Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS THERMAL DAN CAHAYA

SHADE AND FILTER ANALISIS DENGAN ECOTECT


MENUNJUKKAN INTENSITAS MATAHARI
YA N G J AT U H PA D A B A N G U N A N

tampak depan bangunan “breezework” SEMAKIN TERANG MAKA PAPARAN


YANG DIDAPAT SEMAKIN PANAS

SEMAKIN GELAP MAKA PAPARAN


YANG DIDAPAT SEMAKIN SEDIKIT

terbit TIMUR
PADA SISI TIMUR BANGUNAN AKAN
MENDAPATK AN PAPAR AN SINAR
MATAHARI DEGAN INTENSITAS TINGGI

ja
lu
BARAT
r
pe angin dari
arah barat
m
PADA SISI TIMUR BANGUNAN AKAN
ad
ARAH MATAHARI DAN ANGIN a
terbenam MENDAPATK AN PAPAR AN SINAR
m
YANG MASUK KE DALAM SITE
MATAHARI DEGAN INTENSITAS TINGGI

*VISUALISASI BERDASARKAN HASIL SURVEY PADA SITE

secondary skin (sun filter)


s e c o n d a r y s k i n t e r b u at
dari material kayu yang disusun
SISTEM YANG DIGUNAKAN s e c a r a a c a k a g a r m ata h a r i
yang masuk dapat merata kedalam
Shade and Filter pada bangunan stupa ruangan
menerapkan sistem sun filter dan sun shading

TUJUAN PENERAPAN SUN FILTER secondary skin (sun shader)

penggunaan sun filter pada bangunan agar s e c o n d a r y s k i n t e r b u at dari


bangunan dapat menghemat penggunaan lampu material berupa papan kayu yang disusun
z i g z a g a g a r m a t a h a r i
pada siang hari dapat tereduksi secara baik dan tepat

TUJUAN PENERAPAN SUN SHADING


shading devices (spsm horizontal)
penggunaan sun shading pada bangunan agar reflective glass shading device disini berupa dak beton yang
sebagian sisi bangunan dapat tereduksi dari di subtract sepanjang 60 cm dan diberi
cahaya matahari, mengingat site memiliki intensitas vegetasi agar rambatan panas matahari
mono coated glass tereduksi oleh dak dan juga vegetasinya,
cahaya matahari yang cukup panas (kaca tunggal dgn lapisan tipis – campuran oksida logam), selain itu vegetasi dan dak menambah
shg mampu memantulkan energi radiasi pada matahri estetika pada bangunan

Norma Yulita Sari FISIKA


Murwantoro Panghargiyo, ST., MT BANGUNAN 1/5
5180911379
Thermal insulation roof thermal InsulatIon
Insul asi termal adal ah str ategi pengendalian termal
menggunakan atap dak dengan
melalui pemakaian material yg mampu mereduksi perpindahan panas lapisan tambahan glass wool

ANALISIS THERMAL DAN CAHAYA


ANALISIS DENGAN ECOTECT glass wool
paparan matahari
s a n g at t i n g g i

menggunakan material insulasi


pada atap yaitu glass wool sebagai
pereduksi perpindahan panas dari
atap ke ruangan

paparan matahari
s a n g at t i n g g i

solar cell
problem
problem dari bangunan ini yaitu kondisi site yang panas sehingga
ata p a k a n t e r k e n a pa pa r a n m ata h a r i s a n g at t i n g g i

respon
atap akan menggunakan material yang dapat menangkal panas dari matahari

INSULATIVE WALL
karena pada bagian ini terkena paparan
matahari yang tinggi, maka pada bagian ini
dapat difungsikan untuk solar cell
s e c o n d a r y s k i n t e r b u at dari m at e r i a l sebagai penyerap energi matahari sebagai
berupa papan kayu yang disusun zigzag agar matahari cadangan energi listrik
dapat tereduksi secara baik dan tepat

material kayu dapat menginsulasi panas karena merupakan bahan yang


lantai teratas juga merupakan cafe yang pastinya membutuhkan energi listrik
k o n d u k t i v i ta s pa n a s d a n m e m i l i k i t r a n s m i ta n r e n d a h . tambahan mengingat banyaknya kapasitas pengunjung yang berada di cafe

Norma Yulita Sari FISIKA


Murwantoro Panghargiyo, ST., MT BANGUNAN 2/5
5180911379
coolIng effect
strategi pengendalian termal melalui efek pendinginan secara pasif
(tanpa bantuan alat)
tampak depan bangunan “breezework”

material kaca

ja
lu
r
angin dari

pe
arah barat

m
ad
am
coated glass yang dapat
mereduksi panas dan bising

*VISUALISASI BERDASARKAN HASIL SURVEY PADA SITE

karena angin sebagian besar juga berasal dari arah barat,


maka bukaan pada sisi barat bangunan menggunakan
kaca full agar penghawaan alami akan terus bergantian

passive cooling system

sun filter yang juga dapat


angin dari arah barat akan masuk secara berfungsi sebagai pemecah angin
leluasa kedalam bangunan karena kaca yang merupakan yang akan masuk kedalam
full window dengan material mono coated glass bangunan, angin yang masuk
akan mengenai sun filter
dan kemudian dibagi rata
menyeluruh ke ruangan

Norma Yulita Sari FISIKA


Murwantoro Panghargiyo, ST., MT BANGUNAN 3/5
5180911379
zone
Strategi pengendalian termal melalui pengaturan orientasi bangunan
dan alokasi zona bangunan yang dapat digunakan sbg buffer/penahan radiasi matahari
core zone
ANALISIS THERMAL DAN CAHAYA
ANALISIS DENGAN ECOTECT merupakan pengendalian termal dengan cara perencanaan
MENUNJUKKAN INTENSITAS MATAHARI peletakan core bangunan yang bertujuan untuk penahan radiasi
YA N G J AT U H PA D A B A N G U N A N
panas matahari
SEMAKIN TERANG MAKA PAPARAN
YANG DIDAPAT SEMAKIN PANAS

SEMAKIN GELAP MAKA PAPARAN


YANG DIDAPAT SEMAKIN SEDIKIT
pertimbangan peletakan core dalam bangunan

1. arah datang radiasi panas cahaya matahari


TIMUR 2. fungsi, pada core biasanya digunakan untuk ruang servis yang tidak
PADA SISI TIMUR BANGUNAN AKAN terlalu memerlukan kenyamanan termal
MENDAPATK AN PAPAR AN SINAR
MATAHARI DEGAN INTENSITAS TINGGI
ZONING
core diletakkan sedikit ke arah VERTIKAL & HORIZONTAL
tengah bangunan dikarenakan
agar pembagian gaya lateral TOILET CAFE
BARAT dapat merata.
TOILET REFLEXOLOGY
PADA SISI TIMUR BANGUNAN AKAN selain itu fungsi core juga
MENDAPATK AN PAPAR AN SINAR masih dapat mereduksi panas TOILET CO-WORKING SPACE

core
MATAHARI DEGAN INTENSITAS TINGGI karena ruang dibelakang core
merupakan ruang dengan TOILET R.MANAGER BANK LOBBY
SECURITY
fungsi penting seperti
coworking space TOILET PARKING AREA LOBBY
terbit SECURITY
orientasi bangunan
TOILET PARKING AREA DROP OFF

KETERANGAN:
merupakan pengendalian termal dengan cara perencanaan SEMI PUBLIK
peletakan bukaan cahaya yang bertujuan untuk penerimaan PUBLIK
radiasi panas matahari ke arah bangunan PRIVAT

SEMI PRIVAT
ja

setelah melakukan survey, arah angin bersamaan dengan


lu
r

arah jatuh matahari yaitu timur-barat. angin dari


pe

arah barat fungsi core juga sebagai pusat ruang utilitas yang
m
ad

maka material bangunan harus memiliki 2 fungsi yaitu sebagai tidak terlalu membutuhkan kenyamanan termal.
am

terbenam
penangkal panas dan menerima angin (penghawaan) yang baik. maka pada sisi barat core diberi bukaan agar udara
akan terpecah oleh core dan menuju ke seluruh
responnya yaitu diberikan sun filter dan sun shading pada bagian barat ruangan per lantai bangunan.
bangunan.
*VISUALISASI BERDASARKAN HASIL SURVEY PADA SITE

Norma Yulita Sari FISIKA


Murwantoro Panghargiyo, ST., MT BANGUNAN 4/5
5180911379
vegetasi sebagai pemecah arah angin

green angin dari


arah barat
strategi pengendalian termal menggunakan vegetasi
melalui desain landscape dan di dalam bangunan
landscape
vegetasi juga dapat diupayakan untuk
proses angin masuk kedalam bangunan
pohon palem sehingga perlu dioptimalkan dengan
pohon palem berfungsi sebagai dibentuknya landscape yang dapat
vegetasi peneduh pada site membagi rata angin agar masuk
kedalam bangunan secara menyeluruh

green wall

semak bulat
semak bulat berfungsi
sebagai vegetasi pengarah

berdasarkan ketentuan perda dikawasan bantul


rth sebesar 20 % maka dari itu, peletakan vegetasi
mengelilingi site atau diletakkan pada sisi barat site penerapan green wall terletak pada lantai 6
berdekatan dengan jalan raya janti. yang berfungsi sebagai cafe indoor dan outdoor.

green wall akan mereduksi panas yang ada pada lantai 6,


vegetasi dalam site juga berfungsi sebagai green wall akan dibuat setinggi 2 m demi kenyamanan
penyaring bising yang diakibatkan oleh view pengunjung mengingat cafe merupakan cafe outdoor
aktivitas lalu lintas dan indoor, sehingga view juga harus disuguhkan di lantai 6

Norma Yulita Sari FISIKA


Murwantoro Panghargiyo, ST., MT BANGUNAN 5/5
5180911379

Anda mungkin juga menyukai