Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama bagi masyarakat
saat ini. Stroke semakin menjadi masalah serius yang dihadapi hampir
diseluruh dunia. Hal tersebut dikarenakan stroke yang menyerang secara
mendadak dapat mengakibatkan kematian, kekacauan fisik dan mental
baik pada usia produktif maupun lanjut usia. Banyaknya jumlah penderita
yang terus meningkat, seseorang yang menderita stroke paling banyak
disebabkan oleh karena individual yang memiliki perilaku atau gaya hidup
yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan tinggi lemak, tinggi
kolestrol, kurang aktivitas fisik dan kurang olahraga yang dapat memicu
terjadinya stroke (Junaidi, 2011).
Secara Global, pada tahun 2019 praveensi penyakit stroke iskemik
dan tingkat kekambuhan terus meningkat, dengan pilihan obat dan terapi
yang efektif sangat terbatas. Stroke Iskemik mempengaruhi sekitar 85%
dari populasi dunia. Hal ini terjadi pada semua usia, jenis kelamin dan ras
tetap terjadi paling sering pada pria dari pada wanita dari rentang usia 40-
60 tahun. (Mayans, 2019).
Studi terbaru melaporkan bahwa prevalensi Stroke Iskemik
meningkat dalam beberapa decade terakhir di negara maju dan
berkembang. Tren yang berkembang ini diyakini terkait dengan perubahan
dalam modifikasi gaya hidup dan kurangnya aktifitas fisik dan kebiasaan
diet dan pemanasan global. Di Amerika Serikat, Stroke iskemik
menyerang 20,5 juta jiwa, menderita stroke iskemik setiap tahunnya. Pada
populasi India, sekitar 12% diantaranya diperkirakan memiliki stroke
iskemik dan 50 % diantaranya mungkin berakhir dengan hilangnya fungsi

1
2

persarafan seperti keumpuhan total maupun kecacatan (Alelign & Petros,


2018).
Penyakit stroke iskemik di Indonesia, berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (RIKESDAS) tahun 2018 terjadi sebanyak 6 per 1000
penduduk atau 1.499.400 penduduk Indonesia menderita stroke iskemik.
Pravalensi stroke iskemik pada laki-laki (0,3 %) lebih tinggi dibandingkan
perempuan (0,2%). Berdasarkan karektiristik umur pravalensi tertinggi
pada kategori usia diatas 50 tahun (0,6%). Dimana mulai terjadi
peningkatan pada usia 40 tahun ke atas. Konsumsi makanan tinggi garam
dan lemak lebih dari tiga kali perbulan beresiko 25,8 kali mengalami
stroke iskemik (Kemenkes, 2018).
Jumlah penderita stroke iskemik di Provinsi Aceh berdasarkan
Riset Kesehatan Dasar (RIKESDAS) tahun 2018 Provinsi Aceh adalah
28.179 kasus atau 0,49 % untuk skala nasional. Sedangkan kasus stroke
iskemik di Banda Aceh sebanyak 133 kasus, yaitu 64,66% terjadi pada
laki-laki dan 35,34% pada perempuan (Kemenkes, 2019). Sementara itu
kasus stroke iskemik di Ruang Rawat Inap UPTD Puskesmas Lamno Aceh
Jaya pada tahun 2019 berjumlah 57 kasus dan diantaranya 17 orang
menjalani rawat inap.
Stroke mengakibatkan beberapa masalah muncul, seperti gangguan
menelan, nyeri akut, hambatan mobilitas fisik, hambatan komunikasi
verbal, defisit perawatan diri, defisit nutrisi, dan salah satunya yang
menjadi masalah yang menyebabkan kematian adalah gangguan perfusi
jaringan cerebral (Amir Huda, 2015).
Pada masalah mobilitas fisik yang terjadi pada pasien stroke
dapat dlakukan latihan fisik berupa latihan Range Of Motion (ROM).
Latihan ROM adalah latihan pergerakan maksimal yang dilakukan oleh
sendi. Latihan ROM menjadi salah satu bentuk latihan yang berfungsi
dalam pemeliharaan fleksibilitas sendi dan kekuatan otot pada pasien
stroke (Hermina et al., 2016).
3

Upaya yang dilakukan pada pasien stroke yang mengalami


masalah gangguan motorik yaitu dengan memberikan terapi ROM untuk
meningkatkan kemampuan pada otot agar tidak terjadi kelumpuhan atau
hemiparase pada ekstremitas yang tidak diinginkan (Rhoad & Meeker,
2008).
Pada pasien stroke dengan defisit nutrisi masalah dengan ketidak
mampuan menelan makanan, dampak dari masalah ini jika tidak
mendapatkan pengobatan yang baik yaitu rentan terkena stres, konstipasi,
penurunan berat badan, sehingga lebih lama dirawat dan memiliki tingkat
kematian yang lebih tinggi. Upaya yang dilakukan pada masalah defisit
nutrisi yaitu perawatan nutrisi yang penting untuk meningkatkan
pemulihan melalui pengaruh positif pada fungsi fisik dan mental
dikarenakan hilangnya massa otot dan lemak pada pasien stroke, strategi
gizi harus menyediakan suplemen gizi yang adekuat, fungsi menelan juga
harus dinilai, dan dukungan keluarga untuk meningkatkan dukungan
terhadap pasien (Bouziana & Tziomalos, 2011)
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Stroke Iskemik Di Ruang Rawat
Inap UPTD Puskesmas Lamno Aceh Jaya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang tersebut diatas, maka penulis
merumuskan masalah adalah Bagaimanakah Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Dengan Stroke Iskemik Di Ruang Rawat Inap
UPTD Puskesmas Lamno Aceh Jaya?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk melaksanaka asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke
iskemik di Ruang Rawt Inap UPTD Puskesmas Lamno Aceh Jaya.
4

2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkaian keperawatan pada pasien dengan stroke
iskemik Di Ruang Rawat Inap UPTD Puskesmas Lamno Aceh
Jaya.
b. Menegakkan diagnose keperawatan pada pasien dengan stroke
iskemik Di Ruang Rawat Inap UPTD Puskesmas Lamno Aceh
Jaya.
c. Menyusun rencana keperawatan pada pasien dengan stroke iskemik
Di Ruang Rawat Inap UPTD Puskesmas Lamno Aceh Jaya.
d. Melaksanakan implementasi keperawatan pada pasien dengan
stroke iskemik Di Rung Rawat Inap UPTD Puskesmas Lamno
Aceh Jaya.
e. Melakukan evaluasi keperawatan pada pasien dengan stroke
iskemik Di Ruang Rawat Inap UPTD Puskesmas Lamno Aceh
Jaya.

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi pasien dan keluarga
Sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan
dalammemberikan perawatan dengan stroke iskemik.
2. Bagi Rumah Sakit atau Puskesmas
Hasi Karya Tulis Ilmiah ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi
perawat di puskesmas maupun yang bertugas di rumah sakit dalam
mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke
iskemik.
3. Bagi penulis
Untuk menambahkan pengetahuan dan wawasan bagi penulis
tentang asuhan keperawatan dengan masalah Stroke Iskemik karya
tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadikan salah satu cara penulis
mengaplikasi ilmu yang diperoleh didalam perkuliahan.
5

4. Bagi Institusi Pendidikan


Manfaat penulisan Karya Ilmiah ini sebagai masukan dan
tambahan wacana pengetahuan, menambahkan wacana bagi
mahasiswa dan sebagai bahan referensi untuk menambahkan wawasan
bagi mahasiswa Diploma III Keperawatan yang berkaitan dengan
asuhan keperawatan pada pasien penderita stroke iskemik.
5. Bagi Profesi Keperawatan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai masukan untuk
menambahkan bahan informasi, referensi dan keterampilan
dalam melakukan asuhan keperawatan sehingga mampu
mengoptimalkan pelayanan asuhan keperawatan kepada masyatakat
terutama dengan masalah stroke iskemik.

Anda mungkin juga menyukai