Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas prinsip etik dalam asuhan keperawatan.
Akhir kata kami meminta semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penyusun
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Otonomi (Autonomi)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa
mampu memutuskan sesuatu dan orang lain harus menghargainya. Otonomi
merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri. Salah satu contoh yang tidak memperhatikan otonomi
adalah Memberitahukan klien bahwa keadaanya baik padahal terdapat
gangguan atau penyimpangan. Empat demensi utama dari autonomi yaitu
otonomi sebagai kebebasan untuk bertindak, sebagai pertimbangan yang
efektif, sebagai otentik, dan refleksi moral.
b. Beneficence (Berbuat Baik)
Prinsip ini menentut perawat untuk melakukan hal yan baik dengan
begitu dapat mencegah kesalahan atau kejahatan. Contoh perawat
menasehati klien tentang program latihan untuk memperbaiki kesehatan
secara umum, tetapi perawat menasehati untuk tidak dilakukan karena
alasan resiko serangan jantung.
c. Justice (Keadilan)
3
Nilai ini direfleksikan dalam praktek professional ketika perawat
bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan
keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
Contoh ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu ada klien baru masuk
serta ada juga klien rawat yang memerlukan bantuan perawat maka perawat
harus mempertimbangkan faktor-faktor dalam faktor tersebut kemudian
bertindak sesuai dengan asas keadilan.
4
f. Fidelity (Menepati janji)
Tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan
penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen
menepati janji dan menghargai komitmennya kepada orang lain.
g. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi
klien. Dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna
keperluan pengobatan dan peningkatan kesehatan klien. Diskusi tentang
klien diluar area pelayanan harus dihindari.
h. Fedelity
Merupakan prinsip moral yang menjelaskan kewajiban perawat
untuk tetap setia pada komitmennya, yaitu kewajiban mempertahankan
hubungan saling percaya antara perawat dan pasien. Kewajiban ini meliputi
menepati janji, menyimpan rahasia dan “caring “
Faktor sosial-politik
Faktor IPTEK
Faktor pekerjaan
5
Teori Etik digunakan dalam pembuatan keputusan bila terjadi konflik antara
prinsip dan aturan
- Teori Teleologi
Sering disebut the end justifies the means artinya makna dari suatu tindakan
ditentukan oleh hasil akhir yang terjadi.
- Rule Utilitarianisme
- Act Utilitarianisme
Rule Utilitarianisme berprinsip bahwa manfaat atau nilai dari suatu tindakan
bergantung pada sejauh mana tindakan tersebut memberikan kebaikan atau
kebahagiaan pada manusia
6
Contoh: bayi yang lahir cacat lebih baik diijinkan meninggal dari pada
nantinya dia jadi sengsara dan mjd beban masyarakat.
- Teori Deontologi(Formalisme)
Deontologi berasal dari bahasa Yunani, Deon “tugas”, berprinsip pada aksi
atau tindakan
Menurut Kant, benar atau salah bukan ditentukan oleh hasil akhir atau
konsekuensi dari suatu tindakan, melainkan oleh nilai moralnya
Seorang perawat yang yakin bahwa klien harus diberi tahu tentang yang
sebenarnya terjadi walaupun hal itu sangat menyakitkan
Kerangka Jameton :
1. Model I tdd 6 Tahab
Tahap 1, Identifikasi masalah
Tahap 2, perawat harus mengumpulkan data tambahan
7
Tahap 3, perawat harus mengidentifikasi semua pilihan atau alternatif
secara terbuka kepada pembuat keputusan
Tahap 4, perawat harus memikirkan masalah etis secara
berkesinambungan
Tahap 5, pembuat keputusan harus membuat keputusan
Tahap 6, melakukan tindakan dan mengkaji keputusan dan hasil
8
Tahap 9, tentukan tindakan dan laksanakan
Tahap 10, evaluasi hasil dari keputusan/ tindakan
- pertimbangan situasional
- pertimbangan organisasi
2. Identifikasi masalah
- pertimbangan etika
- refleksi keputusan
- refleksi tindakan
9
2.6 Langkah – Langkah Penyelesaian Dilema Etik
1. Pengkajian
Hal pertama yang perlu diketahui perawat “Siapa saja pihak yang terlibat
dan adakah saya terlibat langsung dalam dilema?”
2. Perencanaan
Perencanaan yang tepat dan berhasil, setiap orang yang terlibat dalam
pengambilan keputusan harus masuk dalam proses
opsi/pilihan
3. Implementasi
10
Peran perawat menjaga agar komunikasi tak memburuk
Perawat harus ingat “saya disini untuk melakukan yg terbaik bagi klien “
4. Evaluasi
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Pembelajaran tentang etika dan moral dalam dunia profesi terutama bidang
keperawatan harus diutamakan kepada mahasiswa sedini mungkin supaya nantinya
mereka bisa lebih memahami tentang etika keperawatan sehingga akan berbuat atau
bertindak sesuai kode etiknya (kode etik keperawatan).
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/289080236/MAKALAH-Dilema-Etik
https://gustinerz.com/8-prinsip-etika-dalam-keperawatan/
https://khairunnisa2109.wordpress.com/2015/10/21/kebingungan-seorang-asisten-
perawat-dilema-etik-keperawatan/
http://karyatanganzaenalmibrahim.blogspot.co.id/2015/06/makalah-dilema-etik-
keperawatan.html
13