Anda di halaman 1dari 5

PRE PROPOSAL

ANALISIS KEGUNAAN ILMU FORENSIK SEBAGAI SUATU KEILMUAN PENTING DALAM


PENGUNGKAPAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN

NAMA : MUH ASYRAL AZHARI M

NIM : H1A120175

KELAS :D

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS HALUOLEO

A. Latar Belakang

Ilmu kedokteran forensik adalah salah satu cabang spesialistik ilmu kedokteran
yang memanfaatkan ilmu kedokteran untuk membantu penegakan hukum dan
pemecahan masalah-masalah di bidang hukum. Kedokteran forensik dalam praktik di
Amerika Serikat dan negara-negara berbahasa Inggris lainnya agak berbeda dengan
praktik di negara-negara Eropa lainnya. Di Amerika Serikat dan negara-negara “Anglo-
Saxon”, kedokteran forensik lebih dititikberatkan kepada praktik patologi forensik yang
menjadi bagian penting dari sistem coroner dan medical examiner, sedangkan di
negara-negara Eropa lain berkembang lebih luas. Ruang lingkup ilmu kedokteran
forensik berkembang dari waktu ke waktu. Dari semula hanya pada kematian korban
kejahatan, kematian tak diharapkan dan tak diduga, mayat tak dikenal, hingga para
korban kejahatan yang masih hidup, atau bahkan kerangka, jaringan dan bahan
biologis yang diduga berasal dari manusia. Jenis perkaranya pun meluas dari
pembunuhan, penganiayaan, kejahatan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, child
abuse and neglect, perselisihan pada perceraian, fraud dan abuse pada perasuransian,
hingga ke pelanggaran hak asasi manusia

Forensik (berasal dari bahasa Latin forensis yang berarti "dari luar", dan serumpun
dengan kata forum yang berarti "tempat umum") adalah bidang ilmu pengetahuan yang
digunakan untuk membantu proses penegakan keadilan melalui proses penerapan ilmu
atau sains. Dalam kelompok ilmu-ilmu forensik ini dikenal antara lain ilmu fisika
forensik, ilmu kimia forensik, ilmu psikologi forensik, ilmu kedokteran forensik, ilmu
toksikologi forensik, ilmu psikiatri forensik, komputer forensik, dan sebagainya. Tahap-
tahap forensik diantaranya ialah sebagai berikut :

a) Pengumpulan (Acquisition)
b) Pemeliharaan (Preservation)
c) Analisa (Analysis)
d) Presentasi (Presentation

Ilmu forensik adalah ilmu yang digunakan untuk keperluan hukum dengan
memberikan bukti ilmiah yang dapat digunakan dalam pengadilan dalam memecahkan
kejahatan. Informasi penting yang diberikan oleh ilmu forensik membantu system
keadilan berjalan. Forensik (forensic) adalah merupakan bidang ilmu pengetahuan yang
digunakan untuk membantu proses penegakan keadilan melalui proses penerapan ilmu
atau sains.Dalam kelompok ilmu-ilmu forensik ini dikenal antara lain ilmu fisika forensik,
ilmu kimia forensik, ilmu psikologi forensik, ilmu kedokteran forensik, ilmu toksikologi
forensik, ilmu psikiatri forensik, komputer forensik, dan sebagainya. Secara Umum Ilmu
Forensik adalah ilmu untuk melakukan pemeriksaan dan pengumpulan bukti-bukti fisik
yang ditemukan di tempat kejadian perkara dan kemudian dihadirkan di dalam sidang
pengadilan. Atau juga dapat diartikan sebagai aplikasi atau pemanfaatan ilmu
pengetahuan tertentu untuk kepentingan penegakan hukum dan peradilan

Forensik biasanya digunakan untuk membantu penyidikan dalam suatu kasus


kejahatan. Hasil dari analisa forensik tersebut nantinya akan digunakan untuk
membantu penyajian data atau bukti dalam pemeriksaan di pengadilan. Sedangkan Ahli
Forensik merupakan seseorang yang memiliki keahlian pada bidang forensik dimana
ahli tersebut apabila ketika terjadi masalah hukum dipengadilan dapat membantu
menyelesaikan sengketa hukum yang ada melalui pengetahuan dan keahlian yang
dimiliki.

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, permasalahan


hukum yang terjadi juga semakin tinggi. Hal tersebut menyebabkan pola pikir atau
tingkah laku masyarakat menjadi semakin kompleks dan semakin menyimpang dari
norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat. Tingkah laku tersebut yang memicu
terjadinya kejahatan, dari sudut pandang sosiologis kejahatan merupakan perbuatan
atau tingkah laku yang selain merugikan penderita juga merugikan masyarakat yaitu
berupa hilangnya keseimbangan, ketentraman, dan ketertiban.

Di Indonesia tindak kejahatan semakin sering terjadi, baik kejahatan konvensional


maupun kejahatan digital (Cybercrime). Kejahatan konvesional berupa pembunuhan,
pencurian, penganiayaan, dan perampokan, sedangkan cybercrime berupa carding,
phising, pemalsuan data, penyebaran berita bohong (Hoax).

Setiap tindak pidana yang terjadi akan dilakukan pemeriksaan untuk mencari
kebenaran materiil dan kebenaran selengkap-lengkapnya. Dalam hal ini, penegak
hukum bertugas untuk mencari bukti-bukti yang sah untuk mengungkap sebuah tindak
pidana. Tahapan proses pemeriksaan tindak pidana yaitu penyidikan, penuntutan, dan
persidangan. Tahapan yang penting dalam pengungkapan suatu tindak pidana yaitu
pembuktian, karena proses tersebut akan menentukan seseorang bersalah atau
bebas.Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 Pasal 6 ayat (2) berbunyi
"Tiada seorang juapun dapat dijatuhi pidana, kecuali apabila Pengadilan karena alat
pembuktian yang sah menurut Undang-undang, mendapat keyakinan, bahwa
seseorang yang dianggap dapat bertanggung-jawab, telah bersalah atas perbuatan
yang dituduhkan atas dirinya".

Dalam pasal 183 KUHAP yang menyatakan bahwa hakim tidak boleh menjatuhkan
pidana kepada seseorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangya dua alat bukti
yang sah ia mendapatkan keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi
dan terdakwalah yang bersalah melakukannya. Berdasarkan pasal 184 KUHAP ada 5
alat bukti yang sah di mata hukum yaitu, keterangan saksi, keterangan ahli, surat,
petunjuk, dan keterangan terdakwa.Proses pemeriksaan dalam mengungkap suatu
tindak kejahatan membutuhkan pendekatan ilmiah. Adanya pendekatan ilmiah,
penegak hukum tidak hanya bergantung pada keterangan saksi hidup atau tersangka
dalam penyelidikan suatu tindak pidana. Salah satu contoh pendekatan ilmiah yaitu ilmu
forensik. Ketika mendengar istilah forensik, yang terpikirkan pertama kali yaitu tentang
bedah mayat, autopsi, kematian, dll. Hal tersebut termasuk salah satu cabang ilmu
forensik yaitu ilmu kedokteran forensik.
Selain itu, ilmu forensik terdiri dari ilmu biologi forensik, kimia forensik, fisika
forensik, entomologi forensik, balistik, metalurgi forensik, toksikologi forensik,
kriminalistik, odontologi forensik, antropologi forensik, psikiatri forensik, psikologi
forensik, patofisologi forensik, dan digital forensik. Secara umum ilmu forensik
merupakan ilmu untuk melakukan pemeriksaan dan pengumpulan bukti-bukti fisik yang
ditemukan di tempat kejadian perkara dan kemudian dihadirkan di dalam sidang
pengadilan.

Peran ahli forensik dalam proses peradilan yaitu pemeriksaan di tempat kejadian
perkara. Hal tersebut biasanya terjadi pada kasus besar. Seorang ahli forensik hanya
datang ke tempat kejadian perkara atas permintaan pihak yang berwajib. Misalnya
terdapat kasus pesawat jatuh, dimana tidak ada korban selamat. Sebagian besar tubuh
dari korban pesawat jatuh hancur, sehingga perlu dilakukan identifikasi korban.

Disinilah ahli forensik bekerja. Pada proses identifikasi, ahli odontologi forensik
memeriksa gigi untuk identifikasi korban, ahli antropologi forensik mengidentifikasi
korban berdasarkan tulang yang ditemukan. Sedangkan pada kasus pembunuhan,
pemeriksaan oleh ahli forensik khususnya kedokteran forensik akan sangat penting
dalam hal menentukan jenis kematian dan untuk mengetahui sebab-sebab dari
kematiannya, waktu kematian, dimana hal tersebut sangat berguna bagi pihak yang
berwajib untuk menentukan tersangka dan menjatuhkan hukuman.

Selain bekerja di tempat kejadian perkara seorang ahli forensik juga bekerja di
laboratorium forensik. Di Indonesia laboratorium forensik hanya ada di lingkungan
polda, dan setiap polda yang ada tidak semuanya memiliki laboratorium forensik.
Laboratorium forensik merupakan tempat untuk menganalisis barang bukti. Misalnya
pada kasus penyalahgunaan narkoba, penentuan jenis narkoba dan positif tidaknya
seorang mengonsumsi narkoba bisa dilakukan di TKP atau di labfor. Pada kasus lain,
misalnya kasus pemerkosaan, kasus pembunuhan dengan senjata api, kasus uang
palsu, kasus kebakaran, kasus penganiayaan, kasus pembunuhan mennggunakan
racun, dll.
Menurut penjelasan diatas, ilmu forensik sangat membantu aparat penegak hukum
untuk mengungkapkan suatu tindak pidana yang terjadi mulai dari tingkat penyidikan
sampai pada tahap pengadilan terhadap kasus yang berhubungan dengan tubuh atau
jiwa manusia sehingga membuat terang suatu tindak pidana yang terjadi.

B. Rumusan Masalah

1) Menganalisa sejauh mana kegunaan Ilmu forensik dalam upaya


pengungkapan tindak pidana pembunuhan ?

2) Menganalisa dampak negatif atau kekurangan dari penggunaan metode


analisis forensik terhadap pengungkapan tindak pidana pembunuhan ?

Anda mungkin juga menyukai