tahapan-tahapan sebagai berikut:10
Marjuli dengan mendatangkan ahli
psikologi forensik, lie detector dan a. Pada pemeriksaan ditempat
alat perekam yang bisa mengatur kejadian perkara (TKP)
b. Pada pemeriksaan korban, baik
mimik wajah seseorang dari hasil
pemeriksaan terhadap korban
pemeriksaan tersebut didapatkan
yang telah menjadi mayat
93% tersangka mengatakan
maupun pada kejahatan seksual,
kebohongan dalam bersaksi atau
memberikan keterangan, kemudian dan penganiayaan.
pihak kepolisian dan jaksa c. Pada saat dilakukannya
mendapati kata sepakat bahwa rekonstruksi suatu kejahatan dan
perkara ini menjadi P21 sehingga interogasi kepada tersangka atau
terdakwa.
sekarang dalam proses persidangan
dipengadilan. 8Menurut dokter Jims Idries dan Tjiptomartono
selaku dokter yang memeriksa mengatakan bantuan ilmu
korban dengan dilakukannya otopsi kedokteran forensik dalam
internal dan eksternal, menyatakan penyidikan perkara pidana yang
pada tubuh korban benar mengalami menyangkut tubuh, kesehatan, dan
kekerasan dan terdapat luka yang nyawa manusia diberikan menurut
berasal dari alat bukti golok yang tahapan-tahapan sebagai berikut:11
ditemukan di TKP tersebut.9
1. Pada pemeriksaan ditempat
Otopsi merupakan pemeriksaan kejadian perkara (TKP)
mayat guna menentukan penyebab 2. Pada pemeriksaan korban, baik
kematian, efek atau indikasi pemeriksaan terhadap korban
penyakit, atau untuk yang telah menjadi mayat
mengidentifikasi orang mati.Patolog maupun pada kejahatan seksual,
forensik melakukan otopsi dengan dan penganiayaan.
bantuan teknis otopsi dan fotografer 3. Pada saat dilakukannya
otopsi. rekonstruksi suatu kejahatan dan
interogasi kepada tersangka atau
terdakwa.
8
Wawancara Dengan Syahrial, Kasat
10
Reskrim Polres Lampung Utara, Pada Firganefi Dan Ahmad Irzal Fardiansyah,
Tanggal 15 Oktober 2017 Op. Cit. Hlm. 50
9 11
Wawancara dengan Jims Ferdinan Possible, Firganefi Dan Ahmad Irzal Fardiansyah,
Dokter Rumah Sakit Umum Ryacudu “Hukum Dan Kriminalistik”, Op. Cit. Hlm.
Kotabumi, Pada Tanggal 21 Desember 2017. 50
Berdasarkan uraian diatas maka ilmu Menurut Heri Sumarji selaku
bantu kedokteran forensik sangat Direktur Reserse Kriminal Umum Di
berfungsi membantu penyidik Polda Lampung, bahwa ilmu
kepolisian untuk mengungkap dan kedokteran forensik sangat
menemukan sebab-sebab kematian diperlukan karena ilmu ini dapat
suatu kasus tindak pidana memberikan kesaksian secara ilmiah
pembunuhan yang terjadi tersebut suatu kasus yang sedang ditangani
hal itu dikarenakan ilmu kedokteran oleh penyidik keperadilan untuk
forensik/kehakiman adalah hal yang dijadikan alat bukti yang sah dan
penting untuk membantu membuat meyakinkan hakim dalam
terang suatu peristiwa pidana yang menetapkan keputusannya.
terjadi. Selanjutnya akan diuraikan Kegunaan dari ilmu forensik
dari pendapat responden untuk diantaranya membntu menentukan
mengetahui agar fungsi ilmu apakah suatu peristiwa merupakan
kedokteran forensik dapat terlihat tindak pidana atau bukan, selain itu
untuk membantu proses penyidikan membantu mengungkap proses
tindak pidana pembunuhan. tindak pidana, dan membantu
mengungkap identitas pelaku dan
Berdasarkan hasil wawancara
korban.13
dengan Hi.Syahrial, selaku Kepala
Unit Reserse Kriminal di Polres Menurut Jims Ferdinan Possible
Lampung Utara, mengatakan bahwa selaku Dokter Forensik di Rumah
jadi dokter beserta ilmunya yaitu Sakit Umum Ryacudu Kotabumi,
ilmu kedokteran forensik ini dalam mengatakan bahwa keberadaan ilmu
mengungkap suatu kasus tindak kedokteran forensik khususnya di
pidana khusunya pembunuhan Kotabumi sangat membantu didalam
sangatlah dibutuhkan tidak hanya proses peradilan penanganan kasus
dengan hasil visum korban yang tindak pidana pembunuhan,
dapat dijadikan alat bukti ilmiah penganiayaan, dll. Karena, dalam
tetapi. dengan menggunakan alat keilmuan kedokteran forensik itu
bantu forensik seperti alat deteksi seorang dokter ahli dapat
kebohongan(lie detector), video menjelaskan atau memberikan
untuk perekaman saat pemeriksaan petunjuk berdasarkan data yang kita
pada saat interogasi tersangka, dan temukan atau peroleh dalam bentuk
ahli psikologi, dengan bantuan Visum et Repertum sehingga bisa
tersebut penyidik mendapatkan hasil dijadikan alat bukti ilmiah oleh
yang cukup untuk membuktikan pihak kepolisian untuk membuat titik
bahwa Marjuli adalah tersangka dari terang dalam menentukan kapan,
kasus pembunuhan di Kotabumi. 12

12 13
Wawancara Dengan Syahrial, Kasat Wawancara Dengan Heri Sumarji,
Reskrim Polres Lampung Utara, Pada Direktur Kriminal Umum Polda Lampung,
Tanggal 15 Oktober 2017 Pada Tanggal 7 Desember 2017
dengan alat apa, jamberapa matinya disebutkan dalam Pasal 184
korban didalam peradilan.14 KUHAP. 15

Menurut Erna Dewi selaku Dosen Menurut penulis yang diuraikan oleh
Fakultas Hukum Universitas para responden mengenai fungsi
Lampung mengatakan bahwa fungsi ilmu kedokteran forensik bagi
dari ilmu kedokteran forensik adalah penyidikan merupakan hal penting
ilmu bantu dalam hal pembuktian yang harus dipahami oleh setiap
dalam kriminalistik, dan mencari penyidik dalam melakukan
sebab-sebab kematian seseorang indentifikasi dan interogasi pada
apakah karena racun, atau terkena tersangka dan menentukan sebab-
benda tumpul atau tajam. Dan sebab kematian korban dengan
didalam peradilan forensik juga menggunakan ilmu forensik, peran
sangat dibutuhkan, dan yang wajib dari ilmu forensik akan terlihat jika
meminta adalah penyidik kepolisian, seseorang penyidik benar-benar
berdasarkan undang-undang yang memahami arti penting dari ilmu
telah ditetapkan bahwa penyidik kedokteran forensik bagi penyidikan
wajib memintakan keterangan ahli tindak pidana khusunya tindak
apabila terjadi tindak pidana pidana pembunuhan.
terhadap tubuh, nyawa dan
kesehatan manusia, untuk B. Faktor-Faktor Penghambat
pembuktian, alat bukti dan dari Fungsi Ilmu Kedokteran
keterangan saksi untuk menambah Forensik dalam Mengungkap
keyakinan hakim didalam proses Kasus Pembunuhan
persidangan sebagai alat bukti
keterangan ahli sebagaimana diatur Dalam melakukan penyidikan
dalam Pasal 184 KUHAP. Science perkara tindak pidana pembunuhan
investigation dilakukan dalam proses dengan bantuan ilmu kedokteran
penyidikan untuk membantu forensik terkadang penyidik
penyidik dalam mengungkap suatu mengalami hambatan dalam
tindak pidana. Science investigation melaksanakannya. Menurut Soerjono
dilakukan oleh seorang ahli atau Soekanto ada beberapa faktor
seorang yang memiliki pengetahuan penghambat dalam penegakan
atau ilmu pengetahuan khusus, hukum di Indonesia, yaitu :16
dimana nantinya dalam proses 1. Faktor perundang-undangan
persidangan akan menjadi suatu yaitu beberapa asas dalam
keterangan ahli seperti yang undang-undang yang agar

15
Wawancara dengan Erna Dewi, Dosen
Fakultas Hukum Universitas Lampung, Pada
14 Tanggal 15 Januari 2018.
Wawancara dengan Jims Ferdinan
Possible, Dokter Rumah Sakit Umum 16
Soerjono Soekanto, “Faktor-Faktor Yang
Ryacudu Kotabumi, Pada Tanggal 21 Mempengaruhi Penegakan Hukum”, Raja
Desember 2017. Grafindo Persada, Jakarta, 2007, Hal. 05
tujuannya mempunyai dampak forensik tersebut bagi penyidikan
positif. untuk membuat terang suatu
2. Faktor penegak hukum yaitu perkara.17
pihak-pihak yang membentuk
maupun yang menerapkan Menurut Heri penyidik yang sedang
hukum. melakukan proses pengolahan pada
3. Faktor sarana dan fasilitas yang tempat kejadian terkadang dalam
mendukung penegakan hukum mencari bukti-bukti yang terdapat
4. Faktor masyarakat yaitu faktor pada tempat kejadian perkara bisa
lingkungan yang mana hukum itu saja kurang teliti, mengabaikan
diterapkan. ataupun menghiraukan sesuatu
5. Faktor kebudayaan yaitu sebagai tanda-tanda, hal demikian dapat
hasil karya cipta rasa didasarkan terjadi karena disebabkan
ada karsa manusia didalam kekurangtahuan ataupun kurang
hidup. pengalaman serta kurangnya
pendidikan yang didapat penyidik
Faktor-faktor diatas dapat dijadikan sehingga pada akhirnya akan
acuan untuk melihat faktor menyulitkan penyidik sendiri dalam
penghambat bagi penyidik dalam mengungkap suatu tindak pidana,
melakukan proses penyidikan pada padahal walaupun pengolahan
perkara tindak pidana pembunuhan tempat kejadian perkara dapat
dengan menggunakan ilmu bantu diulang kembali apabila diperlukan
kedokteran forensik. Didalam namun sebenarnya untuk dapat
praktiknya, faktor-faktor yang menentukan dan mencari bukti hanya
menjadi penghambat bagi penyidik bisa sekali saja sebab dalam
dalam melakukan proses penyidikan penanganan yang pertamalah benda-
perkara tindak pidana pembunuhan benda ataupun bukti-bukti lain masih
yaitu : tetap dalam keadaan asli belum
tercampur dengan yang lain.
1. Faktor Penegak Hukum
Menurut Syahrial didalam Undang- 2. Faktor Sarana atau Fasiltias
undang sudah dijelaskan tentang Menurut Syahrial mengatakan secara
fungsi dari ilmu kedokteran forensik perlahan dan pasti Polri sudah
tetapi bagaimana dengan sumber melakukan peningkatan sarana dan
daya manusianya yang menyebabkan prasarana baik dalam identifikasi,
keterbatasan dari sifat manusia itu namun yang saat ini menjadi kendala
sendiri yang dapat membuat adalah minimnya alat bantulie
kesalahan terutama penegak hukum detector dikarenakan harga yang
khususnya pihak kepolisian apakah mahal jadi hanya ada di bareskrim
mengetahuinya atau tidak bahwa
sangat pentingnya dokter dengan 17
Wawancara Dengan Heri Sumarji,
pengetahuan ilmu kedokteran Direktur Criminal Umum Polda Lampung,
Pada Tanggal 7 Desember 2017
saja. Lie detector sangat membantu adalah faktor sarana dan fasilitas,
dalam proses penyidikan. 18 baik pihak kepolisian maupun dari
pihak rumah sakit.Otopsi sangat
Menurut Jims Ferdinan Possible menentukan dan berpengaruh bagi
mengatakan secara umum bisa peradilan serta membawa
dikatakan tidak ada, tapi secara konsekuensi bagi terdakwa dan
khusus ada hambatan yang memang membawa keadilan bagi korban.
mungkin pada kasus-kasus yang
cukup rumit ini hambatan yang saya III. PENUTUP
lihat ini berhubungan dengan tata
cara yang belum dipahami dari A. Simpulan
berbagai pihak kemudian dari
fasilitasnya karena tidak semua alat Berdasarkan dari hasil penelitian dan
yang dipakai tidak bisa digunakan pembahasan yang telah diuraikan
untuk semua kasus, ada kasus-kasus maka penulis dapat menarik
tertentu yang membutuhkan alat-alat kesimpulan:
yg lebih spesifik. Tapi semaksimal 1. Bahwa fungsi utama dari ilmu
mungkin kami dari pihak Rumah kedokteran forensik dalam
Sakit Umum Ryacudu mengungkap kasus pembunuhan
mengupayakan dengan alat apa yg yaitu membantu aparat penegak
kami miliki untuk mengungkap hukum khusunya mencari sebab-
setiap kasusnya dan dalam hambatan sebab kematian seseorang karena
kekurangan faslitas itu kita suatu kasus yang sulit untuk
mengupayakan untuk berkoordinasi mencari alat bukti atau
dengan bagian atau departemen pembuktian terhadap kasus
lainnya agar dapat meminjamkan pembunuhan sangatlah perlu
alat bahan habis pakai bahkan kita ilmu kedokteran forensik berupa
berkolaborasi dengan ahli forensik visum et repertum yang dimintai
dari tempat lain. Untuk meminjam oleh penyidik kepolisian sesuai
beberapa alat untuk kita pakai.19 dengan pasal 133 kuhap dan
untuk dijadikan sebagai alat bukti
Dari hasil wawancara dengan para yang sah untuk mengungkap dan
responden yang paling menonjol dari mencari kebenaran yang materiil
faktor pengahambat fungsi ilmu suatu tindak pidana yang terjadi
kedokteran forensik dalam dimulai dari tingkat penyidikan
mengungkap kasus pembunuhan sampai pada tahappengadilan
terhadap kasus yang
18
Wawancara Dengan Syahrial, Kepala berhubungan dengan tubuh dan
Satuan Reserse Criminal Umum Polres
nyawa manusia sehingga
Lampung Utara, Pada Tanggal 15 Oktober
2017 membuat terang dan keadilan
19
Wawancara dengan Jims Ferdinan tidak hanya untuk korban tetapi
Possible, Dokter Rumah Sakit Umum
Ryacudu Kotabumi, Pada Tanggal 21 juga tersangka dan juga
Desember 2017.
masyarakat pada suatu tindak cara yang belum dipahami
pidana. dari berbagai pihak kemudian
2. Faktor penghambat fungsi ilmu dari fasilitasnya karena tidak
kedokteran forensik dalam semua alat yang dipakai tidak
mengungkap kasus pembunuhan bisa digunakan untuk semua
adalah: kasus, ada kasus-kasus
a. Faktor Penegak Hukum tertentu yang membutuhkan
Di dalam Undang-undang alat-alat yg lebih spesifik.
sudah dijelaskan tentang Tapi semaksimal mungkin
fungsi dari ilmu kedokteran kami dari pihak Rumah Sakit
forensik tetapi bagaimana Umum Ryacudu
dengan sumber daya mengupayakan dengan alat
manusianya yang apa yg kami miliki untuk
menyebabkan keterbatasan mengungkap setiap kasusnya
dari sifat manusia itu sendiri dan dalam hambatan
yang dapat membuat kekurangan faslitas itu kami
kesalahan terutama penegak mengupayakan untuk
hukum khususnya pihak berkoordinasi dengan bagian
kepolisian apakah atau departemen lainnya agar
mengetahuinya atau tidak dapat meminjamkan alat
bahwa sangat pentingnya bahan habis pakai bahkan
dokter dengan pengetahuan kami berkolaborasi dengan
ilmu kedokteran forensik ahli forensik dari tempat lain
tersebut bagi penyidikan untuk meminjam beberapa
untuk membuat terang suatu alat untuk kita pakai.
perkara.
b. Faktor Sarana dan Fasilitas Dari hasil wawancara dengan
Yang menjadi kendala adalah para responden yang paling
minimnya alat bantulie menonjol dari faktor
detector dikarenakan harga pengahambat fungsi ilmu
yang mahal jadi hanya ada di kedokteran forensik dalam
bareskrim saja. Lie detector mengungkap kasus
sangat membantu dalam pembunuhan adalah faktor
proses penyidikan. sarana dan fasilitas, baik
pihak kepolisian maupun dari
Secara umum bisa dikatakan pihak rumah sakit.Otopsi
tidak ada, tapi secara khusus sangat menentukan dan
ada hambatan yang memang berpengaruh bagi peradilan
mungkin pada kasus-kasus serta membawa konsekuensi
yang cukup rumit ini bagi terdakwa dan membawa
hambatan yang saya lihat ini keadilan bagi korban.
berhubungan dengan tata
B. Saran Soerjono Soekanto, 2007, “Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi
Adapun saran-saran dalam penelitan Penegakan Hukum”, Jakarta,
ini adalah sebagai berikut: Raja Grafindo Persada.
1. Diharapkan pihak kepolisian baik
Polres Lampung Utara dan Polda http://seputarpengertian.blogspot.co.i
Lampung saling berkolaborasi d/2016/09/pengertian-ilmu-
forensik-dang-ruang.html?m=1
sebagai penyidik untuk lebih (Diakses Pada Tanggal 15
memahami dan menambah Januari 2018)
pengetahuan tentang ilmu https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pemb
kedokteran forensik agar dapat unuhan (Diakses Pada Tanggal
mempermudah suatu proses 25 Maret 2018)
penyidikan
2. Menjalin hubungan yang baik Wawancara dengan Jims Ferdinan
Possible, Dokter Rumah Sakit
antara pihak kepolisian dengan
Umum Ryacudu Kotabumi, (Pada
masyarakat dengan cara Tanggal 21 Desember 2017).
memberikan pengetahuan tentang
pentingnya tempat kejadian Wawancara Dengan Syahrial, Kasat
perkara agar masyarakat Reskrim Polres Lampung Utara,
memahami pentinganya tempat (Pada Tanggal 15 Oktober 2017).
Wawancara dengan Erna Dewi,
kejadian perkara bagi penyidik
Dosen Fakultas Hukum Universitas
dalam proses penyidikan. Lampung, (Pada Tanggal 15 Januari
3. Sarana dan prasarana yang sudah 2018).
ada pada setiap Polda dan Rumah Wawancara Dengan Heri Sumarji,
Sakit masih sangat minim, Direktur Kriminal Umum Polda
kedepannya berharap seluruh Lampung, (Pada Tanggal 7
Polda dan Rumah sakit di seluruh Desember 2017).
Indonesia khususnya di Bandar
Pasal 1 Ayat 4 Kitab Undang
Lampung bisa terealisasikan agar Undang Hukum Acara Pidana
memudahkan penyidik dalam
proses penyidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Firganefi dan Ahmad


IrzalFardiansyah, 2014, “Hukum
DanKriminalistik”, Bandar
Lampung: Justice Publisher.

I Ketut Murtika, 1992, “Djoko


Prakoso Dasar-Dasar Ilmu
Kedokteran Kehakiman”,
Jakarta, Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai